Anda di halaman 1dari 84

CESTODA

ENDOPARASIT
KLASIFIKASI
Kelas Ordo Famili Genus Spesies
Cestoda Pseudophylidea Diphylobothriidae Diphylobothrium D. latum
D. mansoni/
Spirometra
mansoni
(Diphylobothrium
binatang

Cyclophyli idea Taeniidae Taenia T. saginata


T. solium
Echinococcus E. granulosus
E. multilocularis
Multiceps M. multiceps

Hymenolepididae Hymenolepis H. nana


H. diminuta
Dilepididae Diphylidium D. caninum
MORFOLOGI

Semua cestoda bersifat parasit


Tubuh pipih dorso-ventral, memanjang
seperti pita, bersegmen-segmen
Tidak memiliki: rongga tubuh, saluran
pencernaan, sistem sirkulasi
Panjang beberapa mm sampai beberapa
meter
Tubuh dibagi menjadi tiga bagian: Scolex,
collum/leher dan tubuh/strobila yang tediri
dari banyak segmen.
Morfologi cacing Cestoda

Scolex
Collum

Stobila
Scolex/kepala

Scolex Eucestoda Scolex Cotyloda

Rostellum
Bothria
Acetabulum
Tubuh/Stobila

Terdiri dari segmen-


segmen (proglotid).
Proglotid dibentuk mulai
dari leher.
Tiap proglotid
mengandung 1 atau 2
set organ reproduksi.
Sistem ekskresi: canalis
ekskretorius dan
berakhir pada kantong
ekskretorius pada
segmen terakhir.
Proglotid

Proglotid muda (A).


A Progotid dewasa(B):
organ reproduksi
berkembang dan
berfungsi
sempurna.
B
Proglotid gravid (C):
organ reproduksi
mengalami
degenerasi, berisi
C
telur.
SIKLUS HIDUP
Secara umum
memiliki siklus
hidup tidak
langsung
Cacing dewasa
(membutuhkan Hospes definitif
Telur cacing
hospes
intermedier).

Hymenolepis nana
memiliki siklus
hidup langsung. Hospes intermedier
(vertebrata/invertebrata)
METACESATODA
Stadium Metacestoda
Perbedaan antara Eucestoda dan Cotyloda
No Eucestoda Cotyloda
1. Scolex Acetabullum Bothria
2. Batas antar proglotid Jelas Tidak jelas
3. Gld. Vitellaria Kompak/lobus folikuler
4. Uterus Buntu Terbuka
5. Telur Tdk.Beroperkul Beroperklm
6. Metacestoda Cysticercoid Procercoid
Cysticercus Plerocercoid
Strobilocercus
Coenurus
Hydatida
Tanea Saginata
Moniezia sp
Ordo : Anoplocephalideorida
Famili : Anoplocephalidae
Ciri-ciri ordo Anoplocephalideorida :
Cacing pita berukuran kecil, sedang, atau besar
Skoleks tanpa rostellum atau kait-kait

Proglotida matang dengan ovarium berlobus banyak


yang tersusun seperti kipas
Dibelakangnya terdapat vitelaria padat

Proglotida bunting dengan atau tanpa organ paruterina

Telur berembrio dengan sepasang filamen berujung


menyilang
Ciri moniezia sp

Tidak mempunyai rostelum ataupun kait pada


skoleks
Terdapat sepasang alat kelamin pada setiap
proglotidnya
Cacingnya berukuran relatif besar, bersegmen
banyak dan berdaging
Telurnya mempunyai apparatus periformis yang
berkembang baik
Mempunyai deretan kelenjar interproglotida
tersusun mengelilingi celah disepanjang batas
posterior dari setiap proglotida
Hospes perantaranya adalah berbagai jenis tungau
rumput oribatid
Tahap peralihannya adalah cystisercoid
Moniezia expansa

Terdapat didalam usus halus


ruminansia (domba)
Proglotida mencapai ukuran lebar 1,6
cm
Telurnya kasar berbentuk segitiga dan
berdiameter sekitar 56-67 mikron
meter
Moniezia benedini
Terdapat di usus halus ruminansia
(sapi)
Lebar proglotida mencapai 2,5 cm
Telurnya segi empat dan berdiameter
sekitar 80-90 mikron meter
Telur Moniezia sp

M. benedeni M. expansa
[Kebanyakan pada [Kebanyakan pada
ruminansia besar ]: domba]:
Ukuran 80-90 m ukuran 50-60 m
Segitiga hingga
Segiempat piramida
Skoleks pada Moniezia
Moniezia sp dewasa
Daur hidup Cestoda
Raillietina sp
Raillietina sp
Genus cacing pita pada ayam yang paling umum
Tubuhnya mempunyai banyak progloitida
Terdapat rostellum dengan kait berbentuk palu
yang tersusun dalam lingkaran ganda
Terdapat kantung parenkimatosa dalam proglotid
bunting, masing-masing dengan satu atau
beberapa telur
Terdapat di usus halus bagian anterior
Panjangnya dapat mencapai 13 cm.
Skoleks mempunyai rostellum yang lebar dengan
400-500 kait
Setiap kapsula telur berisi satu telur berdiameter
75-88 mikron
Stadium peralihan adalah Cysticerkoid
Hospes intermedier :kumbang tinja, kumbang
tanah, dan kumbang hitam genus Amara,
Anisotaururus, Choeridicum, Cratacanthus,
Calathus, Selenophorus, Stenolaphus, dan
Stenocellus, dan secara buatan juga pada
kumbang tepung Tribolium
Raillietina echinobothrida

Terdapat pada usus halus ayam dan kalkun


Panjangnya mencapai 25 cm
Mempunyai rostellum dengan 200 kait yang
panjangnya 10-13 mikron dalam 2 baris
Setiap kapsula terdapat 6-12 telur
Alat penghisapnya dipersenjatai dengan 8-10
baris kait yang agak besar
Sering menimbulkan nodula tempat melekatnya
pada dinding usus
Sistiserkoid terdapat pada semut genus Pheidole
dan Tetramorium
Raillietina tetragona

Terdapat di dalam usus halus bagian posterior


pada ayam
Panjangnya mencapai 25 cm
Mempunyai rostellum satu baris dari 100 kait-
kait yang panjangnya 6-8 mikron
Alat penghisap dipersenjatai dengan 8-10 baris
kait yang lebih kecil dari yang dimiliki R.
echinobothrida; kait ini mudah lepas
Di dalam setiap kapsula terdapat 8-12 telur
Sistiserkoid terdapat pada semut dari genus
Pheidola dan Tetramorium.
Raillietina tetragona

Terdapat di dalam usus halus bagian posterior


pada ayam
Panjangnya mencapai 25 cm
Mempunyai rostellum satu baris dari 100 kait-
kait yang panjangnya 6-8 mikron
Alat penghisap dipersenjatai dengan 8-10 baris
kait yang lebih kecil dari yang dimiliki R.
echinobothrida; kait ini mudah lepas
Di dalam setiap kapsula terdapat 8-12 telur
Sistiserkoid terdapat pada semut dari genus
Pheidola dan Tetramorium.
Raillietina geargiensis

Terdapat di pertengahan sepertiga usus halus


kalkun (Tidak menginfeksi ayam)
Panjangnya mencapai 38 cm
Mempunyai 2 baris terdiri dari 220-268 kait
dengan panjang 17-23 mikron pada rostellumnya
Alat penghisap dipersenjatai dengan 8-10 baris
kait dengan panjang 8-13 mikron
Setiap kapsula telurnya berisi 8-10 telur yang
berdiameter 27-48 mikron
Hospes intermeriet di antaranya adalah semut
Pheidola vinelandica.
Telur cacing Raillietina sp
Raillietina spRail
Raillietina sp

Genus cacing pita pada ayam yang paling umum


Tubuhnya mempunyai banyak progloitida
Terdapat rostellum dengan kait berbentuk palu
yang tersusun dalam lingkaran ganda
Terdapat kantung parenkimatosa dalam proglotid
bunting, masing-masing dengan satu atau
beberapa telur
Dipilydium cacinum
Taenia hydatigena
Taksonomi

Kingdom = Animalia
Filum = Plathyhelminthes
Kelas = Cestoda
Ordo = Cyclophyllidae
Famili = Taeniidae
Genus = Taenia
Spesies = Hydatigena
Disebut juga sbg
tapeworm/cacing pita
Termasuk ke dalam eucestoda
Cacing dewasa hdp di usus halus
anjing
Betuk sista tdp dlm hati & rongga
peritoneum kamb
Panjang sktr 3-4 m atau 4-5 m
Punya rostelum
Telur berbentuk elipsoid
Sista d=1,5-1 cm
Stadium peralihan disebut
Cysticercus tenuicolli
Hospes & jumlah hospes

HD = anjing, serigala, dan karnivor


liar lain
HI = kambing, sapi, dan ruminan
lain
Termasuk / merupakan :
Parasit obligat
Parasit stasioner
Parasit heteroksenosa
endoparasit
Siklus Hidup

Anjing mengeluarkan feses telur


cacing nempel di rumput
rumput dimakan kambing
yang mengandung bntk sista yang
diknl sbg cystecercus tenuicollis
sista pch dlm usus hls kambing
berubah jd larva nembus
dinding usus ikt aliran darah
migrasi ke hati tembus rongga
peritoneum nempel di organ
dalam
Anjing terinfeksi ketika makan
organ dalam kambing yg
mengandung larva
berkembang jd proglotid
cacing dewasa di usus halus
keluarkan telur cacing kmbl
Cara parasit merugikan hospes

Tdk terlalu merugikan


Tdk terlalu terlihat secara fisik
Jika infeksi berat disfungsi organ
Tgt jmh cacing yg menginfeksi
Pada HD terjadi :
Pada usus anjing tdk begitu
berbahaya
Jmh >> inflamasi
gastrointestinal diare
Pada HI terjadi :
Migrasi larva pd hepar
kambing luka
Hemoragi diikuti
inflamasi fibrosis
Pada HI terjadi :
Migrasi larva pd hepar kambing luka
Hemoragi diikuti inflamasi
fobrosis
Pencegahan

Anjing tdk mkn organ dlm kambing yg


terinfeksi
Kambing tdk mkn rmpt yg tercemar
TAENIA SAGINATA dan
DAVAINEA
PROGLOTTINA
TAENIA SAGINATA
Perbedaan antara Taenia solium, Taenia saginata dan Taenia asiatica
yang
limfe berangsur-angsur berkembang menjadi
sistiserkosis yang infektif di .
Daur Hidup Taenia Saginata

Dalam usus manusia terdapat


proglotid yang sudah masak yakni
yang mengandung sel telur yang
telah dibuahi (embrio). Telur yang
berisi embrio ini keluar bersama
feses. Bila telur ini termakan sapi,
dan sampai pada usus akan
tumbuh dan
.
berkembang menjadi larva onkoster. Larva
onkoster menembus usus dan masuk ke
dalam pembuluh darah atau pembuluh
limpa, kemudian sampai ke otot lurik dan
membentuk kista yang disebut Cysticercus
bovis (larva cacing). Kista akan membesar
dan membentuk gelembung yang disebut
Cysticercus (sistiserkus). Manusia akan
tertular cacing ini apabila memakan daging
sapi mentah atau setengah matang
Dinding Cysticercus akan dicerna di
lambung sedangkan larva dengan
skoleks menempel pada usus manusia.
Kemudian larva akan tumbuh
membentuk proglotid yang dapat
menghasilkan telur. Bila proglotid masak
akan keluar bersama feses, kemudian
termakan oleh sapi.
Selanjutnya telur yang berisi embrio
tadi dalam usus sapi akan menetas
menjadi larva onkoster.
Setelah itu larva akan tumbuh dan
berkembang mengikuti siklus hidup
seperti di atas. Perhatikan gambar
daur hidup Taenia saginata berikut!
Akibat T solium Cystisercosis

Hilang keseimbangan, pusing-pusing, sulit


menelan dan tubuh mati rasa, sering
didiagnosa sebagai tumor otak. Namun,
sebenarnya bisa saja itu terjadi bukan
karena tumor otak, namun gejala
cysticercosis. Dan tahukah anda
penyebabnya? Penyebabnya adalah cacing
pita yang menggerogoti dan memakan otak
manusia
Gejala awal yang dikeluhkan
pasien itu memang mirip
dengan gejala tumor otak atau
stroke. Bahkan ketika
dilakukan scan MRI,
pertumbuhan tidak normal di
otak terlihat seperti
pertumbuhan tumor
Cacing yang ada dalam otak tersebut bisa
menyebabkan kemunduran otak dengan
sangat cepat. Cacing parasit yang masuk ke
dalam otak itu adalah cacing Taenia Solium
yang hidup pada jaringan hewan babi. Orang
yang terinfeksi cacing parasit ini, bukan berarti
orang tersebut jorok, tetapi mungkin saja
berasal dari makanan yang mengandung
cacing parasit tersebut.
Kasus cacing parasit pada otak
manusia ini semakin meningkat di
Amerika Serikat. Lebih dari 20 persen
ahli saraf di California pernah
mendapatkan kasus ini. Cacing parasit
yang dikenal dengan cysticercosis ini
berasal dari usus babi dan bisa masuk
ke dalam tubuh manusia serta
berkembang di organ usus atau otak
T.Solium dalam otak
Jika seseorang makan larva cacing yang terdapat
dalam daging, maka larva itu akan berujung di
usus dan berkembang seperti Alien. Seekor
cacing bisa menghasilkan 50.000 telur setiap
harinya! Tapi jika daging itu tercemar oleh telur
dari kotoran babi, dan dimasak dengan panas
yang tidak sempurna, maka itulah yang memicu
tumbuhnya cacing di otak.
Berbeda dengan larva, telur cacing lebih
mungkin untuk melewati aliran darah.
Dari sana, telur bisa menjalar ke seluruh
bagian tubuh, termasuk otot permukaan
bawah kulit dan otak.
Telur-telur cacing Taenia Solium bisa
bertahan hidup di formaldehid, bahan yang
keras dan berbahaya sekalipun. Bisa
dibayangkan jika ia hidup di jaringan yang
tidak berbahaya seperti organ tubuh
manusia, jika dibiarkan terus, ia bisa
menghabisi organ-organ dalam tubuh
manusia.
DAVAINEA PROGLOTTIN
Klasifikasi Jenis Parasit

Cacing pita ini merupakan parasit obligat dan


termasuk kelas Cestoda.
Berdasarkan jumlah hospesnya merupakan parasit
heteroksenosa.
Berdasarkan klasifikasi hewan merupakan
multiseluler parasit
Berdasarkan predileksinya merupakan endoparasit,
karena terletak dalam duodenum unggas yang
terinfeksi.
Genusnya adalah Davainea
Anggota dari genus ini mempunyai kait berjumlah
banyak, kecil, berbentuk palu pada rostelum, dan
penghisapnya juga di persenjatai.
Merupakan cacing pita kecil yang hanya tersusun
dari sedikit segmen, tetapi mungkin terdapat dalam
jumlah amat besar.
Ciri-ciri Anatomis

Cacing ini memiliki panjang 0,5-3 mm dan hanya


mempunyai 4-9 proglotida.
Kait pada rostelum mempunyai panjang 78 mikron
dan kait yang terdapat pada alat penghisap lebih
kecil dan mudah lepas.
Pada telurnya memiliki diameter 28-40 mikron dan
hampir selalu memenuhi parenkim proglotida yang
bunting.
Hospes dan Letak

Davainea proglottina terdapat di dalam duodenum


ayam, merpati, dan burung lain di seluruh dunia
Hospes intermediernya adalah siput bergenus
Agriolimax, Arion, Cepoea dan Milax, terjadi pada
saat masih berbentuk sistiserkoid dalam waktu 2-4
minggu.
Cacing dewasa mulai meletakkan telur pada ayam
yang terinfeksi karena makan siput dalam waktu
sekitar 2 minggu.
Gambar hospes intermedier dari
Davainea proglottina

Arion Agriolimax Limax Cepaea Deroceras


Gambar Davainea proglottina
Siklus hidup Taenia sp.

82

11/12/2017
Fasiola hepatica
Raillietina sp

Genus cacing pita pada ayam yang paling umum


Tubuhnya mempunyai banyak progloitida
Terdapat rostellum dengan kait berbentuk palu
yang tersusun dalam lingkaran ganda
Terdapat kantung parenkimatosa dalam proglotid
bunting, masing-masing dengan satu atau
beberapa telur

Anda mungkin juga menyukai