Anda di halaman 1dari 46

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TB

DI INDONESIA
DAN
PROVINSI JAWA BARAT
Bidang P2P
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Latar Belakang
Beban masalah TB yang tinggi (jumlah kasus,
cakupan, resistensi, komorbid, manajemen dan
kepemimpinan)
Menjadi komitmen global dan nasional:
MDGs (goal 6 target 6 C) dilanjutkan SDGs
RPJMN.
Program Prioritas Percepatan Pembangunan
Nasional.
Renstra Kementerian Kesehatan
Standar Pelayanan Minimal.
Meningkatnya komitmen pemerintah
Latar Belakang
Situasi Epidemiologis TB di
Indonesia
Beban TB dunia WHO, 2017
7.3 M insidens mortalias
TB 10.400.000 1.400.000
142/100rb
TB/HIV 1.170.000 390.000
11/100rb
MDR-TB

Situation Burden
TB HIV 78.000
258 jt Insiden Mortalitas
incidence
TB 1.020.000 100.000
395/100rb Knowing HIV 3.523 (5%)
status
TB/HIV 78.000 26.000
10/100rb TB HIV on ART 21%
MDR-TB 10.000 Succes rate 56%
10 negara dengan selisih kasus terbesar antara notifikasi
kasus baru dan kambuh dengan perkiraan insiden, 2015

1. India 6. Bangladesh
2. Indonesia 7. Kongo
3. Nigeria 8. China
4. Pakistan 9. Tanzania
5. Afrika Selatan 10. Mozambique
Notifikasi Kasus TB sebesar 33% tahun 2016
1200 1. India Diperkirakan 50% under reporting
2. Indonesia 1.020.000
3. Nigeria
4. Pakistan
1000 5. Afrika Selatan

670.000
800 67%
6. Bangladesh
7. Kongo
8. China
Kasus yang tidak
9. Tanzania ditemukan dan
600
10. Mozambique tidak terlaporkan

400

200 330.000
10 negara dengan selisih kasus terbesar antara notifikasi kasus dengan 33%
perkiraan insiden, 2015

0
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Pola perilaku pencarian pengobatan
pasien TB
Wilayah RS BP4 PKM DPS
PSP Berdasarkan
Survei Prevalensi TB Sumatera 44% 43% 12%
2013-2014: KTI 31% 51% 16%
78% tahu gejala TB Jawa 49% 21% 29%
Survei Prevalensi tahun 2004
73% tahu TB dapat 100%
disembuhkan 90%
9,7
2,6
3,6
81% tidak tahu obat 80%
19,2 31,3
70%
TB gratis 60%
36,5

50%
40% 48,2
43,9 Lain-lain
30%
39,9 RS khusus paru
20% Praktik swasta
10% Puskesmas
14,2 10,8
0% 4,8 RS swasta
*Riskesdas 2010, Balitbangkes (2011) Jawa Bali Kalimantan Papua Sumatra Sulawesi RS pemerintah
Per 100.000 Penduduk

100
125
150

25
50
75

0
BALI 24
JAMBI 27
GORONTALO 31
KALBAR 31
LAMPUNG 32
PAPUA BARAT 34
DIY 34
RIAU 36
SULBAR 36
BANTEN 36
MALUKU 36
BENGKULU 39
JATENG 39
SULTRA 39
KALSEL 40
KALTENG 41
SULTENG 42
SUMUT 42
NTB 43
ACEH 45
MALUT 47
JABAR 49
SUMSEL 52
JATIM 52
SUMBAR 53
KALTIM 55
(CNR), Indonesia, TW 1-2 Tahun 2017

NTT 56
BABEL 60
SULSEL 72
KALTARA 86
Angka Notifikasi Kasus TB/ Case Notification Rate

KEPRI 92
PAPUA 93
SULUT 102
DKI JAKARTA 123
INDONESIA 50
100%

20%
40%
60%
80%

0%
JAMBI 34%
MALUKU 34%
GORONTALO 38%
KALTENG 44%
RIAU 45%
SULTENG 46%
BALI 47%
JABAR 47%
DIY 50%
JATENG 51%
PAPUA BARAT 53%
KALTARA 54%
LAMPUNG 55%
SUMUT 55%
NTB 57%
PAPUA 57%
KALBAR 58%
BANTEN 58%
SULBAR 62%
ACEH 63%
KALSEL 63%
SUMBAR 66%
TW 1-2 2017 (Kohort 2016)

DKI JAKARTA 67%


MALUT 67%
SULTRA 68%
SULSEL 71%
KALTIM 71%
SUMSEL 72%
BABEL 73%
SULUT 74%
Angka Keberhasilan Pengobatan TB Semua Tipe, Indonesia,

NTT 75%
JATIM 76%
BENGKULU 76%
KEPRI 81%
INDONESIA 59%
ROADMAP & STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN TB

10
TARGET PENEMUAN KASUS
MELALUI JEJARING LAYANAN TB BERBASIS KAB/KOTA
Baseline TARGET
No Fasilitas Kesehatan
2016 2017 2018 2019 2020
Pemerintah
1 Puskesmas 246.242 259.425 273.079 273.079 273.079
2 BPKPM 5.435 5.435 5.435 5.435 5.435
3 Klinik 220 11.836 15.781 19.727 23.672
4 Klinik di Lapas/Rutan 573 1.741 1.886 2.031 2.176
5 RS Pemerintah 70.578 101.713 104.190 109.290 113.661
Swasta
1 RS Swasta 32.971 59.759 70.825 76.358 84.105
2 Klinik Pratama/Swasta 3.256 10.876 21.752 47.854 54.380
3 Dokter Praktek Mandiri 1.314 23.269 46.538 69.806 93.075
Total 360.589 474.054 539.487 603.581 649.584
Target Penemuan Kasus 332.058 440.457 530.493 599.338 605.291
Prosentase capaian dibandingkan
109% 108% 102% 100% 107%
target penemuan kasus
TARGET FASILITAS KESEHATAN YG MELAPORKAN KASUS TB
MELALUI JEJARING LAYANAN TB BERBASIS KAB/KOTA
Baseline TARGET
2016 2017 2018 2019 2020
No Fasilitas Kesehatan
Jml yg Jumlah yg
% Jml % Jml % Jml % Jml %
tercatat melapor
Pemerintah
1 Puskesmas 9.982 9.001 90 9.483 95 9.982 100 9.982 100 9.982 100
2 BP4 20 20 100 20 100 20 100 20 100 20 100
3 Klinik 1.076 6 1 323 30 430 40 538 50 646 60
4 Klinik di Lapas/Rutan 471 79 17 240 51 260 55 280 59 300 64
5 RS Pemerintah 926 575 62 829 89 849 92 890 96 926 100
Swasta
1 RS Swasta 1.648 491 30 890 54 1.055 64 1.137 69 1.252 76
2 Klinik Pratama/Swasta 4.476 67 1 224 5 448 10 985 22 1.119 25
3 Dokter Praktek Mandiri 4.250 24 1 425 10 850 20 1.275 30 1.700 40
MILESTONE ELIMINASI TB
VISI: INDONESIA BEBAS TB
TUJUAN: ELIMINASI TB DI INDONESIA TAHUN 2035
Peluncuran Strategi TOSS-TB :
Peta jalan Eliminasi TB
2016 Penemuan Intensif, Aktif, Massif
Kemitraan dan mobilisasi sosial

Target dampak pada 2020: Target dampak pada 2025:


20% penurunan insiden TB 50% penurunan insiden TB
2020 40% penurunan kematian TB 2025 70% penurunan kematian TB
dibandingkan tahun 2014 dibandingkan tahun 2014

Target dampak pada 2030: Target dampak pada 2035:


80% penurunan insiden TB 90% penurunan insiden TB
2030 90% penurunan kematian TB 2035 95% penurunan kematian TB
dibandingkan tahun 2014 dibandingkan tahun 2014
PRINSIP DAN STRATEGI PROGRAM TB
2015 - 2020

Peningkatan Peningkatan
Penguatan
Akses layanan kemandirian
Kepemimpin
TOSS-TB
Pengendalian Peningkatan Penguatan
masyarakat
an program
bermutu dan faktor risiko kemitraan TB dalam
manajemen
dan dukungan melalui forum program
berpihak penularan TB Koordinasi TB pengendalian
sistem
pasien TB TB

Desentralisasi Program pada tingkat Kabupaten/kota

Penguatan Kepemimpinan Program


Kontribusi terhadap Penguatan sistem kesehatan
Keberpihakan kepada masyarakat dan pasien TB
Inklusif, proaktif, efektif, profesional dan akuntabel
Isu Strategis
1. Angka Kesakitan yang tinggi sementara Angka
Penemuan rendah (32%)
2. Tantangan : TB-HIV, TB RO, TB DM, malnutrisi dll
3. Kepemimpinan dan manajemen program
a. Pendanaan bersumber domestik
b. Kecenderungan donor dependen
c. Eligibilitas untuk mendapatkan dana donor
berkurang (middle income country)
d. Exit strategy program belum jelas, terarah dan
fokus
Isu Strategis
e. Pendekatan sentralistis vs desentralistis
f. Banyak mitra tetapi kurang terintegrasi menjadi
kekuatan yang sinergis.
4. Manajemen program
a. Jejaring layanan, sistem kesehatan.
b. SDM baik kualitas dan kuantitas
c. Logistik program
d. Informasi Strategis
PERUBAHAN STRATEGI
Pemanfaatan baseline baru beban TB
Penemuan Pasif pasif, intensif, aktif, masif
Basis Diagnosisi Mikroskopis mikroskopis, kultur, molekuler
Sistem terdesentralisasi, penguatan jejering PPM
Penguatan regulasi didaerah (Perda /Perkada TB, RPJMD, dll)
terkait TB
Pendekatan Multisektoral (apa yg bisa diperankan sektor lain)
Perbaikan Sistem dan Jejering utk mendekatkan layanan kepada
masyarakat
Jejaring public-private mix
Alur diagnostik
Sistem pemeriksaan dan rujukan mikroskopis
Pendamping/pemantau minum obat
Fokus kepada TOSS-TB sebaik, sedini dan sebanyak mungkin
Pendekatan keluarga dan masyarakat
Pengendalian faktor risiko TB
1. Promosi perilaku hidup bersih dan sehat termasuk
lingkungan sehat
2. Perumahan dan lingkungan yang sehat, Perilaku hidup
bersih dan sehat, Etika batu bagi pasien TB
3. Imunisasi BCG pada bayi segera setelah lahir
4. Pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas layanan
5. Pengobatan profilaksis infeksi TB laten
a. Anak dibawah lima tahun dan ODHA
b. Indikasi klinis seperti silikosis
6. Intervensi pada kelompok/lokasi berisiko penularan TB
7. Terus meningkatkan dan mempertahankan angka penemuan
dan Keberhasilan pengobatan yang tinggi Cakupan kasus
yang diobati > 70%, angka keberhasilan pengobatan >85%.
Kepemimpinan
Strategi Penguatan Kepemimpinan Program TB
di Kabupaten/Kota
1. Berbasis kabupaten/kota
2. Penguatan penanggulangan TB dengan regulasi
(Perda/Perkada) untuk mencapai Eliminasi TB di
kabupaten/kota/provinsi.
3. Komitmen penyediaan sumber daya, termasuk biaya yang
cukup untuk penanggulangan TB.
4. Jaminan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage)
5. Penguatan koordinasi dan sinergi pelaksanaan penanggulangan
TB.
Indikator Keberhasilan :
(1) Adanya Perda/Perkada tentang Rencana Aksi Daerah mencapai
eliminasi TB,
(2) Meningkatnya pembiayaan penanggulangan TB,
(3) Meningkatnya indikator program penanggulangan TB
Permenkes no.67 tahun 2016
Penanggulangan Tuberkulosis
Dukungan Kemendagri
SPM dan Keluarga Sehat

1.Pelayanan kesehatan ibu hamil 1.Keluarga mengikuti KB


2.Pelayanan kesehatan ibu bersalin 2.Ibu bersalin difaskes
3.Pelayanan kesehatan bayi baru 3.Bayi mendapat imunisasi dasar
lahir lengkap
4.Pelayanan kesehatan balita 4.Bayi diberi ASI eksklusif selama 6
5.Pelayanan kesehatan pada usia bulan
pendidikan dasar 5.Pertumbuhan balita di pantau tiap
bulan
6.Pelayanan kesehatan pada usia
TB 6.Penderita TB Paru berobat
produktif
Hipertensi sesuai standar
7.Pelayanan kesehatan pada usia 7.Penderita hipertensi berobat
lanjut Kesehatan
Jiwa teratur
8.Pelayanan kesehatan penderita 8.Gangguan jiwa berat di obati dan
hipertensi IDL
tidak ditelantarkan
9.Pelayanan kesehatan penderita 9.Tidak ada anggota keluarga yang
Diabetes Melitus merokok
10.Pelayanan Kesehatan orang 10.Keluarga memiliki atau memakai
dengan gangguan jiwa berat air bersih
11.Pelayanan kesehatan orang 11.Keluarga memiliki atau memakai
terduga TB jamban sehat
12.Pelayanan kesehatan orang 12.Sekeluarga menjadi anggota JKN
dengan risiko terinfeksi HIV
Akselerasi dan akses Layanan
Strategi Meningkatkan Akses
Layanan TB yg Bermutu
Peningkatan jejaring layanan TB
Melibatkan semua fasilitas layanan potensial baik pemerintah
maupun swasta (public-private mix)
Mandatory notification, kewajiban melaporkan bagi provider
yang menangani TB
Penemuan aktif berbasis keluarga dan masyarakat
Investigasi kontak, setiap pasien TB dilakukan pemeriksaan
kontak 10-15 orang
Kelompok khusus
Penemuan aktif di masyarakat yang berisiko tinggi penularan TB
Penguatan peran masyarakat (kader TB)
Penemuan intensif melalui kolaborasi (TB-HIV, TB-DM, PAL, TB-
KIA, dll) dan investigasi kontak.
Kolaborasi pada tingkat fasilitas layanan untuk mengurangi miss
oportunity penemuan
Meningkatkan Akses Layanan TB yg Bermutu
Keberhasilan pengobatan
monitoring pengobatan (konseling), pelacakan
pasien
Dukungan psikososial pasien
Penguatan rujukan
Inovasi diagnosis dan pengobatan TB
Penggunaan alat baru : TCM
Penguatan Laboratorium Mikroskopis TB dan
Mengembangkan Lab biakan dan uji kepekaan
Penyederhanaan sistem dan alur diagnostik
Penyederhanaan paket pengobatan dan penerapan
regimen baru
Indikator Akselerasi dan Akses Layanan
Jejaring PPM
jumlah kabupaten/kota yang menerapkan konsep
jejering layanan (PPM)
Jumlah fasyankes yang aktif terlibat dalam jejaring
layanan (PPM).
Peningkatan jumlah kasus yang dilayani di dalam
jejeraing PPM
Penerapan Layanan TB terpadu
Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan konsep
penemuan aktif
Jumlah Puskesmas yang melakukan penemuan aktif
Jumlah pasien TB yang dilakukan investigasi kontak
Kemitraan dan Dukungan Lintas
Sektor
KEMITRAAN
Sektor dan pemangku kepentingan yang terkait
dalam eliminasi TB
Kementerian/lembaga dan
Lembaga Swadaya
dinas terkait
Masyarakat, umum
Kemendagri, Kemenkeu,
maupun berbasis agama
Bappenas/da,
Kemendikbud, Kemendes
Sektor Swasta, CSO,
Org. Internasional TB Institusi Litbang dan
Perguruan Tinggi
Sekolah dan Akademi

Masyarakat, kader dan


pasien TB Org.Kesehatan/
Profesi

Provider layanan
Kementerian Kesehatan
kesehatan
Dinas Kesehatan
Kemitraan
Kemitraan dengan pihak yang berkepentingan :
NGO/CSO; Advokasi, sebagai public watch, edukasi, bantuan teknis dan
promosi kesehatan
Organisasi Profesi; sertifikasi bagi dokter swasta (berdasarkan
standar klinis TB atau PNPK) dan membangun kapasitas penyedia
layanan kesehatan
Institusi Pemerintah; perluasan layanan dan promosi TB di institusi terkait

Komunitas Pasien TB; peer educator/pendidik sebaya, penjangkauan


terduga TB
Pemberdayaan Kader ; penjangkauan terduga TB di masyarakat, PMO,
promosi aktif TB

Integrasi Layanan TB melalui UKBM; pemberdayaan masyarakat


Public Private MIX (PPM)
Regulasi, MoU, komitmen

Dinas
Kesehatan
Patient
Rumah Sakit centered,
Etis, moral,
Puskesmas Profesional,
Akuntabel Laboratorium
Klinik
Organisasi profesi
Dokter Praktek kesehatan lainnya
Mandiri LSM, organisasi pasien

PASIEN TB dan MASYARAKAT


Koalisi Jejaring
Layanan TB di Kab/Kota
PDPI/PAPDI/IDAI (spesialis)
IDI/PDUI (umum)
IAI (apoteker)
PPNI / IBI (perawat)
ILKI/Patelki / Lab
PERSI/ARSADA/ARSI/ARSPI / rumah sakit
BPJS
International
Standard for
TB Care
PENGUATAN JEJARING PPM TB DI KAB/KOTA
KOALISI
JEJARING LAYANAN (EKSTERNAL) DAN KOLABORASI LAYANAN (INTERNAL) PROFESI
TIM PPM
Pelaporan
Mandatory notification Kab/Kota
RUMAH SAKIT
SWASTA
LAYANAN Supervisi, monev
RUJUKAN SDM, Logistik
RUMAH SAKIT
PEMERINTAH
DINKES
Rujukan Rujukan KAB
/KOTA
LAYANAN Rujukan dan
PRIMER Pelaporan
PUSKESMAS
Laboratorium

Dokter Praktik Farmasi


Faskes lain Mandiri
(DPM) Klinik swasta
Surveilans

PIS-PK
Masyarakat/kader BPJS
Dukungan Penanggulangan TB
di Jawa Barat

36
ANGKA NOTIFIKASI KASUS TB DAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TB
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2003 S.D TAHUN 2016
Angka Notifikasi Kasus TB (Case Notification Rate)
Jawa Barat 2016

Target CNR Jabar Tahun 2016 :


157/100.000 pddk
Angka CDR (Case Detection Rate) Kasus TB
di Provinsi Jawa Barat
Tahun 2016
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN
KABUPATEN / KOTA PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2015

Target 90 %
FASILITAS PELAYANAN TB RO
JAWA BARAT 2016
RS Rujukan TB RO: 1 (RSHS)

Faskes Sub. Rujukan TB RO :


3 (RSP. Gunawan Bogor
,BBKPM Bdg, RSGJ Cirebon)

Laboratorium DST Lini 1 & 2 :


BLK Bandung

Laboratorium DST Lini 1 :


RSP. Rotinsulu

Penempatan alat TCM : 54


TCM : 54 fasilitas pelayanan
kesehatan (RS dan
Puskesmas) di 26 Kab./Kota
Rekap Terduga dan Kasus TB MDR Jawa Barat
di 4 RS Rujukan /Sub. Rujukan, 2012 Maret 2017

RS SUS PEK CON DIOBATI MENING KET


FIRM GAL
SBLM
PENGOB
ATAN
RSHS Bandung 5.740 700 652 43

RSP. Gunawan 3.140 412 289 5


BBKPM Bandung 694 66 36 7

Rs Gunung Jati 469 71 62 6


CRB
JUMLAH 10.043 1.249 1.039 58
Hasil Pengobatan Pasien TB MDR/XDR
di RSHS Bandung 2012-2014`
Jml SEMB Peng. Loss to Mening Pind Masih
Th Diob UH Lengk FU Gagal gal ah Diobat
ati CURE RATE ap % Lain2 i

2012 54 27 48,1 % 0 9 16,6 % 1 16 0 1 0

2013 123 62 50,4 % 3 31 25,2 % 7 20 0 0 0

2014 138 67 48,6% 3 38 27,5 5 25 0 0 0


Hasil Pengobatan Pasien TB MDR/XDR
di RSP GOENAWAN 2014
Jml SEMBU Peng. Mening Pinda
Th Dioba H Lengka Loss to FU Gagal gal h Masih
ti CURE RATE p % Lain2 Diobati

2014 22 11 50% 1 4 18,2 0 5 0 1 0


HASIL EVALUASI PENGOBATAN TB RO
PROV JAWA BARAT
Evaluasi Hasil Pengobatan dilakukan 2 tahun dan 3
tahun pengobatan
Yang dapat dievaluasi pasien yang mulai
pengobatan th. 2012 S.D 2014
Yang dievaluasi RSHS Bandung dan RSP Goenawan
Angka KESEMBUHAN TB RO JAWA BARAT
RENDAH . . . .Target > 60 %
Angka LOSS TO FOLLOW UP (DO) JAWA BARAT
TINGGI . . . . .. . . .Target < 4 %
Kesimpulan
Beban masalah yang besar (Jumlah kasus tinggi,
cakupan rendah, resistensi, komorbid)
Perubahan strategi yang lebih akseleratif
Kepemimpinan dan regulasi harus diperkuat.
Perencanaan terpadu dan regulasi setiap jenjang untuk
keberlangsungan program eliminasi TB
PPM dan penemuan aktif salah satu strategi penting
didalam meningkatkan akses layanan program
Gerakan TB memerlukan kemitraan multisektoral,
mobilisasi sosial dan kemandirian masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai