Anda di halaman 1dari 43

PAP SMEAR dan IVA

Disampaikan
Oleh
Siti Masamah Skep Ners MMKes
Angka Kejadian CA Serviks
CA serviks terbanyak nomor dua di dunia & di Indonesia.
Menurut WHO ada 500 000 kasus baru CA serviks per tahun di dunia.
Menurut data Globocan 2008, Kanker di dunia mencapai 530.232 kasus.
Di Asia 312.990 kasus =59 persen dan 58 % meninggal .
80 % terjadi di negara berkembang.
70 % kasus CA serviks ditemukan sudah stadium lanjut.
Di Indonesia, setiap satu jam seorang perempuan meninggal karena
kanker serviks.
Berdasarkan data statistik RS di Indonesia,kanker payudara menduduki
peringkat pertama dan kedua CA serviks :
Th 2008 kanker payudara (13,8 %). Kanker serviks 10,3 %.
Th 2010 kanker payudara (28,7%) & (12,8%).
Kaker payudara 12.014 orang dan kanker serviks 5.349 orang
Ris Kes Das 2013, CA serviks mencapai 1,4 per 1000 penduduk,&
merupakan penyebab kematian nomor tujuh.
Apa usaha dari pemerintah ?
"Masa inkubasinya bisa sekitar 7 hingga 10 tahun,
Tahun 2010 Men Kes dr Endang R S,MPH,PhD
mencanangkan tes deteksi dini kanker payudara & kanker
serviks. Sudah mencakup 14 provinsi atau 42%, yang
tersebar di 68 kabupaten /kota"(dalam sambutanya di Bali )
Sasaran deteksi dini adalah wanita usia 30- 50 tahun.
Targetnya,th 2014 semua provinsi sudah deteksi dini
dengan metode IVA.
Apakah target tersebut tercapai ?.............hanya 5 %
Rata-rata usia penderita kanker serviks makin muda yaitu
usia 39,2 dibanding 1980-an usia 52,5 tahun (Prof Dr dr
Ketut Suwiyoga, SpOG (K) 2010) .
Angka Kejadian CA Serviks di RSSA
2014

Jumlah Kunjungan Pasien


Poli OBGyn RSSA 2014
5374 Series1 7060
2371
1413 1493
977
Gyn Hamil
Nifas Fer Kb Onko
total 18688
Jumlah Kunjungan Pasien
Poliklinik OBGYN tahun 2015

12000 10269
10000

8000

6000
5152
4000
1818 1073 1905
2000 679
0

gyn hamil nifas fer kb onko


Jumlah Kunjungan Pasien
Poliklinik OBGYN tahun 2016
januari juni 2016

6605

7000

6000

5000

4000
3275

Series1
3000

2000

1002
876
725
1000
277

0
Gyn Hamil Nifas Fer KB Onko
Ca Cervix
Pengertian:
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor
ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat
dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak
terkontrol dan merusak jaringan normal di
sekitarnya . (FKUI, 1990; FKKP, 1997).
Etiologi
Human Papilloma Virus (HPV atau virus
papiloma manusia).
Sekitar 70% akibat dari HPV 16 dan HPV 18.
Faktor resiko CA servik
Berhubungan seksual yang tidak sehat, gaya
hidup seks bebas.
Menikah dini.
Melalui kontak kulit/hubungan seks
infeksi HPV yang tidak sembuh dalam waktu yang
lama.
Sistem imun rendah.
Menyebar melalui tangan yang menyentuh HPV
WC umum yang terkontaminasi HPV
Terpapar asap rokok.
Permasalahan
Capaian deteksi dini kanker Serviks rendah.
Target pemerintah adalah 80% dari jumlah
wus.
Wanita usia 30 - 50 tahun yang berisiko tinggi
sebanyak 36,7 juta lebih, yang mendapatkan
deteksi dini baru 1,75% atau 644.951 jiwa.
Pap Smear

Pengertian:
Tes Pap Smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan
porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada
epitel serviks atau porsio (displasia) sebagai tanda awal
keganasan serviks atau prakanker (Rasjidi, Irwanto, Sulistyanto,
2008).
Pap Smear pertama kali diperkenalkan tahun 1928 oleh Dr.
George Papanicolou dan Dr. Aurel Babel, mulai populer sejak
tahun 1943 (Purwoto & Nuranna, 2002).
Tujuan :
untuk mendeteksi kanker mulut rahim yang disebabkan oleh
human papillomavirus(HPV).
Gambar Papsmear
Manafaat Pap Smear
Skrining dan melacak adanya perubahan sel ke arah
keganasan secara dini sehingga kelainan prakanker dapat
terdeteksi serta pengobatannya menjadi lebih murah dan
mudah (Dalimartha, 2004).
Manfaat Pap Smear secara rinci (Manuaba, 2005):
a. Diagnosis dini keganasan
b. Perawatan ikutan dari keganasan setelah:
operasi,kemoterapi dan radiasi.
c. Interpretasi hormonal wanita :siklus menstruasi dengan
ovulasi atau tanpa ovulasi, maturitas kehamilan, dan
kemungkinan keguguran pada hamil muda.
d. Menentukan proses peradangan
Lanjutan pap smear
Pap smear dapat menurunkan angka kejadian
kanker mulut rahim invasif 46-76% dan
menurunkan tingkat kematian hingga 70%.
Metode yang digunakan adalah pemeriksaan
sel-sel yang diambil dari leher rahim kemudian
diperiksa dibawah mikroskop.
Kapan dilakukan Pap smear
Usia> 18 tahun
Menikah/Pernah senggama pada usia < 20 tahun
Paritas > 3 kali
Pemakaian alkon > 5 tahun ( IUD atau hormonal)
Seksual kontak bleeding
Keputihan dan gatal pada vagina
Menopause dan perdarahan pervagina
Berganti ganti pasangan hubungan sexual
Wanita perokok
Evaluasi Post histerectomy dengan portio & serviks masih tersisa
Pemakaian pembalut wanita yang mengandung bahan
dioksin (bahan pemutih yang dipakai untuk memutihkan pembalut
hasil daur ulang dari barang bekas).
Persiapan pasmear
Persiapan pap smear:
1.Puasa senggama 2-3 hari
2.Tidak dalam keadaan menstruasi.
3.Paling baik dilakukan 5 hari atau 1 mg post haid
4.Tidak dalam keadaan hamil bila tdk ada indikasi.
5. Jangan menggunakan sabun antiseptik di
vagina 72 jam sebelum pengambilan lendir.
6. Saat pengambilan lendir, usahakan otot vagina
rileks
7. Kosongkan kandung kencing,cebok
Alur pemeriksaan Pap smear
Pengambilan sampel oleh : dokter umum
dokter spesialis, bidan dan perawat.
Proses sampel oleh: analis, teknisi
laboratorium.
Yang mendiagnosa hasil: dokter ahli patologi
anatomi (dokter spesialis PA).
Ketepatan diagnostik sitologi
Kualitas pengambilan spesimen pap smear
a. Sensitivitas : wanita dengan tes positif diantara yang sakit.
b. Spesifisitas : wanita dengan tes negatif diantara yang
tidak sakit.
Angka negatif palsu berkisar 5-50%, kesalahan terbanyak
disebabkan:
- pengambilan sediaan yang tidak adekuat (62%),
- kegagalan skrining (15 %)
- dan kesalahan interpretasi (23%).
Angka positif palsu berkisar 3-15 %. Ketepatan diagnostic perlu
memperhatikan komponen endoserviks dan ektoserviks yang dapat
menggabungkan cytobrush dan spatula.
Pemeriksaan Pap smear ulang

a.Pap smear dilakukan setelah 2


tahun aktif dalam hubungan seksual.
b.Wanita dengan tes Pap diulang tiap 2 tahun.
c. Wanita dengan hasil abnormal perlu
evaluasi lebih sering.
d. Wanita usia > 70 tahun tidak diambil lagi
bila hasil 2 kali negatif dalam 5 tahun terakhir.
Kesalahan yang sering terjadi :

a. Sediaan apus terlalu tipis (sel sedikit).


b. Sediaan apus terlalu tebal dan tidak merata
(sel bertumpuk-tumpuk sulit di periksa.
c. Sediaan kering sebelum difiksasi
d. Cairan fiksatif bukan alkohol 96 %.
Hasil pemeriksaan dapat berupa:

Negatif
- Normal artinya tidak ditemukan sel-sel yang berbahaya
Displasia
Artinya ditemukan sel yang menunjuk perubahan sifat, yang dapat
mengarah ke ganasan, perlu periksa biopsi untuk konfirmasi secara pasti
- Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas)
- Displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat ganas)
positif
Artinya ditemukan sel ganas. Harus dilakukan pemeriksaan biopsi untuk
menegakkan diagnosa.
Hasil pemeriksaan Pap smear menunjukkan stadium dari kanker serviks:
- Karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar)
- Kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih
dalam atau ke organ tubuh lainnya).
Interpretasi Hasil Pap Smear
A.Klasifikasi Papanicolaou membagi hasil pemeriksaan
menjadi 5 kelas (Saviano, 1993), yaitu:
a. Kelas I : tidak ada sel abnormal.
b. Kelas II : terdapat gambaran sitologi atipik, namun
tidak ada indikasi adanya keganasan.
c. Kelas III : gambaran sitologi yang dicurigai keganasan,
displasia ringan sampai sedang.
d. Kelas IV : gambaran sitologi dijumpai displasia berat.
e. Kelas V : keganasan.
Interpretasi Hasil Pap Smear
B. Sistem CIN oleh Richart RM tahun 1973 di
Amerika Serikat (Tierner & Whooley, 2002). hasil
uji Pap Semar terdiri dari (Feig, 2001):
a. CIN I displasia ringan, ditemukan sel neoplasma
< 1/3 lapisan epitelium.
b.CIN II displasia sedang , melibatkan 2/3
epitelium.
c.CIN III displasia berat atau carsinoma in situ
telah melibatkan sampai ke basement membrane
dari epitelium.
Interpretasi Hasil Pap Smear
C. Klasifikasi Bethesda 2001 adalah sebagai berikut (Marquardt, 2002):
a. Sel skuamosa
1) Atypical Squamous Cells Undetermined Significance (ASC-US)
2) Low Grade Squamous Intraepithelial Lesion (LSIL)
3) High Grade Squamous Intraepithelial Lesion (HSIL)
4) Squamous Cells Carcinoma
b. Sel glandular
1) Atypical Endocervical Cells
2) Atypical Endometrial Cells
3) Atypical Glandular Cells
4) Adenokarsinoma Endoservikal In situ
5) Adenokarsinoma Endoserviks
6) Adenokarsinoma Endometrium
7) Adenokarsinoma Ekstrauterin
8) Adenokarsinoma yang tidak dapat ditentukan asalnya (NOS)
TINGKATAN KANKER MULUT RAHIM
Pencegahan
Imunisasi
Pemeriksaan Pap smear
Konsumsi karotenea(vit A,C,E)
Hindari hubungan sex yg menyimpang
Hindari merokok
Langkah Pap smear
1. Berikan 5 S
2. Perkenalkan diri.
3. Identifikasi pasien .
4. Jelaskan maksud dan tujuan k/p Informed concent .
5. jelaskan prosedur tindakan
6. Pasien diposisikan secara litotomi (berbaring dengan paha membuka)
7. Kemudian bibir vagina dibersihkan
8. Vagina dibuka dengan spekulum vagina
9. Masukkan spatula(seperti gagang eskrim) /Endoservical Cytobrush untuk
mengambil contoh jaringan, kemudian contoh jaringan dioleskan ke obyek glas
(untuk mikroskop)
10. Vagina kembali dibersihkan
11. Spekulum dikeluarkan
Langkah Pap smear
12. Pasien diberi tahu tindakan selesai boleh turun dari
TT
13. Preparat direndam dalam alkohol 90% selama 10
14. Preparat dikeringkan dalam udara kamar
15. Diberi etiket(nama,jenis pemeriksaan,tgl
pemeriksaan)
13. Dibuatkan surat pengantar yg diisi tentang riwayat
pengkajian pasien (nama,umur,paritas,riwayat KB,
riwayat penyakit, hasil pap smear sebelumnya)
14. Dikirim ke laboratorium patologi anatomi (PA)
15. Hasil bisa dibaca setelah 3-6 hari.
Inspeksi Visual dg Asam Asetat(IVA)
Dikenal sejak 1925 oleh Han Hinselman dari Jerman.
Tujuan IVA untuk menemukan lesi prakanker
Diadop oleh kemenkes RI sejak th 2005
Metodenya, mengoles serviks atau leher rahim dengan
asam asetat 3-5 % selama 1 menit.
Hasil positip bila ada perubahan warna /plak putih
(Aceto white Epitelium).
Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap
tidak ada infeksi pada serviks,
Gambar Papsmear
Gambar ca Cervix & biopsi
IVA
Inspeksi Visual dg Asam Asetat (IVA) test adalah
test untuk mengidentifikasi lesi pre kanker.
Dengan caramemberikan usapan pada portio
dengan asam asetat 3-5 % lalu hasilnya diamati
dengan mata telanjang selama 20-30 detik (Ikrob
Didik Irawan, 2010).
IVA cara sederhana mendeteksi kanker leher
rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009)
IVA pemeriksaan serviks dengan melihat langsung
( mata telanjang)portio setelah di ulas dengan
larutan asam asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010).
Siapa Yang Harus Menjalani Tes IVA
Menjalani tes kanker atau pra-kanker dianjurkan bagi semua wanita
berusia 30 dan 45 tahun.
Faktor resiko kanker leher rahim, diantaranya sebagai berikut:
1) Usia muda saat pertama kali melakukan hubungan seksual
(usia<20)
2) Memiliki banyak pasangan seksual (wanita atau pasangannya)
3) Riwayat IMS dan khususnya HIV/AIDS
4) Ibu atau saudara perempuan yang memiliki kanker leher rahim
5) Hasil Pap Smear sebelumnya yang tak normal
6) Merokok
7) Tidak sedang datang bulan/haid
8) Tidak sedang hamil
9) 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
Gambar hasil IVA
Keuntungan
Murah
Sederhana
Praktis
Mendeteksi kanker servic segera
Dapat dilkasanakan oleh semua nakes
Syarat pemeriksaan IVA
Tidak sedang haid
Tidak sedang hamil
Dalam 24 jam tidak sanggama
Pada wanita yang sudah pernah melakukan
senggama
Langkah tindakan IVA
Sama dengan Pap Smear
Hasil positip bila terdapat Aceto white
Epitelium
Waktu Skrining IVA menurut WHO
Skrining pd wanita 1 X pd usia 35- 40 th
Bila fasilitas idealnya tiap 3 pada usia 25-60 th
Bila hasil positip dilanjutkan dg krioterapi dan diulangi 1 th
kemudian.
The American Cancer Society
menyarankan pemeriksaan ini dilakukan rutin pada wanita yang
tidak menunjukkan gejala, sejak usia 20 tahun atau lebih, atau
kurang dari 20 tahun bila secara seksual sudah aktif.
Pemeriksaan dilakukan 2 kali berturut-turut dan bila negatif,
pemeriksaan berikutnya paling sedikit setiap 3 tahunsampai berusia
65 tahun.
Pada wanita risiko tinggi atau pernah mendapat hasil abnormal
harus diperiksa setiap tahun. Frekuensi yang lebih sering tidak
menambahfaedah.
Hasil IVA Test
Kategori Pemeriksaan IVA
a)IVA negatif . Serviks dalam keadaan normal, tidak ada perubahan warna atau
tidak muncul plak putih. Serviks berwarna merah muda, seragam, tidak berfitur.
b)IVA radang. Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya
(polipserviks).
c)IVA positif. Ditemukan bercak putih dengan batas yang tegas dan meninggi,
tidak mengilap yang terhubung (aceto white epithelium)
Kelompok ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-
sedang-berat ataukanker serviks in situ).
Pada tahap ini, akan dilakukan krioterapi.
Tindakan pengobatan memakai alat krioterapi dengan cara pendinginan agar
terjadi pembekuan untuk menghancurkan sel yang tidak normal.
d)IVA- Kanker serviks dengan kriteria klinis pertumbuhan massa seperti
kembangkol, yang mudah berdarah atau luka bernanah. Pada tahap ini pun, untuk
upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi
penurunankematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium
invasif dini.
Daftar Pustaka
Clark,J cervical cancer screening,BMJ 2003
Nurana L, penanggulangan kanker servic yang shahih dan andal dengan model pro aktif (dengan skreening IVA dan terapi Krio, Disertasi jakarta UI
2005.
Hanafi I,efektifitas pemeriksaan IVA oleh bidan dalam upaya deteksi dini Lesi pra Ca cervix
Wiknyosastro Hanifa 2010, ilmu kandungan, YBP Sarwono Prawirihardjo.
Evennett, Karen. 2004.
Pap Smear : Apa Yang Perlu Anda Ketahui?
. Jakarta : ArcanYatim, Faisal. 2005.
Penyakit Kandungan
. Jakarta : Pustaka Populer Obor Dwikarya, Maria. 2004.
Menjaga Organ Intim
. Jakarta : Kawan PustakaSuci, Hygiena Kumala.2010.
deteksi ca cervix/memastikan-kanker-dengan-biopsi-jaringan
.htm.diakses tanggal 30 september 2010 jam 09.00 WIBAzwar, Bahar. 2009. /
Biopsi Suara Dokter
.htm. dikses tanggal 30 september 2010 jam 09.05WIBSeksfile.2007. /
kanker-leher-rahim-bisa-dicegah
/ diakses tanggal 30 september 2010 jam 09.02WIBBidan care. 2010.
Pemeriksaan IVA untuk Deteksi Dini Kanker Serviks
.htm. diakses tanggal 30september 2010 jam 09.03 WIBBlog. 2010. /
Pap Smear untuk Deteksi Dini Kanker Serviks Drdjebrut's Blog
.htm. diaksestanggal 30 september 2010 jam 09.05 WIBKusumaningsih, Prita. 2009. /
index.php.htm.
diakses tanggal 30 september 2010 jam 09.06 WIB

Anda mungkin juga menyukai