Anda di halaman 1dari 37

Metode Numerik

Meet 1
Outline :
Perkenalan
Sistem Nilai
Referensi
Pendahuluan
Sistem Nilai
UTS : 30 %
UAS : 30 %
Resume : 6%
Tugas : 12 %
Quiz : 12 %
Keaktifan : 10 %
Referensi
Subekti, Irwan. Metode Numerik, edisi Jurusan
T.Informatika - ITS
Munir, Renaldi. Metode Numerik, Informatika
Bandung. Agustus 2003.
Munif, Abd.Cara praktis penguasaan dan
penggunaan metode Numerik, edisi 1.PT.
Guna Widya, 1995.
Soehardjo. Analisa Numerik.ITS ITATS
Triatmodjo, Bambang. Metode Numerik, Beta
Offset.1996
Pendahuluan
Tujuan :
memahami konsep dasar numerik
Kelebihan dan kekurangan masing2 metode
numerik
Mencari akar2 persamaan
Menyelesaikan persoalan SPL
Mahasiswa dapat membuat formula dari data2 yg
ada
Topik
Peraturan kuliah, silabus/materi
Pendekatan kesalahan
Error
Angka signifikan
Akurasi dan presisi
Topik
Metode mencari akar2 SPL
Metode Bisection
Metode Regula Falsi
Metode Newton Rapson
Metode Secant
Topik
Interpolasi :
Interpolasi Linear
Interpolasi Kuadrat
Regresi :
Regresi Linear
Regresi Tak Linear
Interpolasi Polynomial Newton
Interpolasi Lagrange
Topik
Integrasi numerik
Integrasi numerik trapesium banyak bias
Eliminasi gauss
Pendahuluan
Metode
Numerik Teknik

Operasi
Aritmatika
Problem

Masalah-masalah Model
Error

Walaupun kita berusaha untuk


memperoleh jawaban eksak, namun
jawaban demikian jarang diperoleh
secara numeris
Pada tiap langkah penyelesaian
masalah, dari formulasi hingga
komputasi numerisnya, error dan
ketidakpastian dapat terjadi
Proses Problem Solving

Berlangsung dalam tahap:


Perumusan secara tepat dari model
matematis dan model numeris
Penyusunan metode untuk
pemecahan masalah.
Penerapan metode untuk
menghitung dan mencari jawaban.
Dalam perumusan model
biasanya dilakukan:
IDEALISASI
APROKSIMASI
IDEALISASI:
MENGANGGAP IDEAL
TIDAK MENGENAL KETIDAKPASTIAN
KURANG SESUAI DENGAN REALITA
APROKSIMASI:
Dapat dilakukan dengan cara
Pendekatan atau penyederhanaan
perumusan masalah
Solusi pendekatan terhadap solusi
eksak
Gabungan dari keduanya

Pendekatan dilakukan sedemikian


rupa shg hanya hal-hal penting saja
yang dimasukkan dalam model.
Pada umumnya metode
numeris tidak mengutamakan
diperolehnya jawaban yang
eksak, namun mengusahakan
perumusan metode yang
menghasilkan jawaban
pendekatan yang dapat
diterima berdasar
pertimbangan praktis, tetapi
cukup dapat memberikan solusi
atas persoalan yang dihadapi.
Program (software) yang
istimewa tidak dapat
menggantikan pilihan metode
yang buruk, dan
Program (software) yang buruk
dapat merusak metode yang
baik
Penggunaan software yang siap
pakai tetap menuntut
pengetahuan akan tujuan dan
kemampuan dan keterbatasan
software tersebut, serta apakah
sesuai dengan
kasus/permasalahan yang
dihadapi.
Jenis Error

Penyelesaian secara numeris hanya


memberikan nilai perkiraan yang
mendekati nilai eksak dari
penyelesaian analitis
Berarti dalam penyelesaian numeris
tsb terdapat error terhadap nilai
eksak
Asal dari error:

1. Asumsi-asumsi yang
digunakan untuk mengubah
peristiwa real ke dalam model
matematis
2. Kesalahan aritmatik dan
programming
3. Ketidakpastian dalam data
4. dll.
Error dapat terbagi atas 3 jenis

1.Error Bawaan (Inheren)


2.Error Pemotongan (truncation
error)
3.Error Pembulatan (round-off
error)
4.Error Pemrograman
1. Error Bawaan (Inheren)
Merupakan kesalahan dari nilai data.
Dapat terjadi karena salah menyalin data,
salah membaca skala,
Kesalahan karena kurangnya pengertian
atau pemahaman mengenai data yang
diukur
Kadang disebut juga sebagai error
eksperimen jika terjadi saat eksperimen.
2. Error Pemotongan
(truncation error)

Pengantar:
Error inheren berhubungan
dengan error pada data,
sedang dua error yang lain
berhubungan dengan error
yang disebabkan oleh cara
pelaksanaan prosedur
numeris.
Error pemotongan terjadi
karena tidak dilakukannya
hitungan sesuai dengan
prosedur matematis yang
benar
Sebagai contoh suatu proses
tak berhingga diganti dengan
proses berhingga.
3. ERROR PEMBULATAN
(round-off error)
Terjadi karena tidak
diperhitungkannya beberapa angka
terakhir dari suatu bilangan,
Bilangan dibulatkan pada posisi ke-n
dengan membuat semua angka di
sebelah kanannya menjadi nol.
Contoh:
8632574 dibulatkan menjadi 8633000
3,1415926 dibulatkan menjadi 3,14
Error Pemrograman

Error pemrograman dapat terjadi


saat penerapan metode ke dalam
software/program.
Untuk itu program harus dibuat
seteliti mungkin untuk
menghindarkan kesalahan dan perlu
dilakukan pemeriksaan sebelum
aplikasi real.
Perambatan Error
Persoalan Utama:
1. Bagaimana error pada
suatu titik dalam
perhitungan
dirambatkan???
2. Apakah error bertambah
atau berkurang setelah
pelaksanaan operasi???
Penjumlahan dan pengurangan

Jika kita mempunyai dua bilangan


pendekatan
xa dan ya
Dengan nilai sebenarnya x dan y,
Masing-masing errornya ex dan ey.
Maka
x + y = (xa + ya ) + (ex + ey)
Error dalam penjumlahan
ex+y = (ex + ey)
Dengan cara yang sama
Error dalam pengurangan
ex-y = (ex - ey)

Akan tetapi baik ex maupun ey dapat


bernilai positif maupun negatif, dan
error mutlak terbesar:
|ex-y| = |ex| + |ey|
Jika dinyatakan dalam error relatif maka:

ex y
error penjumlahan
xa y a
xa ex ya ey

xa ya xa xa ya ya
2.4.2 Perkalian

x . y = (xa + ex) . (ya + ey)


= xaya + xaey + yaex + exey
Jika dianggap error exey diabaikan
maka
x . y xaya + xaey + yaex
exy xaey + yaex
error relatif dapat dicari dengan
xy xa ya ex e y ex e y
Rel ( xa ya )
xy x y xy
Rel( ex ) Rel( e y ) Rel( ex ) Rel( e y )

Jika Rel(ex) . Rel(ey) << 1


Maka (xa . ya) = Rel(ex) + Rel(ey)
2.4.3 Pembagian
x xa ex

y ya e y
Faktor dalam kurung dapat diuraikan
dalam bentuk deret
x xa ex ey ey
2

. 1 ...
y ya ya ya

Dengan mengalikan dan membuang
semua bentuk perkalian atau pangkat
yang lebih besar dari pada 1 pada ex
dan ey, didapat
x xa ex xa
2 .e y
y ya ya ya
Sehingga

1 xa
ex / y .ex 2 .e y
ya ya

Anda mungkin juga menyukai