PJK merupakan penyakit yang paling sering ditemukan pada
lansia. Dengan mengkombinasikan laporan insiden MI dan
Angina Pektoris, badan National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) III di USA, didapat data bahwa sekitar 27% pria dan 17% wanita berusia 80 tahun ke atas menderita PJK. Sedangkan pada kelompok umur 65-74 tahun, didapat 64% masalah jantung pada pria dan 60% pada wanita adalah PJK. 1.Yang tidak dapat dihindari : umur, jenis kelamin, faktor keturunan. 2. Yang sukar dihindari : kepribadian . 3. Yang dapat dihindari/dibatasi : merokok, hipertensi, DM, obesitas, hiperkolesterolemia Tidak dapat dikendalikan: 1. Usia Usia separuh baya lebih rentan terhadap serangan jantung. Apalagi bila sejak usia muda pola makan tidak diatur, merokok dan tidak pernah berolah raga.
2. Jenis Kelamin Wanita yang masih mengalami menstruasi lebih terlindungi dari penyakit jantung dibanding pria. Ini karena pengaruh hormon estrogen pada wanita.
3. Riwayat keluarga terkena penyakit jantung
Kemungkinan untuk mengalami penyakit jantung lebih besar
bila dalam keluarga ada riwayat penyakit jantung. Faktor keturunan ini terbukti mempunyai peranan dalam memicu penyakit jantung. Namun ini bisa dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat. Dapat dikendalikan:
1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Faktor ini bisa dikendalikan dengan pengobatan untuk menurunkan tekanan darah. 2. Penyakit diabetes mellitus atau kencing manis. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan menjaga kadar gula darah agar tetap normal. 3. Merokok. Faktor ini bisa dihindari dengan berhenti merokok dan menghindari asap rokok. 4. Kegemukan. Kegemukan bisa dicegah dengan olahraga dan diet untuk menurunkan berat badan. Indeks Massa Tubuh (IMT) bisa digunakan untuk mengukur apakah berat badan Anda termasuk kegemukan. Yaitu dengan rumus berat badan dalam kilo dibagi tinggi badan dalam meter dikuadratkan. IMT = Berat Badan : Tinggi Badan x Tinggi Badan Misalnya tinggi 1,65 meter dan berat badan 50 kilogram, maka IMT = 18,36 IMT. Adapun IMT normal adalah 18,5 25. . 5. Kadar Kolesterol
Kadar kolesterol yang normal bisa dijaga dengan makanan
seimbang dan menghindari makanan berkolesterol tinggi. Kadar kolesterol baik bisa ditingkatkan dengan olahraga dan berhenti merokok. .
Untuk memperbaiki kadar lemak, perlu diperhatikan hal-hal
berikut: Kurangi makanan berlemak, termasuk segala jenis lemak. Kurangi makanan yang mengandung lemak hewani. Gantikan dengan lemak poliunsaturated (minyak jagung, minyak bunga matahari) dan lemak monosaturated (minyak kanola, zaitun). Makan ikan 3 - 4 kali seminggu. Tingkatkan jumlah serat terutama dengan buah segar, sayuran, kacang-kacangan kering, barley oats. . . B. Gagal jantung
Gagal jantung adalah merupakan suatu sindrom, bukan
diagnosa penyakit. Sindrom gagal jantung kongestif (Chronic Heart Failure/ CHF) juga mempunyai prevalensi yang cukup tinggi pada lansia dengan prognosis yang buruk. Prevalensi CHF adalah tergantung umur atau age-dependent. Menurut penelitian, gagal jantung jarang pada usia di bawah 45 tahun, tapi menanjak tajam pada usia 75 84 tahun. Menurunnya respons terhadap stimulasi beta adrenergik akibat bertambahnya usia. Etiologi belum diketahui pasti Dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku pada usia lanjut karena bertambahnya jaringan ikat kolagen pada tunika media dan adventisia arteri sedang dan besar Selain itu terjadi kekakuan pada jantung sehingga compliance jantung berkurang Metabolisme energi di mitokondria berubah pada usia lanjut. Kelebihan Na dalam makanan Kelebihan intake cairan Tidak patuh minum obat Iatrogenic volume overload Aritmia : flutter, aritmia ventrikel Obat-obatan: alkohol, antagonis kalsium, beta bloker Sepsis, hiper/hipotiroid, anemia, gagal ginjal, defisiensi vitamin B, emboli paru. Grade 1 : Penurunan fungsi ventrikel kiri tanpa gejala. Grade 2 : Sesak nafas saat aktivitas berat Grade 3 : Sesak nafas saat aktivitas sehari-hari. Grade 4 : Sesak nafas saat sedang istirahat. denyut nadi yang lemah dan cepat tekanan darah menurun bunyi jantung abnormal pembesaran jantung pembengkakan vena leher cairan di dalam paru-paru pembesaran hati penambahan berat badan yang cepat pembengkakan perut atau tungkai. Pemeriksaan Rontgen thorax Pemeriksaan EKG Echocardiography Bising sistolik dapat ditemukan pada sekitar 60% lansia, dan ini jarang sekali diakibatkan oleh kelainan katup yang parah. Pada katup aorta, stenosis akibat kalsifikasi lebih sering ditemukan daripada regurgitasi aorta. Tapi pada katup mitral, regurgitasi sangat sering dijumpai dan lebih banyak terdapat pada wanita daripada pria Pada lansia sering terdapat bising sistolik yang tidak mempunyai arti klinis yang berarti. Tapi harus hati-hati membedakan fisiologis dengan yang patologis. Bising patologis menandakan adanya kelainan katup yang berat, yang bila tidak ditangani dengan benar akan mengakibatkan hipertrofi ventrikel dan pada akhirnya berakhir dengan gagal jantung Stenosis katup aorta etiologinya adalah akibat kalsifikasi/degeneratif. Stenosis aorta akan berakibat pada pembesaran ventrikel kiri. Dapat terjadi tanpa disertai gejala selama beberapa tahun. Tapi pada akhirnya kondisi ini akan berakhir dengan kerusakan ventrikel permanen yang akhirnya mengakibatkan komplikasi-komplikasi seperti pulmonary vascular congestion (dengan sesak nafas), aritmia ventrikel dan heart block. Sedangkan kelainan pada katup mitral juga dapat mengakibatkan terjadinya Atrial fibrillation dan gagal jantung. Etiologi dari Mitral Stenosis sering disebabkan karena rheumatic fever. Kadang juga disebabkan karena kalsifikasi/degeneratif, tapi jarang. Penyakit Jantung Hypertensif berkaitan dengan tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung bekerja dengan lebih kuat. Tekanan darah tinggi biasanya terdapat pada usia 35 tahun ke atas Semakin tua, tekanan darah akan bertambah tinggi. Prevalensi hipertensi pada orang-orang lanjut usia adalah sebesar 30-65%. Sekitar 60% lansia akan mengalami hipertensi setelah berusia 75 tahun. Kontrol tekanan darah yang ketat pada pasien diabetes berhubungan dengan pencegahan terjadinya hipertensi yang tak terkendali. Hipertensi merupakan gejala yang paling sering ditemui pada orang lanjut usia dan menjadi faktor risiko utama insiden penyakit kardiovaskular Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah naiknya tekanan pada pembuluh darah arteri. Hipertensi terutama diakibatkan oleh dua faktor utama, yang dapat hadir secara independen atau bersama-sama, yaitu :
1. Daya pompa jantung dengan kekuatan yang besar.
2. Pembuluh darah kecil (arteriol) menyempit, sehingga aliran darah memerlukan tekanan yang besar untuk melawan dinding pembuluh darah tersebut. Kategori Tekanan Darah Normal Sistolik Kurang dari 120 mmHg Diastolik Kurang dari 80 mmHg Pre-Hipertensi Sistolik 120 139 mmHg Diastolik 88 89 mmHg Hipertensi ringan (derajat 1) Sistolik 140 159 mmHg Diastolik 90 99 mmHg Hipertensi sedang (derajat 2) Sistolik Lebih dari 160 mmHg dan/atau Diastolik Lebih dari 100 mmHg Pasien hipertensi biasanya meninggal dunia lebih cepat apabila penyakitnya tidak terkontrol dan telah menimbulkan komplikasi ke beberapa organ vital. Sebab kematian yang sering terjadi adalah penyakit jantung dengan atau tanpa disertai stroke dan gagal ginjal. Myocard infark Angina pectoris Gagal jantung kongestif Sistem Saraf Pusat Stroke Hipertensive encephalopathy Ginjal Penyakit ginjal kronik Mata Hipertensive retinopathy Pembuluh Darah Perifer Peripheral vascular disease