Anda di halaman 1dari 51

Penyusunan data

100-0-100
Program Peningkatan Kualitas Permukiman
(P2KP)
Penyusunan Data 100-0-100
Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN


PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Cakupan isi:
1. PENDAHULUAN
2. KEDUDUKAN PENDATAAN 100-0-100
3. TUJUAN & OUTPUT
4. LINGKUP DATA 100-0-100
5. METODE PENDATAAN
6. ALUR TAHAPAN KEGIATAN
7. MATRIKS PERAN PELAKU
1.PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia melalui RPJMN III 2015-2019 telah
menetapkan target pencapaian akses air minum 100%, mengurangi
kawasan kumuh hingga 0%, dan menyediakan akses sanitasi layak
100% untuk masyarakat Indonesia pada akhir tahun 2019, target
pencapaian tersebut dinamai dengan gerakan 100-0-100
Untuk mewujudkan gerakan 100-0-100 tersebut, perlu upaya yang
keras dan kolaborasi semua pihak yaitu Pemerintah Kabupaten/Kota,
masyarakat, swasta dan kelompok peduli lain, mulai dari tahap
sosialisasi, perencanaan implementasi sampai dengan evaluasi
programnya
Sebagai tahap awal yang penting dalam kolaborasi tersebut maka
perlu dilakukan Pendataan 100-0-100 Melalui Survey Baseline. Data
100-0-100 ini nantinya diharapkan akan dipergunakan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dan di evaluasi pencapaiannya secara periodik sampai dengan
tenggat waktu Tahun 2019.
2.KEDUDUKAN PENDATAAN 100-0-100 DALAM
SIKLUS PERENCANAAN PARTISIPATIF

Pendataan 100-0-100 ini pada


prinsipnya merupakan
pengkayaan dari Pemetaan
Swadaya yang selama ini
dilakukan oleh masyarakat
khususnya melalui PNPM
Mandiri, yang fokusnya pada
penggalian data 100-0-100
dan juga kumuh yang telah
ditetapkan oleh SK
Bupati/Walikota.
3. TUJUAN & KELUARAN PENDATAAN 100-0-100

TUJUAN :
1) Membantu Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendapatkan data
100-0-100 di wilayahnya;
2) Mengumpulkan data 100-0-100 dan menyusun profil kawasan
permukiman ;
3) Melakukan identifikasi kebutuhan masyarakat sesuai persoalan
kualitas permukiman berdasarkan data 100-0-100

KELUARAN:
1) Rumusan persoalan kualitas permukiman termasuk 7
Kriteria/indikator Kumuh
2) Data 100-0-100 dan profil kawasan permukiman tingkat
kelurahan/desa
3) Indikasi kegiatan untuk mencapai target 100-0-100
4. LINGKUP DATA PENDATAAN 100-0-100
KRITERIA INDIKATOR PARAMETER KRITERIA INDIKATOR PARAMETER

Keteraturan Akses Air Bersih/Baku


1 1 Keteraturan Bangunan
Bangunan 9 perpipaan atau non
PELAYANAN AIR Pelayanan Air perpipaan terlindungi
4 6
Kepadatan MINUM/BAKU Minum/Baku
2 2 Kepadatan Bangunan Pemenuhan kebutuhan
KONDISI Bangunan
10 minimal 60liter/org/hari
1 BANGUNAN
Kelayakan Lantai Bangunan (Mandi, Minum, Cuci)
HUNIAN
3 (Memiliki Luas Lantai 7,2 Akses Sarana BAB (Memiliki
Kelayakan m2 per orang) 11 akses Jamban/MCK
3
Fisik Bangunan Komunal)
Kondisi ALADIN sesuai
4 Kelayakan Teknis Sarana
persyaratan teknis
FISIK PENGELOLAAN Pengelolaan BAB (Memiliki kloset (Leher
FISIK 12
5 7 Angsa) yang terhubung
Jangkauan Jaringan Jalan AIR LIMBAH Air Limbah
5 dengan tangkiseptik
yang Layak
AKSESIBILITAS Aksesibilitas Pembuangan limbah cair
2 4
LINGKUNGAN Lingkungan Jaringan Jalan sesuai Rumah tangga tidak
13
6 persyaratan teknis/memiliki bercampur/Terpisah dengan
kualitas baik Sal Drainase?
Sampah terangkut ke
Tidak terjadi PENGELOLAAN Pengelolaan
7 6 8 14 TPS/TPA minimal 2 kali
genangan/banjir PERSAMPAHAN Persampahan
DRAINASE Drainase seminggu
3 5
LINGKUNGAN Lingkungan Jaringan drainase sesuai PENGAMANAN Pengamanan Memiliki Ketersediaan
8 persyaratan teknis/ 7 BAHAYA 9 Bahaya 15 prasarana/sarana Proteksi
memiliki kualitas baik KEBAKARAN Kebakaran Kebakaran
4. LINGKUP DATA PENDATAAN 100-0-100
KRITERIA/
PARAMETER
INDIKATOR

1 Memiliki IMB
Legalitas
1 pendirian
Memiliki SHM/HGB/Surat
bangunan
2 perjanian lainnya yang
diakui pemerintah
Kepadatan
2 3 Kepadatan Penduduk
penduduk
Mata
Mata pencaharian utama
3 pencarian 4
rumah tangga
NON FISIK penduduk
Penggunaan
4 5 Penggunakan daya listrik
Daya Listrik
Fasilitas
Mayoriyas Penggunaan
5 Pelayanan 6
fasilitas kesehatan
Kesehatan

Mayoritas Rumah tangga


Fasilitas
memiliki usia WAJAR yang
6 Pelayanan 7
memperoleh akses
Pendidikan
pendidikan dasar
5. METODE PENDATAAN 100-0-100

A.FGD : Digunakan pada saat penggalian data awal di


tingkat desa/kelurahan yang melibatkan unsur masyarakat
di desa/kelurahan tersebut. FGD lebih detil juga akan
dilakukan di tingkat basis (komunitas terkecil) untuk
menggali data utama.
B.Wawancara : Digabungkan dengan teknik FGD, dimana
prosesnya dilakukan dengan wawancara khususnya kepada
warga dan informan kunci yang berada di tingkat basis
(rt/dusun)
C.Transek: Akan dilakukan terutama untuk verifikasi dan
klarifikasi data hasil FGD tingkat basis, terutama secara
visual maupun verbal kepada masyarakat langsung atau
lokasi sasaran
6. ALUR PENDATAAN
A. TAHAP PERSIAPAN
KEGIATAN HASIL
Data-data sekunder yang dibutuhkan
WORKSHOP Peta dasar kel/desa, Peta penggunaan lahan
PERSIAPAN Kesamaan orientasi 7 Indikator kumuh dan
1 PENDATAAN TK. Data 100-0-100
KAB/KOTA Kesepakatan Konsep dan metode pendataan
Kesepakatan Jadwal

Data-data sekunder Kel/Desa


SOSIALISASI TK.
2 KEL/DESA Data Monografi Kelurahan/Desa
Jadwal pelaksanaan pendataan

PENYIAPAN PETA
Peta Dasar Kel/Desa
3 DASAR
& PETA RONA Peta rona (Kondisi eksisting)

Data-data sekunder Kel/Desa


TIPP memahami POB
4 PEMBEKALAN TIPP
TIPP siap memfasilitasi pendataan 100-0-100
RKTL
ALUR PENDATAAN
B. TAHAP PELAKSANAAN
KEGIATAN HASIL

Ciri & Karakteristik Permukiman Kumuh


RPK PERSOALAN Harapan Masyarakat untuk Penyelesaian
1 PERMUKIMAN &
PEMETAAN AWAL MASALAH
Persoalan Permukiman
Peta Awal Persoalan Permukiman
TK KEL./DESA
RKTL Diskusi, Transek & Observasi Lapangan

PENDATAAN 100-0-100 Tabel Persoalan Permukiman


2 Tk.BASIS (RT/DUSUN): Data 100-0-100 R.Tangga & Lingkungan
A. DISKUSI 100-0-100 RUMAH Peta Tematik Persoalan Permukiman
TANGGA & LINGKUNGAN RT/RW/Dusuun
B. TRANSEK & OBSERVASI

Peta Tematik Tk. Kel/Desa


KONSOLIDASI & ANALISIS
3 DATA TK. KEL/DESA
Rekapitulasi/Kompilasi Data R. Tangga &
Lingkungan Tk. Kel/Desa
ALUR PENDATAAN
C. PENYUSUNAN PROFIL &
INDIKASI KEGIATAN

KEGIATAN HASIL

PENYUSUNAN PROFIL PROFIL PERMUKIMAN/KUMUH


KEL/DESA
1 PERMUKIMAN/KUMUH &
INDIKASI PROGRAM/ INDIKASI PROGRAM/KEGIATAN P2KP
KEGIATAN Tk. KEL./DESA KEL/DESA

PROFIL PERMUKIMAN/PROFIL KUMUH


WORKSHOP KAB/KOTA
PENYEPAKATAN PROFIL
2 PERMUKIMAN Tk.
INDIKASI PROGRAM/KEGIATAN P2KP
KAB/KOTA
KAB./KOTA
PETA SKENARIO PENANGANAN
7. MATRIKS PERAN PELAKU PENDATAAN 100-0-100
PENJELASAN
Tahapan RPK/FGD AWAL Tk. Kel/Desa
Tahapan RPK/FGD AWAL Tk. Kel/Desa
No Tahapan Kegiatan Sasaran dan Hasil
1 Rembug Warga Sosialisasi Pembelajaran Penggalian Terbentuknya Tim Pemandu FGD (TPP) yang terdiri dari para relawan
Gagasan Pencegahan dan Penanganan Kumuh &
Pembentukan tim Pemandu FGD
2 Bimbingan Praktek FGD Penggalian Gagasan Tim Pemandu FGD memahami konsep dasar tentang Penggalian Gagasan Pencegahan dan
Pencegahan dan Penangan Kumuh Kepada Tim FGD Penanganan Kumuh
Tim Pemandu FGD menguasai teknik-teknik fasilitasi dan langkah-langkah dalam diskusi
kelompok terarah
3. Penyelenggaraan FGD penggalian gagasan AWAL Seluruh relawan P2KP, lembaga2 RT dan RW/Lingkungan, Aparat dan Lembaga-lembaga
penanganan dan pencegahan kumuh tingkat kelurahan dilevel kelurahan, perwakilan perempuan dan warga kawasan kumuh mau berperan aktif
(penggalian informasi dan data AWAL) melibatkan diri baik sebagai Tim fasilitasi maupun sebagai narasumber.
Pembukaan maksud tujuan. Informasi dan data AWAL gagasan penanganan dan pencegahan kumuh ; (matrik/tabel
Refleksi kumuh umum dan peta tematik)
FGD dibagi 7 Kelompok berdasarkan topik 7 Terbangun Komitmen dan ada rencana tindak lanjut FGD dan survay dilokasi yang menjadi
Indikator. target ((Kawasan/RT/RW/Blok/Gang); baik tindak lanjut FGD pengisian kuesioner Rumah
Rencana tindak ; FGD Pengisian kuesioner RT & Tangga, maupun survai lokasi dengan menggunakan transek dan FGD lingkungan.
FGD/Transek lingkungan.
4 Penyelenggaraan Serangkaian FGD dikawasan Masyarakat sasaran mau berperan aktif dalam kegiatan FGD
permukiman/Target (RT/RW/Blok/Gang) sebagai tindak Adanya kesepakatan bersama bagaimana Pencegahan dan Penanganan kumuh akan
lanjut FGD tingkat kelurahan; dilaksanakan
FGD Pengisian Pendataan RT & Lingkungan Informasi dan data lengkap mengenai gagasan penanganan /pencegahan kumuh
Transek & Observasi Lapangan (matrik/tabel dan peta tematik) sebagai hasil dari tindak lanjut tabulasi data quesioner
Rumah Tangga melalui FGD (level Basis)
Informasi dan data lengkap mengenai gagasan penanganan /pencegahan kumuh
(matrik/tabel dan peta tematik) sebagai hasil dari FGD dan Transek Lingkungan (level
Basis)
Terbangun Komitmen dan ada rencana tindak lanjut pencegahan dan penangan kumuh
Contoh Instrumen FGD AWAL Tk. Kel/Desa
1. REFLEKSI KUMUH (dilakukan paling awal untuk semua Peserta sebelum FGD Tema lainya)
IDENTIFIKASI MASALAH , KLASIFIKASI MASALAH & HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT PERMUKIMAN KUMUH
0.1 Kriteria kawasan Permukiman KUMUH 0.2 Apakah yang menyebabkan kondisi di atas
Adakah lokasi kawasan Permukiman KUMUH? Sebutkan penyebab akibat kawasan Permukiman kumuh
Sepakati kriterianya! Gunakan instrumen pertanyaan kunci 7 indikator kumuh
Apakah kriteria diatas cocok dengan lokasi
kawasan kumuh yang akan ditangani saat ini
Pandu diskusi arahkan ke pembahasan pertanyaan
kunci 7 indikator kumuh (keteraturan bangunan,
Air minum, jaringan jalan, sanitasi, persampahan,
Drainase, penanganan bahaya kebakaran)
0.3 Yang menjadi akar masalah permukiman kumuh 0.4 Harapan dari warga kawasan terhadap Pencegahan dan
adalah : buatkan pohon/akar masalah penyebab Penanganan kumuh :
kawasan permukiman kumuh Apakah bapak/ibu mau ikut terlibat dalam Pencegahan dan
Penanganan?
Bagaimana seharusnya bapak/ibu terlibat dalam
Penanganan?
Bagaimana bentuk keterlibatan yang diharapkan bapak/ibu ?
Bentuk dan jenis manfaat apa yang diharapkan ?
Bagaimana agar manfaat yang diharapkan itu dapat
berdampak pada peningkatan kualitas hidup?
Contoh Instrumen FGD AWAL Tk. Kel/Desa
1. Topik : Kondisi Jaringan Jalan
IDENTIFIKASI MASALAH , KLASIFIKASI MASALAH & HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT JARINGAN/KONDISI JALAN/GANG
YANG MENGAKIBATKAN PERMUKIMAN KUMUH
1.1 Kriteria Jalan dikawasan Permukiman KUMUH 1.2 Apakah yang menyebabkan kondisi di atas
Gunakan peta tematik jaringan jalan/gang eksisting Sebutkan penyebab akibat Jalan/gank yang menjadikan
Adakah Jalan/gang yang menyebabkan lokasi kawasan kawasan Permukiman kumuh
menjadi Permukiman KUMUH?
Ciri-ciri jalan yang mengakibatkan kumuh! (bandingkan
dengan standar jalan/gank seharusnya)
jangkauan pelayanan jaringan jalan (terlayani akses)
Perkerasan jalan (conblock,aspalt,beton dll)
Drainase, Pedestrian, rambu-rambu,lansekap
kondisi fisik jaringan jalan yang permukaan rusak.
Sepakati ciri-ciri tadi ada dilokasi mana saja (tandai di Peta
tematik)
1.3 Yang menjadi akar masalah jalan/gank dijadikan alasan 1.4 Harapan dari warga kawasan terhadap Pencegahan dan
penyebab permukiman menjadi kumuh adalah : buatkan Penanganan kumuh sesui topik :
pohon/akar masalah penyebab jalan/gank dijadikan alasan Apakah bapak/ibu mau ikut terlibat dalam Pencegahan dan
penyebab permukiman menjadi kumuh! Penanganan?
Bagaimana seharusnya bapak/ibu terlibat dalam Penanganan?
Bagaimana bentuk keterlibatan yang diharapkan bapak/ibu ?
Bentuk dan jenis manfaat apa yang diharapkan ?
Bagaimana agar manfaat yang diharapkan itu dapat berdampak
pada peningkatan kualitas hidup ?
Sepakati rencana tindak lanjut terkait pemastian melalui survey dll.
ALUR PENGGALIAN DATA TK. BASIS
1. Persiapan Awal Pelaksanaan FGD Basis
Sebelum melakukan proses pendataan, ada hal-hal yang perlu dipersiapkan terlebih
dahulu:
A. Membentuk panitia/tim pelaksana kegiatan pendataan, yang sekurang-kurangnya
terdiri:
a) TIPP/BKM
b) Relawan tingkat basis/RT (Pengurus RT/kader posyandu/karang taruna dll)
B. Khusus untuk pendataan rumah tangga, harus disiapkan data nama kepala rumah
tangga di setiap RT, sebaiknya di print dalam kertas tersendiri khususnya yang
akan masuk di dalam format pendataan tingkat basis/RT (Format A/rumah
tangga)
C. Identifikasi parapihak (stakeholders), khususnya untuk kelompok FGD adalah para
pihak dan wakil kelompok masyarakat yang terkait di tingkat basis. Utamakan
perwakilan adalah warga masyarakat yang memahami kondisi masyarakat dan
lingkungan wilayahnya.
D. Pemilihan tempat dan waktu pelaksanaan pendataan: Tempat dan waktu
dikonsultasikan dengan BKM/LKM dan pimpinan masyarakat di tingkat basis
(ketua RT/RW), bisa dilakukan di Balai RT/RW atau di rumah masyarakat.
E. Penyiapan bahan dan alat bantu pendataan, antara lain (Peta Basis, Format A1-
A6/Rumah Tangga, format B/Lingkungan, Format C/Logbook, dll). Untuk format
2. Pelaksanaan Diskusi FGD Basis
a. Persiapan:
1) Penyiapan materi FGD: Pertanyaan-pertanyaan kunci dan daftar pertanyaan
100-0-100 dipersiapkan oleh Tim Inti Perencanaan Partisipatif.
2) Agenda pelaksanaan FGD: Agenda/acara FGD dirancang untuk satu topik
FGD selama 1,5 jam atau maksimum selama 2,0 jam diskusi.
3) Penyiapan Instrumen FGD
4) Perangkat dan alat bantu FGD yang perlu disiapkan oleh Tim Pelaksana
sebelum FGD dilaksanakan, yaitu:
a) Materi topik FGD: Materi topik FGD dalam bentuk instrument Daftar
Pertanyaan Rumah Tangga, disiapkan oleh Tim Pelaksana FGD.
b) Peta Rona (Peta Eksisting) dan Peta Tematik hasil FGD tingkat
Kelurahan/desa.
c) ATK dan peralatan tulis: Kertas tulis, kertas manila, ballpoint, spidol, dll,
sesuai kebutuhan.
5) Tempat FGD: Ruangan untuk diskusi (sesuai kebutuhan), kursi tempat duduk
sebanyak 15 buah dan peralatan konsumsi seperlunya
b. Langkah-langkah Pelaksanaan Diskusi FGD Basis
1. Pertama-tama Jelaskan kepada peserta Topik FGD dalam rangka penggalian data persoalan
kualitas permukiman dan pencapaian target 100-0-100:
1) Membangun persepsi/pemahaman persoalan kualitas permukiman dan pencapaian target
100-0-100.
2) Melakukan penggalian informasi persoalan kualitas permukiman di tiap Rumah Tangga.
3) Memperoleh Data persoalan kualitas permukiman rumah tangga melalui kuisioner.

2. Setelah itu mulailah proses FGD dengan pertanyaan kunci sebagai berikut:
a. Lakukan curah pendapat: Membangun persepsi/pemahaman dan penggalian informasi
persoalan kualitas permukiman
Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang persoalan kualitas permukiman?
Mengapa persoalan kualitas permukiman tersebut terjadi ? apa yang menjadi ciri-ciri
persoalan tersebut?
Apa saja akibatnya?
Bagaimana upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut ?
b. Kemudian jelaskan pentingnya memiliki data dasar (baseline)/kondisi awal sebagai salah
satu upaya untuk peningkatan kualitas permukiman
c. Lakukan pengisian data persoalan kualitas permukiman rumah tangga (gunakan lampiran 1.
Tatacara Pendataan 100 0 100 tingkat basis bagian c & d)
d. Lakukan pengisian data persoalan kualitas permukiman berbasis wilayah/lingkungan
(Silahkan gunakan lampiran 1. Tatacara Pendataan 100 0 100 tingkat basis bagian e & f)
3. Observasi Lapangan/Transek
Dari hasil FGD diperoleh data persoalan kualitas permukiman baik level rumah
tangga maupun lingkungan (format A dan B). Berdasarkan informasi tersebut dan
mengacu pada peta eksisting dan peta tematik hasil FGD tingkat kelurahan/desa
maka dilakukan kegiatan observasi lapangan untuk memperoleh gambaran kondisi
fisik dan non fisik rumah tangga maupun lingkungan. Untuk mengamati secara
langsung keadaan lingkungan dan masalah tersebut, digunakan Teknik Penelusuran
Lokasi (Transek).
Observasi lapangan hanya dilakukan untuk memastikan data/informasi yang
dianggap masih diragukan, sedangkan data yang dianggap sudah cukup tidak perlu
dilakukan observasi lapangan. Observasi lapangan terutama dibutuhkan untuk
aspek-aspek persoalan kualitas permukiman dari sisi lingkungan, misalnya dengan
mengukur panjang jalan yang rusak, dsb.
Adapun Tujuannya adalah:
a) Melakukan cross check data hasil FGD/Pendataan tingkat Basis
b) Memperoleh gambaran visual dari hasil FGD/pendataan tingkat basis
a) Melakukan pengukuran sederhana untuk menentukan dimensi dari infrastruktur
permukiman yang bermasalah
4. PERHITUNGAN SKOR

Perhitungan skor tingkat RT adalah perhitungan skor untuk setiap


data rumah tangga maupun data lingkungan di setiap indikator (7
indikator) yang terkait kualitas permukiman. Hal-hal yang penting
untuk ditekankan dalam hal ini yaitu:
1) Perhitungan skor dilakukan hanya oleh TIPP di setiap format di
kolom yang berwarna abu-abu.
2) Perhitungan ini penting dilakukan untuk menghitung berapa nilai
nilai RT (dalam persen) terkait dengan indikator kualitas
permukiman.
3) Setelah semua indikator tersebut dihitung skor masing-masing,
Selanjutnya skor untuk setiap sub indikator dijumlah dan
dipersentasekan terhadap total jumlah rumah tangga yang didata.
4) Yang dihitung skornya adalah indikator dan sub indikator sebagai
berikut:
CAKUPAN DATA YANG DISKOR (OLEH TIPP)
A. FISIK B. NON FISIK
KRITERIA/ KRITERIA/ KRITERIA/
PARAMETER (DISKOR) PARAMETER (DISKOR) PARAMETER (DISKOR)
INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR
Keteraturan Akses Air Bersih/Baku
1 1 Keteraturan Bangunan
Bangunan 9 perpipaan atau non perpipaan
1 Memiliki IMB
Pelayanan Air terlindungi Legalitas
6 1 pendirian
Kepadatan Minum/Baku
2 2 Kepadatan Bangunan Pemenuhan kebutuhan Memiliki SHM/HGB/Surat
Bangunan bangunan
10 minimal 60liter/org/hari 2 perjanian lainnya yang diakui
(Mandi, Minum, Cuci) pemerintah
Kelayakan Lantai Bangunan
3 (Memiliki Luas Lantai 7,2 m2 Kepadatan
Akses Sarana BAB (Memiliki 2 3 Kepadatan Penduduk
Kelayakan per orang) 11
3 akses Jamban/MCK Komunal) penduduk
Fisik Bangunan
Kondisi ALADIN sesuai Mata
4 Kelayakan Teknis Sarana BAB Mayoritas Mata pencaharian
persyaratan teknis 3 pencarian 4
(Memiliki kloset (Leher Angsa) utama rumah tangga
Pengelolaan 12 penduduk
7 yang terhubung dengan
Jangkauan Jaringan Jalan yang Air Limbah
5 tangkiseptik Penggunaan Mayoritas Penggunakan daya
Layak 4 5
Aksesibilitas Pembuangan limbah cair Daya Listrik listrik
4
Lingkungan Jaringan Jalan sesuai Rumah tangga tidak
13 Fasilitas
6 persyaratan teknis/memiliki bercampur/Terpisah dengan Mayoriyas Penggunaan fasilitas
Sal Drainase? 5 Pelayanan 6
kualitas baik kesehatan
Kesehatan
Pengelolaan Sampah terangkut ke TPS/TPA
7 Tidak terjadi genangan/banjir 8 14
Persampahan minimal 2 kali seminggu Mayoritas Rumah tangga
Drainase Fasilitas
5 memiliki usia WAJAR yang
Lingkungan Jaringan drainase sesuai Pengamanan Memiliki Ketersediaan 6 Pelayanan 7
memperoleh akses pendidikan
8 persyaratan teknis/ memiliki 9 Bahaya 15 prasarana/sarana Proteksi Pendidikan
dasar
kualitas baik Kebakaran Kebakaran
DATA
KETERATURAN BANGUNAN R. TANGGA
DATA
KELAYAKAN BANGUNAN R. TANGGA

Skor 1 karena semua


pertanyaan 9,10,11
dijawab a

Skor 0 karena pertanyaan


nomor 10 dijawab b
DATA
AIR MINUM/BAKU R. TANGGA

Kondisi a jika pilihan a/b/f,


skornya otomatis 1

Kondisi b jika pilihan Untuk Skor 1 jika jawaban


mendapatkan nilai
c/d/e pertanyaan
1, pertanyaan nomor
nomor 13
harus14 adl a a, selain itu
dijawab
nilainya nol
DATA
PENGELOLAAN SANITASI R. TANGGA

Skor 1 krn pertanyaan


nomor 16,17 djwb a

Skor 1 karena
Skor 0 krn pertanyaan pertanyaan nomor 15
nomor 15 djwb b dijawab a
DATA
PENGELOLAAN SAMPAH R. TANGGA

Skor 1 karena
pertanyaan nomor
18 a atau b dan 19
adalah a

Skor 0 krn pertanyaan


18 di jawab c atau d
DATA
PERHITUNGAN SKOR TOTAL & PRESENTASE R. TANGGA
Setelah semua indikator tersebut dihitung skor masing-masing, Selanjutnya skor
untuk setiap sub indikator dijumlah dan dipersentasekan terhadap total jumlah
rumah tangga yang didata, sebagaimana ilustrasi pada indikator Pengelolaan
sanitasi berikut:

Cara yang sama dilakukan untuk indikator/sub indikator yang


lain. Nilai tersebut akan dimasukan ke Logbook dan selanjutnya
direkap dan di analisis di profil tingkat desa/kelurahan.
DATA
Skor/Analisis Kepadatan Bangunan Hunian (B.1) LINGKUNGAN
DATA
Skor/Analisis Jalan Lingkungan (B.2) LINGKUNGAN

B.2. JALAN LINGKUNGAN

Nilai 100 % diperoleh dari Nilai 90% diperoleh dari


476 (kolom 11) : 476 (82,2% + 98%) : 2
(kolom 9) x 100%
DATA
Skor/Analisis Drainase Lingkungan (B.3) LINGKUNGAN
Nilai 26% didapat dari
(Kolom [30]) dibagi
B.3. DRAINASE LINGKUNGAN
(Kolom [29]) dikali 100.

Nilai kolom 32 didapat dari


Skor 0 krn kolom 100% - ((kolom 25 : kolom 4)
20,22 dan 24 diisi 1 x 100%)

Penting diperhatikan:
Jika jawabannya dipilih 10=c, 11=b, 12=b maka menunjukan lokasi terjadi genangan atau skor
Kolom [31] adalah 0=kejadian tidak ada genangan
DATA
Skor/Analisis Sanitasi Lingkungan (B.4) LINGKUNGAN
B.4. SANITASI LINGKUNGAN

B.4 SANITASI LINGKUNGAN

Apakah buangan limbah


cair rumah tangga terpisah
dengan saluran drainase?
SATUAN PERMUKIMAN
NO
(RT/RW/Dusun)

Ya Tidak

17
a b
[1] [2] [34] [35]

1 RT02/RW09 100%

Nilai 100% didapatkan dari jawaban Penting diperhatikan:


pertanyaan nomor 17 adalah a. Jika Pengisian Jawaban pertanyaan No. 17 ini berbeda dengan
pertanyaan nomor 17 jawabannya b maka pertanyaan lainnya, Yaitu Diberikan langsung nilai Skor
nilainya menjadi 0%
100% pada jawaban yang dipilih. Contoh Bila pilihan
jawabannya adalah a/ya maka pada kolom [34]
langsung diisi 100% atau sebaliknya bila pilihan jawaban
adalah b/Tidak maka pada kolom [35] diisi 100%
Skor/Analisis Pengamanan Bahaya Kebakaran (B.5)
DATA
B.5. PENGAMANAN BAHAYA KEBAKARAN LINGKUNGAN

[48]

Nilai 0% didapat karena jawaban pertanyaan nomor 20 adalah d.


Jika pertanyaan nomor 20 jawabannya a/b/c maka nilainya
menjadi 100%
Skor/Analisis Non FISIK
DATA
Skor/Analisis Aspek Legalitas (A.6.3) NON FISIK
1). Legalitas Bangunan Hunian Memiliki IMB
2). Legalitas Lahan Bangunan Hunian
A.6.3. ASPEK LEGALITAS

Berasal dari total di


Berasal dari total di
kolom sub total di
kolom sub total di kolom
kolom [6]=13 dibagi
[11]=13 dibagi total di
total di kolom [6] = 70
kolom [11] = 70
DATA
Skor/Analisis Kepadatan Penduduk NON FISIK

Jumlah Penduduk Langsung diambil dari Format A.6.1 (Kolom 19 sd 22)


Luas Wilayah langsung diambil dari Format B.1 (Kolom 3)
DATA
Skor/Analisis Mata Pencaharian R. Tangga NON FISIK
DATA
Skor/Analisis Daya Listrik yang Sering NON FISIK

Digunakan
DATA
Skor/Analisis Fasilitas Kesehatan yang NON FISIK

Sering Digunakan
DATA
Skor/Analisis R.Tangga memiliki Usia Wajar NON FISIK
yang memiliki Akses Pendidikan dasar
LOGBOOK (tingkat RT)
A Provinsi
B Kab/Kota
C Kecamatan
D Kelurahan
E RT/RW RT02/RW09
F Jumlah Kepala Rumah Tangga 70
G Jumlah Kepala Keluarga 127
Jumlah Kepala Rumah Tangga
H 53
MBR
Jumlah Kepala Rumah Tangga
I 17
Non MBR
J Jumlah Penduduk Laki-Laki 120
K Jumlah Penduduk Perempuan 199
L Jumlah Penduduk 319
SUMBER
No KRIT ERIA / INDIKA T OR PA RA MET ER NILA I SA T UA N
DA T A
A FISIK
Jumlah Keteraturan Bangunan Hunian 68 unit rumah tangga
1 Keteraturan Bangunan Hunian A.1
Prosentase Keteraturan Bangunan Hunian 97% persentase
Luas permukiman .Ha 1.01 Ha
2 Kepadatan Bangunan Hunian Jumlah total bangunan unit 70 Unit B.1
T ingkat kepadatan bangunan ..unit/Ha 70 Unit/Ha
3 Kelayakan Bangunan Hunian Jumlah Bangunan hunian memiliki luas lantai 7,2 m2 per orang 21 unit rumah tangga
Prosentase Bangunan hunian memiliki luas lantai 7,2 m2 per orang 30% persentase
Jumlah Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis 58 unit rumah tangga A.2

Prosentase Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis 83% persentase
T otal Jaringan Jalan Lingkungan yg ada 476.4 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1,5 meter 476.4 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1.5 meter yang permukaannya diperkeras 476.4 meter
Jangkauan Jaringan Jalan Lingkungan yang layak 100% persentase
4 Aksesibilitas Lingkungan B.2
Panjang jalan lingkungan dgn lebar >1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak
391.4 meter
rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar >1,5 meter yang dilengkapi sal. samping jalan 466 meter
Jalan sesuai persyaratan teknis 90% persentase
Luas Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir 0 Ha
Prosentase Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir 0% persentase
Panjang T otal Drainase 466 meter
5 Drainase Lingkungan Panjang Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas minimum B.3
120 meter
memadai
Prosentase Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas minimum
26% persentase
memadai
Jumlah Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan
67 unit rumah tangga
atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Prosentase Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci
96% persentase
6 Pelayanan Air Minum (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) A.3
Jumlah Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) 11 unit rumah tangga
Prosentase Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal
16% persentase
60liter/org/hari)
Jumlah Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) 64 unit rumah tangga
Prosentase Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) 91% persentase
A.4
Jumlah Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher
67 unit rumah tangga
7 Pengelolaan Air Limbah angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Prosentase Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset
96% persentase
leher angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan 1 persentase B.4
Jumlah Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke T PS/T PA
66 unit rumah tangga
min. dua kali seminggu
8 Pengelolaan Persampahan
Prosentase Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke T PS/T PA
94% persentase A.5
min. dua kali seminggu
9 Pengamanan Bahaya Kebakaran Prosentase Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana proteksi kebakaran 0% persentase B.5
min. dua kali seminggu
8 Pengelolaan Persampahan

LOGBOOK0% (tingkat RT)


Prosentase Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA
94% persentase A.5
min. dua kali seminggu
9 Pengamanan Bahaya Kebakaran Prosentase Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana proteksi kebakaran persentase B.5
B NON FISIK
Jumlah Bangunan hunian memiliki IMB 13 unit rumah tangga A.6.3
Prosentase Bangunan hunian memiliki IMB 19% persentase
1 Legalitas pendirian bangunan
Jumlah Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah 14 unit rumah tangga
Prosentase Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah 20% persentase A.6.3
Kepadatan penduduk ..jiwa/Ha (=jumlah penduduk dibagi luas wilayah RT) 317 jiwa/Ha
2 Kepadatan penduduk Jumlah penduduk 319 jiwa A.6.1
Luas wilayah RT 1.01 Ha B.1
Pertanian,perkebunan, kehutanan, peternakan 2
Perikanan/nelayan 0
Pertambangan/galian 0
3 Mata pencarian penduduk Industri/pabrik 18 rumah tangga A.6.1.
Konstruksi/bangunan 31
Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) 31
Pegawai pemerintah 3
<450 Watt 9
900 Watt 38
4 Penggunaan Daya Listrik 1300 Watt 21 rumah tangga A.6.1
>2200 Watt 2
Menumpang/tidak punya meteran sendiri/dll 0
Rumah Sakit 0
Praktik dokter/poliklinik 19
Puskesmas/Pustu 51
5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan rumah tangga A.6.2
Dukun/Pengobatan tradisional 0
Bidan/mantri 0
Tidak pernah 0
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama 37
Luar kecamatan 0
6 Fasilitas Pelayanan Pendidikan Di kota lain 0 rumah tangga A.6.2
Tidak sekolah 6
Tidak ada anggota rumah tangga usia wajib belajar 27
PERBANDINGAN PROFIL PERMUKIMAN DENGAN
PROFIL KUMUH

PROFIL PERMUKIMAN PROFIL KUMUH

MAKIN BAIK
MAKIN BURUK

PARAMETER
PARAMETER

% NILAI
% NILAI

MAKIN BURUK MAKIN BAIK

Pernyataan PARAMETER pada PROFIL PERMUKIMAN adalah Hal


POSITIF (BUKAN MASALAH) dan sebaliknya pernyataan PARAMETER
pada PROFIL KUMUH adalah Hal NEGATIF (MASALAH)
MAKIN BESAR NILAI PARAMETER PADA PROFIL PERMUKIMAN
MENUNJUKAN MAKIN BAIK dan sebaliknya MAKIN BESAR NILAI
PARAMETER PROFIL KUMUH MENUNJUKAN MAKIN BURUK
A Kelurahan .
B Kecamatan .
C Nama BKM .
D Status Keberdayaan BKM .
E Luas Kawasan (Ha) .Ha
PERMUKIMAN:
F T ipologi/Karakteristik .
H Koordinat ....'..."S
..'..."E

No KRIT ERIA / INDIKA T OR PA RA MET ER


PROFIL

A FISIK
1 Keteraturan Bangunan 59 % Bangunan Hunian memiliki keteraturan
2 Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (116 unit/Ha)
3 Kelayakan Fisik Bangunan 56 % Bangunan hunian memiliki Luas Lantai 7,2 m2 per orang

47 % Bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN sesuai persyaratan teknis

4 Aksesibilitas Lingkungan 100 % Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
Berubah (Selisih
A Nama Kawasan .
B Kelurahan 79 .
thp 100%
% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas baik
C Kecamatan Pernyataan dari
.
0 % Kawasan permukiman tidak terjadi genangan/banjir Tetap
D
5
E
Nama BKM
Drainase Lingkungan
Status Keberdayaan BKM
Positif menjadi
.
32 .
% Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas baik

F Luas Kawasan (Ha) negatif/masalah


52 .Ha
% Bangunan hunian pada lokasi permukiman terlayani jaringan Air
H T ipologi/Karakteristik Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak
.
6 Pelayanan Air Minum/Baku
55 % Masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
KUMUH

I Koordinat ....'..."S
PROFIL

Cuci)
51 ..'..."E
% Bangunan hunian pada lokasi permukiman memiliki akses Jamban/MCK
KomunalKUMUH .
KA T EGORI
7 Pengelolaan Air Limbah
70 % Bangunan hunian pada lokasi permukiman memiliki kloset (Leher Angsa)
No KRIT ERIA / INDIKA T OR PA RA MET ER
yang terhubung dengan tangkiseptik

A FISIK 52 % Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut


8 Pengelolaan Persampahan
ke T PS/T PA 2 kali seminggu
1 Keteraturan Bangunan 41 % Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
0 % Kawasan permukiman memiliki Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
9
2 Pengamanan
Kepadatan Bahaya Kebakaran
Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (116 unit/Ha)
Kebakaran
3 Kelayakan Fisik Bangunan 44 % Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang
B NON FISIK
53 % Bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai
37 % Bangunan Hunian memiliki IMB
persyaratan teknis
1 Legalitas pendirian bangunan
71 % Lahan Bangunan Hunian Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
OUTLINE PROFIL PERMUKIMAN
FORMAT E. CONTOH OUTLINE PROFIL PERMUKIMAN
A Kelurahan .
B Kecamatan .
C Nama BKM .
D Status Keberdayaan BKM .
E Luas Kawasan (Ha) .Ha
F T ipologi/Karakteristik .
H Koordinat ....'..."S
..'..."E

No KRIT ERIA / INDIKA T OR PA RA MET ER


A FISIK
1 Keteraturan Bangunan 59 % Bangunan hunian memiliki keteraturan
2 Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (96 unit/Ha)
3 Kelayakan Fisik Bangunan 56 % Bangunan hunian memiliki luas lantai 7,2 m2 per orang
47 % Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai
persyaratan teknis
100 % Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang minimum
4 Aksesibilitas Lingkungan
memadai
79 % Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas
minimum memadai
17 % Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
5 Drainase Lingkungan 32 % Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki kualitas minimum
memadai
52 % Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci
(perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
6 Pelayanan Air Minum/Baku
55 % Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal
60liter/org/hari)
51 % Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5
KK/jamban)
70 % Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki
7 Pengelolaan Air Limbah
kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank)
60 % Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran
drainase lingkungan
52 % Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke
8 Pengelolaan Persampahan
T PS/T PA 2 kali seminggu
0 % Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
9 Pengamanan Bahaya Kebakaran

B NON FISIK
37 % Bangunan hunian memiliki IMB
1 Legalitas pendirian bangunan
71 % Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat surat perjanjian lainnya

2 Kepadatan penduduk Kepadatan Penduduk 454 jiwa/ha


30 % Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/ jasa
3 Mata pencarian penduduk
(guru, tenaga kesehatan, hotel, dll)
4 Penggunaan Daya Listrik 42 % Rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt

5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan 64 % Rumah tangga menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/ Pustu

54 % Rumah tangga dengan anak usia wajib belajar 9 T ahun


6 Fasilitas Pelayanan Pendidikan (SD/SMP/Sederajat) memperoleh akses pendidikan dasar di dalam kel/ kec yg
sama
SUMBERDATA PARAMATER PROFIL PERMUKIMAN
SUMBERDATA PARAMATER PROFIL PERMUKIMAN
PROFIL KUMUH
A Nama Kawasan .
B Kelurahan .
C Kecamatan .
D Nama BKM .
E Status Keberdayaan BKM .
F Luas Kawasan (Ha) .Ha
H T ipologi/Karakteristik .
I Koordinat ....'..."S
..'..."E
KA T EGORI KUMUH .

No KRIT ERIA / INDIKA T OR PA RA MET ER


A FISIK
1 Keteraturan Bangunan 41 % Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
2 Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (116 unit/Ha)
3 Kelayakan Fisik Bangunan 44 % Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang
53 % Bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai
persyaratan teknis
0 % Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan
4 Aksesibilitas Lingkungan
yang memadai
21 % Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas
buruk
100 % Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
5 Drainase Lingkungan 68 % Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas
buruk
48 % Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan
Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak
6 Pelayanan Air Minum/Baku
45 % Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari
(Mandi, Minum, Cuci)
49 % Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses
Jamban/MCK Komunal
7 Pengelolaan Air Limbah
30 % Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset
(Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik
48 % Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman
8 Pengelolaan Persampahan
terangkut ke T PS/T PA kurang dari 2 kali seminggu
100 % Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan
9 Pengamanan Bahaya Kebakaran
prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
B NON FISIK
63 % Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
1 Legalitas pendirian bangunan 29 % Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang
diakui pemerintah
2 Kepadatan penduduk Kepadatan Penduduk 458 Jiwa/Ha
30 % Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/
3 Mata pencarian penduduk
jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll)
4 Penggunaan Daya Listrik 42 % Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt
64 % Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan
5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
fasilitas kesehatan di Puskesmas/ Pustu
84 % Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 T ahun (SD-
6 Fasilitas Pelayanan Pendidikan
SMP) dikawasan permukiman memperoleh akses pendidikan dasar
ANALISIS INDIKASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai