Anda di halaman 1dari 25

SAMPLING

Arfandi NIM : 16043126


Arif Four Nanda NIM : 16043128
Atikah Juliani Putri NIM : 16043129
Azhari Pratama NIM : 16043130
Cakra Eka Putra NIM : 16043132
Pendahuluan

Sampling adalah proses menerapkan prosedur-prosedur audit pada


sampel yang merupakan bagian dari keseluruhan populasi guna
mengambil kesimpulan mengenai total populasi. Teori sampling
mengasumsikan bahwa kualitas yang dimiliki sampel yang representatif
bisa diperhitungkan ke populasi.

Sampling, pada hakikatnya, adalah proses mempelajari keseluruhan


dengan menelaah hanya sedikit. Pada saat yang sama, dengan sampling
auditor harus menerima risiko bahwa sampel yang dipilih tidak benar-
benar mencerminkan populasi; yakni, bahwa karakteristik yang
diproyeksikan dari sampel tidak sama dengan yang akan ditentukan jika
keseluruhan populasi atau sampel dalam jumlah yang lebih besar
diaudit.
Pemilihan Sampel
Saat auditor memilih sampel, mereka bisa mengambil paling tidak dua
jalur, Jalur pertama mengarah ke sampel terarah (directed sample); yang
kedua merupakan sampel acak (random sample).

Sampel terarah atau sampel bertujuan digunakan bila auditor mencurigai


adanya kesalahan serius atau manipulasi dan ingin mendapatkan bukti
untuk mendukung kecurigaan mereka atau menemukan sebanyak mungkin
hal yang mencurigakan. Proses ini tidak ada kaitannya dengan sampling
statistik, jadi murni merupakan pekerjaan mendeteksi.

Sampel acak berupaya mencerminkan populasi, tempat diambilnya sedekat


mungkin. Bila auditor mengambil sampel acak, mereka mencoba
mengambil gambar, berupa miniatur, dari catatan atau data dalam jumlah
sangat besar yang membentuk populasi tempat sampel dipilih.
Pemilihan Sampel

Sampling statistik memungkinkan auditor internal mengukur risiko


pengambilan sampel yaitu risiko bahwa suatu sampel tidak
mencerminkan populasi. Untuk mengukur risiko tersebut secara statistik
maka pemilihan sampel haruslah acak.

Sampling nonstatistik tidak memungkinkan auditor untuk mengukur risiko


pengambilan sampel secara objektif, karena setiap unit populasi tidak
memiliki peluang yang sama atau terpilih. Namun, sampling nonstatistik
bisa bernilai untuk rancangan sampling terarah (bertujuan) atau bentuk lain
dari sampling menggunakan pertimbangan.
Penarikan Sampel

Ada beberapa aturan pengambilan sampel representatif. Berikut ini


tiga prinsip dasar pemilihan yang berlaku dalam prosedur sampling :

1. Kenali populasi Anda karena kesimpulan audit bisa didasarkan semata-


mata dari sampel yang diambil dari populasi tersebut.

2. Defenisikan unit sampling sesuai tujuan-tujuan audit.

3. Biarkan setiap unit sampel dalam populasi memiliki peluang yang


sama (atau peluang tertentu) untuk dipilih.

Jika tiga prinsip di atas dilanggar, maka pengujian tersebut


dipertanyakan dasar-dasar teknisnya, dan kesimpulan dibuat tanpa
dukungan yang objektif.
Sampling Nomor Acak

Sampling nomor acak (random number sampling) umumnya


dianggap paling tepat menghasilkan sampel yang representatif.
Sampling dengan cara ini menggunakan algoritma komputer atau tabel
angka yang secara ilmiah telah diacak. Algoritma atau tabel tersebut
memberikan keyakinan penuh bahwa setiap unit dalam populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Banyak tabel seperti ini
telah dikompilasi.

Sampling nomor acak kadang-kadang bisa sulit digunakan. Dokumen


mungkin tidak bernomor atau tidak bisa segera diidentifikasi, atau
nomor identifikasi yang diberikan mungkin agak panjang; sehingga
hampir tidak mungkin untuk memasang digit acak dengan nomor
identifikasi.
Sampling Interval

Beberapa auditor menggunakan sampling interval kadang-kadang


disebut sebagai sampling sistematis.

Sampling interval (interval sampling) berarti memilih sampel pada


interval. Metode ini relatif sederhana tetapi dalam menggunakannya
auditor harus mengingat prinsip-prinsip pemilihan dasar: Karena opini
audit bisa hanya didasarkan dari populasi yang diambil sampelnya,
jangan sampai populasinya tidak lengkap.

Sampling interval merupakan teknik pemilihan paling sederhana untuk


digunakan dan jika digunakan secara cermat, dapat memberikan
keyakinan yang memadai bahwa sampel telah dipilih secara acak.
Sampling Acak Terstratifikasi

Sampling terstratifikasi (stratified sampling) menyusun populasi


sehingga memberikan efisiensi sampling yang lebih besar. Jika
digunakan dengan tepat, sampling terstratifikasi akan menghasilkan
varians yang lebih kecil dalam sampel tersebut dibandingkan sampling
acak sederhana.

Dalam sampling terstratifikasi kita memisahkan populasi ke dalam dua


atau lebih tingkatan dan kemudian mengambil sampel dari masing-
masing tingkatan.

Bila populasi telah distratifikasi, unit sampel bisa dipilih melalui


sampling nomor acak atau sampling interval tergantung keadaan.
Sampling Kelompok

Sampling kelompok (cluster sampling), juga disebut sampling


terkotak-kotak (block sampling), mengakui ketidaksempurnaan
dalam hidup. Kadang kala dokumen atau catatan yang akan disampel
terlalu menyebar atau terpencar sehingga memakan waktu dan biaya
untuk menggunakan sampling nomor acak sederhana.

Seperti namanya, sampling kelompok dilakukan dengan memilih acak


unit-unit dalam kelompok, lalu kelompok itu sendiri diperiksa secara
keseluruhan atau diambil sampel. Bila diambil sampel lagi maka
disebut sampling bertahap (multistage sampling). Selama pemilihan
dalam tiap tahap dilakukan secara acak pertama kelompoknya lalu,
jika perlu, unit-unit dalam kelompok tidak ada aturan yang dilanggar,
setiap unit telah diberikan kesempatan yang sama untuk terpilih.
Sampling Sembarangan

Sampling sembarangan (haphazard sampling) merupakan pemilihan


sampel tanpa memerhatikan bias atas karakteristik unit sampel.
Misalnya, dalam sampling sembarangan atas faktur-faktur, auditor
akan mengambil dokumen apa pun yang tersedia dan mengabaikan
informasi seperti nomor faktur, pelanggan, lokasi penjualan, jumlah
unit yang dijual, dan lain-lain. Sampling sembarangan merupakan
pendekatan yang mudah, bukan yang beralasan.
Sampling Menggunakan Pertimbangan

Sampling menggunakan pertimbangan (judgment sampling)


merupakan pemilihan unit sampel berdasarkan alasan pribadi atau
kecurigaan auditor. Misalnya, seorang auditor bisa saja hanya
memeriksa faktur-faktur yang diperiksa oleh staf bagian utang usaha
yang baru bekerja. Atau auditor mungkin berkonsentrasi pada faktur-
faktur barang dan jasa yang dikirimkan langsung ke departemen
pengguna tanpa melalui proses pemeriksaan normal.
Ukuran Sampel

Ukuran sampel bisa ditentukan menggunakan pertimbangan atau


model statistik, tergantung tujuan audit. Dalam banyak situasi audit,
sampel audit yang besar atau ukuran sampel yang ditentukan secara
statistik tidak diperlukan. Sering kali, setelah survei pendahuluan,
auditor mungkin sangat terkesan dengan sistem kontrol dan
pengelolaan aktivitas sehingga mereka merasa puas dengan
pemeriksaan unit-unit yang dipilih untuk meyakinkan diri mereka
sendiri bahwa sistem tersebut memang beroperasi.
Teori Sampling Statistik

Auditor harus memahami bahwa saat mereka melakukan sampling,


yang mereka cari adalah estimasi yang andal, bukan jawaban yang
pasti. Hal ini membawa kita ke dua konsep penting untuk memahami
sampling secara ilmiah: tingkat keyakinan dan ketepatan.

Tingkat keyakinan (confidence level), disebut juga tingkat


keandalan (reliability level), adalah tingkat keyakinan kita bahwa
estimasi berdasarkan sampel yang diambil secara acak akan berada
pada kisaran tertentu. Suatu tingkat keyakinan biasanya dinyatakan
dalan persentase.
Ketepatan (precision), disebut juga interval keyakinan (confidence
interval), adalah kisaran estimasi karakteristik populasi akan berada
pada tingkat keyakinan tertentu.
Satu faktor lain yang memengaruhi ukuran sampel adalah tujuan audit apa yang
ingin dicari oleh auditor melalui pengujiannya. Tujuan tersebut mungkin
membutuhkan salah satu rancangan berikut:

Sampling atribut (sampling for attributes). Menentukan seberapa banyak.


Sampling berhenti-dan-lanjut (stop-and-go sampling). Merupakan pendekatan
sampling yang ekonomis.
Sampling penemuan (discovery sampling). Mencari suatu hal yang
mencurigakan.
Sampling variabel (variable sampling). Menentukan seberapa banyak.
Sampling satuan dolar (dollar-unit sampling). Merupakan gabungan dari
sampling atribut dan sampling variabel.
Pertimbangan (judgment). Jika hasil sampel dikaitkan dengan keseluruhan
populasi.
Teknik-teknik Sampling Variabel

Ada tiga rancangan sampling variabel klasik yang digunakan untuk


menghitung estimasi populasi:

1. Rata-rata per unit. Dengan metode ini, auditor menghitung nilai audit
rata-rata dan mengalikan nilai rata-rata per unit populasi untuk
mengestimasi saldo piutang usaha yang benar. Metode ini disebut juga
perluasan sederhana (simple extension).
2. Estimasi perbedaan. estimasi perbedaan bisa sesuai untuk kondisi-
kondisi berikut ini:
Terdapat cukup banyak kesalahan dalam populasi untuk menghasilkan
estimasi sampel yang andal dan perbedaan tersebut tidak proporsional
terhadap nilai buku tercatat.
3. Estimasi Rasio. Estimasi rasio serupa dengan estimasi perbedaan dan
tepat digunakan bila perbedaan tersebut hampir proporsional terhadap
nilai buku.
Sampling Variabel Rumus
&
Sampling Satuan Dolar (Sampling Satuan Uang)

Sampling variabel rumus, seperti halnya sampling atribut, rumus


yang cukup sederhana bisa digunakan untuk menentukan ukuran
sampel dan ketepatan (kesalahan sampling).

Sampling Satuan Dolar (Sampling Satuan Uang)


Auditor internal memiliki banyak model sampling statistik. Sampling
atribut dan sampling variabel sering disebut model sampling statistik
yang bersifat klasik.

Metode ini disebut probabilitas proporsional terhadap ukuran


(probability proportional to size PPS), pada hakikatnya merupakan
prosedur pemilihan sampel. Prosedur ini disebut juga sampling satuan
dolar (dollar-unit sampling DUS), yang merupakan pendekatan
statistik yang uni berdasarkan proses pemilihan PPS.
Istilah lain untuk metode ini adalah sampling satuan uang (monetary unit
sampling MUS), sampling jumlah uang kumulatif (cumulative monetary
amount CMA), sampling variabel atribut gabungan (combined attributes
variables CAV), dan sampling yang proporsional terhadap ukuran (sampling
proportionate to size SPS).

Kelebihan

Bisa diterapkan ke sek elompok akun, karena unit-unit sampling


(dolar) besifat homogen.
Merupakan model yang efisien untuk menetapkan bahwa populasi
dengan tingkat kesalahan yang rendah tidak mengandung salah saji
material.

Kekurangan

Mensyaratkan populasi untuk ditotal secara kumulatif guna


mengidentifikasi gunu mengidentifikasi jumlah dolar acak yang
dipilih. Kelemahan ini biasanya bisa diatasi oleh paket peranti lunak
komputer.
Sampling Menggunakan Pertimbangan

Sampling menggunakan pertimbangan biasanya kurang diperhatikan


saat para ahli statistik membicarakannya tetapi auditor telah
menggunakannya sejak dulu kala dan tetap merasa bahwa metode ini
memberi tanda-tanda tidak diperlukan atau diinginkannya sampling
statistik.
Sampling menggunakan pertimbangan memiliki tempat tersendiri,
namun auditor harus mengetahui keterbatasannya. Bila tujuan audit
telah dipenuhi dengan sampling menggunakan pertimbangan, maka
tidak ada alasan yang valid untuk memaksakan diri menambahkan
pengujian statistik.
Sampling Statistik dan Sampling Nonstatistik

Auditor internal yang memilih menggunakan penggunaan sampel audit


bisa memilih sampling statistik, sampling nonstatistik, atau gabungan
keduanya. Proses pemilihan pada intinya merupakan hasil dari
pertimbangan biaya manfaat dan tidak memengaruhi prosedur audit
yang dilakukan.
Dibutuhkan dua kriteria untuk menggolongkan pendekatan sampling
sebagai pendekatan yang bersifat statistik: (1) Unit-unit sampling
harus dipilih secara acak; (2) Unit-unit tersebut harus dievaluasi secara
kuantitatif melalui penerapan teori probabilitas.
Sampling Statistik

Kelebihan
Memberikan kesempatan untuk memilih ukuran sampel minimum yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan-tujuan pengujian audit.
Memberikan pernyataan kuantitatif atas hasil-hasil sampel
Memberikan ukuran kuantitatif atas risiko sampling
Memberikan ukuran kecukupan bukti yang diperoleh
Kekurangan
Memerlukan pemilihan sampel acak yang mungkin lebih menghabiskan
biaya dan waktu
Bisa menimbulkan masalah dalam penetapan korelasi antara angka-angka
acak yang dipilih dan unit dalam populasi jika tidak dikelola dengan baik
Sampling Nonstatistik

Kelebihan
Memungkinkan auditor menggunakan pertimbangan subjektif dalam
menentukan ukuran sampel dan proses pemilihan unit-unit bernilai dan
berisiko tinggi
Bisa dirancang untuk seefektif dan seefisien sampling statistik tetapi
biayanya lebih rendah
Kekurangan
Tidak bisa diambil rujukan statistik yang valid atas hasil-hasil sampel
Tidak bisa mengukur dan menyatakan risiko sampling secara kuantitatif
Memiliki risiko melakukan audit secara berlebihan bahkan kekurangan
Mengevaluasi Hasil-hasil Sampel

Auditor internal tidak bisa hanya memberikan hasil-hasil matematis dari


sampel yang mereka ambil. Memang, hasil-hasil seperti ini akan
memberikan keyakinan terukur bahwa sampel yang diambil merupakan
miniatur dari populasi yang diaudit. Hasil hasil tersebut akan memberi
mereka estimasi yang objektif mengenai jumlah kesalahan dalam populasi
atau nilai sebenarnya dari populasi. Tetapi sebenarnya bukan ini yang
diperlukan manajemen.
Proporsi Populasi

Auditor mungkin memiliki waktu untuk mengestimasi proporsi populasi yang


memiliki sifat-sifat tertentu. Rumus deviasi standar distribusi binominal bisa
langsung digunakan auditor untuk menentukan batas keyakinan dengan tingkat
akurasi yang secara wajar diterima, dan dua rumus yang digunakan adalah
ukuran populasi diketahui, dan ukuran populasi yang tidak diketahui.
Populasi yang diketahui
Mencerminkan proporsi yang relatif tinggi terhadap sampel
Populasi yang tidak diketahui
Sangat sulit untuk menentukan apakah sampel yang diambil handal atau tidak,
dan dapat digunakan untuk menentukan apakah sampel memadai atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai