dan Rohani
Najis
ialah suatu benda yang
dapat menghalangi seseorang
untuk melakukan ibadah
Thaharah terbagi menjadi dua bagian yaitu
lahir dan batin.
a. Thaharah lahir yaitu thaharah/ suci dari
najis dan hadas yang dapat hilang dicuci
dengan air mutlak (suci menyucikan)
dengan wudu, mandi, dan tayamun.
b. Thaharah batin yaitu membersihkan jiwa
dari pengaruh-pengaruh dosa dan maksiat,
seperti dengki, iri, penipu, sombong, ujub,
dan riya
DASAR HUKUM & URGENSI THAHARAH
1. Disyariatkannya Thaharah.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang taubat dan orang-orang yang
berthaharah (membersihan diri). (QS. Al-
Baqarah : 222)
4. Bagian Dari Iman
Kesucian itu bagian dari Iman
(HR. Muslim)
ALAT THAHARAH
O Air
O Debu
O Benda padat
Thaharah
Jenis
Hakiki Hukmi
Najis Hadats
Warna 6 air
Rasa 1 Tayammu
Tanah m
Aroma
Bersuci dari Hadats
1. Wudlu
Berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil sebelum shalat.
Allah tidak akan menerima shalat hambanya yang dalalm keadaan
berhadast sehingga ia berwudhu atau bertayamum. Karena,
wudhu merupakan hukum pokok di dalam shalat sebagaimana yang
diajarkan oleh Rasulullah.
Sesungguhnya aku diperintahkan untuk berwudhu apabila
hendak mengerjakan shalat.
2. Mandi
A. Mandi wajib saat berhentinya darah haid dan
nifas
Berdasarkan dalil firman Allah,
Oleh sebab itu, hendaklah kalian menjauhkan diri dari
wanita pada waktu haid, dan janganlah kalian mendekati
mereka, sebelum mereka suci (mandi). (Al-Baqarah: 222).
Haidh
Nifas
Melahirkan
Berhubungan suami istri (jima)
Keluar Sperma
Meninggal
HARAM DILAKUKAN (SECARA UMUM)
Shalat
Sujud Tilawah
Puasa
Thawaf
Sai
Menyentuh Mushaf
Melafadzkan Quran
Masuk Masjid
Shalat
Janganlah menyentuh mushaf kecuali orang
yang suci dari hadats (HR. Malik)
Melafadzkan Quran
Niat
Meratakan Air
Sunnah
Mencuci tangan
Membersihkan kemaluan (depan
belakang)
Menghilangkan najis
Wudhu
Mendahulukan kanan
1. ISTINJA
2. ISTIJMAR
3. ISTIBRO
Hikmah dari Thaharah
Guna menyucikan diri dari kotoran berupa
hadats dan najis.
Sebagai syarat sahnya shalat dan ibadah
seorang hamba. Nabi Saw bersabda: Allh tidak
menerima shalat seorang diantara kalian jika ia
berhadats, sampai ia wudhu.
Karena termasuk hal yang disukai Alloh,
bahwasanya Alloh SWT memuji orang-
orang yang bersuci, Firman-Nya:
...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri.(Al-Baqarah:222)