Anda di halaman 1dari 24

PEMERIKSAAN

PAJAK
_________________________________________________
Peraturan Menteri Keuangan
No. 17/PMK/2013
tentang
Tata Cara Pemeriksaan
Pengertian
(Pasal 1 angka 25 UU KUP)

Serangkaian kegiatan menghimpun dan


mengolah data, keterangan dan/atau bukti yg
dilaksanakan secara objektif & profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dan/atau utk tujuan
lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pemeriksa Pajak

PNS di lingkungan DJP atau


tenaga ahli yg ditunjuk oleh DJP,
yg diberi tugas, wewenang, &
tanggung jawab utk melaksanakan
Pemeriksaan
DASAR HUKUM

Pasal 29 UU KUP
(1) - DJP berwenang melakukan pemeriksaan
- menguji kepatuhan dan
- utk tujuan lain

(2) - Petugas memiliki Tanda Pengenal


- Dilengkapi Surat Perintah Pemeriksaan
- Memperlihatkan kpd WP yg diperiksa
(3) WP yg diperiksa WAJIB
a. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan
buku / catatan, dokumen yg menjadi
dasarnya & dokumen lain yg berhbngan
dgn penghasilan yg diperoleh, kegiatan
usaha pekerjaan bebas WP, atau objek
yg terutang pajak
b. Memberi kesempatan utk memasuki tmp
atau ruang yg dipandang perlu & membe-
ri bantuan guna kelancaran pemeriksaan
c. Memberi keterangan yg diperlukan
(3a) Buku, catatan, dokumen, data, informasi, &
keterangan lain sbgmn dimaksud pd ayat (3)
wajib dipenuhi WP paling lambat 1 bulan
sejak permintaan disampaikan
(3b) Dlm hal WPOP yg melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas tidak memenuhi keten-
tuan sbgmn dimaksud pd ayat (3) sehingga
tidak dapat dihitung besarnya Penghasilan
Kena Pajak (PKP), PKP tsb dapat dihitung
scr jabatan sesuai dgn ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan
(4) Apabila dlm mengungkapkan
pembukuan, pencatatan / dokumen
serta keterangan yg diminta, WP
terikat oleh suatu kewajiban untuk
merahasiakan, maka kewajiban untuk
merahasiakan itu ditiadakan oleh
permintaan utk keperluan pemeriksaan
sbgmn dimaksud dlm ayat (1)
Pasal 30 UU KUP
(1) DJP berwenang melakukan
penyegelan tempat / ruang tertentu
serta barang bergerak dan/atau tidak
bergerak, apbl WP tidak memenuhi
kewajiban sbgmn dimaksud dlm Pasal
29 ayat (3) huruf b

(2) Tata cara penyegelan di atur PMK


Pasal 31 UU KUP
(1) Tata cara pemeriksaan di atur PMK
(2) - tentang pemeriksaan ulang
- jangka waktu pemeriksaan, dan kewajiban utk
menyampaikan SPHP kpd WP, dan
- Hak WP utk hadir dlm pembahasan akhir
(3) Jika WP tdk memenuhi pasal 29 ayat (3), DJP
wajib menyampaikan SPHP kpd WP utk hadir,
sesuai batas waktu yg ditentukan.
Tata Cara Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan Lapangan
Dilakukan di tmp : kedudukan, kegiatang usaha /
pekerjaan bebas, tmp tinggal WP atau tmp lain yg
yg ditentukan DJP
2. Pemeriksaan Kantor......Dilakukan dikantor DJP
3. Pemeriksaan Ulang
Thd WP yg telah diterbitkan SKP dr hasil peme-
riksaan sebelumnya
4. Pemeriksaan Bukti Permulaan
Utk mendptkan bukti permulaan tentang adanya
dugaan telah terjadi tindak pidana perpajakan
SE-DJP : SE-85/PJ/2011
(Penjaminan Kualitas Pemeriksaan Khusus)

1. Pemeriksaan Khusus
Berdasarkan analisis risiko
bersifat bottom up terhadap WP
yang dilakukan secara manual
oleh KPP dan disampaikan kepada
Kepala Kan Wil DJP atasannya
untuk mendapat persetujuan.
2. Analisis Risiko
Kegiatan yang dilakukan untuk menilai
tingkat kepatuhan WP yang berisiko
menimbulkan kerugian penerimaan
pajak terutama pd WP dgn risiko tinggi
(high risk) yang dihitung dari potensi
penerimaan pajak yang masih dapat
digali (tax revenue at risk)
Pemeriksaan Khusus
(Setelah ada persetujuan/instruksi unit atasan)

1. Terdapat bukti bahwa SPT yg disam-


paikan oleh WP tidak benar;
2. Terdapat indikasi bahwa WP melaku-
kan tindak pidana dibidang perpajakan
3. Sebab lainnya berdasakan instruksi
dari DJP / Kepala Kantor Wilayah
(ada pengaduan dari masyarakat)
Pemeriksaan Rutin
(Tanpa harus ada persetujuan unit atasan)

1. SPT lebih bayar;


2. SPT rugi
3. SPT yang menyalahi penggunaan
norma penghitungan
_______________________________________________________________________________________

Laporan Hasil Pemeriksaan (LPH) Sumir


adalah LHP ttg penghentian Pemeriksaan
tanpa adanya usulan penerbitan surat
ketetapan pajak (SKP)
SE-DJP : SE-28/PJ/2013
(Kebijakan Pemeriksaan utk Tujuan Lain)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Merupakan pemeriksaan yg dilakukan utk


melaksanakan ketentuan tertentu dlm
peraturan perundang perpajakan dan
BUKAN untuk MENGUJI KEPATUHAN
pemenuhan kewajiban perpajakan WP
serta TIDAK dimaksudkan utk menerbitkan
SKP atau STP.
Kebijakan Pemeriksaan Untuk Tujuan Lain :
1. Pemberian NPWP dan/atau NPPKP
2. Penghapusan NPWP dan/atau pencabutan NPPKP
3. WP mengajukan keberatan
4. Pengumpulan bahan guna penyusunan NPP-Neto
5. Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil
6. Penentuan 1 / lebih tempat terutang PPN / PPh 21
7. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak
8. Penentuan saat produksi dimulai/memperpanjang
jk wkt kompensasi kerugian sehubungan dengan
pemberian fasilitas perpajakan dan/atau
9. Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra
P3B
SE-DJP : SE-126/PJ/2010
(Pedoman Penyusunan Rencana Pemeriksaan
(audit plan) untuk menguji Kepatuahan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan)

1. Kriteria Pemeriksaan (Rutin & Khusus)


2. Jenis Pemeriksaan (Kantor & Lapangan)
3. Ruang Lingkup Pemeriksaan (all taxes,
PPh Badan/Orang Pribadi, Pemotongan
dan Pemungutan PPh, PPN dan lainnya)
PEMERIKSA PAJAK
1. Supervisor
Bertugas melakukan pengendalian dan
pengawasan, serta bimbingan
2. Ketua Tim
Bertugas mengarahkan dan mengkoordi-
nasikan serta sekaligus melaksanakan
pemeriksaan
3. Anggota Tim
Bertugas melakukan pemeriksaan
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
(Closing Conference)

Pembahasan antara WP & Pemeriksa Pjk


atas temuan Pemeriksaan yg hasilnya di
tuangkan dlm Berita Acara Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan yg ditandatangani
oleh kedua belah pihak dan berisi koreksi
baik yg disetujui maupun yg tidak disetujui
Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan
(SPHP)

Surat yg berisi ttng hasil Pemeriksaan


yg meliputi pos yg dikoreksi, nilai
koreksi, dasar koreksi, perhitungan
sementara jumlah pokok pajak, dan
pemberian hak kpd WP utk hadir dlm
pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Tim Quality Assurance Pemeriksaan

Tim yg dibentuk oleh DJP dalam rangka


membahas hasil Pemeriksaan yg belum
disepakati antara Pemeriksa Pajak dan
WP dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan guna menghasilkan
Pemeriksaan yang berkualitas.
PERATURAN DIRJEN PAJAK
Nomor. PER-04/PJ/2012 (3-2-2012)

Tentang

PEDOMAN PENGGUNAAN MEDODE


DAN TEKNIK PEMERIKSAAN
UNTUK MENGUJI KEPATUHAN
PEMENUHAN KEWAJIBAN
PERPAJAKAN
MEDODE PEMERIKSAAN
Teknik & prosedur pemeriksaan yg dilakukan thd buku,
catatan, dan dokumen serta data, informasi, dan
keterangan lain, yg terdiri atas :
METODE LANGSUNG
Teknik & prosedur pemeriksaan dng melakukan
pengujian atas kebenaran pos-pos SPT termasuk
lampirannya, yg di lakukan secara langsung thd
buku, catatan & dokumen terkait
METODE TIDAK LANGSUNG
Teknik & prosedur pemeriksaan dng melakukan
pengujian atas kebenaran pos-pos SPT termasuk
lampirannya, yg di lakukan secara tidak langsung
melalui suatu pendekatan penghitungan tertentu.
METODE TIDAK LANGSUNG
a. Transaksi Tunai dan Bank
b. Sumber dan Penggunaan Dana
c. Penghitungan Rasio
d. Satuan dan/atau Volume
e. Pertambahan Kekayaan Bersih (Net Worth)
f. Penghitungan Biaya Hidup

*) PENDEKATAN PENGHITUNGAN BIAYA HIDUP


Seluruh pengeluaran WP tdk termasuk pengeluaran
yg digunakan utk menambah kekayaan

Anda mungkin juga menyukai