OLEH:
YOHANES YOGA LAKSONO
ANATOMI
Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu normalnya dicurahkan kedalam
lumen dan selanjutnya mengalir kedalam sekum.
Hambatan aliran lendir di muara apendiks tampaknya berperan pada pathogenesis
apendisitis.
Immunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT (gut associated lymphoid tissue) yang
terdapat disepanjang saluran cerna termasuk apendiks, ialah IgA.
Immunoglobulin itu sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi.
Namun demikian, pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi system imun tubuh karena
jumlah jaringan limfe disini kecil sekali jika dibandingkan dengan jumlahnya di saluran
cerna dan di seluruh tubuh.
ETIOLOGI
Apendisitis akut merupakan infeksi bacteria. Berbagai hal berperan sebagai factor
pencetusnya.
Sumbatan lumen apendiks merupakan factor yang diajukan sebagai factor pencetus
disamping hyperplasia jaringan limf, fekalit (feses keras), tumor apendiks, dan cacing
askariasis dapat pula menyebabkan sumbatan.
Penyebab lain yang diduga dapat menimbulkan apendisitis ialah erosi mukosaapendiks
karena parasit seperti E. hystolitica.
Penelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makan makanan rendah serat dan
pengaruh konstipasi terhadap timbulnya apendisitis.
Konstipasi akan menaikkan tekanan intrasekal, yang berakibat timbulnya sumbatan
fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon biasa. Semuanya
ini akan mempermudah timbulnya apendisitis akut.
Gejala awal yang khas, yang merupakan gejala klasik apendisitis adalah nyeri samar (nyeri
tumpul) di daerah epigastrium di sekitar umbilikus atau periumbilikus.
Keluhan ini biasanya disertai dengan rasa mual muntah, dan pada umumnya nafsu makan
menurun.
MANIFESTASI KLINIS
Kemudian dalam beberapa jam, nyeri akan beralih ke kuadran kanan bawah, ke titik Mc
Burney. Di titik ini nyeri terasa lebih tajam dan jelas letaknya, sehingga merupakan nyeri
somatik setempat.
Namun terkadang, tidak dirasakan adanya nyeri di daerah epigastrium, tetapi terdapat
konstipasi sehingga penderita merasa memerlukan obat pencahar.
DIAGNOSIS
Meskipun pemmeriksaan dilakukan dengan cermat dan teliti diagnosis klinis apendisitis
akut masih mungkin salah pada sekitar 15-20% kasus.
Kesalahan diasgnosis lebih sering pada perempuan dibanding lelaki. Hal ini dapat disadari
mengingat perempuan terutama yang masih muda sering timbul gangguan yang mirip
apendisitis akut.
Keluhan itu berasal dari genitalia interna karena ovulasi, menstruasi, radang di pelvis, atau
penyakit ginekologikk lainnya.
Untuk menurunkan angka kesalahan diagnosis apendisitiis akut bila diagnosis meragukan,
sebaiknya dilakukan observasi penderita dirumah sakit dengan pengamatan setiap 1-2 jam.
Foto barium kurang dapat dipercaya. USG bisa menigkatkan akurasi diagnosis. Demikian
pula laparoskopi pada kasus yang meragukan.
PENATALAKSANAAN
Perforasi
Peritonitis
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Usia : 37 th
Alamat : Dayakan Sanggrahan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
No RM : 072446
SUBYEKTIF
Abdomen
Inspeksi: supel
Auskultasi: BU (+) kesan normal
Perkusi: timpani (+) seluruh lapang abdomen
Palpasi: nyeri tekan kanan bawah, nyeri lepas tekan (+),massa (-), Rovsing sign (-), Psoas sign (-), Obturator sign (-)
Genitalia: tidak dievaluasi, pemeriksaan colok dubur tidak dilakukan
Ekstremitas: akral hangat, nadi kuat
ASSESMENT
Inf RL 20 tpm
Inj Ranitidin 1 amp
Inj Metoklopramid 1 amp
Cek DR, UR, Ureum, creatinine, SGOT, SGPT, GDS
EKG
Konsul dokter spesialis bedah
KIE Rawat Inap
PEMERIKSAAN LABORATORIUM (15/08/2017)
IVFD RL 20 tpm
Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
Inj. Metronidazol 3 x500 mg drip
Inj. Ranitidin 1 amp/ 12 jam
Tab Parasetamol 500 mg 3x1
Pro USG
FOLLOW UP
16/08/2017 (08.00)
S: nyeri perut kiri bawah masih dirasakan , demam P/
(-), mual (+), muntah (-) -Pro USG hari ini (16/8/2017)
O: -IVFD RL 20 tpm
KU: sedang, CM -Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
TD: 110/70 -Inj. Metronidazol 3 x500 mg drip
N: 84 -Inj. Ranitidin 1 amp/ 12 jam
RR: 20 -Tab Parasetamol 500 mg 3x1
T:36,4
K/L: CA -/-, SI -/-
Tho: Cor: S1S2 tunggal regular, bising (-)
Pulmo: vesicular +/+, rh -/-, wh -/-
Abdomen: supel, BU (+) N, timpani (+), NT Mc
burney (+)
Eks: akral hangat, nadi kuat
16/8/2017 (13.00)
Hasil USG keluar: P/
Appendisitis akut Pro Appendectomi pukul 15.00
Pasang DC