Anda di halaman 1dari 18

ABSES RONGGA MULUT

Definisi
Abses merupakan infeksi yang gambaran
utamanya berupa pembentukan pus. Pus
merupakan pertahanan efektif terhadap
penjalaran infeksi dan cenderung
berpindah akibat pengaruh tekanan,
gravitasi, panas lokal atau lapisan otot
dekat permukaan
Etiologi
DENTOGEN (bersumber dari gigi)
Infeksi ODONTOGENIK

NON DENTOGEN (bukan dari gigi)


Trauma pada jaringan lunak
Fraktur tulang rahang
Infeksi dan ekstra oral (furunkel)
Infeksi sinus, tonsil dan sebagainya.
Etiologi
Infeksi pada odontogen dapat terjadi
melalui tiga jalan masuk :
1. Periapikal
2. Periodontal
3. perikorona
Gambar 1. Ilustrasi keadaan gigi yang mengalami infeksi dapat
menyebabkan abses odontogen. (A) Gigi normal, (B) gigi mengalami
karies, (C) gigi nekrosis yang mengalami infeksi menyebabkan
abses. Sumber : Douglas & Douglas, 2003
Patofisiologi
Infeksi yang berasal dari periapikal atau periodontal
menembus tulang alveolar kearah intra oral atau
ekstra oral.
Intra oral setelah menembus tulang alveolar, infeksi
terjadi di awali periosteum menyebabkan periostitis
yang kemudian berlanjut menjadi abses
subperiostal, infeksi kemudian akan menembus
periost masuk ke dalan jaringan di atas periost
membentuk abses submukus karena abses masih
terletak didalam jaringan submukosa PUS akan
mencari jalan keluar menembus submukus.
Manifestasi klinis
Rasa Sakit di sekitar abses

Pembengkakan kelenjar lymph regional dan trismus


apabila telah menyangkut otototot pengunyahan

Suhu tubuh sedikit meningkat, begitu pula leukosit

Pada beberapa kasus dapat menyebar ke jaringan


sekitarnya serta masuk kedalam rongga-rongga
didaerah mulut dan rahang menimbulkan penyakit
yang lebih parah.
Tata laksana
Prosedur perawatan abses gigi dapat dilakukan dengan :

Farmakoterapi
Analgesik: Abses dapat menimbulkan rasa nyeri, dapat
digunakan obat penghilang rasa nyeri (analgesic) untuk
mengurangi nyeri.
Antibiotik: penanganan abses dapat digunakan antibiotic untuk
mencegah penyebaran infeksi. Antibiotic dapat digunakan
bersama dengan analgesic.

Dental Procedure
Langkah utama yang penting adalah insisi (dibuka) absesnya,
dan di drainase nanah yang berisi bakteri.
Abses ginggiva
Abses gingival merupakan suatu nanah yang terjadi pada
gusi (gingiva). Terjadi karena faktor iritasi, seperti plak,
kalkulus, invasi bakteri, impaksi makanan atau trauma
jaringan. Terkadang pula akibat gigi yang akan tumbuh.

Perawatan abses gingiva mencakup :

1. Drainase abses, yang bertujuan untuk meredakan


simtom akut.
2. Penyingkiran benda asing yang tertancap didalam
gingiva yang menyebabkan terjadinya abses gingiva.
Abses dento-alveolar
Abses Dentoalveolar adalah proses supuratif akut
atau kronis dari infeksi periapikal gigi, yang sering
disebut abses periapikal.

Ketika gigi berlubang enamel pelindung gigi dan


dentin rusak, memungkinkan bakteri mencapai
pulpa.

Ketika gigi terluka, bakteri juga bisa mendapatkan


akses ke pulpa, masuk langsung melalui patahan
tulang atau disepanjang pembuluh darah yang
rusak.
Abses Submukosa
Infeksi supurasi (abses) pada daerah tepat di bawah
mukosa.
Perjalanan abses diawali dengan timbulnya
periapikal abses yang kemudian menjadi
subperiosteal abses yang mengakibatkan pecahnya
periosteum kemudian pus mengalir ke daerah di
bawah mukosa dan terbentuk abses submukosa
Abses Subkutan

Infeksi supurasi pada daerah tepat di bawah kutis.


Perjalanan abses subkutan di awali dengan terjadinya
periapikal abses yang kemudian berkembang menjadi
subperiosteal abses yang menyebabkan pecahnya
periosteum dan menembus fasia superfisialis kemudian
pus mengalir ke daerah subkutis sesuai regio yang
terkena dan terbetuklah abses subkutan.
Abses Periodontal
Abses berkembang dan Infeksi periodontal yang
disebabkan oleh bakteri pyogen.
Pus yang terbentuk di dalam soket akan
dikeluarkan melalui saku periodontal. Tapi pada
suatu saat gusi pada permukaan saku menutup
sehingga pus yang berada di dalam saku gusi
tidak dapat keluar menimbulkan suatu abses
periodontal
Abses Pericoronal

Pada bayi dan anak-anak abses perikoronal


berhubungan dengan erupsi gigi. Pada orang
dewasa muda yaitu pada molar ketiga bawah.

Pengobatan dengan antibiotika diberikan agar cepat


mereda. Pengambilan gigi impaksi dilakukan apabila
keadaan gigi tersebut tidak mungkin erupsi dengan
baik dan penyakit sering kambuh. Apabila posisi baik,
tempat cukup maka dapat dilakukan operkulektomi
untuk mempertahankan gigi tersebut.
Selulitis (cellulitis)
Infeksi pada jaringan lunak yang tidak terlokalisir dimana eksudat
dengan cepat menyebar di antara celah intertistial jaringan ikat.
KESIMPULAN
Abses merupakan infeksi yang gambaran
utamanya berupa pembentukan pus. Abses di
rongga mulut dapat bersumber dari gigi
(dentogen) dan bukan dan gigi (non dentogen).
Tujuan dari terapi untuk menghilangkan infeksi,
perbaikan gigi dan mencegah komplikasinya
dengan Langkah-langkah seperti mengeringkan
pus, menghilangkan sumber infeksi, dan
pemberian antibiotik yang tepat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai