Anda di halaman 1dari 116

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN

Pekerjaan :
Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)

PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)

Disusun Oleh :

KONTRAKTOR PELAKSANA :

Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)

PT. LALEVA INDAH LESTARI


RENCANA MUTU KONTRAK
( RMK )
PEKERJAAN : Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan

KEGIATAN : Irigasi dan Rawa I

SATKER : SNVT PJPA Sulawesi II Prov. Gorontalo

LOKASI : Kab. Pohuwato Provinsi Gorontalo

NO. KONTRAK :

NO. SPM : 0203/SP/

PELAKSANA : PT. LALEVA INDAH LESTARI

TAHUN ANGGARAN : 2017


TUJUAN

Rencana Mutu Kontrak ini dimaksudkan untuk


menerapkan lingkup prosedur jaminan mutu dan tujuan
mutu kontrak serta hal-hal lainnya yang timbul dalam
proses pelaksanaan.
Tujuan rencana Mutu Kontrak ini untuk menentukan
arah pengendalian proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga diharapkan dapat memperoleh produk yang
bermutu sesuai perencanaan dan dokumen kontrak.
Pedoman ini diterapkan dalam proses pelaksanaan
pekerjaan untuk memantau dan menilai spesifikasi
teknis kontrak, sehingga dimungkinkan adanya prosedur
tambahan untuk mendukung rencana mutu.
DESKRIPSI PEKERJAAN

A. UMUM

Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan


Kiri (Lanjutan) mencangkup Pengadaan dan
pemasangan bangunan Jaringan Irigasi sesuai dengan
prosedur mutu (kualitas), Pekerjaan volume (kuantitas),
pengendalian waktu pelaksanaan, metode kerja, dan
pengetasan hasil Pekerjaan Pembangunan Jaringan
Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kab. Pohuwato yang
akan dilaksanakan/dikerjakan oleh pelaksana pekerjaan
PT. LALEVA INDAH LESTARI di Kab. Pohuwato.
1. DIVISI OPERASIONAL
Mengelola dan mengkoordinasikan serta melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan proyek dalam hubungannya dengan
Pimpinan pada Kantor Pusat, Divisi Bagian Teknik Pusat dan Struktur proyek Cabang, agar Project dapat berjalan sesuai dengan
rencana baik yang menyangkut biaya, mutu, waktu dan Administrasi serta membantu kelancaran proses Tender dan hubungan
dengan masalah Teknis.
Tanggung Jawab
1. Memantau Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek khususnya masalah teknis, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana
yang diterapkan.
2. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan penanganan teknis proyek sampai dengan
proses penyerahan.
3. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
4. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu, waktu dan Admnistrasi proyek.
Tugas
1. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana yang telah diterapkan.
Bertugas menyelesaikan tersusunnya RAP beserta Tim Penyusun RAP.
Secara periodik memacu dan memotivasi tenaga ahli proyek agar bisa bekerja sesuai rencana.
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
Selalu mengusulkan dan mencari alternatif alternatif metode kerja yang lebih baik untuk menyelesaikan pekerjaan.
2. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan kegiatan yang berkaitan
dengan penanganan proyek sampai dengan proses penyerahan.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan kegiatan administrasi tekins proyek.
- Mengarahkan kegiatan kegiatan penilaian hasil dan kemajuan pelaksanaan.
- Memonitoring susunan laporan penyelesaian proyek.
3. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin dan pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan biaya, bahan dan Peralatan proyek.
4. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin dan pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
5. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi penyimpangan.
Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan hasil yang telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.
5.2.3 KEPALA PROYEK/PROJECT MANAGER.
Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek agar dapat berjalan sesuai dengan
rencana, baik menyangkut biaya, mutu, waktu dan Administrasi serta membantu kelancaran proses
penagihan.
Bertanggung jawab kepada : Divisi Operasinal
Membawahi : Site Manager/Quantity Engineer
Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana yang
diterapkan.
Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan kegiatan yang
berkaitan dengan penanganan proyek sampai dengan proses
penagihan.
Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
1. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana yang
diterapkan.
2. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pelaksanaan proyek.
3. Menyelenggarakan rapat rapat mingguan proyek guna menjabarkan rencana pelaksanaan dan
monitoringnya.
4. Aktif dalam rapat yang diadakan oleh Konsultan dan Direksi, Pemberi Tugas dan mengusulkan
hal hal yang menguntungkan perusahaan.
5. Mengadakan hubungan dan pendekatan pendekatan secara positif terhadap masyarakat
sekeliling proyek dan penguasa setempat maupun Konsultan / Direksi agar mendukung kelancaran
pekerjaan.
Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan penanganan
proyek sampai dengan proses penagihan.
Mempersiapkan dan memproses Berita Acara tepat pada waktunya sesuai kemajuan proyek guna
terlaksananya penagihan.
Mempersiapkan dan memproses Berita Acara tepat pada waktunya sesuai kemajuan proyek guna
terlaksananya penagihan.
Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung jawabnya sesuai jadual
pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Membuat schedule bahan, alat, sumber daya manusia dan lain lain.
Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, alat dan tenaga sesuai rencana.
Memimpin dan mengarahkan kegiatan kegiatan pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian
bahan dan alat.
Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat dan tenaga.
4. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin dan
pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
5. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi penyimpangan.
Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan hasil yang
telah ditetapkan.
Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.
Membuat rencana Anggaran Proyek (RAP) dan kegiatan perencanaan (Action Plan) review Doc.
Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan dan Menghitung kembali.
Menangani Tugas-tugas :
1.Engineering (termasuk Administrasi & Kontrak)
2.Administrasi Keuangan, Personalia & Umum.
3.Operasionala Lapangan (Quality Plan, Production Plan dan Safety Plan).
Membina Hubungan Kerja dengan :
Pengguna Jasa
Konsultan Supervisi
Mitra Kerja
Supplier
Sub Kontraktor
Mandor
Tokoh Masyarakat dan pemuda di lingkungan lokasi pekerjaan.
Melaksanakan Rapat mingguan dan bulanan internal maupun external.
Mengadakan Evaluasi terhadap :
Progres Fisik (Harian, Mingguan, Bulanan)
Biaya
Quality/Quantity
Waktu/Schedules
Standard
Membuat rencana tindak lanjut / Corrective Action terhadap penyimpangan yang
terjadi.
Membina bagian administrasi, Engineering dan pelaksanaan guna peningkatan
kinerjanya dalam mendukung visi Perusahaan.
5.2.4. SITE MANAJER

Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek


dalam hubungannya dengan Owner yang dilapangan,
Pengawas lapangan dan staff proyek yang ada
dibawahnya agar dapat berjalan sesuai dengan rencana
baik yang menyangkut biaya, mutu dan waktu serta
membantu kelancaran proses penagihan.
5.2.5 KEPALA PELAKSANA

Mengkoordinasikan semua pekerjaan dengan pengawas pekerjaan (direksi pekerjaan) guna kesuksesan
pelaksanaan pekerjaan.

Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal waktu pekerjaan, sehingga pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan waktu yang ditentukan.

Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material, bahan dan tenaga kerja serta pengaturannya di
lapangan.

Melakukan evaluasi pekerjaan dan membuat perhitungan MC 0% dan MC 100% bersama koordinator
pelaksanaan (direksi pekerjaan) dan pengawas lapangan dan memonitoring pekerjaan selama masa
pemeliharaan.

Mengarahkan dan memantau proses kegiatan guna menghasilkan pekerjaan yang diharapkan.

Bertanggung jawab pada seluruh hasil pekerjaan agar terselenggaranya pengendalian mutu, waktu, biaya
dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan kontrak.

Bertanggungjawab seluruh masalah administrasi kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
sampai proses penagihan (keuangan).

Melakukan diskusi dengan koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) untuk evaluasi kemajuan pekerjaan.

Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.

Melakukan koordinasi dengan seluruh team/personil pelaksana pekerjaan.


5.2.6 PELAKSANA LAPANGAN

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memberi instruksi kepada mandor mengenai


kualitas dan kuantitas pekerjaan.
Menjaga dan mengamankan serta merencanakan tempat penyimpanan peralatan,
bahan dan material sesuai kebutuhan dalam menunjang terlaksananya pekerjaan.
Menghitung kemajuan pekerjaan, hasil opname setiap hari bersama pengawas
lapangan.
Membuat laporan harian dan mingguan bersama pengawas lapangan.
Memantau proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil pekerjaan sesuai
kontrak dan syarat teknis dengan prosedur pelaksanaan yang ditentukan.
Membuat atau menghitung volume pekerjaan yang terpasang, MC 0%, MC 100%
dan gambar pelaksanaan bersama pengawas lapangan.
Melakukan pengambilan gambar pelaksanaan (dokumentasi) untuk setiap kegiatan
yang dilaksanakan.
5.2.7. PELAKSANA MESIN

Melakukan perencanaan sistem mekanikal yang berdasar kepada perhitungan


kebutuhan rencana.
Melakukan analisa dan perhitungan kebutuhan mengenai peralatan maupun material
mekanikal.
Melakukan koordinasi dengan kepala proyek dan tem leader.
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan Mekanikan.
Menjamin keselamatan bagi operator yang bekerja dibawahnya.
Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order dari kepala
pelaksana.
Melakukan pengawasan pekerjaan perbaikan mesin-mesin dan peralatan kepada
kepala pelaksana.
5.2.8 PELAKSANA ADMINISTRASI/KEUANGAN

Mempersipkan rencana anggaran lapangan kepada project manager.


Mempersiapkan pembayaran tagihan-tagihan dari pekerjaan, peralatan,
bahan dan lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
Membuat laporan keuangan kepada direktur.
Mempersiapkan pembayaran mingguan kepada pekerja sesuai laporan
opname di lapangan.
Membuat surat menyurat, administrasi kontrak, perijinan dan lain
sebagainya.
Mempersiapkan administrasi penarikan termijn kepada pengguna jasa.
5.2.9PELAKSANA SMM

Memastikan bahwa sistem mutu di proyek berjalan dengan baik


dan efektif.
Menentukan proses selanjutnya apakah bisa dilaksanakan.
Menganalisa dan melaporkan semua permasalahan yang
menyangkut pelaksanaan sistem mutu di proyek.
Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan
pengetesan.
Melaksanakan pengawasan dan atau pengetesan barang
Memelihara bukti bukti kerjanya
PELAKSANA SMK3

Membuat rencana kesehatan dan keselamatan kerja yang


dibebankan kepada seluruh jajaran yang terlibat di dalam proyek.

Berkoordinasi dengan Kepala Proyek untuk menyediakan


peralatan keselamatan kerja.

Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terkait penggunaan


peralatan keselamatan kerja di lapangan.

Melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja dan


seluruh jajaran yang terlibat di dalam proyek.
PELAKSANA MANAJEMEN KONSTRUKSI

Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan metode konstruksi


yang benar atau tidak
Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari Bawahannya secara
tertulis
MK berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai dengan
kesepakatan
Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan mengundang
konsultan perencana, wakil owner, dan kontraktor.
Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan segala
sesuatu di proyek
Menyampaikan progres pekerjaan kepada Kepala Proyek langsung
Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi kontrak
atau tidak.
Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor
dalam aspek mutu dan waktu.
Melakukan perubahan kontrak yang diajukan
Memeriksa gambar shop drawing sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan.
Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan agar memenuhi syarat K3LMP
(kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan)
Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus dikerjakan
namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat schedule
LOGISTIK

Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari beberapa supplier atau
toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan termurah dan memenuhi
standard kualitas yang telah ditetapkan.
Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan bangunan dengan
melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa mendapatkan harga material termurah pada
supplier terpilih.
Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah di datangkan ke area
proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik jumlah bahan/material yang di
datangkan dan yang digunakan/pemakaiannya.
Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk menghindari kesalahan penggunaan
akibat tertukar dengan barang lain.
Melakukan pencatatan keluan dan masuknya barang yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pekerjaan proyek.
Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu material tersebut diperlukan.
Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format perusahaan yang telah disetujui
pihak Direksi pekerjaan.
Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material setelah melalui kontrol mutu
bahan oleh Quality Control perusahaan dan Direksi pekerjaan.
Berkoordinasi dengan pelaksana/kepala pelaksana dan bagian teknik proyek mengenai jumlah dan
schedule pengadaan bahan/material yang dibutuhkan pada masing-masing waktu pelaksanaan
pekerjaan.
OPERATOR ALAT BERAT

Mengoperasikan jenis dan kapasitas Alat Berat sesuai dengan ISO yang dimiliki.
Dilarang meninggalkan kabin operator selama Alat beroperasi
Melakukan pemeriksaan dan pengamatan terhadap kemampuan kerja Alat
Berat serta merawat kondisinya termasuk juga alat-alat piranti keselamatannya
dan alat perlengkapan lainnya yang berkaitan dengan bekerjanya alat tersebut.
Operator bertanggungjawab penuh terhadap alat yang dioperasikannya.
Melaporkan kepada atasan jika terjadi kerusakan atau gangguan-gangguan lain
pada Alat Berat dan alat-alat perlengkapannya.
Operator harus mengisi buku pemeriksaaan harian dan buku pengoperasian
harian selama Alat beroperasi.
SURVEYOR

1.Bertanggungjawab terhadap data-data survey yang dibuat dan


bekerjasama dengan pihak owner dalam joint survey.
2.Melakukan pencatatan hasil kerja.
3.Mengadakan dan mengkoordinasi pekerjaan pengukuran.
4.Mencatat, menyimpan dan menyediakan hasil pengukuran.
5.Orientasi area yang berhubungan dengan pekerjaan baru.
6.Mempersiapkan pekerjaan yang akan dimulai.
7.Mempersiapkan data yang berhubungan dengan data aktual pekerjaan.
8.Koordinasi proses perihal kelancaran pekerjaan.
9.Kontrol terhadap alat yang dipakai.
10.Check dan orientasi terhadap revisi yang terjadi di site.
11.Membantu pelaksana dalam menyelesaikan pekerjaan yang
berhubungan dengan data survey
MEKANIK

Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order dari


kepala pelaksana
Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan mesin-mesin alat
berat dan harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada kepala
pelaksana.
Melaksanakan pembelian suku cadang mesin-mesin berdasarkan order dari
kepala pelaksana.
Pengendalian pemakaian suku cadang agar dapat sehemat mungkin.
Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para montir didalam melaksanakan
tugasnya.
Mengajukan permintaan suku cadang mesin-mesin motor yang diperkirakan
sudah rusak(aus) kepada dirut sehingga tidak merembet kesuku cadang
lainnya.
Melakukan pemeliharaan segala macam mesin-mesin Peralatan agar tidak
mudah rusak.
BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bagan alir pelaksanaan pekerjaan berisikan flowchart dari urutan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penyelesaian pekerjaan. Untuk
lebih jelasnya bagan alir pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
e). Membuat akses jalan sementara meliputi jalan jalan yang
diperlukan untuk mendatangkan alat alat berat, jalan kerja
maupun jalan menuju direksi keet atau daerah pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab kami selaku pelaksana pekerjaan.
f). Pembuatan papan nama proyek dengan bahan, ukuran dan
penempatan sesuai petunjuk direksi pekerjaan. Papan nama ini
akan kami buat sedemikian rupa supaya dapat dengan mudah
dibaca oleh semua orang.
g). Membuat papan peringatan untuk memberi tanda pada
masyarakat setempat agar berhati hati.
h). Memobilisasi personil, alat dan bahan bakar ke lokasi
Pekerjaan. Mobilisasi ini dilakukan pada saat pekerjaan
berlangsung dari awal sampai selesai pekerjaan. Mobilisasi
dalam Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan) Kabupaten Pohuwato, meliputi :
Pengadaan Bahan :

- Semen PC
- Pasir
- Kerikil/Split
- Batu Kali
- Sirtu
- Tanah Timbunan
- Kayu Balok
- Kayu Papan
- Multiplex
- Paku Biasa
- Besi Beton
- Kawat Beton
- Aspal
- Dan lain Lain sesuai kebutuhan Lapangan
Selama pekerjaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
Lanjutan Kabupaten Pohuwato, berjalan dilaksanakan pekerjaan Administrasi
dan Dokumentasi.

Pekerjaan ini antara lain meliputi pembuatan request pekerjaan, laporan


harian, laporan mingguan, laporan bulanan, chek list, lembar kerja, daftar
simak dan kelengkapan administrasi lainnya yang diminta pihak pemilik proyek.
Sementara untuk pekerjaan dokumentasi akan dilakukan dengan cara
mengambil gambar saat sebelum pekerjaan dimulai (0%), selanjutnya saat
pelaksanaan pekerjaan mencapai bobot (50%) dan pada saat pekerjaan selesai
(100%). Dalam pengambilan titik pemotretan kami akan selalu berkoordinasi
dengan direksi pekerjaan mengenai titik-titik pengambilan gambar.

Titik pengambilan gambar tersebut tidak berubah / tetap sehingga akan terlihat
progres kemajuan dari pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Setelah serangkaian pekerjaan persiapan diatas terlaksana, maka langkah kerja


dan metode pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan Pekerjaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kabupaten Pohuwato,
adalah sebagai berikut
PEKERJAAAN JARINGAN UTAMA
A.1 PEKERJAAN SALURAN
Perintisan dan pembersihan/Stripping (A)

Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membersihkan lokasi dari segala sesuatu


yang dapat menghambat pekerjaan nantinya.
Pekerjaan perintisan dan pembersihan (clearing dan grubbing)
mencakup penebangan semak-semak dan pohon, pembongkaran akar-akar
pohon, mengisi lubang-lubangnya dengan tanah yang dipadatkan kemudian
membakar atau membuang ke luar areal pekerjaan.
Pekerjaan Kosrekan ini dilakukan untuk merapikan tanah yang sudah
dilakukan pekerjaan perintisan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua bidang
areal pekerjaan dimana akan dilakukan pekerjaan timbunan.
Setelah lahan bersih maka areal yang akan ditimbun tersebut dikupas dengan
mengunakan buldoser, besaran kupasan dengan tebal 20 cm atau sesuai
spesifikasi teknik dengan persetujuan direksi pekerjaan.
Hasil kupasan dibuang dikanan kiri lokasi yang tidak mengganggu pekerjaan.
Galian Tanah Biasa (A)

Untuk pekerjaan galian tanah biasa digunakan dengan alat berat excavator di
laksanakan pada pekerjaan galian untuk bangunan dengan metode kerja sebagai
berikut :
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilaksanakan dengan
mengunakan alat berat berupa Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan batas batas dan kedalaman yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja
atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi.
Galian tanah untuk saluran ini akan dibuat kemiringan pada sisi-sisinya untuk
menghindari tanah yang longsor. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena
kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki.
Penggalian dilaksanakan secara sistematik agar tidak menggangu pekerjaan lain.
Pelaksana pekerjaan harus selalu standby untuk mengarahkan Operator
excavator dalam bekerja serta memantau kedalaman galian.
Hasil galian dibuang disekitar lokasi yang akan dipergunakan untuk tumbunan kembali,
dimana dipilih tanah yang memenuhi syarat, untuk tanah yang tidak memenuhi syarat
dibuang ke tempat pembuangan dengan persetujuan direksi pekerjaan.
Begitu seterusnya sampai pekerjaan selesai sesuai dengan gambar kerja dan
perhitungan dalam pembuatan MC 0%.
Timbunan / Urugan Tanah Kembali Dipadatkan (A)

Pekerjaan timbunan atau urugan tanah kembali dipadatkan dilaksanakan


dengan metode kerja sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan,

Timbunan tanah dilaksanakan dengan cara dump truck yang menumpah


material timbunan kemudian dihampar oleh buldozer. Kemudian dipadatkan
dengan menggunakan Vibro roller.
Pemadatan dilakukan secara lapis demi lapis dan dipadatkan dengan
mengunakan Vibroroler dan stamper, semua pelaksanaan timbunanan tanah ini
dilaksanakan dengan ketentuan dan spesikasi dan persetujuan direksi
pekerjaan,
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 5 7 Km
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 7 9 Km
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 9 10 Km
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 10 12 Km
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 12 14 Km

Sebelum dilakukan pekerjaan ini langkah pertama yang dilakukan adalah membuat patok profil yang menandakan batas
permukaan dari timbunan nantinya. Setelah itu maka dapat dilaksanakan pekerjaan timbunan tanah yang didatangkan dari borrow
area dengan jarak, 5 7 Km, 7 9 Km, 9 10 Km, 9 -10 Km, 10 12 Km, 12 14 Km, dengan mengunakan dump truck.
Bahan untuk timbunan ini menggunakan tanah pilihan yang homogen , bersih dan bebas dari lumpur , humus , akar - akar dan
bahan organik lain.
Bahan - bahan hasil galian dari borrow dimana tanah tersebut sudah diadakan pengujian dan disetujui oleh direksi pekerjaan.
Pembuatan tanggul / timbunan dipadatkan menurut profil dan ukuran yang seperti yang ditunjukan dalam gambar dalam atau yang
ditetapkan oleh Direksi.
Bahan untuk Konstruksi tanggul / timbunan harus dihamparkan menurut ketebalan 30 cm dan kemiringan 1 : 25 atau seperti
ditunjukan dalam gambar.
Bahan material yang dipergunakan harus dihamparkan lapis demi lapis menggunakan Bulldozer mendatar selebar tanggul /
timbunan , ditambah masing - masing 40 cm diluar profil lereng tanggul timbunan rencana untuk kemudahan dalam pekerjaan.
Sebelum penghamparan bahan - bahan tersebut dilakukan, Pengawas dapat menentukan agar terlebih dahulu menyiapkan lapisan
awal torehan sedalam sekitan 2 cm
Seluruh lebar hamparan bahan tanggul / timbunan tersebut harus dipadatkan dengan alat pemadat yang sesuai dan disetujui oleh
Direksi, sehingga mencapai kepadatan maksimum seperti ditentukan oleh Direksi.
Pemadatan harus dilakukan selapis demi selapis dengan hasil kepadatan mencapai 95% atau yang disetujui Direksi. Setiap
lapis harus diuji kepadatannya sehingga nanti akan didapat berapa lintasan yang dibutuhkan untuk lapis - lapis selanjutnya.
Untuk mencapai timbunan yang direncanakan, maka harus memperhitungkan kebutuhan tanah timbunan akibat adanya
penyusutan tanah dengan cara menambah ekstra ketinggian secukupnya.

Dalam pelaksanaan timbunan tanah dipadatkan dari borrow area akan selalu dilakukan pengujian perlayer untuk
memastikan hasil kepadatan maksimal dengan cara pengujian sandcone.
Sand cone test dilakukan untuk pemeriksaan kepadatan tanah dilapangan dengan menggunakan pasir ottawa sebagai parameter
kepadatan tanah yang mempunyai sifat kering, bersih, keras tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat mengalir bebas.
Pasir Ottawa yang digunakan adalah lolos saringan no. 10 dan tertahan disaringan no. 200
Peralatan yang digunakan untuk uji sand cone

1. Alat untuk mencari volume lubang tanah,antar lain :


Botol transparan kapasitas 4 ltr
Corong kerucut 16.51 cm dengan kran
Pelat ukuran 30.48 x 30.48 cm dengan lubang 16.51 cm di tengahnya
Empat buah paku ukuran 5
2. Timbangan dengan ketelitian 1 gr
3. Palu,sendok,kuas,pahat
4. Peralatan pemeriksaan kadar air diantaranya krus dan oven
5. Pasir ottawa lolos saringan no.10 dan tertahan di saringan no.200
6. Kontainer dan ember plastik
I. PROSEDUR
1. Pelaksanaan di loboratorium
a. Penentuan berat isi pasir
Isi botol dengan pasir secukupnya
Timbang berat container (w) dan hitung volumenya
Letakkan botol dalam keadaan terbalik di atas container sehingga corong menempel pada bagian atas kontainer
Buka kran secar perlahan sehingga pasir dalam botol mengalir bebas ke dalam kontainer
Setelah kontainer penuh,tutup krandan botol diangkat
b. Menentukan berat pasir dalam corong
Botol diisi dengan pasir secukupnya dan ditimbang beserta corong (w3)
Letakkan botol terbalik di atas plat kaca yang kering dan bersih
Kran dibuk perlahan hingga pasir memenuhi corong
Semua hasil dicatat
2. Pelaksanaan di lapangan
a. Isi botol dengan pasir secukupnya lalu timbang dan catat
b. Ember plastik ditimbang lalu catat beratnya
c. Ratakan permukaan tanah yang akan diperiksa
d. Letakkan plat corong pada permukaan yang telah dikokohkan keempat sisinya dengan paku
e. Gali lubang sedalam 10 15 cm membentuk permukaan corong.
f. Tanah galian diletakkan di ember plastik kemudian timbang
g. Letakkan botol dengan posisi terbalik pada plat dasar yang telah digali lalu kran dibuka hingga pasir memenuhi lubang galian
h. Timbang botol berisi sisa pasir
i. Hitung berat pasir dalam lubang dengan cara mengurangkan berat pasir dalam (lubang + corong) dengan berat pasir dalam
corong yang telah ditimbang di laboratorium.
PERSIAPAN
PELAKSANAAN PROYEK
Mobilisasi paling lambat sudah mulai dilaksanakan dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK.
Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.
25.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.
DOMISILI KANTOR LAPANGAN

Kantor Direksi, Base Camp dan Gudang Material


akan di tempatkan Di Manawa Kec. Marisa
Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo
JADWAL PENGADAAN BAHAN, (Terlampir)

JADWAL PENGADAAN PERALATAN (Terlampir)

JADWAL PENGADAAN PERSONIL (Terlampir)


Personil yang digunakan merupakan revisi dari
Personil yang diajukan pada penawaran
(keahlian dan jumlah)
Jenis alat yang disetujui merupakan
peralatan yang diajukan pada
penawaran
(jenis dan jumlah)
TATA CARA PENGATURAN PELAKSANAAN

B.1 METODA KERJA

(Cara kerja untuk menghasilkan suatu jenis pekerjaan /


bagian pekerjaan tertentu sesuai denganSpek).
B.2 METODA PELAKSANAAN

(Cara kerja yang layak, realistis dan dapat dilaksanakan


untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai
Spesifikasi dengan tahapan pelaksanaan yang
sistematis berdasarkan sumber daya yang dimiliki).
B.3 PROSEDUR KERJA

Sebelum mulai pelaksanaan setiap pekerjaan, Penyedia Jasa akan


mengajukan request dilampiri gambar kerja (shop drawing), hasil uji, dan
persyaratan persyaratan lain(misalnya pemenuhan keamanan kerja).Format
request for approval yang disepakati terlampir diajukan paling lambat 1 x 24
jam sebelum rencana pekerjaan dilaksanakan dengan ditanda tangani oleh
Pelaksana Utama, persetujuan dari Direksi Teknis ditanda tangani oleh
Koordinator Pengawas Lapangan, dan seterusnya.

Shop drawing berukuran A3, harus ditanda tangani oleh PPK dan persetujuan
Konsultan, dan seterusnya.

Pekerjaan yang dilaksanakan tanpa disertai request bisa tidak diterima Direksi
kecuali Direksi mempertimbangkan menerima dengan kewajiban Kontraktor
melakukan uji yang diminta Direksi.
UJI MATERIAL DAN PRODUK

Pengambilan sampel (contoh benda uji) dan pengiriman ke


Laboratorium baik untuk material maupun produk dilakukan
bersama-sama dari ketiga pihak.

Pengambilan sampel ditentukan sebagai berikut :Pemeriksaan


Hasil Uji Pekerjaan sebelumnyaPemeriksaaan Status Bahan
Mentah/dasar Pemeriksaaan Status Bahan Olahan dan
Pemeriksaan Status Bahan Jadi Hasil uji dari Laboratorium 1
exemplar asli harus dikirim ke Direksi Pekerjaan.

Hasil uji material yang tidak memenuhi syarat dalam Spek


langsung diambil tindakan dengan penolakan oleh Direksi Teknis,
untuk hasil uji produk yang tidak memenuhi persyaratan,
Penyedia Jasa Konstruksi bisa mengajukan metoda uji lain yang
bisa disetujui Direksi.
MC ( Mutual Check)

Pengajuan MC harus dilampiri :


a.Back up lengkap
b.BHS (Buku Harian Standar) berikut rekapitulasinya
c.Kumpulan hasil uji material, hasil uji produk
d.Kumpulan tiket pengiriman, form request, shop
drawing, dan lain lain
LAPORAN- LAPORAN / DOKUMENTASI

Laporan harian dengan BHS diisi oleh tiga Pihak setiap hari, direkap tiap bulan
sebagai lampiran pengajuan MC, BHS didistribusi sesuai kebutuhan oleh PPK.

Laporan akhir pelaksanaan harus diserahkan kepada PPK paling lambat 14


(empat belas) harisetelah PHO.

Foto foto 0 %; 50 %; 100 % dibuat dari fisik awal, pelaksanaan, akhir minimal
50 Meter dengan titik ambil yang sama.

As Built Drawing dibuat dalam ukuran A3 digandakan sebanyak 6 x; harus


selesai dan diserahkan ke Direksi Pekerjaan paling lambat 14 hari setelah
PHO. Bila Penyedia Jasa gagal menyiapkan As Built Drawing sampai batas
toleransi yang diberikan PPK maka PPK bisa menunjuk orang atau pihak lain
untuk membuat As Built Drawing tersebut dengan biaya dari Penyedia Jasa
Konstruksi seperti yang ditetapkan dalam Dokumen penawaran.
JAM KERJA

Jam kerja ditetapkan :Senin s/d Kamis, Sabtu : 07.30 s/d 04.00
Jumat : 07.30 s/d 05.00.Untuk lembur harus mengajukan usulan
kepada Direksi dan tidak dapat dilaksanakan tanpa persetujuan
Direksi.

Kompensasi kerja lembur, Penyedia Jasa Konstruksi harus


memberikan uang lembur Rp. 0.000/ jam untuk Direksi Teknis.
PROSEDUR PHO / FHO

Penyedia Jasa Konstruksi sudah harus mengajukan permintaan Serah Terima I


Pekerjaan(PHO) paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum batas akhir masa
pelaksanaan untuk memberi waktu Panitia PHO melaksanakan penelitian
(maximum 7 hari kerja sejak tanggal permintaan Penyedia Jasa Konstruksi).

Saat mengajukan permintaan PHO, Progres Fisik sudah harus 100 %


(termasuk syarat uji mutu telah terpenuhi) yang dinyatakan dengan Berita
Acara pemeriksaan bersama.
Bila Penyedia Jasa Konstruksi mengajukan permintaan PHO terlambat yang
mengakibatkan dengan waktu yang dimiliki Panitia selama 7 hari kerja tersebut
berakibatkan tanggal Berita Acara PHO melewati akhir masa pelaksanaan,
maka kepada Penyedia Jasa akan dikenakan sanksi denda keterlambatan.
PENANGANAN KONTRAK KRITIS

Prosedur penanganan kontrak kritis mengikuti Dokumen Bab


X.SSUK Point.42.(42.1 s/d 42.3.
PEKERJAAN YANG DISUB KONTRAKKAN dan SUB
KONTRAKTOR

Pekerjaan pekerjaan yang di kerjasamakan adalah :


TIDAK ADA

Penyedia Jasa Konstruksi tetap bertanggung jawab


kepada Pengguna Jasa atas pekerjaan yang dikerjakan
Sub Kontraktor.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Catatan : Jadwal tersebut bisa direvisi bila ada


perubahan volume item pekerjaan, dan
perubahan waktu pelaksanaan.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Catatan : Jadwal tersebut bisa direvisi bila ada perubahan vol item
pekerjaan, dan perubahan waktu pelaksanaan.

RINCIAN WAKTU EFEKTIF dan PRODUK HARIAN PEKERJAAN UTAMA


a RINCIAN WAKTU EFEKTIF

MASA PELAKSANAAN : 240 HARI KALENDER (Tanggal 30 Januari 2017 s/d


26 September 2017) atau 32 Minggu

LIBUR MINGGU & LIBUR NASIONAL : 45 HARI

UJI PRODUK AKHIR & WAKTU PANITIA PHO : 7 HARI


REKAYASA LAPANGAN : 5 HARI (lima) Hari Kalender

WAKTU KERJA EFEKTIF : 183 HARI

DENGAN WAKTU EFEKTIF DAN JAM KERJA EFEKTIF ( 76,25 %)

MAKA PERKIRAAN PRODUKSI HARIAN PEKERJAAN UTAMA


SEBAGAI BERIKUT
PENYUSUNAN RENCANA dan PEMERIKSAAN LAPANGAN
JADWAL PEMERIKSAAN LAPANGAN

Pengukuran : tanggal 13 Februari 2017 s/d 17 Februari 2017 tanggung


jawab Penyedia Jasa Konstruksi

Perhitungan hasil pengukuran dan usulan perubahan :


Tanggal 20 Februari 2017 s/d 28 Februari 2017
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi & Direksi Teknis

Penelitian dan Persetujuan usulan : tanggal .......................... s/d


........................... tanggung jawab PPK
PERSONIL YANG DILIBATKAN DARI MASINGMASING PIHAK

Penyedia Jasa : Firdanus, ST

Direksi Teknis : Hanafi R Nggule, ST

PPK : RM. Indra Aria Wisnuwardana, SP,MBA,Msc


PERALATAN YANG DISIAPKAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI :

Sesuai penawaran
UJI LAPANGAN YANG DILAKSANAKAN :

Memeriksa kesesuaian Elevasi Permukaan akhir-


Mengadakan Struktur Linning Saluran & Bangunan
Bagi/Sadap serta kepadatan timbunan tanah dari borrow,
Mengadakan Uji Evaluasi hasil uji dilaksanakan oleh Bagian
Laboratorium Pengujian Pelaksana Manajemen Mutu
FORMAT REQUEST
KENDALI LAPORAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai