Anda di halaman 1dari 13

OTITIS MEDIA:

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN


WINDA ADELIA LUBIS
110100038

Pembimbing :
dr. Muhammad Husni

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN TELINGA
HIDUNG TENGGOROK
BEDAH KEPALA LEHER (THT-KL)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT
HAJI ADAM MALIK MEDAN
2016
Otitis media adalah salah satu masalah paling
umum pada anak yang dihadapi oleh dokter
umum. Sekitar 80% dari anak-anak
mengalami setidaknya satu kali Otitis Media
Akut (OMA), dan antara 80% - 90% akan
mengalami setidaknya satu kali otitis media
dengan efusi (OME)
Otitis media akut biasanya merupakan
komplikasi dari disfungsi tuba eustachius yang
terjadi selama infeksi saluran pernapasan
atas.
Faktor Resiko Otitis Media Akut
Umur (Muda)
Etiologi: Kelainan Kraniofasial
Paparan asap lingkungan
Streptococcus Iritasi pernafasan
pneumoniae Riwayat keluarga otitis media
berulang
Haemophilus
Imunodefisiensi
influenzae
Penggunaan dot
Moraxella Infeksi saluran pernafasan atas
catarrhalis
DIAGNOSIS
American Academy of
Pediatrics berpedoman
penggunaan otoskop untuk
diagnosis pasti OMA. Diagnosis
OMA ditandai dengan:
- membran timpani yang menonjol
(bulging) atau eritema
- ditemukan cairan yang keluar dari
telinga (otorrhea) yang bukan
disebabkan oleh otitis eksterna,
- nyeri telinga (kurang dari 48 jam)
MANAGEMEN

Strategi Pengobatan Otitis Media


Tahap Awal
Diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik dan adanya gejala nyeri
<6 bulan dengan otorhea atau gejala berat (otalgia selama
minimal 48 jam atau suhu 390C, terapi antibiotik selama 10 hari.
6-23 bulan dengan OMA bilateral tanpa komplikasi, terapi
antibiotik selama 10 hari.
>2 tahun tanpa tanda gejala berat, observasi atau terapi
antibiotik selama 5-7 hari

Tahap lanjutan Gejala Persisten (48-72 jam)


Jika gejala menetap meskipun terapi antibiotik yang tepat,
pertimbangkan ceftriaxon IM, klindamisin atau timpanosintesis.
Analgetik
Ibuprofen dan acetaminofen oral sangat
direkomendasikan. Analgetik topikal seperti
benzocaine juga dapat digunakan. Antibiotik
diresepkan secara rutin untuk anak-anak usia 6 bulan
atau lebih dengan OMA gejala berat (nyeri telinga
minimal 48 jam atau suhu >390C) dan untuk anak-
anak usia <2 tahun dengan OMA bilateral.

Observasi
Jika OMA dengan gejala ringan, pada anak usia 6-23
bulan dengan OMA unilateral atau usia >2tahun
dengan OMA bilateral hanya diobservasi.
Rekomendasi antibiotik untuk pengobatan
dan untuk gagal terapi antibiotik inisial
Catatan:
1. Amoksisilin dosis tinggi menjadi pilihan
pengobatan. Keuntungan amoksisilin: biaya
rendah, aman, efektif dan mikrobiologi spektrum
sempit.
2. Sefalosporin oral, seperti cefuroxime dapat
digunakan pada anak-anak yang alergi terhadap
penisilin.
3. Dosis tinggi azitromicin lebih direkomendasikan
dan memiliki tingkat kesembuhan yang sama
seperti dosis tinggi amoksisilin/klavulanat. Namun
penggunaan berlebihan dan secara rutin tidak
direkomendasikan.
4. Ceftriaxone IM dan IV harus disediakan jika
terjadi kegagalan pengobatan atau jika
diduga infeksi bakteri berat. Antibiotik ini
digunakan pada anak yang tidak dapat
menggunakan antibiotik oral. Resistensi
terhadap sefalosporin generasi pertama dan
generasi ketiga.
5. Terapi antibiotik OMA sring dikaitkan dengan
keluhan diare, sehingga probiotik dan yogurt
dapat mengurangi kejadian diare dan harus
disarankan pada anak-anak yang menerima
antibiotik untuk OMA.
Anak-anak dengan gejala OMA menetap 48-72
jam setelah terapi antibiotik harus diperiksa ulang.
Jika membran timpani bulging, terapi harus diubah ke
agen lini kedua.
OMA Berulang:
1. 3 atau lebih episode dalam enam bulan, atau
2. 4 episode dalam 12 bulan dengan setidaknya 1
episode selama sebelumnya enam bulan dengan
efusi telinga tengah
Rekomendasi: timpanostomi tuba
Tujuan : untuk mengurangi pemberian antibiotik
sistemik dan topikal.
Kelemahan : dapat meningkatkan resiko kelainan
membran timpani jangka panjang dan menurunkan
fungsi pendengaran dibanding dengan hanya
penggunaan obat-obatan.
Diagnosis dan pengobatan otitis media dengan efusi
- Evaluasi membran timpani, jika memungkinkan gunakan
otoskopi atau timpanometri
- Jika terjadi efusi transient, evaluasi kembali pada interval 3
bulan, termasuk skrining untuk keterlambatan bahasa, jika
ditemukan kerusakan anatomi, gangguan perilaku dan
bahasa, terus amati dengan interval 3 bulan sampai 6
bulan, jika curiga komplikasi segera rujuk ke spesialis THT
- Untuk efusi yang muncul terkait dengan kerusakan
anatomi, seperti retraksi membran timpani, evaluasi
kembali dalam 4-6 minggu, jika kelainan berlanjut, rujuk ke
spesialis THT
- Antibiotik, dekongestan, dan steroid hidung tidak
dianjurkan
TIMPANOSTOMI TUBE
Indikasikan : pada anak usia 6 bulan sampai 12 tahun
yang mengalami OME bilateral selama 3 bulan atau
lebih dengan penurunan pendengaran, atau untuk
anak-anak dengan OMA berulang yang ditemukan
adanya efusi telinga tengah.
Kontraindikasi : pada anak dengan episode OME kurang
dari 3 bulan, atau pada anak dengan OMA yang
tidak dijumpai adanya efusi telinga tengah.
Pada anak dengan efusi yang tidak dilakukan
timpanostomi harus dievaluasi setiap 3 sampai
6 bulan sampai keluhan dan kelainan tidak dijumpai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai