Anda di halaman 1dari 28

Perkembangan Kognitif,

Bahasa, dan Literasi


Ammik Kisriyani
Psikologi Pendidikan
Perkembangan

Fisik, kognitif, sosio-emosional, bahasa


Anak-anak bukan miniatur orang dewasa
Psikoneurologi
The learning physiology of the brain : perkembangan
dipengaruhi oleh perkembangan fisik khususnya otak
Otak dibangun oleh 100-200 milyar neuron
Neuron adalah unit belajar dari otak
Neuron terdiri dari dendrites dan axon
Denrites menerima pesan dari neurons
Axons mentransfer pesan ke neuron yang lain melalui
synapses
Proses belajar mempengaruhi perkembangan kognitif
menghasilkan sejumlah sinapsis/neuron baru
Kekurangan stimulasi pada awal usia mempengaruhi
perkembangan otak
Penelitian tentang Otak

Stimulasidari lingkungan yang sehat


penting untuk perkembangan
kognitif normal

Gurudan orangtua mempunyai


peran penting
Isu-isu dalam Perkembangan
Nature Nurture
Nature: dipengaruhi oleh faktor bawaan / hereditas
Nurture: dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan
pengalaman

Continous Discontinous
continous: perubahan yang smooth, tidak ada
tahapan yang kaku, lebih menekankan pada faktor
lingkungan
discontinous: ada tahap perkembangan yang dapat
diprediksi, meskipun kecepatan anak berbeda-beda
Perkembangan Kognitif
Pandangan Piaget dan Vygotsky
tentang knowledge construction
Sama-sama memandang manusia aktif
membangun pengetahuan

Piaget : individu membangun sendiri


pengetahuannya
Vygotsky: interaksi sosial, internalisasi

Piaget: bahasa, dan interaksi sosial meniadakan


equilibrium, merekonstruksi pengetahuan
Vygotsky: bahasa, dan interaksi sosial
menyumbang membangun pengetahuan di
lingkungan sosial
Jean Piaget

pengamatan terhadap perkembangan anak-


anaknya

Perkembangan kognitif anak terdiri dari 4


tahap, dimana setiap tahap memiliki
karakteristik perkembangan yang khas
dengan munculnya kemampuan dan cara
baru dalam memproses informasi
Skema
Pola berfikir (mental) yang menuntun
perilaku
Contoh: bayi memukul atau membanting benda-
benda untuk mengeksplorasi lingkungannya

Adaptasi
Proses penyesuaian skema sebagai respon
terhadap lingkungan, dengan cara akomodasi
dan asimilasi
Asimilasi
Proses memahami obyek atau kejadian atau pengalaman
baru sesuai dengan skema yang sudah dimiliki sebelumnya
contoh:
-Anak kecil mendengar dan mengamati benda dengan
membanting atau memukulnya
- siswa yang menggunakan teknik mencatat pelajaran di
kartu untuk pelajaran biologi. Siswa tersebut menggunakan
teknik yang sama untuk pelajaran Bahasa Inggris
Akomodasi

Penyesuaian/modifikasi/perubahan skema yang


sudah ada sebagai respon adanya situasi atau
pengalaman yang baru merubah skema menjadi
konsep yang baru

Contoh:
- Ketika anak kecil membanting telur atau gelas
kaca ternyata bendanya pecah ada konsep
baru sehingga merubah skema yang sudah ada
Disekuilibrium
Keadaan dimana hal yang dipahami tidak sesuai
dengan pengalaman baru yang berbeda dengan
pengalaman sebelumnya (tidak terduga)

Ekuilibrasi

Proses untuk menyeimbangkan antara pemahaman


atau skema yang sudah ada dengan skema atau
pemahaman baru yang didapatkan
Tahapan perkembangan kognitif
menurut Jean Piaget

Tahap sensorimotorik (0-2 tahun)


Tahap pre-operasional (2-7 tahun)
Tahap operasional konkrit (7-11 tahun)
Tahap operasional formal (11 tahun-dewasa)
Tahap Sensorimotorik
(0-2 tahun)

Bayi / anak mengeksplorasi lingkungannya melalui


panca indera dan aktivitas motorik (gerakan-gerakan)

Awalnya melakukan trial & error, namun lama


kelamaan akan muncul pola problem solving yang
lebih terarah berdasarkan pengalaman

Permanensi Obyek (object permanence):


pemahaman bahwa objek masih berada di tempat
yang sama meskipun ditutupi pandangannya
pada awalnya bayi menganggap benda yang
ditutupi itu hilang, namun lama kelamaan akan
memahami bahwa bendanya tidak hilang namun tidak
tidak tampak/tertutupi
Tahap Pre-operasional
(2-7 tahun)
Anak sudah mampu menggunakan simbol untuk
merepresentasikan obyek
bahasa dan konsep berkembang sangat cepat
Pada masa ini anak masih belum memahami prinsip
konservasi
Karakteristik anak pada tahap ini adalah centration:
berpusat hanya pada salah satu aspek dalam melihat
atau memaknai sesuatu
contoh:
Tahap Pre-operasional
(2-7 tahun) lanjutan

Reversibility
Egosentric: keyakinan bahwa orang lain
melihat hal yang sama seperti yang dia
lihat, tidak bisa memahami perspektif
orang lain

Perhatikan cara mengajari gerakan senam saat


seorang guru berhadapan dengan anak-anak
dibawah usia 7 tahun!
Tahap operasional konkrit
(7-11 tahun)
Masih belum memiliki kemampuan berpikir
secara abstrak

Memerlukan hal yang konkrit / jelas terlihat

Tidak lagi memiliki kesulitan dalam memahami


prinsip konservasi
Tahap operasional konkrit
(7-11 tahun)

Anak pada tahapan pre-operasional akan


melihat sesuatu seperti tampaknya, namun
anak pada tahapan operasional konkrit akan
melihat sesuatu sesuai dengan kenyataanya

misal: mobil berwarna hitam diberi cover


sticker berwarna merah
anak usia 3 th-an: mengatakan bahwa
mobilnya berwarna merah, namun anak usia
7 th ke atas mengetahui bahwa pada
dasarnya mobil itu berwarna hitam
contoh lain: anak melihat waria???
Tahap operasional konkrit
(7-11 tahun) lanjutan

Anak belajar mengenai


seriasi (seriation):
mengurutkan sesuatu
dengan konsep urutan
tertentu
Tahap operasional konkrit
(7-11 tahun) lanjutan

Transitivity: dapat membandingkan atau


menyusun obyek secara mental
Misalnya: Ria lebih tinggi daripada Beti,
Beti lebih tinggi daripada Uli. Maka Ria
lebih tinggi daripada Uli

Mulai meninggalkan cara pemikiran


egosentris
Tahap Operasional Formal
(11 tahun-dewasa)
Mampu berfikir secara abstrak dan berfikir
mengenai hipotesis
Mampu menganalisa hasil eksperimen
dengan hipotesa yang ada
Contoh: percobaan penggunaan kapasitor dalam
rangkaian lampu flip-flop. Jika kapasitor lebih besar,
maka lampu flip-flop kecepatan nyala lampu lebih
lambat atau cepat?

Mulai memahami proverb, misalnya: jarak


sekolah dari rumahku hanya sepanjang
lemparan batu
Kritik terhadap
Teori Perkembangan kognitif
Jean Piaget
Kecepatan perkembngan kognitif anak
berbeda-beda tergantung pada stimulasi
lingkungan

Tahapan yang kaku


anak bisa memecahkan permasalahan
pada tingkat perkembangan diatasnya
orang dewasa ada yang barupaham jika
diterangkan dengan hal-hal yang konkrit dan
membutuhkan ruang untuk trial&error
Lev Vygotsky

Perkembangan kognitif anak tidak lepas


dari pengalaman akibat pengaruh konteks
sosiokultural
Perkembangan kognitif tidak lepas dari
sistem simbolik, misalnya: bahasa, tata
tulis, konsep berhitung yang dipengaruhi
oleh kultur
Beberapa konsep perkembangan
kognitif menurut Lev Vygotsky

Self-regulation: seorang anak mampu


menginternalisasi simbol sehingga
mampu berfikir dan memecahkan suatu
permasalahan tanpa bantuan orang lain

Misalnya: saat kita menginginkan benda dengan


menyebutkan nama benda tersebut (nama benda
= simbol bahasa)
Beberapa konsep perkembangan
kognitif menurut Lev Vygotsky
lanjutan

Private speech
bercakap dengan dirinya sendiri (secara
mental) untuk membantu memecahkan
permasalahan

The Zone of Proximal Development


proses belajar akan terjadi pada zona ini,
dimana ada semacam zona antara zona
belum paham/belum tahu dan zona
paham
seseorang belum paham terhadap suatu
konsep, namun bisa memahaminya dengan
bantuan dari orang lain (scaffolding)
Beberapa konsep perkembangan
kognitif menurut Lev Vygotsky
lanjutan

Cooperative learning
Referensi:
Eggen , P. & Kauchak, D. 2010. Educational
Psychology Windows on Classrooms. New
Jersey: Pearson
Slavin, R.E 2009. Educational Psychology
Theory and Practice. New Jersey: Pearson

Anda mungkin juga menyukai