pneumonia
DEFINISI
Pneumonia adalah infeksi parenkim paru oleh,
Bakteri
Jamur
Virus
Protozoa
Parasit.
pneumonitis non mikroorganisme.
Bahan kimia ( minyak tanah dll )
Radiasi
Aspirasi bahan toksik
Obat-obatan dll.
1. Bakteri
Aerob ( gram + dan -)
Anaerob
Atipikal
Pembagian bakteri aerob berdasarkan
gram
Gram Positif
Strepto pneumonia, S viridan, S aureus
S epidermidis,, S albus, S
diphtheroids
Gram Negatif
P aeroginosa , E.colli, haemophilus
Proteus, K pneumonia
Salmonela, N Gonorrhoeae, mycoplasma
Anaerob
Coxiella burnetii
Nocardia
Actinomyces israelii
Clostridium
Anaerob
Aspirasi dari mulut dan nasoparink
Resiko terinfeksi kmn anaerob;
anestesi umum, koma, alkoholosm, gigi caries,
Gambaran klinis
Sama serti pneumonia ditambah dg bau
busuk dari mulut, sputum atau cairan pleura
Gambaran radiologis sama seperti
gambaran pneumonia
Pilihan terapi
metronidazole 3-4 x 500 mg
Atipikal
bakteri yg hidup intra seluler
1. Mycoplasma pneumonia
Termasuk gram (-) tapi tidak bisa
dikenali dg sediaan pulasan gram
2. Legionella
3. Chlamydia psittaci
4. Coxiella burneti
FAKTOR RESIKO PNEUMONIA
1. Umur > 65 tahun
2. Tinggal di rumah perawatan tertentu (panti
jompo)
3. Alkoholismus : meningkatkan resiko kolonisasi
kuman, mengganggu refleks batuk, mengganggu
transport mukosiliar dan gangguan terhadap
pertahanan sistem seluler
4. Malnutrisi : menurunkan immunoglobulin A dan
gangguan terhadap fungsi makrofag.
5. Kebiasaan merokok juga mengganggu transport
mukosiliar dan sistem pertahanan selular dan humoral.
6. Keadaan kemungkinan terjadinya aspirasi misalnya
gangguan kesadaran, penderita yang sedang diintubasi
7. 7. Adanya penyakit penyakit penyerta : PPOK,
kardiovaskuler, DM, gangguan neurologis.
8. Infeksi saluran nafas bagian atas :
+ 1/3 pneumonia didahului oleh infeksi saluran
nafas bagian atas / infeksi virus
PATOGENESIS
1. Aspirasi
2. Kolonisasi
3. Inhalasi
Stratton 4. Inokulasi langsung
5. Penyebaran langsung
6. Penyebaran hematogen
1. Aspirasi
Dalam keadaan normal 50% orang orang
mengalami aspirasi sekret orofaring pada
waktu tidur, terutama pada waktu tidur
yang dalam.
Angka ini meningkat sampai 70% pada orang
orang yang mengalami gangguan kesadaran
:
Alkoholismus, pecandu narkoba, kejang
kejang, stroke dan anestesi umum
Teori yang banyak dianut sekarang
menyatakan bahwa pneumonia terjadi
bila kuman yang telah membentuk koloni
di daerah naso orofaring teraspirasi ke
dalam paru berkembang biak dan
menimbulkan pneumonia.
6. Penyebaran Hematogen
Endokarditis
Bakteriemia /sepsis
Pemakai obat suntik
Toews 4 mekanisme
Aspirasi di orofangeal
Inhalasi organisme di udara
Penyebaran hematogen
Penyebaran langsung
Paru selalu terpapar oleh kuman kuman
terjadi
Mekanisme pertahanan
Mekanisme pertahanan paru
Dalam keadaan normal saluran nafas
bagian bawah steril. Hal ini
disebabkan sistem pertahanan tubuh :
3. Humoral
IgA ( 10% total protein sekret hidung )
Bakteri gram negatif hasilkan enzim proteolitik
merusak IgA
Dalam suatu penelitian kuman kuman
Gram negatif jadi mudah melekat pada
sel sel mukosa bila terjadi penurunan
fibronectine (sejenis glycoprotein) pada
permukaan sel mukosa yang berfungsi
menghalangi melengketnya kuman pada
permukaan sel mukosa atau
meningkatnya protease (enzim yang
merusak fibronectine dalam saliva)
Mekanisme di saluran nafas pengantar
1. Reepitelisasi saluran nafas
2. Reflek batuk
3. Sistem traspor mukosilier
sind Kartagener
4. Faktor humoral IgG & IgA
Mekanisme di alveolus
1. Surfaktan
Glikoprotein yg kaya dg lemak utk
fagosit dan killing bakteri
2. Makrofage alveolar
3. Sistim humoral IgG
4. Mediator inflamasi
lisozim, sitokin, iron binding protein
BACTERIAL CLEARANCE
Proses yang mampu mengeliminasi kuman
bacterial clearance
Proses bacterial clearance meliputi :
paru
membunuh kuman
b. Pneumonia Atipikal
c. Pneumonia Virus
d. Jamur
3. Berdasarkan predileksi lokasi / luasnya
infeksi :
a. Pneumonia Lobaris
b. Bronkopneumonia
c. Pneumonia Interstitialis
Pneumonia Lobaris
Pada pneumonia karena :
Stafilokokus piogenes
dan empiema
Friedlanders pneumonia :
lobus
menyerupai TB paru
GAMBARAN KLINIS
Temperatur mendadak meningkat, kadang kadang
disertai menggigil
Nyeri pleuritik pada daerah lobus yang terkena
Batuk batuk yang disertai dahak seperti karat besi
(rusty sputum)
Sputum kadang kadang purulen, kadang kadang
berbercak / garis darah
Sesak nafas sampai nafas cuping hidung
Myalgia
Kuman anaerob gejala diatas tambah dengan nafas dan
sputum yang berbau busuk
Gejala akan bertambah jika telah ada komplikasi
Tanda dan gejala P.atipik P.tipik
DARAH
Leukosit 10.000 15.000 / mm3
tidak > 30.000 / mm3
akan tetapi + 20% kasus leukosit bisa normal
Kalau leukosit < 3000 / mm3 prognosa jelek
Hitung jenis (diff. Count) leukosit, neutrofil batang
banyak
LED / ESR / BBS sangat tinggi
Bilirubin serum
kultur darah (+) pada 20 30%
Pemeriksaan :
Sputum
Langsung
Kultur
jika sputum susah didapat, dapat dilakukan:
Apusan faring
Apusan laring
Aspirasi trakhea (Pneumonia Nosokomial)
Kultur darah
Cairan pleura (kalau ada)
Urine (Legionella)
Pada keadaan keadaan tertentu dimana
pemeriksaan pemeriksaan di atas tidak
memberikan hasil diperlukan tindakan
yang invasif :
Aspirasi trakhea
Bronkoskopi
Transtorakal biopsi
Transbronkial biopsi
Biopsi paru secara langsung
Pemeriksaan bakteriologis tidak rutin
dilakukan dengan alasan alasan
sebagai berikut ;
1. Pemeriksaan ini sukar untuk dilakukan pada
penderita berobat jalan
2. Hasilnya tidak spesifik dan sensitivitinya
masih dipertanyakan.
3. Pengobatan harus segera diberikan
sebelum hasil pemeriksaan bakteriologis
didapat, berdasarkan kemungkinan kuman
penyebab pneumonia komuniti
Atipikal
Isolasi biakan sensitifiti rendah
PCR ( polymerase chain reaction )
Deteksi antigen EIA ( enzyme immuno
assay )
Uji serologi
Mycoplasma uji fiksasi komplemen
Clamedia micro immune fluoresence
Legionella antigen urine
RADIOLOGIS
Setiap lobus bisa terkena sebagian atau
seluruhnya
Faktor demografi
Usia : laki-laki umur (tahun)
perempuan umur (tahun) - 10
Perawatan di rumah + 10
Penyakit penyerta
keganasan + 30
penyakit hati + 20
gagal jantung kongestif + 10
penyakit cerebrovaskular + 10
penyakit ginjal + 10
Karakteristik penderita Jumlah poin
Pemeriksaan fisik
Perubahan status mental + 20
Pernapasan > 30 kali/menit + 20
Tekanan darah sitolik < 90 mmHg + 20
Suhu tubuh < 35oC atau > 40oC + 15
Nadi > 125 kali/menit + 10
Hasil laboratorium/Radiologik
Analisis gas darah arteri : pH < 7,35 + 30
BUN > 30 mg/dl + 20
Natrium < 130 meg/liter + 20
Glukosa > 250 mg/dl + 10
Hematokrit < 30% + 10
PO2 < 60 mmHg + 10
Efusi pleura + 10
17
Minor
fre nafas > 30 x/ menit
Pao2/ Fio2 < 250 mmhg
Ro infiltrat bilateral/atau > 2 lobus
TD < 90/60mmhg
Mayor
Ventilasi mekanik
Infiltrat bertambah > 50%
Membutuhkan vasopresor > 4 jam
Kreatinin serum > 2 m
Kriteria rawat PDPI
PORT > 70
NAPZA
PORT < 70
Frek nafas 30
Pao2/ Fio2 < 250 mmhg
Ro bilateral/ > 2 lobus
TD < 90/ 60 mmhg
DIAGNOSA BANDING
1. INFARK PARU
3. CA PARU
4. Tb paru
1. INFARK PARU
Immobilisasi lama
Flebitis/ emboli
Hemoptisis
Nyeri pleuritis lebih dari satu tempat
Perselubungan / infiltrat tidak hilang
dengan AB
Riwayat fraktur tulang
Drug abuse
2. PLEURITIS EKSUDATIVA KARENA TB
Terutama pada stadium permulaan
Jika pneumonia juga disertai efusi pleura
(parapneumonic effusion)
jika riwayat infeksi saluran nafas atas (-)
Batuk batuk tanpa sputum, Leukosit
normal, cairan pleura banyak, limfosit
banyak dalam cairan pleura.
Besar kemungkinan efusi pleura
karena TB
3. CA PARU dg ATELEKTASIS
PNEUMONIA :
Batas kurang tegas
Kurang padat
Dibanding TB Paru
TB PARU
Tidak ada perbaikan sebelum 4 minggu
Infiltrat bersih / menghilang setelah 3 4
bulan atau lebih pengobatan
TINDAKAN UMUM
Kalau sianosis beri O2 (Hati-hati pada
PPOK )
Posisi yang paling menyenangkan
penderita. Biasanya setengah duduk
Minum harus banyak karena cairan banyak
keluar :
Frekwensi Pernafasan meningkat
Keringat banyak
Menggerakkan kaki secara aktif beberapa kali
sehari untuk mencegah trombosis
Mukolitik/ ekspektoran
Anelgesik
Parasetamol
Morfin kalau nyeri hebat sekali
jangan diberikan pada:
Yang ada bronkitis kronis
Sputum banyak
antibiotik
PILIHAN ANTI BIOTIK
Tergantung kepada resistensi lokal dari
kuman ( EMPIRIK )
Rawat jalan/ inap
Alergi penderita
Efek samping obat
Harga obat
Secara empiris karena alasan alasan sbb;
1. Paling kurang 50% kasus tidak ditemukan kuman
penyebabnya, walaupun telah memakai pemeriksaan
paling canggih.
2. Semua pedoman (guideline) pengobatan pneumonia
komuniti menyarankan untuk memberikan
antibiotika sedini mungkin tanpa menunggu hasil
pemeriksaan bakteriologis.
Keterlambatan pengobatan meningkatkan resiko
komplikasi dan kematian, sebaliknya pemberian
terapi empiris yang tepat akan memperbaiki
hasilnya.
3. Penelitian penelitian menunjukkan bahwa data
Gejala klinis
Demam tinggi > 40 c atau < 37
Tanda-tanda sock sepsis ( nadi halus dan cepat,
tekanan darah rendah )
Lab
Ditemukannya kuman dalam pembuluh darah
( diagnostik pasti )
Leukosit > 20000 atau < 5000
PROGNOSIS TERGANTUNG KEPADA
Berat ringannya penyakit :
1 lobus, dengan AB 1%
2 atau 3 lobus
leukopeni 10%
bakterimia
4 dari 5 lobus
50%
Penderita dirawat
Penyakit berat 10%
Orang tua
Lebih baik
2. Virus
Influenza
Para influenza
RSV (respiratory syncytial virus)
Adenovirus
Corona virus
Avian influensa
3. Jamur
Actinomyces israeli
Aspergillus fumigatus
Bekas tb paru dg cavitas yg menetap
Histoplasma capsulatum
Candida albican
Blastomycosis
cryptococcosis
4. Protozoa
Pneumocystis carinii
(sering pada penderita AIDS)
Toxoplasma gondii
5. Parasit
Amebiasis
Transmisi dari makanan & minuman
Dycentri, batuk2, demam
Metronidazole 3 x 750 mg 10 hr
Malaria
Ascariasis
Lofler like sindrom
Batuk2, sesak, demam, nyeri perut, mual
Terapi
Terima kasih