Disusun oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung,
telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pengindraan menghasilkan
pengetahuan yang dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap
objek (Notoatmodjo, 2010).
Notoatmodjo (2010), secara garis besar membaginya dalam enam
tingkat pengetahuan, yaitu :
1. Tahu (Know)
2. Memahami (Comprehention)
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evalution)
STOP Buang Air Besar Sembarangan
Berdasarkan Permenkes (2014) Stop buang air besar sembarangan adalah
suatu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar
sembarangan.
Standar dan persyaratan kesehatan bangunan jamban terdiri dari:
Bangunan atas jamban (dinding dan/atau atap)
Bangunan atas jamban harus berfungsi untuk melindungi pemakai dari
gangguan cuaca dan gangguan lainnya.
Bangunan tengah jamban
Terdapat 2 (dua) bagian bangunan tengah jamban, yaitu:
Lubang tempat pembuangan tinja dan urine yang dilengkapi oleh
konstruksi leher angsa.
Lantai Jamban
Bangunan Bawah merupakan bangunan penampungan, pengolah, dan
pengurai kotoran/tinja.
Terdapat 2 (dua) macam bentuk bangunan bawah jamban, yaitu:
Tangki Septik
Cubluk
Gambar 2.2 Perubahan
perkembangan
bangunan atas jamban
(dinding dan/atau atap)
Gambar 2.3 Perubahan
perkembangan bangunan
tengah jamban
Gambar 2.4 Perubahan
perkembangan bangunan
bawah jamban
Pengaruh Pembuangan Kotoran Secara Tidak Baik Bagi Kesehatan Manusia
KERANGKA KONSEP
Gambaran Pengetahuan
Mayarakat Tentang Tindakan Stop Buang
Stop Buang Air Besar Air Besar Sembarangan
Sembarangan
3.2 Definisi Operasional
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Dimana penelitian ini hanya
menggambarkan tentang pengetahuan masyarakat mengenai STOP Buang Air Besar
Sembarangan di Dusun IV Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan.
No Kegiatan Waktu
1 Survey Pendataan 14 Agustus 2017
2 Pendataan 16 Agustus 2017
3 Penelitian 18 26 Agustus 2017
4 Pengolahan Data 28 Agustus 2017
Tempat pada penelitian ini dilakukan di Dusun IV Desa Amplas Kecamatan Percut Sei
Tuan.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang
tinggal di Dusun IV Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan.
n = N
2
N.d +1
dimana :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
2
d : persentase kelonggaran ketidaktelitian (presisi) ditetapkan 10% dengan
tingkat kepercayaan 95%, karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir.
n = N = 124 = 55,35
2 2
N.d +1 124 . (0.1) + 1
5.3 Pembahasan
Distribusi pendidikan responden diatas, setelah dilakukan pengolahan
data maka diketahui bahwa pendidikan responden menunjukkan lebih banyak
responden berada pada kategori pendidikan SD yaitu 27 responden (49.1%).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triyono pada
tahun 2014 bahwa pendidikan responden menunjukkan lebih banyak
responden berada pada kategori pendidikan SD yaitu 37 responden (51.3%).
Sedangkan penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Meiridhawati pada
tahun 2012 bahwa pendidikan responden menunjukkan lebih sedikit
responden berada pada kategori pendidikan SD yaitu 20 responden (21.0%).
Distribusi pekerjaan responden diatas, setelah dilakukan pengolahan data
maka diketahui bahwa pekerjaan responden menunjukkan lebih banyak
responden berada pada kategori petani yaitu 23 responden (41.8%). Penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triyono pada tahun 2014
bahwa pekerjaan responden menunjukkan lebih banyak responden berada
pada kategori pekerjaan yaitu 50 responden (69.4%). Sedangkan penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian Meiridhawati pada tahun 2012 bahwa pekerjaan
responden menunjukkan lebih sedikit responden berada pada kategori petani
yaitu 35 responden (36.8%).
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai hubungan karakteristik
individu dan kepemilikan jamban keluarga dengan tindakan buang air besar
sembarangan di Dusun IV di Desa Amplas tahun 2017, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan tingkat pendidikan, bahwa responden yang berpendidikan
tingkat SD yaitu 49.1%, yang berpendidikan tingkat SMP yaitu 29.1%, dan
yang berpendidikan tingkat SMA yaitu 21.8%.
2. Berdasarkan pekerjaan, bahwa responden yang bekerja sebagai petani yaitu
41.8%, yang bekerja sebagai pedagang yaitu 36.4%, yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga yaitu 12.7%, dan yang bekerja sebagai peternak yaitu 9.1%.
3. Berdasarkan kepemilikan jamban keluarga, bahwa responden yang memiliki
jamban keluarga yaitu 61.8% dan yang tidak memiliki jamban 38.2%.
4. Berdasarkan kategori pengetahuan responden tentang tindakan buang air
besar sembarangan, bahwa pengetahuan responden yang dikategorikan baik
yaitu 45.5% dan pengetahuan responden yang dikategorikan tidak baik yaitu
54.5%.
6.2 Saran
1. Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkunan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
2. Depkes RI. 2009. Pedoman Nasional Tentang Jamban Sehat. Cetakan: Keenam. Jakarta
3. Kemenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta
4. Maryinani, A. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Untuk Mahasiswa Kesehatan dan
Petugas Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
5. Meiridhawati. 2012. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Jamban Community Led
Total Sanitation (CLTS) Di Kenagarian Kurnia Selatan Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten
Dharmasraya. Padang : UNAND.
6. Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT Rineka Cipta.
7. Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Cetakan : Kedua. Jakarta. PT Rineka
Cipta.
8. Pemerintah Indonesia, Bill and Melinda Gates Foundation, Water and Sanitation Program-East
Asia and Pacific (WSP-EAP). 2009. Informasi Pilihan Jamban Sehat. Jakarta. World Bank
Office Jakarta.
9. Presiden RI, 2012. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 72 Tahun 2012 Tentang Sistem
Kesehatan Nasional. Jakarta
10. Sherwood, L. 2015. Fisiologi Manusia. Edisi. 6.Jakarta : EGC
11. Sigalingging, Lasrobema. 2016. Hubungan Karakteristik Individu dan Kepemilikan Jamban
Keluarga Dengan Tindakan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Sosor Tolong
Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016. Skripsi. Medan.
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.
12. WHO/UNICEF. 2010. Progress on Sanitation and Drinking Water, 2010 update. Geneva.
DOKUMENTASI PENELITIAN
DOKUMENTASI PENELITIAN
Thank You