Anda di halaman 1dari 17

Surat Ketetapan Pajak dan

Sanksi Pajak

Herman Ernandi,SE,MM,BKP
Macam-macam Ketetapan Pajak

STP (Pasal 14)


SKPKB (Pasal 13)
SKPKBT (Pasal 15)
SKPN (Pasal 17A)
SKPLB (Pasal 17 dan 17B)
Pasal 12 : WP wajib membayar pajak
dan tidak menggantungkan pada
adanya SKP.
Fungsi SKP

a.Sarana untuk melakukan koreksi fiskal terhadap WP tertentu yang nyata-nyata atau
berdasarkan hasil pemeriksaan tidak memenuhi kewajiban formal dan atau
kewajiban materiil dalam memenuhi ketentuan perpajakan.

b.Sarana untuk mengenakan sanksi administrasi perpajakan.

c.Sarana administrasi untuk melakukan penagihan pajak.

d.Sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam hal lebih bayar

e.Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang


Ketetapan pajak yang dapat
dibetulkan
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB);
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT);
- Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB);
- Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN);
- Surat Tagihan Pajak (STP);
- Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak;
- Surat Keputusan Keberatan
- Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi;
- Surat Keputusan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar.
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi
1. Direktur Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan WP dapat
mengurangkan atau menghapus sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan
yang ternyata dikenakan karena adanya kekhilafan atau bukan karena kesalahan WP.
2. Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi harus memenuhi
ketentuan:
a.Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan
memberikan alasan yang jelas dan meyakinkan;
b.Disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak
yang mengenakan sanksi administrasi tersebut;
c.Tidak melebihi jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya STP,
SKPKB atau SKPKBT, kecuali apabila WP dapat menunjukan bahwa jangka
waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya;
d.Tidak mengajukan keberatan atas ketetapan pajaknya dan diajukan atas
suatu STP; suatu SKPKB atau suatu SKPKBT.
3. Direktur Jenderal Pajak harus memberi keputusan atas permohonan pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal permohonan diterima.
Apabila jangka waktu tersebut telah lewat dan Direktur Jenderal Pajak tidak memberi keputusan
maka permohonan dianggap diterima.
Pengurangan Atau Pembatalan Ketetapan
Pajak yang Tidak Benar
1. Direktur Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas permohonan
WP dapat mengurangkan atau membatalkan ketetapan pajak yang
tidak benar;
2. Permohonan pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang
tidak benar harus memenuhi ketentuan:
a.Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
untuk suatu surat ketetapan pajak;
b.Menyebutkan jumlah pajak yang menurut
penghitungan WP seharusnya terhutang.
3. Direktur Jenderal Pajak harus memberi keputusan atas permohonan
pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak
benar paling lama 12 bulan sejak tanggal permohonan diterima.
Apabila jangka waktu tersebut telah lewat dan Direktur Jenderal
Pajak tidak memberi keputusan maka permohonan dianggap diterima.
STP
dapat diterbitkan dalam hal :
Pasal 14

PPH th berjalan KB krn salah Kena sanksi Bukan/belum Bukan PKP


tidak/Kurang di tulis/hitung adm berupa dikukuhkan buat FP
bayar denda/bunga PKP
PKP tdk pakai
FP
FP tdk lengkap
FP dilaporkan
tdk sesuai
Bunga 2% sebulan maks 24 masanya
bulan sejak saat terutang PKP gagal
s/p diterbitkan STP Denda 2% X DPP produksi dan
tlh dpt
pengembalian

Pasal 14 (2):
Terhadap STP dapat dilakukan tindakan penagihan dengan Surat Paksa karena kekuatan
hukum STP sama dengan SKP.
SKPKB
dapat diterbitkan dalam jk waktu 5 tahun, dlm hal :
Pasal 13 (1)
Berdasarkan PPN seharusnya tidak
SPT tidak Ps 28 dan Ps 29
pemeriksaan, dikompensasikan
terjadi KB disampaikan tidak dipenuhi
sesuai masa PPN tidak seharusnya tarif
WP mendapat atau telah 0%
NPWP scr
ditegur
jabatan

PPh sendiri PPN PPh Pot/put

Bunga 2%/bln
maks 24 bulan
Kenaikan 50% Kenaikan 100%
Catatan tambahan

Pasal 13(5) : walau telah lewat 5 th WP dapat


dikenai sanksi adm bunga 48% bila WP melakukan
tindak pidana dibidang perpajakan yang merugikan
negara
Pasal 13A : WP yg krn kealpaan tidak
menyampaikan SPT atau menyampaikan tapi tidak
benar/tidak lengkap, tidak dikenai sanksi pidana
bila pertama kali dilakukan namun wajib melunasi
kekurangannya beserta sanksi adm kenaikan 200%
dari jml pajak KB yang ditetapkan melalui SKPKB
SKPKBT
diterbitkan dalam jk waktu 5 tahun apabila :

Data baru
Data yg semula
belum terungkap
Pemeriksaan

Ditemukan oleh Fiskus Kehendak WP

Tidak dikenakan
Kenaikan 100% Dengan catatan belum
dilakukan pemeriksaan

Dlm jangka waktu 5 th telah lewat SKPKB tetap dapat diterbitkan


ditambah sanksi bunga 48% dalam hal WP dipidana dibidang perpajakan
SKPLB
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap SPT LB tanpa
permohonan restitusi

Jumlah kredit pajak Telah dilakukan


atau jumlah yang pembayaran pajak
dibayar lebih besar dari yang tidak seharusnya
pada jumlah pajak yang terutang
terutang

Pengembalian akan diberikan 1 bulan setelah permohonan (SPM) dan bila lebih dari 1 bulan
diperhitungkan bunga 2% per bulan.
Bila telah diajukan dalam SPT, secara otomatis perhitungan bunga dimulai setelah SKPLB
SKPN
Setelah dilakukan pemeriksaan

Jumlah kredit pajak Pajak tidak terutang


atau jumlah yang dan tidak ada kredit
dibayar sama dengan pajak/pembayaran
jumlah pajak yang pajak
terutang
Pembetulan SKP dan STP
(Pasal 16)

DJP scr jabatan atau permohonan dapat


membetulkan SKP atau STP atas salah tulis,
salah hitung, dan kekeliruhan penerapan UU.
DJP dalam waktu 6 bulan harus memberi
putusan bila tidak dianggap diterima
Atas permintaan WP, DJP wajib memberikan
keterangan tertulis alasan penolakan
Atas pemeriksaan di atas DJP dapat
menerbitkan SKPLB
Penagihan Pajak
STP 7 hari sejak saat jatuh tempo
SKPKB/T
Pembetulan
Tidak/kurang Surat Teguran
Keberatan dibayar
Banding
Kecuali WP telah disetujui untuk
mengangsur/menunda

Surat Paksa
Pengumumam Lelang
2 X 24 Jam
14 hari 14 hari

Surat Sita
Pelaksanaan Lelang
Penagihan Seketika dan Sekaligus
(Pasal 20)

Seketika artinya dilaksanakan segera tanpa menunggu


tanggal jatuh tempo pembayaran
Sekaligus artinya meliputi seluruh utang pajak dari semua
jenis pajak dan tahun pajak.
Dilakukan dalam hal :
1. Penanggung pjk akan meninggalkan Ind selamanya
2. Penanggung pjk memindahkan barang yang dimiliki
dalam rangka mengecilkan kegiatan perusahaan
3. Ada tanda-tanda penanggung pjk membubarkan
perusahaan (pemekaran, likuidasi atau lainnya)
4. Badan usaha akan dibubarkan oleh negara
5. Terjadi penyitaan atas barang penanggung pajak
oleh pihak ketiga atau tanda-tanda kepailitan
Hak Mendahulu
Pasal 21

Negara mempunyai hak mendahulu untuk tagihan


pajak meliputi : pokok pajak, sanksi bunga, denda,
kenaikan, dan biaya penagihan
Dikecualikan : biaya perkara, biaya
menyelamatkan barang.
Hak mendahulu hilang setelah 5 th sejak diterbitkan
STP, SKPKB/T, putusan, kecuali surat pembayaran
telah diberitahukan secara resmi atau diberikan
penundaan pembayaran.
Daluwarsa Penagihan
Hak untuk melakukan penagihan pajak akan
daluwarsa setelah 5 tahun.
Daluwarsa tertangguh bila
1. diterbitkan surat paksa
2. ada pengakuan utang pajak dari WP baik
langsung maupun tidak
3. diterbitkan SKPKB atau SKPKBT
4. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan

Anda mungkin juga menyukai