Anda di halaman 1dari 33

HIPERTENSI

KRISIS

Kelompok 5
Hipertensi Krisis

Krisis hipertensi didefinisikan sebagai tingkat


tekanan darah sistolik >180 mmHg dan / atau tingkat
tekanan darah diastolik >120 mmHg dan biasanya
terlihat pada pasien dengan hipertensi esensial.
Krisis hipertensi adalah kondisi klinis
yang parah di mana peningkatan
mendadak tekanan darah arteri dapat
menyebabkan kerusakan akut
pembuluh darah dari organ vital,
sehingga deteksi tepat waktu, evaluasi
dan pengobatan yang memadai penting
untuk mencegah kerusakan permanen
pada organ-organ vital (Sabina, 2014)
Hipertensi, jika tidak terkontrol,
dapat menyebabkan krisis
hipertensi (Aysha, 2014).
pada umunya krisis hipertensi
terjadi pada pasien yang tidak
terartur atau tidak mengkonsumsi
obat antihipertensi.
Epidemiologi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek
perempuan secara signifikan berlebihan diwakili
dibandingkan dengan laki-laki (60% vs 40%, p =
0,007).
Rata-rata usia subyek laki-laki adalah 55,83 11,06
tahun, sedangkan usia rata-rata mata pelajaran
perempuan 'adalah 59,41 11,97 tahun.
Insiden krisis hipertensi adalah 47,22%,
Mayoritas subyek dalam kelompok eksperimen
(28,23%) milik kelompok usia 60-69 tahun: 26,76%
urgensi dan 35,71% darurat. (Sabina, 2014)
KLASIFIKASI KRISIS
HIPERTENSI
1. Hipertensi emergensi (darurat)
Peningkatan tekanan darah sistolik >180 mmHg atau
diastoik > 120 mmHg secara mendadak disertai
kerusakan organ target. (Indra, 2013).

2. Hipertensi urgensi (mendesak)


Hipertensi urgensi merupakan suatu situasi dengan
peningkatan tekanan darah yang nyata tetapi tanpa
disertai gejala klinis yang berat atau kerusakan organ
target yang progresif, namun tekanan darah tetap perlu
diturunkan dalam hitungan jam dengan menggunakan
obat oral. (Asnelia, 2014).
ANATOMI DAN FISIOLOGI
PENYEBAB
Penyebab yang sering adalah
tidak adekuatnya
pengobatan hipertensi
sebelumnya. Krisis hipertensi
terjadi sebagai respon
peningkatan kardiak ouput
atau peningkatan tekanan
perifer
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

a. Genetik
b. Obesitas
c. Merokok
d. Kurang olahraga
e. Kadar garam yg tinggi
f. alkohol
g. Strees lingkungan
h. Usia (Hilangnya ekstensi jaringan dan
atrerosklerosis pada orang tua)
i. pelebaran pembuluh darah.
j. Hipertensi tidak terkontrol (Aysha, 2014).
Faktor-Faktor
Faktor penyebab hipertensi intinya terdapat
perubahan vascular, berupa disfungsi endotel,
remodeling, dan arterial striffness.

faktor penyebab hipertensi emergensi dan hipertensi


urgensi masih belum dipa-hami. Diduga karena
terjadinya peningkatan tekanan darah secara cepat
disertai peningkatan resistensi vaskular. Peningkatan
tekanan darah yang mendadak ini akan
menyebabkan jejas endotel dan nekrosis fibrinoid
arteriol sehingga membuat kerusakan vaskular,
deposisi platelet, fibrin dan kerusakan fungsi
autoregulasi. (Asnelia, 2014)
MANIFESTASI KLINIS

Menurut (Aysha, 2014)


1. Sakit kepala
2. dyspnea
3. nyeri dada
4. pusing
5. muntah
6. epistaksis
7. defisit neurologis
PENATALAKSANA
AN

1. Pantau TD b. Enalaprilat
2. Pertahankan tingkat c. Esmolol
emosional/stress d. Labetalol
3. Pengobatan e. Nikardipin
Kolaborasi untuk f. Fenoldopam(Aysha,
pemberian obat-obatan 2014)
sesuai indikasi 4. OPERASI
a. Diuretik
KOMPLIKASI

1. infark miokard 28,8%


2. edema paru 18,26% .
3. Gagal ginjal akut
4. stroke, penyakit
arteri perifer
5. gagal jantung (Dosh,
2001 halaman 10)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
a) Riwayat dan pemeriksaan fisik
secara menyeluruh
b) Pemeriksaan retina
c) Pemeriksaan laboratorium untuk
mengetahui kerusakan organ seperti
ginjal dan jantung
d) EKG untuk mengetahui hipertropi
ventrikel kiri
Contoh EKG
lanjutan
e) Urinalisa untuk
mengetahui protein dalam
urin, darah, glukosa
f) Pemeriksaan :
renogram, pielogram
intravena arteriogram renal,
pemeriksaan fungsi ginjal
terpisah dan penentuan
kadar urin.
g) Foto dada dan CT scan
Faktor Risiko

terjadi pada pasien yang tidak teratur atau tidak


mengkonsumsi obat antihipertensi (sabina, 2014)
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Tn. K
Umur : 60-69 thn (Sabani, 2014)
Jenis kelamin : laki-laki (Aysha,
2014)
B. Keluhan Utama
Sakit kepala (Sabina, 2014)
C. Riwayat Penyakit sekarang
Sakit kepala, dyspnea, mual, muntah, epistaksis, dan
kecemasan diucapkan. (sabina, 2014)
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
Perokok, DM, hipertensi yang tidak terkontrol (Aysha,
2014)
Riwayat hipertensi : Lama dan beratnya. Obat anti
hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu dan Ayah Tn.K mempunya riwayat Hipertensi dan
Diabetes Militus.
Krisis Hipertensi (KH)
biasanya secara klinis mudah
dilihat tanda dan gejalanya.
Tanda umum adalah:
Sakit kepala hebat
nyeri dada
pingsan
tachikardia > 100/menit
tachipnoe > 20/menit
Muka pucat
TD >180/120 mmHg
Tanda Ancaman Kehidupan
Gejala KH:
Sakit Kepala Hebat
nyeri dada
peningkatan tekanan vena
shock / Pingsan
Pengkajian dengan Pendekatan
ABCDE
Airway
yakinkan kepatenan jalan napas
berikan alat bantu napas jika perlu
(guedel atau nasopharyngeal)
jika terjadi penurunan fungsi
pernapasan segera kontak ahli
anestesi dan bawa segera mungkin ke
ICU
Breathing
kaji saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
oximeter, untuk mempertahankan saturasi >92%.
Berikan oksigen dengan aliran tinggi melalui non
re-breath mask.
Pertimbangkan untuk mendapatkan pernapasan
dengan menggunakan bag-valve-mask ventilation
Lakukan pemeriksaan gas darah arterial untuk
mengkaji PaO2 dan PaCO2
Kaji jumlah pernapasan / Auskultasi pernapasan
Lakukan pemeriksan system pernapasan
Dengarkan adanya bunyi krakles / Mengi yang
mengindikasikan kongesti paru
Circulation
Kaji heart rate dan ritme, kemungkinan
terdengan suara gallop
Kaji peningkatan JVP
Monitoring tekanan darah
Pemeriksaan EKG mungkin menunjukan:
Sinus tachikardi
Adanya Suara terdengar jelas pada S4 dan S3
right bundle branch block (RBBB)
right axis deviation (RAD)
Lakukan IV akses dekstrose 5%
Pasang Kateter
Lakukan pemeriksaan darah lengkap
Jika ada kemungkina KP berikan Nifedipin
Sublingual
Jika pasien mengalami Syok berikan secara
bolus Diazoksid,Nitroprusid
Disability
a. kaji tingkat kesadaran dengan
menggunakan AVPU
b. penurunan kesadaran menunjukan
tanda awal pasien masuk kondisi
ekstrim dan membutuhkan
pertolongan medis segera dan
membutuhkan perawatan di ICU.
Exposure
selalu mengkaji dengan menggunakan
test kemungkinan KP
jika pasien stabil lakukan pemeriksaan
riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
lainnya.
Jangan lupa pemeriksaan untuk tanda
gagal jantung kronik
Dasar Data Pengkajian
A. Aktivitas / istirahat
B. Sirkulasi
C. Integritas Ego
D. Eliminasi
E. Makanan / Cairan.
F. Neurosensori
G. Nyeri/ketidaknyamanan
H. Pernapasan
I. Keamanan
J. Pembelajaran / Penyuluhan
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung yang
berhubungan dengan perubahan afterload
ditandai dengan perubahan tekanan darah.
2. Nyeri kronis yang berhubungan dengan
distres emosi ditandai dengan ekspresi
wajah nyeri (mis., mata kurang bercahaya,
tampak kacau, gerakan mata terpencar,atau
tetap pada satu fokus, meringis).
3. Resiko penurunan perfusi
jaringan yang berhubungan
dengan adanya tahanan
pembuluh darah ditandai
dengan hipertensi.
4. Intoleransi aktifitas yang
berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan
oksigen ditandai dengan
respons tekanan darah
abnormal terhadap aktivitas.
Daftar Pustaka
1. Salkic, Sabina.2014. Clinical Presentation of Hypertensive Crises in Emergency
Medical Services. Mater Sociomed26(1): 1216.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3990398/
2. Almas, Aysha. 2014. Hypertensive Crisis, Burden, Management, and Outcome at a
Tertiary Care Center in Karachi. Int J Chronic Dis; 2014: 413071.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4590913/
3. Wijaya, indra. 2013. Hypertensive Crises in the Adolescent: Evaluation of Suspected
Renovascular Hypertension. Acta Medica Indonesiana - The Indonesian Journal of
Internal Medicine. Vol 45, Number 1.
www.inaactamedica.org/archives/2013/23585409.pdf
4. Hasan, irsan. 2014. HEPATIC ENCEPHALOPHATH. Scientific Journal Of
Pharmaceutical Development dan Medical Application. Vol. 27, No.3. www.dexa-
medica.com/sites/default/files/Medicinus%20Desember%202014.pdf
5. Penatalaksanaan Terkini Krisis Hipertensi Preoperatif.MD Luthfy Lubis. 2013
6. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ved=0ahUKE
wiiiJCRhuHPAhVBtY8KHSkIDeQQFghPMAY&url=http%3A%2F%2Fetd.repository.u
gm.ac.id%2Fdownloadfile%2F70777%2Fpotongan%2FS1-2014-301407-
chapter1.pdf&usg=AFQjCNFtZbcFMk34HrNGRydoeljfQJ9Apg&bvm=bv.135974163,d.
c2I
7. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1999/1/fisiologi-abdul%20majid.pdf

Anda mungkin juga menyukai