REFERAT
Novitafalen 406162014
Yana Sylvana 406162019
Christopher Lauren 406162062
Pembimbing:
dr. Hari Purwanto, Sp.OG
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSUD DR. LOEKMONO HADI KUDUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
21 AGUSTUS 2017 28 OKTOBER 2017
Bab I. Latar Belakang
Distosia bahu suatu kegawatan daruratan obstetric.
Distosia bahu: Kondisi dimana diperlukan suatu manuver lain untuk melahirkan
bahu. Ada juga yang mengartikannya sebagai perpanjangan interval waktu yang
diperlukan untuk melahirkan bahu setelah kepala janin lahir.
American college of obstetricians and gynecologists insidens distosia bahu
sekitar 0,6 1,4 %.
Indonesia insidensnya 0,2 0,3 % dari seluruh persalinan vaginal presentasi
kepala.
BAB II. Tinjauan Pustaka
Anatomi panggul:
Tulang-tulang panggul terdiri dari 3 buah tulang:
1. Os koksa
2. Os sacrum
3. Os koksigis
Secara fungsional panggul terdiri dari 2 bagian yaitu pelvis mayor (false pelvis) dan
pelvis minor (true minor).
Pelvis minor adalah bagian yang mempunyai peranan penting dalam hal obstetric
Pelvis minor mempunyai saluran yang mempunyai sumbu melengkung ke depan
(sumbu Carus) garis yang menghubungkan titik persekutuan antara diameter
transversa dan konjugata vera pada pintu atas panggul dengan titik-titik sejenis di
Hodge I, II, III, IV.
Sampai dekat Hodge III sumbu itu lurus, sejajar dengan sakrum untuk seterusnya
melengkung ke depan sesuai dengan lengkungan sakrum.
Penting untuk diketahui bila kelak mengakhiri persalinan dengan cunam agar arah
penarikan cunam disesuaikan dengan arah sumbu jalan lahir.
PAP
Konjugata Vera: Panjang jarak dari pinggir atas simfisis ke promontorium (11 cm)
Diameter Transversa: Jarak terjauh garis melintang pada PAP (12,5-13 cm)
Diameter Obliqua: Bila ditarik dari garis artikulatio sacro-iliaca ke titik persekutuan antara
diameter transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea terminalis (13 cm)
Conjugata Diagonalis: Jarak bagian bawah simfisis sampai ke promontorium
Atau CD= CV - 1,5
Conjugata obstetrica: jarak dari tengah simfisis bagian dalam ke promontorium
1. Jenis ginekoid: panggul paling baik
untuk perempuan. Bentuk PAP jenis ini
ditemukan pada 45% perempuan
2. Jenis android: bentuk PAP hampir
segitiga. Bagian belakangnya pendek
dan gepeng, bagian depannya
menyempit ke depan. Jenis ini
ditemukan pada 15% perempuan
3. Jenis antropoid: bentuk PAP agak
lonjong, seperti telur. Jenis ini
ditemukan 35%
4. Jenis platipelloid: jenis ginekoid yang
menyempit pada arah muka belakang.
Jenis ini ditemukan pada 5%
perempuan.
1. Bidang Hodge I: bidang datar yang melalui
bagian atas simfisis dan promontorium. Bidang
ini dibentuk pada lingkaran PAP
Turtle Neck
Tatalaksana Distosia bahu
Tatalaksana yg dapat mempermudah dalam menentukan rencana tindakan gawat
darurat pada distosia bahu:
1. Meminta bantuan. Buatlah tim yang terdiri dari asisten persalinan, anestesi dan
pediatric. Lakukan drainase pada kandung kemih apabila terdapat distensi
2. Lakukan episiotomi apabila diperlukan ruang yang luas pada bagian posterior.
3. Penekanan suprapubik banyak dilakukan oleh klinisi karena lebih mudah dilakukan.
Pada tindakan ini, hanya diperlukan satu asisten untuk melakukan penekanan,
sementara traksi kepala janin kearah posterokaudal teteap dilakukan.
4. Manuver McRobert, memerlukan 2 asisten. Tiap sisten memegang kaki ibu dan
melakukan fleksi paha secara tajam kearah abdomen.
Apabila cara tadi gagal, maka dapat dicoba beberapa maneuver lain
seperti:
1. Melahirkan bahu dan lengan posterior. Teknik ini masih sulit dilakukan
2. Manuver Woods Screw
3. Manuver Rubin
Tatalaksana distosia bahu
Beberapa manuver untuk Distosia bahu:
1. Manuver McRobert
2. Manuver Jacquimier
3. Manuver Rubin
4. Manuver Woods screw
5. Manuver Zavanelli
6. Mematahkan anterior clavicula
7. Penekanan pada fundus uteri
8. Simfisiotomi
Manuver Mc Robert
Manuver ini dilakukan dengan melakukan fleksi
pada sendi panggul dan lutut menuju abdomen.
Meskipun tindakan ini tidak memperbesar dimensi
pada tulang panggul, rotasi panggul kearah kranial
dapat membebaskan bahu anterior yang tertahan.
Manuver ini juga dapat mengurangi tekanan yang
diperlukan dalam membebaskan bahu anterior.