Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Zaimanur
030.12.296
PERITONITIS
ANATOMI
Teridiri dari satu lapis epitel
skuamosa (mesotelium)
Luas permukaan 1.0-1.7m2
Organ intraperitoneum: lambung,
jejunum, ileum, sekum, apendiks,
kolon transversum, kolon
sigmoid, hepar, kandung empedu,
limpa
Organ retroperitoneum:
duodenum, colon asenden, colon
desenden, rektum pankreas,
ginjal, ureter, kelenjar suprarenal
ANATOMI
Rongga peritoneum terbagi
menjadi greater sac dan lesser
sac (bursa omentalis)
Rongga peritoneum berisi cairan
serosa steril (<100mL), dengan
kurang dari 300sel/mm3 (terutama
sel mononuklear), berat jenis
dibawah 1.016, dan protein
dibawah 3g/dL (terutama
albumin)
ANATOMI
Rongga peritoneum dibagi menjadi
kompartemen yang saling berhubungan
oleh 11 ligamen dan mesenterium:
1.Ligamen coronary
2.Ligamen gastrohepatic
3.Ligamen hepatoduodenal
4.Ligamen Falciform
5.Ligamen gastrocolic
6.Ligamen Duodenocolic
7.Ligamen Gastrosplenic
8.Ligamen Splenorenal
9.Ligamen phrenicocolic
PERITONITIS
PEMBEDAHAN
Operasi dilakukan untuk menghilangkan penyebab kontaminasi
peritoneum. Prosedur operasi yang digunakan bergantung pada
penyebab kontaminasi yang didapatkan pada saat tindakan
operasi berlangsung dan kemudian dilakukan peritoneal lavage
dan peritoneal drainage
KOMPLIKASI
LOKAL SISTEMIK
Ileus paralitik Bakteremia / syok endotoksik
Abses residual atau rekuren / Systemic inflammatory
masa inflamasi response syndrome (SIRS)
Portal pyaemia / abses hepar Multiple organ dysfunction
Obstruksi karena syndrome (MODS)
perlengketan usus kecil Kematian
PROGNOSIS
Dengan pengobatan modern, mortalitas peritonitis difus sekitar
10%. Faktor yang mempengaruhi mortalitas antara lain tipe
peritonitis, penyebab yang mendasari, durasi, keterlibatan
kegagalan organ multipel sebelum pengobatan, usia, dan kondisi
kesehatan awal pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Turnage RH, Badgwell B. Abdominal Wall, Umbilicus, Peritoneum, Mesenteries, Omentum, and
Retroperitoneum. In: Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL, editors. Sabiston Text Book
of Surgery: The Biological Basis of Modern Surgical Practice. 19th ed. Philadelphia: Elsevier Inc
2012.p.1097-102.
2. Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM. Abdomen: Peritoneum. In: Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM,
editors. Grays Anatomy for Students. 3rd ed. Philadelphia: Elsevier Inc 2015.p.303-5.
3. Knowles CH. The Peritoneum, Omentum, Mesentery and Retroperitoneal Space. In: Williams NS,
Bulstrode CJK, OConnell PR, editors. Bailey & Loves Short Practice of Surgery. 26th ed. Boca Raton:
Taylor & Francis Group 2013.p.970-6.
4. Sjamsuhidajat R, Dahlam M, Jusi D. Gawat Abdomen. In: Sjamsuhidajat R, Karnadiharja W, Prasetyono
TOH, Rudiman R, editors. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-de Jong. 3rd ed. Jakarta: EGC
2012.p.237-48.
5. Slavoski LA, Levison ME. Peritonitis. In: Schlossberg D, editors. Clinical Infectious Disease. 1st ed. New
York: Cambridge University Press 2008.p.397-9.
6. Stan RV. Endothelial Stomatal and Fenestral Diaphragms in Normal Vessels and Angiogenesis. J. Cell.
Mol. Med. 2007;11(4):621-43.
7. Johnson CC, Baldessarre J, Levison ME. Peritonitis: Update on Pathophysiology, Clinical Manifestations,
and Management. CID 1997;24:1035-47.
8. Riwanto. Lambung dan Duodenum. In: Sjamsuhidajat R, Karnadiharja W, Prasetyono TOH, Rudiman R,
editors. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-de Jong. 3rd ed. Jakarta: EGC 2012.p.645-6.
9. Siswanto TA. Abdomen Akut. In: Ekayuda I, editors. Radiologi Diagnostik Sjahriar Rasad. 2nd ed.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2014.p.269-71
TERIMA KASIH