NORMAL
DEFINISI
Persalinan:
Periode dari onset dimana terjadinya kontraksi uterus
secara regular hingga terjadinya ekspulsi plasenta.
(Cunningham. et al, 2010)
Labor:
Proses normal yang terkoordinasi dimana terdapat
kontraksi uterus involunter yang efektif yang
menyebabkan terjadinya dilatasi dan penipisan
servik secara progresif serta terjadinya penurunan
dan kelahiran bayi dan placenta.
(Pernoll ML, 2001)
Persalinan normal
dipengaruhi dari 4P:
1. Passenger (ukuran, presentasi, dan posisi janin)
2. Pelvis (ukuran dan bentuk)
3. Powers (Tenaga yang efektif untuk terjadinya persalinan
seperti kontraksi uterus)
4. Placenta (Mengakibatkan obstruksi jika berimplantasi di
bagian bawah uterus)
(Benson dan Pernoll, 2001)
The cardinal movement of labor:
1. Engagement
2. Desensus
3. Fleksi
4. Putar paksi dalam ~ rotasi internal
5. Ekstensi
6. Putar paksi luar ~ rotasi eksternal
7. Ekspulsi
Asynclitismus anterior.
Asynclitismus posterior.
Synclitismus normal.
Asinklitismus
Sinklitismus anterior
normal
DESENSUS
Pada nullipara selalu diawali dengan engagemen.
Gerakan desensus terjadi oleh karena :
Tekanan cairan amnion.
Tekanan langsung dari fundus pada
bokong anak saat kontraksi.
Kontraksi otot dinding abdomen.
Ekstensi dan straightening dari badan
janin.
(Cunningham. et al, 2010)
FLEKSI
13
EKSPULSI
14
PROSES
PERSALINAN
NORMAL
Identifikasi Persalinan
(Prawirohardjo S,2010)
19
Kala persalinan
(Prawirohardjo S, 2010)
KALA I
21
Kurva berbagai fasealam pembukaan serviks uteri
(ACOG, 2003)
KALA II
26
Persalinan spontan
(Prawirohardjo S, 2010)
DIAGRAM EPISIOTOMI
Kala persalinan
(Prawirohardjo S, 2010)
KALA I
30
Kurva berbagai fasealam pembukaan serviks uteri
(ACOG, 2003)
KALA II
35
Persalinan spontan
(Prawirohardjo S, 2010)
Penatalaksanaan KALA IV
Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan
atau dengan tekanan pada fundus uteri
(Sarwono , 2007)
Delivery of the placenta often takes less than 10 minutes, but the third stage may last as
long as 30 minutes
The third stage of labor is considered prolonged after 30 minutes, and active intervention
is commonly considered
(Norwitz, 2003)
39
KALA III
40
1. Injeksi Uterotonika.
2. Tarikan terkendali pada tali pusat.
3. Menahan uterus ke postero-kranial.
PERTOLONGAN AKTIF
KALA III
Penatalaksanaan KALA IV
49
Persalinan
Bahu
Depan
50
Persalinan
Bahu Belakang
52
54