Anda di halaman 1dari 12

RUMAH IBADAH DAN TOLERANSI

ANTARUMAT BERAGAMA

KELOMPOK 3
FEHANS LINARDI
SONIA LARASATI DATUN
ANGGUN ARISNA UTAMI
FARIZAL RESTU ALFIANDI
DESI RETNO MULYA
FATIMAH AL-IDRUS
HENDRAWAN
REMA FEBRIANTI
PUSPITA LARASATI
REZA
SNT-41
Indonesia adalah salah satu negara yang memegang teguh
toleransi antar umat beragama. Ini dapat dilihat dari
macam-macam agama yang berkembang di indonesia
yaitu islam, kristen katolik, kristen protestan, hindu,
buddha, dan baru-baru ini telah disahkan agama konghucu.
Semua agama ini dapat berkembang dengan baik di
indonesia. Begitu pula di pulau lombok. Walaupun
mayoritas pendududnya beragama islam dan dijuluki
sebagai pulau seribu masjid, tetapi tetap mentolerir ahama
lain yang berkembang di pulau lombok yaitu kristen,
protestan, hindu dan buddha. Agama-agama tersebut juga
memiliki rumah ibadah tersendiri. Walaupun tempat ibadah
mereka berdekatan dengan tempat ibadah lain, tetapi
mereka tetap dapat saling menjaga dan sangat menjunjung
tinggi toleransi antar umatberagama.
Salah satunya di cakra barat,disana terdapat
2 rumah ibadah berdekatan kira kira jaraknya
100 m. di sana juga terdapat 3 agama yang
saling berinteraksi dalam sebuah
perkampungan yang dinamakan kampung
jawa. Agama tersebut yaitu islam, kristen,
dan hindu. Adapun rumah peribadatan yang
berdampingan tersebut yaitu masjid tempat
peribadatan umat islam dan pura tempat
peribadatan umat hindu.
masjid
Masjid tersebut bernama islamic center masjid agung muttaqin. Saatk
kami pergi kesana kami bertanya kepada marbot masjid mulai dari
sejarah hingga sikap toleransi yang diterapkan antarumat beragama di
daerah tersebut. Kami pun mendapatkan informasi bahwa masjid yang
berdiri tahun 1974 ini sangat meneraptan toleransi yang tinggi antar
umat beragama, sehingga di tempat itu tidak pernah terjadi konflik
yang melibatkan agama dan akidah. Masjid ini juga mendirikan tempat
untuk anak-anak yang dianiyaya di samping masjid karena masjid ini
sangat menekankan pada bangunan masjid, sistem kepengurusan, dan
pendidikan. Menurut bapak suwardi yang kami wawancarai selaku
pengurus masjid mengatakan bahwa faktor utama pendukung
kerukunan di tempat itu yaitu tidak diperintah atau dikomando oleh
orang tua semua yang melakukan adalah anak muda sehingga dapat
saling mengerti dan konflik tidak terjadi.
Sedangkan menuruut beliau faktor mendukung
ketidakrukunan itu adalah uang dan pengangguran. Toleransi
antar agama yang dijunjung tinggi sangat nampak di masjid
ini. Masjid ini berhadapan dengan rumah salah satu
masyarakat yang beragama nasrani, dan pada waktu itu salah
satu anggota dari keluarga tersebut meninggal dunia dan
banyak keluarga lain yang berdatangan sehingga tempat
untuk memarkir kendaraan menjadi sempit. Pengurus masjid
ini pun memberikan tempat untuk memarkir yaitu di halaman
masjid. Ini adalah salah satu contoh sikap toleransi antar umat
beragama. Dan apabila umat islam melakukan kegiatan
keagamaan maka umat hindu dan kristen melakukan
penjagaan agar lingkungan menjadi kondusif. begitu pula
apabila umat hindu mengadaka acara besar di pura maka
masyarakatyang beragama islam dan kristeen yang
melakukan penjagaan.
DOKUMENTASI
pura
Setelah melakukan wawancara dimasjid kami pun menuju pura.
Tepat sekali saat itu sedang ada acara di pura tersebut. Kami
mewawancarai sepasang suami istri yang telah selesai melakukan
ibadah, ibu maku ni ketut cakra dan bapak ketut tapaka nengal
sudiarte tentang pura tersebut dan toleransi yang diterapkan antar
umat beragamanya. Menurut informasi yang kami dapatkan dari
mereka, pura ini termasuk pura umum yang dapat dimasuki oleh
siapa saja yang berniat untuk ibadah.adapun egiatan yang dilakukan
di pura ini yaitu setiap senin pound dan acara besar setiap 6 bulan
sekali.karena pura ini berada di tengah perkampungan makan
disebut banjar sedangkan yang beada di rumah setiap umat hindu
disebut sanggah. Setelah penjelasan tersebut kami pun bertanya
tentang sikap toleransi yang dijalankan. Ternyata umat hindujuga
sangat menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama.
Sebagaimana diceritakan bahwa pada waktu itu umat islam
dan umat hindu pernah sama-sama pergi mengunjungi masjid
kuno di karang bayan dan melakukan ibadah bersama-sama
disana. Ini mencerminkan sikap toleransi antar umat
beragama. Dan diceritakan pula bahwa saat ada hari raya
maka umat agama lain akan saling membantu dalam menjaga
keamanan. Konflik pun tidak pernah terjadi. Di sana pun kami
melihat bahwa lingkungannya sangat kondusif dan aman
apalagi pada saat itu umat hindu sedang mengadakan acara
peribadatan. Tidak ada kebisingan dan keributan yang terjadi.
Ini menandakan bahwa toleransi sangat dijunjung tinggi di
wilayah cakra barat ini. Kemudian kami bertanya epada dua
narasumber kai apa upaya untuk menjaga toleransi di tempat
tersebut, merka pun menjawab yaitu harus memiliki sifar
saling menghormati dan menghargai yang tinggi sehingga
terdapat sikap saling tenggang rasa dan konflikpun dapat
terhindarkan.
DOKUMENTASI
Tempat yang lainnya terdapat di ampenan
yaitu antara kelenteng dan masjid dan
terdapat pula di cakra tepatnya di jalan gora
antara masjid dan pura. Kami melakukan
observasi ke tempat-tempat tersebut dan
mendapatkan berbagai informasi menarik
tentang toleransi.

Anda mungkin juga menyukai