Anda di halaman 1dari 29

Pembimbing :

dr. Zulfachmi Wahab, Sp.PD, FINASIM

Oleh:Tiara Perdana Putri


ABSTRAK
LATAR BELAKANG

Kanker paru-paru
sel kecil (small Keterlibatan
cell) : nodus Menjadi
Sarkoidosis
neoplasma limfatikus tantang
penyakit
endokrin umum terjadi diagnosis saat
granulomatosa
15% dr semua pada muncul
multisistem
kanker paru- keduanya bersamaan
paru

Kami melaporkan kasus langka pasien dengan riwayat


sarkoidosis yang didiagnosis dengan kanker paru-paru sel
kecil.
PRESENTASI KASUS

Identitas:
Wanita Afrika Amerika, 65 tahun, riwayat sarkoidosis, mengalami nyeri bahu sisi kanan selama dua bulan.

Permeriksaan:
CT thorax menunjukkan nodul lobus kanan atas dengan limfadenopati mediastinum dan hilus bilateral.
Pemindaian FDG-PET menunjukkan peningkatan serapan lobus kanan atas & KGB mediastinum serta hilus
EBUS dengan biopsi beberapa stase kelenjar getah bening.
Patologi granuloma non-nekrosis tanpa bukti keganasan.
Biopsi terpandu CT lesi lobus kanan atas dan patologi konsisten dengan karsinoma sel kecil.

Diagnosis: kanker sel kecil dengan penyakit nodus.

Terapi: 2 siklus carboplatin dan etoposide.

Tindak lanjut
CT thorax penurunan ukuran
Terapi radiasi
DISKUSI

Dilema diagnostik
tersebut kami
memperlakukan
Sarkoidosis sejati bias keterlibatan nodusnya
dengan reaksi mirip sebagai sebuah
sarkoid pada pasien metastasis kanker
Kurang dari 1 persen kanker tidak
kanker paru-paru dan paru sel kecil
memungkinkan
kebanyakan pada membedakan asal
Reaksi mirip sarkoid kanker paru-paru sel
tercatat di sekitar keterlibatan nodus
squamous.
tumor atau di dalam
kelenjar getah bening
regional yang
mengaliri tumor
tertentu.
PRESENTASI KASUS
IDENTITAS & ANAMNESIS

Wanita Afrika Amerika

65 tahun

Riwayat Sarkoidosis, hyperlipidemia, dan DM

Sarkoidosis sejak 17 tahun yll


17 tahun yg lalu : dgn Steroid dosis tinggi
2 liter oksigen di malam hari selama 10 tahun terakhir
tidak diobati dengan steroid dalam beberapa tahun terakhir

Keluhan Sekarang:
mengalami dyspnea (sesak nafas) pada aktivitas sedang sampai berat, yang stabil

Riwayat Kebiasaan:
Merokok 5 tahun, berhenti sejak 20 thn yll
DATA PENUNJANG
Sinar-X bahu tidak adanya lesi tulang.

Ro thorax tercatat kelainan yang mencurigakan

CT thorax nodul apikal lobus kanan atas 1,1 cm dengan limfadenopati mediastinum dan hilus bilateral.

Spirometri
FVC 2,05 l (85% dari perkiraan),
FEV1 1,4 l (75% dari perkiraan),
FEV1 / FVC sebesar 88%,
TLC 83%, DLCO 29%.
Pemindaian FDG-PET peningkatan serapan memungkinan kelainan sekunder terhadap sarkoidosis atau
metastasis (Gambar 1A-1C)
peningkatan serapan di lobus kanan atas dengan SUV 8,3
pada kelenjar getah bening mediastinum dan hilus SUV hingga 4,6
tidak ada area serapan yang meningkat lainnya.
GAMBAR 1A-1C

Gambar 1. CT FDG-PET: Menampilkan peningkatan serapan pada lobus kanan


atas dan pada kelenjar getah bening mediastinum dan hilus.
DATA PENUNJANG (Cont..)

Tingkat enzim pengubah angiotensin normal.

EBUS dengan biopsi ke beberapa stase kelenjar getah bening

Beberapa pencucian bronkial termasuk lobus kanan atas.

Patologi semua kelenjar getah bening ini menunjukkan banyaknya granuloma non-nekrotik
dan tidak ada bukti keganasan (Gambar 2A dan 2B).

Pencucian bronkial menunjukkan sel bronkial reaktif dan rasio CD4 / CD8 normal.
GAMBAR 2A-2B
(A) Bahan selblok dari aspirasi jarum halus
(fine needle aspiration - FNA) dipandu EBUS
pada nodus limfatikus 4R menunjukkan
banyak fokus kecil peradangan
granulomatosa non-nekrosis (100x).
(B) Granuloma non-nekrosis mengandung
agregat histiosit epitelioid dengan gambaran
padat dan terbatas (200x). Pewarnaan
Grocott methenamine silver (GMS) untuk
organisme fungi dan pewarnaan acid-fast
bacilli (AFB) untuk mikobakteria dilakukan
untuk menilai etiologi infeksi dan hasilnya
negatif. Kurangnya organisme infeksi dan
penampilan granuloma non-nekrosis yang
terbatas adalah tipikal dari sarkoidosis.
DATA PENUNJANG (Cont..)

Biopsy terpandu CT pada lobus lobus atas.

Hasil patologi konsisten karsinoma neuroendokrin grade tinggi yang terdiferensiasi buruk
karsinoma sel kecil (berdasarkan morfologi sel) dengan latar belakang fibrosis dan peradangan
granulomatosa kronis (Gambar 3A dan 3B).
GAMBAR 3A-3B

(A) Biopsi inti lobus kanan atas


menunjukkan infiltrasi sarang dan jaring sel
tumor ganas yang dikelilingi stroma fibrosa
(100x).
(B) Sel tumor mengandung nuklei dengan
kromatin granular halus yang difus serta
nukleus kecil yang tidak mencolok. Cluster
sel tumor sering menampilkan cetakan inti
karena sel tumor memiliki sitoplasma yang
relatif sedikit (400x).
GAMBAR Pelengkap S1

(A) Banyak sel tumor menunjukkan


pewarnaan sitoplasma terhadap penanda
neuroendokrin Chromogranin (400x).
(B) Pewarnaan sitoplasma terlihat pada
penanda neuroendokrin synaptophysin
(400x).
KRONOLOGI & ASSESSMENT

Dirujuk ke rumah sakit kami u/ pengelolaan lebih lanjut.

kelenjar getah bening mediastinum dan hilus yang membesar dan aktif tidak jelas apakah berhubungan
dengan sarkoidosis atau kanker sel kecil serta stadiumnya belum ditentukan (T1aNxM0).

Pertemuan multidisiplin memutuskan

pengkajian pencitraan berulang


mengobati pasien dengan kecurigaan sebagai kanker sel kecil disertai penyakit nodus
menilai responsnya.

Dia dianggap sebagai kandidat bedah yang buruk.


TERAPI

SIKLUS PERTAMA
Pengulangan CT thorax (4 bulan setelah CT toraks awal)
peningkatan ukuran nodul lobus kanan atas (1,1 menjadi 1,6 cm)
kelenjar getah bening paraesofagus kanan (1,2 menjadi 1,7 cm),
kelenjar getah bening lainnya stabil.

Dia tidak menerima pengobatan di antara pengkajian pencitraan sekarang ini dan sebelumnya.

MRI otak tidak menunjukkan adanya penyakit metastasis.

Dia diberi 2 siklus carboplatin dan etoposide, 3 minggu terpisah (Carboplatin pada hari ke-1 dan
etoposide 80 mg / m2 pada hari ke 1, 2 dan 3).

Dia mentolerir pengobatan dengan baik.


TERAPI (Cont..)

SIKLUS KEDUA

CT thorax setelah siklus kedua

penurunan ukuran nodul (1,6 menjadi 1,3 cm) kelenjar getah bening mediastinum dan hilus.

Dia dievaluasi dengan radiasi onkologi dan menjalani kemoradiasi


bersamaan.

Dia menerima 30 perawatan dalam 15 hari (4.500 cGy) termasuk


mediastinum di ruang radiasi.
TERAPI (Cont..)

SIKLUS KE 3, 4 DAN HASIL

Dia juga menyelesaikan siklus 3 kemoterapi pada awal radiasi dan siklus 4 selanjutnya.

Dia juga menjalani radiasi cranium profilaksis (2500 cGy dalam 10 fraksinasi) setelah
selesai kemoterapi.

Pengulangan CT thorax menunjukkan penurunan ukuran nodul paru dan kelenjar getah
bening serta MRI otak negatif lagi. Dia baik-baik saja setelah menjalani perawatannya
dan sedang menjalani follow up.
HASIL
Keterlibatan nodus
Adanya sarkoidosis dan
limfatikus umum Kami melaporkan
kanker paru muncul
terjadi pada kasus langka
bersamaan jarang
keduanya pasien dengan
terjadi.
tantangan riwayat sarkoidosis
Kejadian hanya 1 diagnosis yang didiagnosis
persen, dan biasa pada mempersulit dengan kanker
kanker paru sel gambaran klinis paru-paru sel kecil.
skuamosa.
data yang bertentangan mengenai hubungan sarkoidosis
dan kanker paru-paru.

ada kemungkinan
bahwa proses
peradangan kronis
beberapa penelitian dan jaringan parut
risiko kanker paru- bersamaan dengan
penelitian lain
paru dan kematian kelainan imunitas
kejadian tersebut
akibat kanker paru- yang termediasi sel
mungkin tidak lebih
paru lebih tinggi pada akibat sekunder dari
tinggi dari perkiraan
pasien dengan sarkoidosis bisa
sarkoidosis, menjadi pemicu
potensial terjadinya
karsinogenesis
pemicu keganasan
Terapi

Sarkoidosis diobati
dengan
glukokortikoid dan Mungkin terdapat Sarkoidosis juga
obat lini kedua respon terhadap berespon terhadap
meliputi carboplatin dan terapi radiasi dan
imunosupresan etoposide yang telah digunakan pada
seperti methotrexate diterima pasien kami, neurosarkoidosis
dan azathioprine. bahkan jika refrakter;
limfadenopati
Tidak ada data sekunder akibat Pada pasien kami
mengenai respon sarkoidosis. berespons juga.
agen kemoterapi
terhadap sarkoidosis.
KESIMPULAN
KESIMPULAN

Tidak mungkin membedakan secara definitif jika keterlibatan nodus berasal dari
sarkoidosis atau metastasis kanker sel kecil atau sebuah reaksi mirip sarkoid pada pasien
kami.

Penurunan ukuran limfadenopati terhadap kemoterapi dan radiasi bisa menjadi sekunder
akibat kanker sel kecil; hal itu juga bisa menjadi resolusi interval sarkoidosis.

Dengan dilema diagnostik ini, tim kanker paru-paru multidisiplin kami memutuskan untuk
mengobati keterlibatan nodalnya sebagai metastasis kanker paru-paru sel kecil, karena
dalam perawatanpun dapat terjadi kekambuhan dan membahayakan kelangsungan hidup.
Critical Appraisal

Judul : Lung Cancer or Sarcoidosis: A Diagnostic Dilemma


Sesuai dengan isi penelitian
Penulisan judul < 12 kata
Abstrak :
terdiri dari 1 paragraf
komponen : terdiri dari latar belakang, presentasi kasus, diskusi, kata
kunci.
Kurang dari 250 kata
PICO

Patient : Wanita Afrika Amerika dengan riwayat


sarkoidosis yang didiagnosis terkena kanker paru-paru sel
kecil
Intervention :dilema diagnostik
Comparison : -
Outcome : membedakan keterlibatan nodus berasal dari
sarkoidosis atau metastasis kanker sel kecil
Bukti Valid
valiaditas seleksi
Apakah sampel yang di teliti benar benar memenuhi kriteria ? ya
Apakah pengamatan pasien dilakukan secara cukup panjang dan lengkap? ya
Apakah semua pasien dalam kelompok dianalisis ? tidak
Validitas informasi
Apakah peneliti menjelaskan prosedur pengambilan data yang dilakukan ? tidak
validitas eksterna
Apakah alokasi pasien pada penelitian ini dilakukan secara acak ?
tidak
li
APLIKASI

Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada


pasien kita ?
Tidak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai