Agus Haerani
030.12.007
Pembimbing: dr. Magdalena, Sp.A
Ureaplasma urealyticum
Virus
3. Bronkopneumonia
KLASIFIKASI
klinis dan epidemiologi
Penumonia komuniti : didapat di masyarakat, bersifat sporadik atau endemis dan
dapat mengenai orang muda atau dewasa (sering disebabkan oleh kokus gram positif)
Pneumonia nosokomial : didahului oleh perawatan di RS selama 72 jam (lebih sering
disebabkan oleh bakteri gram negatif)
Pneumonia rekurens : terdapat dasar penyakit paru kronik
Pneumonia aspirasi : biasanya terjadi pada alkoholik dan usia tua
Pneumonia pada penderita immunocompramised : pada pasien transplantasi,
onkologi, AIDS
PATOFISIOLOGI
Mekanisme pertahanan terganggu virulensi organisme me
Khusus
Mukolitik
Antibiotik
Neonatus dan bayi muda (< 2 bulan) :
ampicillin + aminoglikosid
amoksisillin-asam klavulanat
amoksisillin + aminoglikosid
sefalosporin generasi ke-3
Bayi dan anak usia pra sekolah (2 bl-5 thn)
beta laktam amoksisillin
amoksisillin-amoksisillin klavulanat
golongan sefalosporin
kotrimoksazol
makrolid (eritromisin)
Anak usia sekolah (> 5 thn)
amoksisillin/makrolid (eritromisin, klaritromisin, azitromisin)
tetrasiklin (pada anak usia > 8 tahun)
Karena dasar antibiotik awal di atas adalah coba-coba (trial and error) maka harus
dilaksanakan dengan pemantauan yang ketat, minimal tiap 24 jam sekali sampai hari ketiga.
KOMPLIKASI
PENYEBARAN INFEKSI PENYEBARAN INFEKSI
DI RONGGA THORAX HEMATOLOGI
Efusi pleura
Meningitis
Empiema
Artritis supuratif
Pneumothorax
Osteomielitis
Abses paru
Perikarditis purulenta
Otitis media akut (OMA) terjadi jika tidak diobati maka Abses paru, pada pneumonia yang memberat
sputum yang berlebihan akan masuk kedalam tuba
eusthacii sehingga menghalangi masulnya udara akan menjadi abses paru dan seringnya pada
ketelinga tengah dan mengakibatkan hampa udara pneumonia aspirasi yang disebabkan oleh
kemudian gendang telinga akan tertarik kedalam
timfus efusi (Asih, 2006). mikoroorganisme anaerob (Prijanto, 2009).
Atelectasis terjadi akibat penyumbatan saluran udara Gagal nafas terjadi karena berkurangnya
pada bronkus atau bronkiolus sehingga menyebabkan
alveolus kurang berkembang atau bahkan tidak valume paru secara fungsional karena proses
berkembang dan akhirnya kolaps (Asih, 2006). inflamasi akan mengganggu proses difusi dan
Meningitis disebabkan oleh baakteri yang sama dengan akan menyebabkan gangguan pertukaran gas
pneumonia. Pada pneumonia bakteri masuk kesaluran yang akan menyebabkan
nafas bagian bawah dan dapat menyerang pembuluh
darah dan masuk keotak sehingga menyebabkan
radang selaput otak (Prijanto, 2009).
PENCEGAHAN
cara hidup sehat Konsumsi makanan bergizi, menjaga kebersihan,
istirahat cukup, dan rutin aktivitas fisik