dr.Desrinawati, Sp.A
PENYAKIT MEMBRAN
HIALIN
LIM TERRY LESMANA
406152013
Takipnea
Ekspirasi merintih (dari
penutupan sebagian
glotis)
Retraksi subcostal dan
interkostal
Sianosis
Napas cuping hidung
Pada neonatus yang
sangat immatur dapat
terjadi apnea dan/atau
hipotermia.
DIAGNOSA BANDING
Anemia, akut
Sindrom Aspirasi
Reflux gastroesofageal
Hipoglikemia
Pneumomediastinum
Pneumonia
Pneumotoraks
Polisitemia
Sindrom Kematian Bayi Mendadak
Takipnea Transien dari Bayi
PENATALAKSANAAN
Pencegahan
1. Kortikosteroid antenatal
Regimen glukokortikoid yang direkomendasikan
terdiri dari pemberian dua dosis betametason 12 mg
yang diberikan intramuskuler 24 jam secara terpisah
kepada ibu.
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA
2. USG antenatal
3. agen tokolitik yang mencegah dan mengobati
persalinan premature
4. penilaian kematangan paru janin sebelum persalinan
(rasio lesitin-sphingomyelin [LS] dan
phosphatidylglycerol) untuk mencegah prematuritas
iatrogenik.
PENATALAKSANAAN
Terapi Surfaktan
Surfaktan diberikan dalam 24 jam pertama jika bayi terbukti
mengalami penyakit membran hialin, diberikan dalam bentuk
dosis berulang melalui pipa endotrakeal setiap 6 12 jam untuk
total 2 - 4 dosis, tergantung jenis preparat yang dipergunakan
Pemberian surfaktan profilaksis.
Surfaktan profilaksis, atau preventif, merupakan
pemberian surfaktan secara intratrakeal pada bayi
dengan risiko tinggi untuk terjadinya gawat nafas setelah
resusitasi dini tetapi di dalam 10 30 menit setelah
kelahiran. Bayi yang lahir dengan usia gestasi <30
minggu memberikan perbaikan setelah diberikan
surfaktan profilaksis dan terbukti memiliki insidensi yang
lebih rendah dalam terjadinya sindrom gawat nafas.
PENATALAKSANAAN
Dosis
Survanta (bovine surfactant) diberikan dengan dosis total
4mL/kgbb intratrakea (masing-masing 1mL/kgbb) 4 kali (masing-
masing dosis total atau 1 ml/kg). Dosis total 4ml/kgbb dapat
diberikan dalam jangka waktu 48 jam pertama kehidupan dengan
interval minimal 6 jam antara pemberian. Bayi tidak perlu
dimiringkan ke kanan dan ke kiri setelah pemberian surfaktan,
karena surfaktan akan menyebar sendiri melalui pipa endotrakeal.
PENATALAKSANAAN
Dukungan Pernapasan
Intubasi endotrakeal dan ventilasi mekanik
CPAP dan nasal synchronized intermittent mandatory
ventilation (SIMV).
Ruptur alveolar
-Infeksi
-Perdarahan intrakranial dan leukomalasia periventrikular
-Patent ductus arteriosus (PDA) dengan meningkatnya pirau
kiri-ke-kanan
-Perdarahan paru-paru
-Necrotizing enterocolitis (NEC) dan / atau perforasi
gastrointestinal (GI)
-Apnea pada bayi premature