Anda di halaman 1dari 19

PRESENTASI KASUS NON PSIKOTIK

GANGGUAN CEMAS MENYELURUH

DiajukanKepada:
dr.Tri Rini BS, Sp. KJ

DisusunOleh:
Mega G4A013053
Radita Ika Pratiwi G4A013055
Yuni Hanifah G4A013056
Indah Annisa Dearizti G1A212099

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA


RS MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
FK UNSOED PURWOKERTO
2015
STATUS PENDERITA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.Ikmah
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Karang Tengah 4/4
Cilongok Banyumas
Tanggal Periksa : 5 Januari 2015
Keluhan Utama
Sering merasa cemas yang
berlebihan
Keluhan Tambahan
Sakit kepala, jantung berdebar-
debar, gemetaran, nyeri ulu hati,
mulut kering, sulit menelan, nyeri
punggung bawah, dan susah tidur.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien perempuan berumur 48 tahun dibawa ke poli jiwa
RSUB pada tanggal 5 Januari 2015 bersama suaminya.
Pasien datang dengan keluhan cemas berlebihan. Gejala
tersebut sudah berlangsung sejak 5 tahun yang lalu
namun semakin berat sejak 3 minggu terakhir. Keluhan
dirasakan setiap hari dan tidak pada situasi tertentu saja.
Selain itu pasien juga mengeluh Sakit kepala, jantung
berdebar-debar, gemetaran, nyeri ulu hati, mulut kering,
sulit menelan, nyeri punggung bawah, dan susah tidur.
Pasien menyangkal konsentrasi dan perhatian berkurang,
percaya diri berkurang,menjadi pesimis, keinginan
membahayakan diri serta bunuh diri.
Pasien merupakan ibu rumah tangga, pekerjaan sehari-hari
hanya dirumah mengurus kebutuhan rumah tangga. Sedangkan
suami pasien merupakan seorang pedagang rempah yang
memiliki penghasilan kurang dari Rp.1000.000 sebulan. Pasien
merasa sangat cemas dan takut akan hari esok yang tidak pasti.
Tidak dapat dijelaskan alasan pasti pasien merasa takut
dikarenakan apa. Pasien dan suami mengatakan bahwa pasien
sangat takut dan cemas akan kehidupannya yang akan
kekurangan. Setiap hari mengalami kecemasan berlebihan akan
hal yang belum tentu terjadi. Suami pasien mengatakan bahwa
pasien jarang bersyukur apa yang didapat, selalu menuntut lebih
karena merasa cemas akan mengahadapi nasib buruk jika
keadaan ekonominya kurang. Pasien selalu ngotot dank keras
kepala akan pendapatnya dan tidak mau mengalah atau
menerima pendapat dari luar. Setiap hari cemas dan tegang
serta keluhan-keluhan lain dirasakan pasien.
Satu setengah tahun yang lalu pasien mengalami gejala stroke dan
sudah sembuh, mengaku bahwa penyakit ini tidak memperberat
kecemasan yang dia alami. Berobat ke poliklinik saraf 4 bulan yang
lalu karena keluhan saraf kejepit yang ditandai dengan rasa sakit
pada punggung bawah pasien dan sudah dilakukan MRI dengan
interpretasi spondylosis lumbal. Pasien juga mengaku memiliki
tekanan darah tinggi namun tidak terkontrol.
Pasien tidak memiliki riwayat cemas pada usia dewasa dan anak-
anak, kepribadian pasien cenderung tertutup dan mulai terbuka
sejak pasien menikah dengan suami pasien. Keluhan rasa cemas
dan takut yang dirasakan sejak 5 tahun yang lalu karena ketakutan
akan ekonomi yang kurang memberat sejak 3 minggu terakhir ini.
Rasa cemas dan takut kehilangan anak-anak juga dirasakan pasien
sejak anak pertama pasien menikah dan sudah tidak tinggal lagi
satu rumah dengan pasien dan suami.
Suami pasien merasa keluhan pasien semakin menambah namun
tidak terlalu mengganngu aktivitas sehari-hari pasien dan tidak
mengganggu fungsi sosial pasien dimasyarakat.
Riwayat Penyakit Dahulu
Psikiatri
Riwayat penyakit psikiatrik disangkal
Riwayat medis umum
Riwayat penyakit susunan saraf : diakui
menderita stroke 1,5 tahun yang lalu dan
spondilosis lumbal
Penggunaan obat-obatan dan alkohol
Pasien tidak memiliki riwayat
mengkonsumsi alkohol maupun obat-
obatan.
Hal-hal yang Mendahului
Penyakit
Faktor Organik
Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala yang
berat, kejang atau panas tinggi.
Faktor Pencetus
Pasien merasa keadaan ekonomi yang selalu kurang
dan tidak pernah berkecukpan.
Faktor Predisposisi
a) Pasien seorang perempuan
b) Pasien dari golongan sosial ekonomi rendah
c) Pasien memiliki riwayat penyakit stroke dan spondilosis lumbal
d) Pasien memiliki kepribadian tertutup (introvert)
Faktor obat obatan dan alkohol
Tidak didapatkan riwayat penggunaan alkohol, obat-
obatan, dan zat adiktif lainnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien baik pihak ayah maupun pihak ibu tidak ada
yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien atau
gangguan jiwa lain.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Pasien dilahirkan dengan persalinan normal saat umur kehamilan
yang cukup. Pasien dilahirkan dengan kehamilan yang
dikehendaki. Pasien adalah anak kelima dari 7 bersaudara.

Riwayat Perkembangan Awal


Sejak kecil pasien dirawat dan diasuh oleh orang tua kandung
pasien sendiri dengan pola asuh yang cukup baik.

Riwayat Perkembangan Seksual


Pasien tidak mengalami gangguan dalam perkembangan
seksualnya
Riwayat Perkembangan Jiwa
Pasien tidak mengalami gangguan dalam perkembangan jiwanya.

Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah hingga SMP. Pasien tidak melanjutkan
pendidikannya karena faktor ekonomi keluarga.

Riwayat Pekerjaan
Pasien merupakan ibu rumah tangga, pernah berdagang namun
sudah tidak lagi sekarang.

Riwayat Perkawinan
Pasien berumur 28 tahun dan sudah menikah selama 20 tahun.
Memiliki 3 orang anak . anak sulung pasien sudah menikah dan
memiliki 1 orang anak ( cucu pasien).
Kegiatan Moral Spiritual
Pasien beragama Islam dan taat beribadah. Pasien juga
sering mengikuti pengajian.

Aktivitas Sosial
Dalam keluarga pasien memiliki hubungan yang baik
dengan anggota keluarga yang lain. Pasien juga cukup
mudah bergaul dengan tetangganya.

Gambaran Kepribadian Premorbid


Sebelum sakit pasien merupakan pribadi yang tertutup
dan jarang menceritakan masalah kehidupannya kepada
orang tua atau orang lain.

Kesan Autoanamnesis: Dapat dipercaya.


Kesimpulan Autoanamnesis
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
Sindrom-Sindrom
Tidak ditemukan adanya sindrom

Diagnosis Banding
Gangguan campuran anxietas dan depresi
Diagnosis Kerja
Axis I : F.41.1. Gangguan Cemas
Menyeluruh
Axis II : Kepribadian Introvert
Axis III :Penyakit Susunan Saraf
Axis IV :Masalah ekonomi
Axis V :GAF 70-61. Beberapa gejala
ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik.
Penatalaksanaan
Farmakoterapi
Obat anti-anxietas : Alprazolam 1x1 mg
Psikoterapi
Pendekatan psikodinamika
Memberikan kepada individu untuk mengeluarkan seluruh isi pikiran dan
perasaan yang muncul di dalam dirinya, sehingga dengan bantuan terapis,
individu dapat memahami konflik intrapsikis yang dialami.
Pendekatan behavioristik
Karena kecemasan merupakan hasil dari belajar (belajar menjadi cemas) maka
untuk menanganinya perlu dilakukan pembelajaran ulang agar terbentuk pola
perilaku baru, yaitu pola perilaku yang tidak cemas.
Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif melihat gangguan kecemasan sebagai hasil dari kesalahan
dalam mempersepsikan ancaman, sehingga untuk mengatasinya dengan
mengajak individu berfikir dan mendesain pola kognitif baru.
Sosioterapi
Manipulasi lingkungan sosial pasien dengan cara keluarga membantu memberikan
penjelasan kepada para tetangga yang tinggal di sekitar rumah pasien untuk tidak
menganggap pasien sebagai orang sakit jiwa. Hal ini diharapkan dapat membantu
kesembuhan pasien .
PROGNOSIS
PREMORBID PROGNOSIS
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak Ada Ad bonam

Pola Asuh Keluarga Perhatian ibu cukup Ad bonam


Kepribadian Premorbid Introvert Ad malam
Stressor Psikososial Ada Ad bonam
Sosial Ekonomi Menengah ke bawah Ad malam
Riwayat Keluhan yang sama Tidak ada Ad Bonam

MORBID PROGNOSIS

Onset Usia Dewasa Muda Tidak Ad Bonam

Jenis Penyakit Gangguan Cemas Menyeluruh Ad Bonam

Perjalanan Penyakit Kronis Ad malam

Kelainan Organik Ada Ad malam

Respon Terapi Belum dapat ditentukkan Dubia


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai