Dan Penyelesaiannya
Nama Kelompok:
Jayanti Angelia
Kumala Dewi
Siti Alifah
Surega Sucipto
Widya R.P
Wira Lesmana
Sanksi Perpajakan
Ketentuan pengenaan sanksi pajak bermaksud
Adanya pencegahaan terhadap wajib pajak yang
Lalai,tidak sadar, dan tidak konsisten terhadap
Perpajakan. Ini berarti apabila ada wajib pajak
Yang menyimpang dari ketentuan kewajiban
Perpajakannya , maka dapat di kenakan sanksi
Yang bersifat administratif sampai dengan sanksi
Pidana . Sanksi administratif tindak pidana perpajakan
berupa : denda,bunga,dan kenaikan
Sedangkan sanksi pidananya berupa denda pidana,
Kurungan,penjara.
Sanksi Administratif
Denda
Sanksi denda adalah jenis sanksi yang paling
banyak
ditemukan dalam UU Perpajakan. Terkait
besarannya, denda dapat ditetapkan sebesar
jumlah tertentu, presentasi dari jumlah tertentu,
atau suatu angka perkalian dari jumlah tertentu.
Pada sejumlah pelanggaran, sanksi denda ini akan
ditambahkan dengan sanksi pidana. Pelanggaran
yang dikenai sanksi pidana ini adalah pelanggaran
yang sifatnya alpa atau disengaja
N MASALAH CARA MENAGIH/MEMBAYAR
O
1 Tidak / terlambat memasukkan / STP ditambah Rp 100.000,- atau Rp
menyampaikan SPT. 500.000,- atau Rp 1.000.000,-
Catatan:
1. Pidana penjara dan atau denda pidana (karena melakukan
tindak kejahatan terhadap perpajakan) dapat dilipatduakan, apabila
melakukan tindak pidana perpajakan sebelum lewat satu tahun,
terhitung sejak selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana
penjara yang dijatuhkan.
2. Penuntunan tindak pidana terhadap pejabat hanya dilakukan
apabila pengaduan dari orang yang kerahasiannya dilanggar. Jadi,
pidana terhadap pejabat merupakan delik aduan.
3. Tindak pidana perpajakan tidak dapat dituntut setelah lampau 5
tahun.
Kesimpulan
Sanksi dalam perpajakan itu ada 2, yaitu sanksi administrasi
dan sanksi pidana. Tiap-tiap sanksi mempunyai konsekuensi
yang bertujuan agar Wajib Pajak mendapatkan ganjaran dari
perbuatan melanggar pajak yang dilakukannya, dan diharapkan
konsekuensi tersebut mengakibat-kan efek jera dan tidak
mengulanginya lagi.
Perbedaan di antara keduanya terletak pada konsekuensinya.
Pada sanksi administrasi, konsekuensi nya adalah pembayaran
kerugian kepada negara berupa bunga dan kenaikan,
sedangkan pada sanksi pidana, konsekuensinya adalah siksaan
atau penderitaan. Konse-kuensi dari sanksi admnistrasi
berupa denda, bunga, dan kenaikan. Konsekuensi dari sanksi
pidana adalah denda pidana, pidana kurungan, dan pidana
penjara.