Anda di halaman 1dari 43

Harapan

Kenyataan

Hal/ kejadian yang tidak sesuai/ menyimpang


dari harapan/ norma/ standar
Penentuan prioritas masalah
Penentuan prioritas masalah
dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif
Penentuan prioritas masalah
kesehatan adalah suatu proses yang
dilakukan oleh sekelompok orang
dengan menggunakan metode
tertentu untuk menentukan urutan
masalah dari yang paling penting
sampai yang kurang penting
Penentuan Prioritas Masalah
Dalam menetapkan prioritas masalah ada
beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan, yakni:
1. Besarnya masalah yang terjadi
2. Pertimbangan politik
3. Persepsi masyarakat
4. Bisa tidaknya masalah tersebut
diselesaikan
Penentuan Prioritas Masalah
Cara pemilihan prioritas masalah banyak
macamnya. Secara sederhana dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
Scoring Technique (Metode Penskoran)
Mis: metode delbeg, metode hanlon,
metode delphi, metode USG , metode
pembobotan dan metode dengan rumus
Non Scoring Technique.
Scoring Technique
Pemilihan prioritas dilakukan dengan
memberikan score (nilai) untuk pelbagai
parameter tertentu yang telah ditetapkan.
Parameter yg dimaksud adalah :
Besarnya masalah
Berat ringannya akibat yang ditimbulkan
Kenaikan prevalensi masalah
Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan
masalah tersebut
Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika
masalah tersebut terselesaikan.
Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah
Sumber daya yang tersedia yang dapat
dipergunakan untuk mengatasi masalah
Scoring Technique
Cara Bryant : Cara ini telah dipergunakan di
beberapa negara yaitu di Afrika dan
Thailand. Cara ini menggunakan 4 macam
kriteria :
Community Concern, yakni sejauh mana
masyarakat menganggap masalah tersebut
penting.
Prevalensi, yakni berapa banyak penduduk
yang terkena penyakit tersebut.
Seriousness, yakni sejauh mana dampak yang
ditimbulkan penyakit tersebut
Manageability, yakni sejauh mana kita
memiliki kemampuan untuk mengatasinya.
Cara Bryant
Menurut cara ini masing-masing
kriteria tersebut diberi scoring,
kemudian masing-masing skor
dikalikan. Hasil perkalian ini
dibandingkan antara masalah-
masalah yang dinilai.Masalah-masalah
dengan skor tertinggi, akan
mendapat prioritas yang Tinggi pula.
Cara Ekonometrik
Kriteria yang dipakai adalah :
Magnitude (M), yakni kriteria yang
menunjukkan besarnya masalah.
Importance (I), yakni ditentukan oleh
jenis kelompok penduduk yang terkena
masalah.
Vulnerability (V), yaitu ada tidaknya
metode atau cara penanggulangan yang
efektif.
Cost (C) , yaitu biaya yang diperlukan
untuk penanggulangan masalah tersebut
Cara Ekonometrik
Hubungan keempat kriteria dalam
menentukan prioritas masalah (P) adalah
sebagai berikut:
P = M.I.V
C
Metode Hanlon
Kriteria besarnya masalah
Kriteria tingkat kegawatan masalah
Kriteria penanggulangan masalah
Menetapkan kriteria I besarnya masalah

Besarnya prosentase penduduk yang


menderita langsung karena penyakit
tersebut
Besarnya pengeluaran biaya yang
diperlukan untuk mengatasi masalah
tersebut
Besarnya kerugian lain yang diderita
Menentukan kriteria II kegawatan
masalah
Tingkat urgensinya
Kecenderungannya
Tingkat keganasanya
Menentukan kriteria III kemudahan
penanggulangan
Amat sulit : (1)
Sulit (2)
Cukup sulit (3)
Mudah (4)
Sangat mudah (5)
Menetapkan pembobotan
Kriteria yang sudah ditetapkan dikaji
sehingga validitas kriteria
Masing masing anggota memberi bobot
pada kriteria (mis 1 5)
Bobot 5 - 1 : sangat penting tidak
penting
Menetapkan pembobotan
Kriteria A B C Total

I 4 4 3 11

II 4 5 3 12

III 5 5 4 14
Menetapkan pembobotan
Kriteria Bobot nilai rata-rata

I 3,6

II 4

III 4,5
Metode MCUA
(Multiple Criteria Utility Assessment)
Memperhitungkan Bobot dan Skor
Bobot untuk menilai kriteria dan Skor untuk
menilai masalah
Kriteria yg digunakan adalah kriteria dampak,
Contoh: Urgensi (tk.kepentingan) dari mas.,
seriousness (tk. keparahan), Growth, Akibat
terhdp. pasien, Akibat thd. masy., dll.
Besar nilai bobot adalah 1 5
Besar nilai skor adalah 1 10
Nilai bobot dikalikan dengan skor untuk
setiap masalah, kemudian hasilnya dijumlah
ke bawah.
Nilai yang paling besar jumlahnya mendapat
prioritas pertama
MCUA:
Kriteria batasan untuk menyaring alternatif2
sesuai kebutuhan
Contoh kriteria untuk menetapkan prioritas
masalah USG :
Urgency ( mendesak )
Seriousness ( kegawatan )
Growth ( meluas )
Kriteria lain untuk masalah manajemen misalnya:
kerugian bagi masy. luas, komitmen politis,
kemampuan teknologi dan SDM, dll.
Prioritas Masalah dgn
Metoda Pembobotan (MCUA)

No Kriteria Bo Skor Masalah Skor Total


bot
A B C A B C
1 Urgensi 4 8 10 10 32 40 40
2 Seriousness 3 5 4 7 15 12 21
3 Growth 2 10 8 9 20 16 18
Total Skor 67 68 79

Bobot : 1 5 Masalah C dengan Total Skor tertinggi


Skor : 1 - 10 Prioritas Masalah
Metode CARL

Metode CARL (Capability, Accesibility, Readness, Leverage) dengan


menggunakan skore nilai 1 5.

Kriteria CARL tersebut mempunyai arti :


C : Ketersediaan Sumber Daya (dana dan sarana/peralatan)
A : Kemudahan, masalah yang ada diatasi atau tidak Kemudahan
dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknologi serta
penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.
R : Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran
seperti keahlian/kemampuan dan motivasi
L : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain
dalam pemecahan yang dibahas.
Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x L, urutan ranking atau
prioritas adalah nilai tertinggi sampai nilai terendah.
Contoh Tabel

NO MASALAH C A R L NILAI RANK


1 Masalah 1 3 2 1 2 12 5
2 Masalah 2 2 3 2 3 36 2
3 Masalah 3 3 1 3 1 9 7
4 Masalah 4 1 3 4 1 12 6
5 Masalah 5 1 2 3 4 24 3
6 Masalah 6 4 2 2 1 16 4
7 Masalah 7 5 3 1 3 45 1
Non Scoring Technique
Memilih prioritas masalah dengan
mempergunakan berbagai parameter,
dilakukan bila tersedia data yang lengkap
Bila tidak tersedia data, maka cara
menetapkan prioritas masalah yang
lazim digunakan adalah :
Delphin Technique
Delbech Technique
Delphin Technique
penetapan prioritas masalah tersebut
dilakukan melalui kesepakatan
sekelompok orang yang sama keahliannya.
Pemilihan prioritas masalah dilakukan
melalui pertemuan khusus. Setiap
peserta yang sama keahliannya
dimintakan untuk mengemukakan
beberapa masalah pokok, masalah yang
paling banyak dikemukakan adalah
prioritas masalah yang dicari
Delbech Technique
Penetapan prioritas masalah dilakukan
melalui kesepakatan sekelompok orang
yang tidak sama keahliannya. Sehingga
diperlukan penjelasan terlebih dahulu
untuk meningkatkan pengertian dan
pemahaman peserta tanpa mempengaruhi
peserta. Lalu diminta untuk
mengemukakan beberapa masalah.
Masalah yang banyak dikemukakan adalah
prioritas
Alternatif Pemecahan masalah
Alternatif pemecahan masalah kesehatan:
bisa berupa fisik ataupun non fisik.
Poin alternatif pemecahan masalah untuk
setiap masalah kesehatan di masyarakat
baiknya di rapatkan/diskusikan di tingkat
desa/kelurahan beserta masyarakat.
PENYUSUNAN POA

Pendahuluan
Analisa situasi
Tujuan dan masalah
Kebijaksanaan pelaksanaan dan pokok kegiatan
Organisasi dan penggerakan pelaksanaan
Sumber daya yang dimanfaatkan
Perkiraan faktor penunjang dan faktor
penghambat
Pengawasan pengendalian dan peniaian
penutup
Kuantitatif
Operasional
3W 1 H (What, Where, When, How
much)
Tidak menyalahkan seseorang, tidak
mengungkapkan penyebab dan tidak
menyebut pemecahan yg. diinginkan
CONTOH:
PENETAPAN MASALAH

Prevalensi penyakit TB di wilayah kerja


Puskesmas Mawar pada akhir tahun 2008
sebesar 2,4 per seribu penduduk.

Anak balita yang menderita kekurangan gizi


(bawah garis merah) pada akhir tahun 2008
di wilayah kerja Puskesmas X sebesar 5 %
dari jumlah anak balita yang ada.
Masalah yang sudah ditetapkan atau dirumuskan,
selanjutnya dapat pula dicari faktor penyebabnya
dengan menggunakan fishbone diagram (diagram
tulang ikan)
Alat/sarana Proses

MASALAH

Manusia Lingk.
Rumusan pernyataan masalah ditempat
kan pada kepala ikan
Untuk pola berfikir, gunakan pendekat-
an sistem (INPUT, PROSES, OUTPUT, OUTCOME).
Lakukan curah pendapat (brain
storming) untuk menentukan penyebab
Konfirmasi penyebab masalah dengan
data sekunder atau data primer guna
menetapkan akar penyebab yang
sebenarnya.
Dilakukan setelah konfirmasi
penyebab masalah dengan data
sekunder/ data primer
Alat bantu/ metode yang digunakan
adalah argumentasi/ justifikasi
Cara yang terbaik adalah dengan
menggunakan diagram Pareto
Jika penyebab sudah jelas maka dapat
langsung mengidentifikasi alternatif
pemecahan masalah
Apabila pemecahan tidak jelas, tulis
penyebab masalah yang sudah dipilih
Gunakan metode curah pendapat untuk
menggali alternatif pemecahan masalah
dengan mencoba melihatnya dari berbagai
sudut pandang (mis. sudut pandang
pasien, tokoh masyarakat, petugas,
pemerintah daerah, dll.)
Kriteria yg digunakan berbeda dengan
kriteria untuk menetapkan masalah
Kriteria lebih menekankan pd. harapan
akan keberhasilannya, mudah dilaksana
kan, murah biayanya, singkat waktunya,
komitmen petugas,tersedianya teknologi,
dll.)
Gunakan 3 5 kriteria.
Cara sama dengan penetapan masalah
terpilih.
Penyusunan rencana dapat dbuat dengan
menggunakan Gantt Chart, dengan item:
nomor, kegiatan, tujuan, sasaran, waktu,
pelaksana, biaya yang dibutuhkan,
indikator keberhasilan.
Perlu mempertimbangkan kemungkinan
adanya faktor penghambat dan faktor
pendukung (Force-Field Diagram) dalam
pemilihan alternatif pemecahan masalah
PENYUSUNAN RENCANA PENERAPAN
PEMECAHAN MASALAH DAPAT MENGACU
KEPADA PROGRAM DAN KEGIATAN YANG ADA

Program adalah kumpulan dari


berbagai kegiatan
Untuk Puskesmas sudah ada 6
program pokok dan 1 program
pengembangan (inovasi)
Tentukan program yang akan
mendukung pencapaian tujuan
Kegiatan adalah penjabaran dari
program yang ada
Kenapa kegiatan itu penting
Apa tujuan kegiatan tersebut
Dimana kegiatan akan dilakukan
Kapan kegiatan di adakan
Siapa yg mengadakan & siapa
sasarannya & berapa banyak
Bagaimana seharusnya kegiatan tsb.
dilaksanakan
Kegiatan yang disusun merupakan penjabaran
dari program yang ada dengan memperhatikan
kebijakan yang ada:

Menyusun kegiatan berarti melakukan alternatif


pemecahan masalah untuk mencapai tuj. yang
sudah ditentukan

Untuk menentukan alternatif pemec. masalah


perlu pemahaman akan mas. yang ada &
pemahaman sub sistem masalah (faktor
determinan atau penyebab masalah)
Masing-masing alternatif/ kegiatan,
pertimbangkan:
Relevansi hasil (output) alternatif dg. tuj.
pemecahan masalah (dapat mengurangi/
menyelesaikan masalah yang dihadapi
Evektivitas
Relatif cost (benefit cost)
Technical Feasibility (dpt dijalankan/tdk.)
Sumber daya
Keuntungan dan kerugian
Faktor penghambat & pendukung
Penyusunan kegiatan harus
memperhatikan Kebutuhan Sumber
Daya:
Tenaga (jenis, jumlah, pengetahuan,
keterampilan & sikap)
Menghitung jumlah tenaga (berdasarkan
rasio pddk & tenaga, berdasarkan target,
dll)
Perlengkapan
- Barang apa yg benar-benar diperlukan
- Mengapa barang tsb diperlukan
- Dimana dan kapan dibutuhkan
- Biaya yang dibutuhkan
- Cara pengaadaan yg menguntungkan
- Siapa yg akan mengurus barang, dsb.
Setelah merencanakan tahap-
tahap penerapan, tim mutu
dapat melaksanakan sesuai
rencana penerapan yang telah
disepakati.
Hal-hal yang perlu dimonitor:
- Jenis Kegiatan
- Waktu pelaksanaan
- Waktu kegiatan berakhir
- Pelaksanaan Kegiatan
- Prosedur pelaksanaan
- Hasil yang dicapai
Untuk melakukan pengkajian diperlukan
standar dan indikator

Anda mungkin juga menyukai