HUKUM KONSTITUSI
Tim Pengajar
Amir Syarifudin, SH, MHum (Amir_Syarifudin53@yahoo.co.id)
Laurel Heydir, SH, MA (LHeydir@gmail.com)
Zulhidayat, SH, MH (HidayatZul@yahoo.com)
Mahesa Rannie, SH, MH (MahesaRannie@gmail.com)
KEGIATAN
Perkuliahan
Tatap-muka
Diskusi
Tugas
Mandiri
Terstruktur
Ujian
Tengah Semester (UTS)
Akhir Semester (UAS)
KOMUNIKASI
Selain perkuliahan tatap-muka, fasilitas
internet & jaringan media-sosial yang tersedia
juga dimanfaatkan sebagai media komunikasi
penunjang perkuliahan.
Website:
Mailing-list:
SocMed Groups:
PENILAIAN
Rumus
NA = (25% X Tugas) + (30% X UTS) + (45% X UAS)
NA = Nilai Akhir
UTS = Ujian Tengah Semester
UAS = Ujian Akhir Semester
Acuan penunjang
Peraturan perundang-undangan pelaksanaan UUD yang
mengatur ketatanegaraan/penyelenggaraan kekuasaan
negara/pemerintahan Indonesia
Referensi
Buku-buku ketatanegaraan RI
CAKUPAN PERKULIAHAN
Hukum Konstitusi di Fakultas Hukum Universitas
Sriwijaya membahas tentang ketatanegaraan positif di
Indonesia, yakni ketentuan-ketentuan dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara/pemerintahan
Republik Indonesia sesuai dengan konstitusi yang berlaku
yaitu: UUD NRI Tahun 1945 pasca amandemen 14
(19992002). Namun, konstitusi yang terdahulu juga
dipelajari sebagai perbandingan sekaligus pengetahuan
tentang dinamika ketatanegaraan Indonesia dari masa ke
masa.
CAKUPAN PERKULIAHAN
[lanjutan]
Sistem pemerintahan:
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Presiden dibantu
oleh seorang Wakil Presiden & beberapa Menteri Negara
Menteri memimpin departemen pemerintahansebagai
pelaksana kekuasaan dalam praktik pemerintahan di
bidangnya (pouvoir executif)
Menteri bertanggung-jawab kepada Presidenbukan kepada
DPR
PERBANDINGAN KETATANEGARAAN
UUD 1945, KONSTITUSI RIS & UUDS 1950
[lanjutan]
DPA sebagai badan penasehat memberikan pertimbangan-
pertimbangan/jawaban atas pertanyaan Presidensebaliknya
DPA juga dapat mengajukan usul kepada Pemerintah
Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945:
Sebelum terbentuknya MPR, DPR & DPA, segala kekuasaan-
nya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah
komite nasionalKNIP
Sistem perekonomian:
Berazaskan kekeluargaan
SDA & cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara
PERBANDINGAN KETATANEGARAAN
UUD 1945, KONSTITUSI RIS & UUDS 1950
[lanjutan]
UUD 1945 menempatkan perekonomian nasional dalam
konteks kesejahteraan sosial (social welfare)
Azas kekeluargaandisebut dalam Penjelasan UUD 1945
dengan istilah demokrasi ekonomimerujuk pada usaha
bersama (koperasi) yang tujuan utamanya adalah
kemakmuran masyarakatbukan kemakmuran perseorangan
Pengelolaan keuangan negara:
APBN ditetapkan pada setiap tahun dengan UU
Perihal keuangan negara lainnya diatur dengan UU
Pemeriksaan keuangan negara dilakukan oleh BPK
Hasil pemeriksaan BPK dilaporkan kepada DPR
PERBANDINGAN KETATANEGARAAN
UUD 1945, KONSTITUSI RIS & UUDS 1950
[lanjutan]
Sistem hukum:
RI adalah negara hukum (rechtsstaat)
RI menganut sistem konstitutional
Kekuasaan kehakiman:
Diselenggarakan oleh MA & badan kehakiman lainnya
menurut UU
Persyaratan/pemberhentian hakim ditetapkan UU
[Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945:
Segala badan negara (& peraturan) yang ada
masih terus berlakusampai diperbarui menurut
UUD 1945]
PERBANDINGAN KETATANEGARAAN
UUD 1945, KONSTITUSI RIS & UUDS 1950
[lanjutan]
Konstitusi RIS
Bagian ini dst masih dalam pengerjaan
PERBANDINGAN KETATANEGARAAN
UUD 1945, KONSTITUSI RIS & UUDS 1950
[lanjutan]
Konstitusi RIS
Deskripsi Konstitusi RIS: [terdiri dari]
Mukaddimah
Isi (6 bab & 197 pasal)
Piagam Persetujuan
Mukaddimah
Isi (6 Bab & 146 Pasal)
[Pasal II UU-RIS No.7/1950]
2 ayat (tentang pemberlakuan UUDS RI)
PERBANDINGAN KETATANEGARAAN
UUD 1945, KONSTITUSI RIS & UUDS 1950
[lanjutan]
Pemerintahan Kabupaten/Kota
o Bupati/Walikota [& Wakil Bupati/Walikota]
o DPRD Kabupaten/Kota
Pemerintahan Daerah Khusus/Istimewa (NAD, DKI Jakarta, DIY & Papua) ~
diatur dalam UU secara tersendiri (di luar UU Pemerintahan Daerah)
Keberadaan Wakil Gubernur & Wakil Bupati/Walikota diatur dalam UU
Pemerintahan Daerah ~ meskipun entitasnya tidak disebutkan dalam UUD
Sistem Ketatanegaraan RI
Pasca Amandemen UUD 1945 [lanjutan]
Lembaga Negara Pendukung
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Penyelenggara rekrutmen Hakim Agung & pengawas integritas
Hakim (KY)
Penyelenggara Pemilu/Pemilukada (KPU/KPUD)
Bank Sentral (BI)
Duta & Konsul
Dewan Pertimbangan Presiden (WANTIMPRES)
Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Kepolisian Negara RI (POLRI)
Kejaksaan
Sistem Ketatanegaraan RI
Pasca Amandemen UUD 1945 [lanjutan]
Lembaga Negara/Publik Tambahan
Yang dibentuk dengan UU, al:
KOMNAS HAM (Komisi Nasional Hak Azasi Manusia), KPK
(Komisi Pemberantasan Korupsi), KPI (Komisi Penyiaran
Indonesia), KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha), KKR
(Komisi Kebenaran & Rekonsiliasi), KOMNAS Anak (Komisi
Perlindungan Anak Indonesia), Komisi Kepolisian Nasional
(KOMPOLNAS), Komisi Kejaksaan, Dewan Pers, Dewan
Pendidikan, PPATK (Pusat Pelaporan & Analisis Transaksi
Keuangan), Dewan Pertahanan Nasional, LPSK (Lembaga
Perlindungan Saksi & Korban), LPS (Lembaga Penjamin
Simpanan) dst
Sistem Ketatanegaraan RI
Pasca Amandemen UUD 1945 [lanjutan]
Lembaga Negara/Publik Tambahan
Yang dibentuk dengan PP/PerPres/KepPres, al:
KON (Komisi Ombudsman Nasional) ~ sekarang disebut ORI
(Ombudsman Republik Indonesia), KHN (Komisi Hukum
Nasional), KOMNAS Perempuan (Komisi Nasional Anti
Kekerasan terhadap Perempuan), DMN (Dewan Maritim
Nasional), DEN (Dewan Ekonomi Nasional), DPUN (Dewan
Pengembangan Usaha Nasional), DRN (Dewan Riset Nasional),
DPIS (Dewan Pembina Industri Strategis), DBN (Dewan Buku
Nasional), KPA (Komisi Penanggulangan Aids), Komisi Banding
Merek, Dewan Pengupahan, Dewan Sumber Daya Air Nasional,
KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara) dst
Sistem Pemerintahan:
Sistem Pemerintahan: Presidensial
Struktur Pemerintah [Pusat]
Presiden/Wakil Presiden
Menteri Negara ~ memimpin Kementerian Negara
Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (dh:
LPND/Lembaga Pemerintah Non-Departemen)
Birokrasi Pusat
Pejabat Negara & Pegawai Negeri
Desentralisasi
Dekonsentrasi
Perbantuan (Mede Bewind)
Konsep-konsep yang dikandung: [lanjutan]
Demokrasi & keterwakilan rakyat dalam
penyelenggaraan negara/pemerintahan
Negara hukum (rechtsstaat, rule of law)
Hak-Hak Azasi Manusia (HAM)
Pemisahan/pembagian/pemencaran kekuasaan
(separation/division/distribution/dispersion of
powers)
Saling mengawasi secara berimbang (checks &
balances)
Desentralisasi pemerintahan ~ otonomi daerah
(otda)
Perekonomian nasional pro kesejahteraan sosial
Kementerian Negara
Yang nomenklaturnya disebutkan dalam UUD 1945:
[Triumvirate]
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Pertahanan
Yang ruang-lingkup urusannya disebutkan dalam UUD
1945:
Kementerian Hukum & Hak Asasi Manusia
Kementerian Keuangan
Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perdagangan
Kementerian Negara [lanjutan]
Yang ruang-lingkup urusannya disebutkan dalam UUD
1945: [lanjutan]
Kementerian Pertanian
Kementerian Kehutanan
Kementerian Perhubungan
Kementerian Kelautan & Perikanan
Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi
Kementerian Pekerjaan Umum
Kementerian Kesehatan
Kementerian Pendidikan Nasional
Kementerian Sosial
Kementerian Agama
Kementerian Negara [lanjutan]
Yang ruang-lingkup urusannya disebutkan dalam UUD
1945: [lanjutan]
Kementerian Kebudayaan & Pariwisata
Kementerian Komunikasi & Informatika
Keuangan Negara
APBN
APBD
Perbendaharaan Negara
Pajak & Retribusi
Beberapa hal lain yang diatur dalam UUD
Wilayah Negara
Pertahanan & Keamanan Negara
Pendidikan & Kebudayaan
Bahasa Negara (Bahasa Indonesia)
Lambang Negara (Garuda Pancasila & Semboyan
Bhineka Tunggal Ika)
Lagu Kebangsaan (Indonesia Raya)
Perubahan UUD
Aturan Peralihan
Aturan Tambahan
Topik Diskusi, al:
Apakah yang sesungguhnya terjadi:
amandemen/perubahan atau pembaruan/pergantian
konstitusi?
Sub-topik bahasan: constitutional amendments,
constitutional changes, constitutional reforms
Apa sejatinya tujuan Reformasi? ~ yang ingin diraih
melalui perubahan konstitusi itu
Apakah ada naskah akademiknya atau grand-design atau
konsep ketatanegaraan atau konsep demokrasi yang
dijadikan rujukan dalam perubahan konstitusi tersebut?
Absennya semua itu membuat ada pihak-pihak yang
menyimpulkan bahwa perubahan konstitusi akibat euforia
Reformasi tersebut adalah tindakan kebablasan
Topik Diskusi, al: [lanjutan]
Namun, utamanya kalangan pro-reformasi/demokrasi
justru mempertanyakan motivasi dimunculkannya
beberapa pertanyaan di atas:
apakah dalam situasi reformasi/revolusi diperlukan
alasan-alasan obyektif untuk diperdebatkan ataukah
yang lebih diperlukan adalah kecepatan untuk
memutuskan & melakukan tindakan-tindakan perbaikan
terhadap situasi genting yang dihadapi
untuk dicatat bahwa ada kaum mapan yang menikmati
tatanan kenegaraan berdasarkan UUD 1945 versi rezim
Orde Baru & mereka lebih menginginkan UUD 1945
seperti sediakala
langan yang Sistematika konstitusi RI & kelaziman
sistematika pada berbagai konstitusi di dunia
Beberapa topik bahasan, al: [lanjutan]
Beberapa bahan diskusi, al:
Konsistensi konstitusi?
Tempat pengundangan Konstitusi RI?
Topik-Topik Bahasan [lanjutan]
Antisipasi perubahan kelima UUD 1945
Pengaruh situasi lingkungan
Aspek-aspek i-pol-ek-sos-bud-han-kam-nas yang
perlu diperhatikan
Aspek yuridis:
Teknis perubahan: [yang perlu diperjelas &
disepakati, al:] sistem perubahan konstitusi,
mekanisme perubahan konstitusi, prosedur
perubahan konstitusi & berbagai aspek
legislative-drafting lainnya yang terkait dengan
amandemen konstitusi
Topik-Topik Bahasan [lanjutan]
Antisipasi perubahan kelima UUD 1945
Substansi perubahan: karena kompleksitas
permasalahan konstitusionalisme [Indonesia],
diperlukan kajian yang mendalam & sangat
cermat agar dapat dipastikan bahwa perubahan
norma-norma konstitusi yang akan dilakukan
adalah benar-benar merupakan solusi atas
permasalahan konstitutionalisme yang ada
[dengan tidak menciptakan konflik norma
lainnya]
Topik-Topik Bahasan [lanjutan]
Politik hukum: perubahan konstitusi perlu
didukung dengan kesepakatan bersama
tentang visi-misi negara-bangsa Republik
Indonesia ke depan, kejelasan grand-design
ketatanegaraan & konsep-konsep
penatanegaraan yang dianut
Aspek kelembagaan negara: struktur &
fungsi kelembagaan negara, hubungan antar
lembaga negara, hubungan antara pusat &
daerah
Konsep-Konsep Kunci
Ada beberapa peristilahan (terminology) kunci
yang perlu dimengerti dengan baik agar dapat
mengapresiasi secara proporsional amandemen
UUD 1945 (sebagai produk Reformasi), antara-lain:
Negara (state):
Kedaulatan negara (state sovereignty); kedaulatan rakyat (popular
sovereignty) [yang berperan sangat krusial pada mayarakat
demokratis (democratic society)]
Kekuasaan negara (state powers); penyelenggara negara/lembaga
negara/alat perlengkapan negara (state institutions/apparatus);
penyelenggaraan negara = pemerintahan (governance);
pemisahan/pembagian/pemencaran kekuasaan negara
(separation/distribution/division/dispersal of [the state] powers);
Konsep-Konsep Kunci [lanjutan]
cabang-cabang kekuasaan negara (branches of [the state] powers)
badan legislatif (legislative), pemerintah/eksekutif (executive) &
badan peradilan/yudikatif (judiciary); pembagian kekuasaan antara
pusat & daerah desentralisasi/ otonomi daerah
(decentralization/local autonomy), dekonsentrasi
(deconcentration), pembantuan (medebewind)
Bentuk negara (form of government) republik (republic/res
publica) lazimnya dilawankan dengan kerajaan (monarchy)
Susunan negara (power structure) negara kesatuan (unitary
state) lazimnya dilawankan dengan negara federasi (federal
state/united states) termasuk konfederasi (confederation/
confederal states)
Negara hukum (rechtsstaat, rule of law/supremacy of law)
lazimnya dilawankan dengan negara kekuasaan [yang
mengandalkan kekuatan] (machtsstaat)