Anda di halaman 1dari 26

Fungsi : produksi saliva

- RM tetap basah
- Berbicara
- Pelumas makanan mengunyah &
menelan
- Antibakteri
- Mengandung sIgA pertahanan
mukosa thd bakteri
- Sifat buffer

2
Parotis
Submandibularis / submaksilaris
Sublingualis

3
bibir
lidah
palatum
pipi
dasar mulut
faring

4
Diet
Dehidrasi
Mental stress
Kecemasan / anxiety
Kelelahan / fatique
Infeksi
Obat-2an : antihistamin, anti hipertensi,
sedatif / penenang

5
Infeksi
Obstruksi
Trauma
Neoplasma

6
SIALODENITIS
(keradangan pada kel. Saliva)

bakteri virus

didahului dg adanya langsung mengenai


obstruksi kel. kel. normal

7
Didahului dg :
pembentukan kalkulus (karang gigi)
penyempitan saluran
Pada 1 kel. / unilateral parotis
Klinis :
- rasa nyeri di daerah sudut mandibula
- sangat nyeri utk buka mulut, makan &
bicara

8
EO : - pembengkakan, kemerahan,
lunak
- nyeri daerah telinga & temporal

IO : - papila saluran kel. (duktus papila)


membesar, kemerahan
- cairan purulen mungkin keluar dari
orifisium duktus dg penekanan
manual

9
Terapi :
- Antibiotika dosis tinggi
Hampir semua kasus organisme yg
paling banyak : S. aureus yg resisten
thd penisilin
- Perlu dilakukan swab bakteri & tes
sensitivitas
- Amoksilin + as. klavulanat

10
Pada anak & dewasa
Kausa : idiopatik
Klinis :
- pembengkakan kel. lunak, kadang-
kadang
disertai pembesaran & kemerahan duktus
papila
- gejala akut
11
Kekambuhan : sialodenitis kronis karena :
- post radioterapi yg mengenai kel.
- kerusakan saluran karena kalkulus

Terapi : = sialodenitis akut


Jika sering terjadi kekambuhan eksisi

12
Kekambuhan dari pembengkakan kel., non
inflammatory non neoplastic

Faktor predisposisi :
- efek obat anti rematik
- efek obat yg berisi Iodine

Sialosis juga dpt terjadi pd pasien dg. :


- gangguan hormonal
- defisiensi nutrisi, termasuk anoreksia
nervosa
Mekanisme tidak diketahui
13
Klinis :
- terutama kelenjar parotis
- pembesaran lambat, tidak nyeri
tidak disertai gejala keradangan
- simetris
- pembesaran terutama pd daerah
periauriculer dari kel. parotis

14
MUMPS

Kelainan yg virus akut & infeksius


Terutama kel. Parotis
Penyebab : paramyxovirus
Inkubasi : 2-3 minggu
Penularan :
- kontak langsung
- droplets dari saliva

15
Klinis :
Stadium prodromal :
demam, malaise, rasa tak enak pd sudut
rahang
24-48 jam kemudian :
pembengkakan pd kel. Parotis, lunak, nyeri
turun ke daerah leher
- cuping telinga terangkat & edema kulit
- pinggiran RA tak teraba
- orifice duktus beradang

Keadaan akut akan berkurang dalam 3 hari


Pembengkakan << berakhir dlm waktu > 1-
2 minggu
16
Diagnosis : melihat gejala klinis
riwayat pembengkakan parotis akut
disertai febris, terutama mumps
sebelumnya

Komplikasi : meningitis, encephalitis,


orchitis & ooperitis (post pubertas)
Terapi :
- bed rest
- analgesik
- antipiretik
- isolasi pasien
- antibiotik mencegah inf. sekunder
17
Obstruksi aliran saliva karena :
- lesi pada duktus papila
- salivary calculus (sialolith)
- tekanan dari lesi di dalam / luar dinding
saluran

Penyebab paling sering dari obstruksi papila :


- gigi yg tajam
- restorasi jelek
- cengkram
- sayap denture terlalu panjang
18
Retensi sekresi mukous dalam jar. Subepitel

Kausa : trauma mekanis pada kel. saliva


minor

Lokasi : bibir bawah plg sering, mukosa


bukal, dasar mulut, palatum & bibir atas
(jarang)
Diameter bbrp mm cm
Superfisial :
warna kebiruan, mudah pecah, sering
kambuh
19
Kausa : obstruksi aliran saliva dilatasi
saluran
lesi cystic yg dibatasi epitel yg menyerupai
epitel berlapis gepeng/pipih
Klinis :
- lokasi : dasar mulut,
kel.submandib/sublingual
- pembengkakan: unilateral, kebiruan ungu,
lunak, fluktuasi, tidak sakit
- mengganggu bicara, mengunyah, menelan
- diameter 2-3 cm
20
TRIAD :
- xerostomia Sicca syndr.
- xerophtalmia
- rheumatoid arthritis

Klinis :
- kering & perih pada RM & mata
- sukar mengunyah & menelan

21
IO :
- mukosa atropi, kemerahan, halus, mengkilat
- lidah fisur tebal &sakit
- pasien dg protesa kesulitan retensi

Diagnosis, berdasarkan :
- pemeriksaan klinis
- pengukuran kecepatan aliran kel. Parotis
(parotid flow rate estimation)
- sialograph
- CT scan
- Labial biopsi

22
Terapi Lokal :
- mempertahankan mukosa oral tetap
basah
(gliserin lozenges, methyl cellulose 2%
sebagai pelumas
- obat kumur :
Citric acid 25 gr
lemon 40 ml
gliserin ad 2L

- intake cairan
- infeksi superfisial kandidosis & anti jamur
23
Lokasi : kelenjar Parotis
kelenjar Submandibula
kelenjar Sublingualis
kelenjar minor intra oral palatum

Klinis :
- pertumbuhan lambat
- tidak nyeri
- ulser bila ada trauma
- permukaan halus, keras
- paling sering : Adenoma pleomorfik

24
Klinis :
- bulat / oval diameter 2-5 cm
- keras, kenyal, lunak
(tergantung ratio epitel & jar. Ikat)

* Gambaran histologi bervariasi


dalam 1 tumor terdapat mucoid,
chondroid, penulangan

25
Penderita dg infeksi HIV

Pembesaran kel. Saliva mayor parotis


unilateral / bilateral
(berhubungan dengan limfoma, sarkoma
kaposi, limfadenopati)

Xerostomia, sjgrens syndrome like


(disertai mata kering)

26

Anda mungkin juga menyukai