Anda di halaman 1dari 17

KATARAK

Definisi

Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang


terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke
dalam mata. Katarak terjadi karena faktor usia, namun juga
dapat terjadi pada anak-anak yang lahir dengan kondisi
tersebut. Katarak juga dapat terjadi setelah trauma,
inflamasi atau penyakit lainnya.
Katarak berasal dari bahasa yunani kataarrhakies yang
berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia, katarak disebut
bular, yaitu penglihatan seperti tertutup air terjuan akibat
lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan
kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau
akibat keduanya ( Ilyas,1999 cit Anas Tamsuri, 2011 : 54 ).
Etiologi

Katarak disebabkan oleh berbagai factor, antara


lain:
a. Trauma
b. Terpapar substansi toksik
c. Penyakit predisposisi
d. Genetik dan gangguan perkembangan
e. Iinfeksi virus di masa pertumbuhan janin
f. Usia
Menurut etiologinya katarak dibagi menjadi :

1. katarak seni.le ( 95 %) . katarak ini disebabkan


oleh ketuaan (lebih 60 tahun). Menurut catatan
The framinghan eye studi, katarak terjadi 18 %
pada usia 65 74 tahun dan 45 % pada usia 75
84 tahun. Beberapa derajat ktarak diduga terjadi
pada semua orang pada usia 70 tahun.
Lanjutan

Ada 4 stadium antara lain :


a. Katarak insipien : stadium ini kekeruhan lensa sektoral dibatasi
oleh bagian lensa yang masih jernih.
b. Katarak intumesen : kekeruhan lensa disertai pembengkakan
lensa akibat lensa yang degeneratip menyerap air.
c. Katarak matur : katarak yang telah menegani seluruh bagian
lensa. Katarak ini dapat diopperasi.
d. Katarak hepermatur : katarak mengalami proses degenerasi
lanjut keluar dari kapsul lensa sehingga lensa mnegecil, berwarna
kuning dan keringf sertya terdapat lipatan kapsul lensa (Jounole
zin kendor). Jika berlanjut diserrtai kapsul yang tebal
menyebabkan kortek yang berdegenerasi dan cair tidak dapat
keluar sehingga berbentuk seperti sekantong susu dengan
nucleus yang terbenam yang disebut katarak Morgageeeni.
Lanjutan

2.Katarak congenital
Katarak yang terjadi sebelum atau segera
setelah lahir ( bayi kurang dari 3 bulan).
Katarak congenital digolongkan dalam :
a. Katarak kapsulo lentikuler
Merupakan katarak pada kapsul dan kortek.
b. Katarak lentikuler: merupakan kekeruhan lensa
yang tidak mengenai kapsul.Katarak congenital
atau trauma yang berlanjut dan terjadi pada
anak usia 3 bln sampai 9 tahun katarak juvenil .
Lanjutan

3. Katarak traumatic : terjadi karena cedera pada


mata, seperti trauma tajam/trauma tumpul,
adanya benda asing pada intra okuler,X Rays yang
berlebihan atau bahan radio aktif. Waktu untuk
perkembangan katarak traumatic dapat
bervariasi dari jam sampai tahun.
4. Katarak toksik :
Setelah terpapar bahan kimia atau substansi
tertentu(korticostirot,Klorpromasin/torasin,mioti
k,agen untuk pengobatan glaucoma).
Lanjutan

5. Katarak asosiasi :
penyakit sistemik seperti DM, Hipoparatiroid,Downs sindrom
dan dermatitis atopic dapat menjadi predisposisi bagi individu
untuk perkembangan katarak.
Pada penyakit DM, kelebihan glukosa pada lensa secara kimia
dapat mengurangi alcoholnya yang disebut L-Sorbitol. Kapsul
lensa impermiabel terhadap gula,alcohol dan melindungi dari
pelepasan. Dalam usaha untuk mengenbalikan pada tingkat
osmolaritas yang normal lensa diletakan pada air (newell,
1986).
6. Katarak komplikata : Katarak ini dapat juga terjadi akibat
penyakit mata lain (kelainan okuler). Penyakit intra okuler
tersebut termasuk retinitis pigmentosa, glaucoma dan retina
detachement. Katarak ini biasanya unilateral.
Manifestasi Klinik

Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subjektif.


Biasanya klien melaporkan penurunan ketajaman
penglihatan dan silau serta gangguan fungsional sampai
derajat tertentu yang diakibatkan oleh kehilangan
penglihatan tadi. Temuan objektif biasanya meliputi
pengembunann seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga
retina tak akan tampak dengan oftalmoskop. Ketika lensa
sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan bukannya
ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus
pada retina. Hasilnya adalah pendangan menjadi kabur atau
redup, mata silau yang menjengkelkan dengan distorsi
bayangan dan susah melihat di malam hari. Pupil yang
normalnya hitam akan tampak abu-abu atau putih.
Patofisiologi

Katarak umumnya merupakan penyakit usia lanjut


dan pada usia diatas 70 tahun, dapat diperkirakan
adanya katarak dalam berbagai derajat, namun
katarak dapat juga diakibatkan oleh kelainan
konginental, atau penyulit penyakit mata lokal
menahun.
Secara kimiawi, pembentukan katarak ditandai oleh
berkurangnya ambilan oksigen dan bertambahnya
kandungan air yang kemudian diikuti dengan
dehidrasi. Kandungan natrium dan kalsium
bertambah, sedangkan kandungan kalium, asam
askorbat, dan protein berkurang. Lensa yang
mengalami katarak tidak mengandung glutation.
Lanjutan

Usaha mempercepat atau memperlambat perubahan kimiawi


ini dengan cara pengobatan belum berhasil dan penyebab
maupun implikasinya tidak diketahui. Akhir akhir ini, peran
radiasi sinar ultraviolet sebagai salah satu faktor dalam
pembentukan katarak senil, tampak lebih nyata.
Penyelidikan epidemiologi mennjukan bahwa di daerah
daerah yang spanjan g tahun selalu ada sinar matahari yang
kuat, insiden kataraknya meningkat pada usia 65 tahun atau
lebih.
Pada penelitian lebih lanjut, ternyata sinar ultraviolet memang
mempengaruhi efek terhadap lensa. Pengobatan katarak
adalah dengan tindakan pembedahan, lensa diganti dengan
kacamata afakia, lensa kontak atau lensa tanam intraokular
Manifestasi Klinik

Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subjektif.


Biasanya klien melaporkan penurunan ketajaman penglihatan
dan silau serta gangguan fungsional sampai derajat tertentu
yang diakibatkan oleh kehilangan penglihatan tadi.
Temuan objektif biasanya meliputi pengembunann seperti
mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak
dengan oftalmoskop.
Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan
bukannya ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan
terfokus pada retina.
Hasilnya adalah pendangan menjadi kabur atau redup, mata
silau yang menjengkelkan dengan distorsi bayangan dan susah
melihat di malam hari.
Pupil yang normalnya hitam akan tampak abu-abu atau putih.
Pemeriksaan Penunjang

1. Kartu mata snellen/mesin telebinokuler : mungkin


terganggu dengan kerusakan kornea, lensa,
akueus/vitreus humor, kesalahan refraksi, penyakit
sistem saraf, penglihatan ke retina.
2. Lapang Penglihatan : penurunan mungkin karena
massa tumor, karotis, glukoma.
3. Pengukuran Tonografi : TIO (12 25 mmHg)
4. Pengukuran Gonioskopi membedakan sudut terbuka
dari sudut tertutup glukoma.
5. Tes Provokatif : menentukan adanya/ tipe glukoma
6. Oftalmoskopi : mengkaji struktur internal okuler,
atrofi lempeng optik, papiledema, perdarahan.
Lanjutan
7. Darah lengkap, LED : menunjukkan anemi sistemik /
infeksi.
8. EKG, kolesterol serum, lipid
9. Tes toleransi glukosa : kontrol DM
10. Keratometri.
11. Pemeriksaan lampu slit.
12. A-scan ultrasound (echography).
13. Penghitungan sel endotel penting untuk
fakoemulsifikasi & implantasi.
14. USG mata sebagai persiapan untuk pembedahan
katarak.
Penatalaksanaan

Gejala-gejala yang timbul pada katarak yang masih


ringan dapat dibantu dengan menggunakan
kacamata, lensa pembesar, cahaya yang lebih terang,
atau kacamata yang dapat meredamkan cahaya.
Pada tahap ini tidak diperlukan tindakan operasi.
Tindakan operasi katarak merupakan cara yang
efektif untuk memperbaiki lensa mata, tetapi tidak
semua kasus katarak memerlukan tindakan operasi.
Operasi katarak perlu dilakukan jika kekeruhan lensa
menyebabkan penurunan tajam pengelihatan
sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan
sehari-hari.
Lanjutan
Operasi katarak dapat dipertimbangkan untuk dilakukan
jika katarak terjadi berbarengan dengan penyakit mata
lainnya, seperti uveitis yakni adalah peradangan pada uvea.
Uvea (disebut juga saluran uvea) terdiri dari 3 struktur:
1. Iris : cincin berwarna yang melingkari pupil yang
berwarna hitam.
2. Badan silier : otot-otot yang membuat lensa menjadi
lebih tebal sehingga mata bisa fokus pada objek dekat dan
lensa menjadi lebih tipis sehingga mata bisa fokus pada
objek jauh
3. Koroid : lapisan mata bagian dalam yang membentang
dari ujung otot silier ke saraf optikus di bagian belakang
mata.
Ada beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan, yaitu:

1. ICCE ( Intra Capsular Cataract Extraction) ICCE yaitu dengan


mengangkat semua lensa termasuk kapsulnya
2. ECCE (Ekstra Capsular Cataract Extraction) , Terdiri dari 2 macam
yakni:
a. Standar ECCE atau planned ECCE dilakukan dengan
mengeluarkan lensa secara manual setelah membuka kapsul
lensa
b. Fekoemulsifikasi (Phaco Emulsification). Bentuk ECCE yang
terbaru dimana menggunakan getaran ultrasonic untuk
menghancurkan nucleus sehingga material nucleus dan kortek
dapat diaspirasi melalui insisi 3 mm. Operasi katarak ini
dijalankan dengan cukup dengan bius lokal atau menggunakan
tetes mata anti nyeri pada kornea (selaput bening mata), dan
bahkan tanpa menjalani rawat inap

Anda mungkin juga menyukai