Anda di halaman 1dari 50

HEPATITIS

Nama: Agustina A. Purnomo


NIM: 1061050099

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


PERIODE 12 MEI 2014 s/d 19 JULI 2014
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
HEPATITIS
Hepatitis:
suatu proses peradangan difus, pada
jaringan hati yang dapat disebabkan
oleh infeksi atau toksin dengan gejala
sistemik.
Pembagian :
Menurut ETIOLOGI
- H virus (90%)
- H non virus (10%) : bakteri, parasit, karena obat.

Menurut PERJALANAN PENYAKIT


- Akut (< 3 bulan)
- Sub akut (3-6 bulan)
- Kronik ( > 6 bulan)
SIKLUS GEJALA HEPATITIS AKUT
TABEL HEPATITIS VIRUS
Hepatitis A
Infeksi sistemik akut yang
mempengaruhi organ hati
disebabkan oleh virus hepatitis A
(HAV). Sering juga disebut sebagai
virus enterik.
Hepatitis A Distribution 2005

High
intermediate
Low
EPIDEMIOLOGI :
makanan atau minuman
yang terkontaminasi HAV
-PATOFISIOLOGI-

memasuki aliran darah melalui


epitel di oropharynx atau usus.

Darah membawa virus

Masuk ke hati
Merusak hepatosit dan sel Kupffer
DIAGNOSIS :
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi Palpasi
Hepatomegali
Sklera,kulit, dan mukosa
berwarna kuning pada masa Splenomegali
ikterus Nyeri di kuadran atas

Perkusi Auskultasi
Pekak hati meluas Bising usus normal, namun
Luas daerah timpani bila ada gangguan saluran
berkurang cerna bisa jadi hipertimpani
PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
IgM anti-HAV :Infeksi akut
IgG anti-HAV :Infeksi lama, imun
terhadap HAV
HAV-RNA :mendeteksi infektivitas
Pencegahan : preventif umum dan khusus
HEPATITIS B
DEFINISI
Penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B"
(VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau
kanker hati.
EPIDEMIOLOGI
Ditemukan 350 juta orang merupakan carrier
HBsAg, 220 juta (78%) terdapat di Asia termasuk
Indonesia
ETIOLOGI
TRANSMISI HBV
DIAGNOSA
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Didapatkan sklera dan kulit berwarna
orange-kuning muda atau tua, pada
pemeriksaan palpasi ditemukan pembesaran
hepar.

ikterus Hepatomegali
PENATALAKSAAN :
Perawatan Suportif Dietetik

Medikamentosa
MEDIKAMENTOSA
Obat menurunkan viral load menurunkan
replikasi virus meminimalisasi kerusakan hepar
seperti sirosis dan karsinoma hepar.
Antivirus :

lamivudin(Epifir), adefovir(Hepsera),
tenofovir (Viread), telbivudin (Tyzeka),
dan entecavir (Baraclude)
Modulator sistem imun :
interferon alfa-2a dan interferon alfa-2a
pegylated (Pegasys).
PENCEGAHAN

Bayi yang lahir dari ibu penderita HBV


diterapi dengan antibodi HBV (HBIg).
Vaksin diberikan 12 jam setelah lahir

resiko terkena HBV menurun sampai 95%.


HEPATITIS C
DEFINISI

EPIDEMIOLOGI : 7 juta org Indonesia


diduga mengidap HCV

ETIOLOGI: HCV

CARA PENULARAN : Perkutan,perinatal,seksual


PATOGENESIS
Fibrosis makin banyak,
Mekasnisme timbul
sel hati semakin sedikt
Replikasi virus dalam terus menerus karena
-> kerusakan hati
sel hati inflamasi tidak
lanjut dan sirosis
berhenti
hepatis

Sel stelata
Reaksi cytotoxic T-cell
berproliferasi -> sel
spesifik u/ eliminasi Gambaran
miofibroblas -> matriks
menyeluruh VHC pada histopatologis
kolagen -> fibrosis ->
infeksi akut
sitokin pro-inflamasi

Pada infeksi kronik,


reaksi CTL lemah ->
merusak sel hati -> Respon inflamasi hati -
Peran : menentukan
> aktivasi sel-sel
respon inflamasi prognosis dan
stelata di ruang disse
hati -> virus tidak hati
keberhasilan terapi.
hilang -> kerusakan
berjalan terus
GEJALA KLINIS
20-30% kasus saja yang menunjukkan tanda
hepatitis akut dalam 2-26 minggu setelah
terjadinya paparan.
Gejala klinik & laboratorik tidak dapat
dibedakan antara infeksi hepatitis A, B maupun
C.
Infeksi menjadi kronik pada 70-90% kasus,
seringkali asimptomatik walaupun kerusakan
hati berjalan terus.
Kerusakan hati akibat infeksi kronis tidak dapat
tergambar dalam pemeriksaan fisik maupun
laboratorik kecuali bila sudah terjadi sirosis hati.
Ko infeksi VHC dengan HIV maupun VHB
memperburuk perjalanan penyakit pasien.
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN LAB

Darah, Urin, Serologis


Enzyme Immuno Assay (EIA)

Deteksi Ab thdp
Recombinant assay (RIBA)
anti HCV

Imunokromatografi

Tdk mempunyai arti protektif, hanya


mrpkn indikasi bahwa terjadi pemaparan
HCV.
Walaupun infeksi akut HCV telah hilang,
antibodi thdp HCV masih terus bertahan
bertahun-tahun (18-20 thn).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biopsi Hati

PENATALAKSANAAN :
sedini mungkin untuk mencegah Hepatitis C kronis dan membantu
mengurangi kemungkinan hati menjadi rusak.
1.Interferon alfa : ES
2.Pegylated interferon alfa
3.Ribavirin : ES: penurunan Hb
PENATALAKSANAAN
Pada akhir terapi periksa RNA VHC kualitatif u/ mengetahui
apakah VHC resisten.

Keberhasilan terapi dinilai 6 bln setelah pengobatan periksa RNA VHC kualitatif.
Bila :
RNA VHC tetap (-) : pasien dianggap mempunyai respon
virulogik yang menetap (sustained virulogical response atau SVR)
RNA VHC kembali (+) : pasien dianggap relapser
KOMPLIKASI

Hepatitis kronis sirosis


Ca hepatoselular
PROGNOSIS
60 % pasien yang menjalani terapi mengalami kesembuhan

Kesembuhan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:


Genotip virus (tp1 relatif lebih sulit sembuh dibanding tp2 & 3)
Usia pasien
Kondisi penyakit
Waktu mulai pengobatan
Kepatuhan menjalani pengobatan

PENTING!!!!!! TERAPI SEJAK DINI


PENCEGAHAN

Tidak ada vaksin untuk Hepatitis C.


Cara mencegah adalah dengan mengurangi
resiko paparan dengan virus Hepatitis C baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Infeksi VHD

Sus perinfeksi dengan


Koinfeksi dengan HBV
VHB

Menjadi infeksi VHB


Hepatitis Akut Berat
kronik risiko menjsdi
hepatitis fulminan risiko
prnyakit hati kronis dan
kronik 1-3%
sirosis hati 70-80%
TRANSMISI :
Percutanous exposure
Permucosal exposure
injecting drug use
sex contact
PEMERIKSAAN SEROLOGI PADA VHD DAN VHB
AKUT

Pada masa inkubasi, dapat dijumpai HBsAg, HBeAg,


dan DNA VHB, IgM anti VHD, RNA VHD dan HDAg.
Anti-HBc akan terdeteksi bila penyakit berlanjut.
Anti-VHD terdeteksi pada akhir masa akut dan
kemudian akan menurun titernya setelah penyakit
membaik.
Semua pertanda replikasi virus baik B maupun D,
akan menghilang pada saat memasuki masa
penyembuhan.
IgG maupun IgM anti VHD dapat bertahan sampai
beberapa bulan bahkan beberapa tahun setelah
sembuh.
SUPERINFEKSI VHD VHB
Tanda viremia VHD, yakni RNA VHD dan
HVDAg selama fase praakut.
Selama fase akut didapatkan IgG anti-VHD
dalam titer tinggi dan keduanya dapat bertahan
seterusnya pada infeksi persisten.
Bila HVDAg terdeteksi di serum, titer HBsAg
akan menurun
Hepatitis D - Prevention
HBV-HDV Coinfection
Pre or post exposure prophylaxis to
prevent HBV infection.
HBV-HDV Superinfection
Education to reduce risk behaviors among
persons with chronic HBV infection.
Unenveloped RNA virus, 32-34nm in
diameter
very labile and sensitive
ditularkan melalui ingesti air yg
tercemar.
Gejala klinis :
Incubation period: Average 40 days
Range 15-60 days
Case-fatality rate: Overall 1%-3%, Pregnant women15%-25%
Illness severity: Increased with age
Pada infeksi yg sembuh spontan: asimtomatik
Gejala prodromal: tidak spesifik & gejala gastrointestinal : malaise,
anoreksia, mual dan muntah.
Gejala flu, faringitis, batuk, sakit kepala dan myalgia.
Gejala awal muncul mendadak pada HAV dan HEV
Demam jarang ditemukan, kecuali pd infeksi HAV.
Gejala prodromal menghilang saat timbul kuning, tetapi gejala anoreksia,
malaise, dan kelemahan dapat menetap.
Icterus didahului dg kemunculan urin berwarna gelap, pruritus dpt timbul
ketika icterus meningkat.
Epidemiologic Features

Most outbreaks associated with faecally contaminated


drinking water.
Several other large epidemics have occurred since in the
Indian subcontinent and the USSR, China, Africa and
Mexico.
Minimal person-to-person transmission.
Prevention
IgG anti HEV pada kontak dengan pasien
hepatitis E dapat bersifat proteksi, akan
tetapi efektifitas dari immunoglobulin yang
mengandung anti HEV masih belum jelas.
Pengembangan immunoglobulin titer tinggi
dan Vaksin HEV sedang dalam penelitian
klinis pd daerah endemik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai