EKTOPIK
TERGANGGU
Hensky Stallone Sitepu
(11.2014.196)
Pembimbing:
dr. Wahyu Jatmika, Sp.OG
Identitas Pasien
Nama lengkap : Ny.M Jenis kelamin : Perempuan
3 Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umum
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Keadaan Umum : Sakit ringan
Nadi : 72 x/ menit
Suhu : 36,50C
Pernafasaan : 20x/ menit
Kesadaran : Compos mentis
Tinggi Badan : 145 cm
Berat Badan : 60 kg
BMI : 28.5
Status gizi : Baik
Mata : Konjungtiva Anemis -/-, Sklera Ikterik -/-
Paru-paru : Vesikuler +/+, Wheezing -/-, Rhonki -/-
Jantung : BJ I-II murni reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Tampak membuncit sesuai massa
kehamilan, tampak linea nigra. NT (+)
Ekstremitas : Edema -/-, akral hangat
Kelenjar getah bening
Submandibula : tidak ditemukan pembesaran
Supraklavikula : tidak ditemukan pembesaran
Lipat paha : tidak ditemukan pembesaran
Leher : tidak ditemukan pembesaran
Ketiak : tidak ditemukan pembesaran
Aspek kejiwaan
Tingkah laku : tenang
Alam perasaan : biasa
Proses pikir : wajar
Pemeriksaan Ginekologi
PEMERIKSAAN LUAR
- Inspeksi
Wajah : Chloasma gravidarum (-)
Payudara : pembesara payudara (-), puting susu
menonjol,cairan dari mammae (-)
Abdomen : TFU = tidak teraba, Linea nigra (-), strie
livide (-), strie albicans (+), bekas op (+)
Vulva : Cadwick (-), bekas jahitan (-), PPV (-)
VT/ :
Pemeriksaan Dalam
Vaginal Toucher
Fluxus (+), Fluor (-)
v/u/v = tak ada kelainan
portio sesuai jempol tangan, lunak, nyeri tekan (+)
OUE tertutup, tidak teraba jaringan
Corpus Uteri sebesar telur ayam
Adnexa : seperti telur bebek (kiri)
Cavum douglasi : menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
13 Juli 2016
Darah rutin
Hemoglobin 11.1 g/dL L (N: 11,7 15,5)
Leukosit 6. 30 10^3/uL (N: 3.6 11.0)
Hematokrit 32.40 % L (N: 36-46)
Trombosit 325 10^3/uL (N: 150.000-
440.000)
Golongan darah O/+
Waktu perdarahan/BT 1.00 menit (N: 1 3)
Waktu pembekuan/CT 5.00 menit (N: 2 6)
HbsAg Stick negatif negatif
USG
Kesan :
Gambaran fatty liver grade I
Gambaran uterus membesar dengan GS dan struktur
hiperekoik didalamnya di posteroinferior kiri uterus
kemungkinan KET tidak dapat disingkirkan.
Gambaran cyst di regio adneksa kiri (+/- 3 cm)
Gambaran fluid collection minimal di kavum douglass
RESUME
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian
bawah sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan hilang
timbul, dan bertambah parah jika bergerak. Pasien
juga mengaku keluar darah dari jalan lahir sejak 1
bulan yang lalu, darah berwarna merah segar seperti
sedang menstruasi. Keluhan mual dan muntah
disangkal. Pasien sedang hamil 9 minggu dan
merupakan kehamilan yang ketiga (GIIIPIIA0). Pasien
sudah pernah memeriksakan ke dokter dan di USG
dan dikatakan janin diluar kandungan.
Haid terakhir (HPHT) : 30 April 2016
Pemeriksaan FISIK
KU : Sakit sedang
Tekanan darah : 100/60 Nadi : 72x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 36,5oC
Abdomen : datar, BU (+), nyeri tekan regio hipogastrik,
inguinal dextra sinistra (+) PPV : +
Pemeriksaan Dalam
VT : flx (+), fl (-)
v/u/v = t.a.k
por ~ jempol tangan, lembut lunak, nyeri tekan (+)
OUE tertutup, tidak teraba jaringan
CUT ~ telur ayam
AP : kiri: sebesar telur bebek
c.d = menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi:
Hemoglobin 11.1 g/dL L (N: 11,7 15,5)
Leukosit 6. 30 10^3/uL (N: 3.6 11.0)
Hematokrit 32.40 % L (N: 36-46)
Trombosit 325 10^3/uL (N: 150.000-
440.000)
Golongan darah O/+
Waktu perdarahan/BT 1.00 menit (N: 1 3)
Waktu pembekuan/CT 5.00 menit (N: 2 6)
HbsAg Stick negatif negatif
USG
Kesan :
Gambaran fatty liver grade I
Gambaran uterus membesar dengan GS dan struktur
hiperekoik didalamnya di posteroinferior kiri uterus
kemungkinan KET tidak dapat disingkirkan.
Gambaran cyst di regio adneksa kiri (+/- 3 cm)
Gambaran fluid collection minimal di kavum douglass
DIAGNOSIS
Kehamilan intraligamenter.
berasal dari kehamilan ektopik dalam tuba yang pecah.
Konseptus yang terjatuh ke dalam ruangan ekstra
peritoneal.
Jika lapisan korionnya melekat dengan baik dan
memperoleh vaskularisasi di situ fetusnya dapat hidup dan
berkembang dan tumbuh membesar.
Kehamilan tubouteina: semula mengadakan implantasi
pada tuba pars interstitialis, kemudian mengadakan
ekstensi secara perlahan-lahan ke dalam kavum uteri.
Kehamilan tuboabdominal
berasal dari tuba,
zigot megadakan implantasi di sekitar bagian fimbriae tuba, secara
berangsur mengadakan ekstensi ke kavum peritoneal.
Kehamilan tuboovarial
kantung janin sebagian melekat pada tuba dan sebagian pada
jaringan ovarium.
Epidemiologi
bukan kulit putih >> dan sesuai dengan bertambahnya usia.
Angka kehamilan ektopik per 1000 kehamilan yang
dilaporkan meningkat empat kali lipat dari tahun 1970
sampai 1992.
Peningkatan angka KET adalah disebabkan oleh :
1. Meningkatnya prevalensi infeksi tuba akibat penularan seksual
2. Diagnosis lebih dini dengan pemeriksaan gonadotropin korionik yang sensitif dan
ultrasonografi transvaginal pada beberapa kasus terjadi resorpsi sebelum dilakukan
diagnosis pada masa lalu.
3. Popularitas kontrasepsi yang mencegah kehamilan intrauterine tetapi tidak untuk
kehamilan ekstrauterine.
4. Sterilisasi tuba yang gagal
5. Induksi aborsi yang diikuti dengan infeksi
6. Meningkatnya penggunaan teknik reproduksi dengan bantuan.
7. Bedah tuba, termasuk riwayat salpingotomi serta tuboplasti untuk kehamilan tuba
Etiologi
Sebagian besar tidak diketahui
Faktor faktor yang memegang peranan dalam hal ini
ialah sebagai berikut :
Resiko tinggi
Resiko sedang
- Rekonstruksi tuba
- Sterilisasi tuba Resiko ringan
- Riwayat
kehamilan ektopik
sebelumnya
- Infertil - Riwayat operasi
- Paparan
- Riwayat Infeksi pelvik atau
Dietilstilbestrol
genital abdominal
(DES) intrauterine
- Sering berganti sebelumnya
- Alat kehamilan
pasangan - Merokok
dalam rahim
(AKDR) - Douching
- Patologi tuba - Koitus sebelum
umur 18 tahun
Patofisiologi KET
Faktor Mekanik
Faktor Fungsional
Pemeriksaan Ginekologi
- Adanya nyeri goyang porsio
- Douglas crise : rasa nyeri hebat pada penekanan cavum
douglasi
- Kavum Douglasi teraba menonjol karena terkumpulnya
darah,
- Massa Pelvis, dapat diraba pada sekitar 20% wanita
- Pervaginam keluar desidual cast
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
- Hemoglobin, Hematokrit dan Hitung Leukosit
- Pemeriksaan Gonadotropin korionik
- Tes Urin untuk kehamilan
- Pemeriksaan -hCG serum
- Progesteron Serum
- Pemeriksaan Fisik
Penderita tampak kesakitan dan pucat, pada perdarahan
dalam rongga perut dapat ditemukan tanda-tanda syok.
- Pemeriksaan Ginekologi
Tanda-tanda kehamilan muda mungkin ditemukan.
Pergerakan serviks menyebabkan rasa nyeri. Bila uterus
dapat diraba maka akan terasa sedikit membesar dan
kadang-kadang teraba tumor di samping uterus dengan
batas yang sukar ditentukan. Cavum douglasi yang
menonjol dan nyeri raba menunjukkan adanya hematocele
retrouterina. Suhu kadang-kadang bisa naik sehingga
menyukarkan perbedaan dengan infeksi pelvik.
Kista Ovarium
Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung
(pocket, pouch) yang tumbuh abnormal dibagian tubuh
tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau
bahan-bahan lain. Sedangkan kista ovarium adalah suatu
kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang
tumbuh dalam indung telur (ovarium).
Etiologi
pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol
folikel ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan
cairan yang nantinya akan menjadi kista.
oleh penimbunan darah yang berlebihan saat fase
pendarahan dari siklus menstruasi
Faktor resiko terjadinya kista ovarium
Riwayat kista ovarium sebelumnya
Siklus menstruasi yang tidak teratur
Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas
Menstruasi dini (usia 11 tahun atau lebih muda)
Tingkat kesuburan
Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
Terapi tamosifen pada kanker mamma
Gejala Klinis
Perasaan sebah Akibat Pertumbuhan
Rasa nyeri pada perut pembengkakan perut..
bagian bawah dan panggul dapat menekan kandung
Makan sedikit terasa cepat kencing dan
kenyang menyebabkan gangguan
Sering kembung miksi
Nyeri senggama
Nafsu makan menurun
Rasa penuh pada perut
bagian bawah
Gangguan miksi
Gangguan menstruasi.
Klasifikasi
Tumor Nonneoplastik Tumor Neoplastik Jinak
Tumor akibat radang Tumor Kistik
Kistoma ovarii simpleks
Kista Folikel
Kistadenoma Ovarii Musinosum
Kista Korpus Luteum Kistadenoma Ovarii Serosum
Kista Lutein Kista endometrioid
Kista Inklusi Germinal Kista dermoid
Kista Endometrium
Kista Stein-Laventhal
Diagnosis banding
infeksi pelvic,
abortus imminens,
kista folikel, atau korpus luteum yang pecah,
kista ovarium dengan putaran tangkai, dan appendicitis
Penatalaksanaan
1. Penderita yang disangka KET harus dirawat inap di rumah
sakit untuk penanggulangannya
Pembedahan Radikal
Pembedahan Konservatif
Pengakatan tuba, diindikasikan pada
2 teknik yang kita kenal:
- salpingostomi Salpingostomi adalah 1. kehamilan ektopik mengalami ruptur
(terganggu),
suatu prosedur untuk mengangkat hasil
2. pasien tidak menginginkan fertilitas
konsepsi yang berdiameter kurang dari 2 pascaoperatif,
cm dan berlokasi di sepertiga distal tuba 3. terjadi kegagalan sterilisasi,
fallopii. 4. telah dilakukan rekonstruksi atau
manipulasi tuba sebelumnya,
- Salpingotomi sama dengan 5. pasien meminta dilakukan sterilisasi,
salpingostomi, kecuali bahwa pada 6. perdarahan berlanjut pasca salpingotomi,
salpingotomi insisi dijahit kembali. 7. kehamilan tuba berulang,
8. kehamilan heterotopik,
9. massa gestasi berdiameter lebih dari 5
cm.
Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah
laparotomi.
Untuk menghentikan perdarahan dilakukan ligasi pada
ramus tubarius a.Uterina dan ramus tubarius a.Ovarica,
lalu dilakukan tindakan Salphingektomi (pengangkatan
tuba), Salphingostomi (membuat lubang pada tuba, lalu
membuang hasil konsepsi dan darah), Salphingografi
(pengikatan tuba).
Medikamentosa
- Methotrexate dapat diberikan dalam dosis tunggal maupun
dosis multipel
- tunggal yang diberikan adalah 50 mg/m2 (intramuskular),
sedangkan dosis multipel yang diberikan adalah sebesar 1
mg/kg (intramuskular) pada hari pertama, ke-3, 5, dan hari
ke-7.
- Pada terapi dengan dosis multipel leukovorin ditambahkan
ke dalam regimen pengobatan dengan dosis 0.1 mg/kg
(intramuskular), dan diberikan pada hari ke-2, 4, 6 dan 8.
- Terapi methotrexate dosis multipel dapat memberikan efek
negatif pada patensi tuba dibandingkan dengan terapi
methotrexate dosis tunggal.
- Terapi methotrexate dosis tunggal adalah modalitas
terapeutik paling ekonomis untuk kehamilan ektopik yang
belum terganggu
PROGNOSIS
Angka kematian ibu yang disebabkan oleh kehamilan ektopik
terganggu turun sejalan dengan ditegakkannya diagnosis dini
dan persediaan arah yang cukup.