Kelompok 2
Riska Aulya 15020160073
Annisa Syahrir 15020160074
Nisrina 15020160079
Kartini Aprilia 15020160083
ARUS LISTRIK
Ketika dua benda yang berbeda jumlah
muatannya (positif dan negatif) dihubungkan
dengan sebuah konduktor, sebagian muatan
tersebut akan saling mengalir menuju benda
lainnya melalui konduktor sehingga muatan listrik
keduanya seimbang. Terjadinya aliran arus listrik
ini karena perbedaan potensial listrik yang
mendorong muatan positif mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Aliran
muatan listrik inilah yang disebut dengan arus
listrik.
ARUS LISTRIK
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan
listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik
tiap satuan waktu.
Rumus: Keterangan:
I = Kuat arus listrik (Ampere)
I= Q = Muatan listrik (Coulomb)
t = Waktu (Sekon)
Seorang ilmuwan Jerman bernama Georg Simon
Ohm (1789-1854) menunjukkan bahwa arus (I) yang
mengalir dalam suatu penghantar logam sebanding
dengan beda potensial (V) di kedua ujungnya dengan
syarat suhu penghantarnya tetap. Untuk beda potensial
yang tetap, arus yang mengalir pada kawat penghantar
dengan hambatan besar akan bernilai.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuat arus listrik
berbanding lurus dengan beda potensial tetapi
berbanding terbalik dengan hambatan listrik.
Keterangan:
I = Arus Listrik (A)
V = Beda potensial (V)
R= Hambatan listrik ()
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Muatan listrik sebesar 600 Coulomb
mengakibatkan arus mengalir di dalam
penghantar sebesar 3 Ampere. Berapa lama
muatan itu mengalir?
Dik: Penyelesaian:
Q = 600 Coulomb
t =
I = 3 Ampere
Dit: =
t? = 200 sekon
2.Sebuah kawat penghantar dihubungkan dengan
beda potensial 6 V dan dialiri arus 450 mA.
Tentukan hambatan penghantar!
Diketahui:
V = 6 Volt Penyelesaian:
I = 450 mA = 0,45 A
Ditanyakan:
R?
Rumus:
RANGKAIAN LISTRIK
1. HUKUM I KIRCHHOFF
2. SUSUNAN HAMBATAN LISTRIK
3. SUSUNAN SUMBER TEGANGAN
1. HUKUM I KIRCHHOFF
Gustav Kirchhoff (1824-1887) menemukan cara
untuk menentukan kuat arus listrik dalam rangkaian
bercabang yang kemudian dikenal sebagai Hukum I
Kirchhoff.
Menurut Kirchhoff, Jumlah arus listrik yang masuk
kesuatu titik percabangan memiliki harga yang sama
dengan jumlah arus yang keluar dari titik percabangan
tersebut.
I = I1 + I2 + I3
Imasuk = Ikeluar
SUSUNAN HAMBATAN LISTRIK
1. Hambatan Seri
Rangkaian hambatan seri adalah rangkaian listrik
dimana semua hambatan listrik disusun secara
seri dan ditandai dengan tidak adanya
percabangan pada rangkaian listrik. Dalam
rangkaian seri, besarnya hambatan total
rangkaian merupakan jumlah dari keseluruhan
hambatan peralatan listrik yang disambungkan
dalam rangkaian.
Rangkaian hambatan seri berfungsi sebagai
pembagi tegangan
Rumus:
Rs = R1 + R2 + R3 + + Rn
2. Hambatan Paralel
Pada rangkaian hambatan paralel, komponen-
komponen listrik disusun secara paralel. Dalam
rangkaian ini, besarnya hambatan total dalam
rangkaian lebih kecil dari hambatan setiap
peralatan listrik yang disambungkan. Susunan
paralel ini berfungsi sebagai pembagi arus.
Tegangan listrik dalam rangkaian paralel bernilai
sama pada tiap hambatan
Persamaan rangkaian paralel:
3. Hambatan Seri-Paralel
Rangkaian hambatan ini merupakan gabungan
antara rangkaian hambatan seri dan paralel.
Rangkaian ini digunakan sebagai rangkaian
pembagi arus dan tegangan.
Contoh Soal:
Berapakah hambatan pengganti rangkaian ini?
Penyelesaian
a) Paralelkan R2 dan R3
Keterangan:
I = Arus listrik (A)
= Sumber Tegangan (Volt)
r = Hambatan dalam (Ohm)
R = Hambatan (Ohm)
n = Jumlah sumber ggl yang sejenis
Contoh Soal