BERHUBUNGAN DENGAN PAPARAN VIRUS ZIKA DALAM RAHIM Panduan cepat 30 Agustus 2016 Pendahuluan 1. Latar Belakang Di beberapa daerah dilaporkan beberapa kelompok kasus mikrosefali, GBS dan kondisi neurologi lainnya disebabkan oleh penularan virus Zika. (WHO 2016) Kejadian kongenital mikrosefali meningkat 20 kali lipat dilaporkan di timur laut brazil akhir tahun 2015. Saat ini total 17 negara telah melaporkan kejadian mikrosefali dan atau malformasi sistem SSP berhubungan dengan infeksi virus Zika. 67 negara juga melaporkan bukti penularan virus Zika melalui nyamuk. 2. Sasaran Panduan skrining, penilaian klinis, pencitraan dan gambaran laboratoris pada neonatus, ibu dan anak yang berada di daerah potensi penularan virus Zika. Manajemen dan follow up neonatus dan infant yang diketahui atau tersangka terinfeksi virus Zika Selama kehamilan. 3. Cakupan Semua neonatus dan bayi yang lahir dari perempuan di daerah yang terdapat penularan virus Zika secara aktif. 4. Target Tenaga kesehatan professional terutama spesialis anak, dokter umum, bidan dan perawat. Juga diperuntukan bagi dinas kesehatan atau kelompok yang mengatur program kesehatan ibu, janin dan anak. Komplikasi pada anak yang terinfeksi virus Zika 1. Mikrosefali Mikrosefali kongenital sering menandakan keadaan patologis di otak dan berhubungan dengan rangkaian gangguan neurologis termasuk gangguan perkembangan janin, kelemahan intelektual dan gangguan pendengaran dan penglihatan serta epilepsy. Telah diteliti pada anak dengan mikrosefali kongential penularan virus Zika melalui plasenta dan pada bayi yang baru lahir atau IUFD ditemukan virus Zika pada jaringan otak. Virus Zika bersifat neurotropik. Pada autopsy fetus dengan riwayat pajanan virus Zika selama kehamilan menunjukan bukti aktivasi mikroglia dan makrofag pada jaringan otak, menandakan kontribusi imun host pada pathogenesis mikrosefali. Pada studi in vitro dan hewan menunjukan virus Ziak dapat menginfeksi sel-sel progenitor neuron dan dapat mengakibatkan kematian sel. 2. Sindrom virus Zika kongenital Disproporsi kraniofasial, kekakuan, kejang, iritabilitas, disfungsi batang otak seperti gangguan menelan, kekakuan otot, abnormalitas pendengaran dan penglihatan dan anomaly otak ditemukan pada neuroimaging. Gambaran pencitraan otak yang telah dilaporkan berupa kalsifikasi kortikal/subkortikal, malformasi kortikal, hypoplasia batang otak/otak belakang dan pembesaran ventrikel. Bukti dan Rekomendasi 1. Skrining infant untuk sindrom virus zika kongential Anamnesis, pemeriksaan klinis dan penilaian antropometri Mikrosefali adalah lingkar kepala -2 standar deviasi untuk umur berbanding jenis kelamin. Mikrosefali berat adalah lingkar kepala -3 standar deviasi untuk umur per jenis kelamin. Tidak semua anak dengan sindrom kongenital virus Zika kongenital dilahirkan dengan mikrosefali. Beberapa anak memiliki lingkar kepala normal tetapi lebih kecil dibandingkan wajah (disproporsi kraniofasial) dimana menandakan perkembangan otak yang buruk. Identifikasi infeksi dengan metode molekuler dapat dilakukan pada pasien dewasa, tetapi pada teknologi diagnostik untuk menegakkan diagnosis pada kehamilan belum tersedia dan 80% infeksi Zika asimptomatik. Pengukuran lingkar kepala secara rutin dapat membantu evaluasi kemungkinan terjadinya sindrom virus Zika kongenital.