High
intermediate
Low
EPIDEMIOLOGI :
makanan atau minuman
yang terkontaminasi HAV
-PATOFISIOLOGI-
Masuk ke hati
Merusak hepatosit dan sel Kupffer
DIAGNOSIS :
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Palpasi
Hepatomegali
Sklera,kulit, dan mukosa
berwarna kuning pada masa Splenomegali
ikterus Nyeri di kuadran atas
Perkusi Auskultasi
Pekak hati meluas Bising usus normal, namun
Luas daerah timpani bila ada gangguan saluran
berkurang cerna bisa jadi hipertimpani
PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
IgM anti-HAV :Infeksi akut
IgG anti-HAV :Infeksi lama, imun
terhadap HAV
HAV-RNA :mendeteksi infektivitas
Pencegahan : preventif umum dan khusus
HEPATITIS B
DEFINISI
Penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B"
(VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau
kanker hati.
EPIDEMIOLOGI
Ditemukan 350 juta orang merupakan carrier
HBsAg, 220 juta (78%) terdapat di Asia termasuk
Indonesia
ETIOLOGI
TRANSMISI HBV
DIAGNOSA
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Didapatkan sklera dan kulit berwarna
orange-kuning muda atau tua, pada
pemeriksaan palpasi ditemukan pembesaran
hepar.
ikterus Hepatomegali
PENATALAKSAAN :
Perawatan Suportif Dietetik
Medikamentosa
MEDIKAMENTOSA
Obat menurunkan viral load menurunkan
replikasi virus meminimalisasi kerusakan hepar
seperti sirosis dan karsinoma hepar.
Antivirus :
lamivudin(Epifir), adefovir(Hepsera),
tenofovir (Viread), telbivudin (Tyzeka),
dan entecavir (Baraclude)
Modulator sistem imun :
interferon alfa-2a dan interferon alfa-2a
pegylated (Pegasys).
PENCEGAHAN
ETIOLOGI: HCV
Sel stelata
Reaksi cytotoxic T-cell
berproliferasi -> sel
spesifik u/ eliminasi Gambaran
miofibroblas -> matriks
menyeluruh VHC pada histopatologis
kolagen -> fibrosis ->
infeksi akut
sitokin pro-inflamasi
Deteksi Ab thdp
Recombinant assay (RIBA)
anti HCV
Imunokromatografi
PENATALAKSANAAN :
sedini mungkin untuk mencegah Hepatitis C kronis dan membantu
mengurangi kemungkinan hati menjadi rusak.
1.Interferon alfa : ES
2.Pegylated interferon alfa
3.Ribavirin : ES: penurunan Hb
PENATALAKSANAAN
Pada akhir terapi periksa RNA VHC kualitatif u/ mengetahui
apakah VHC resisten.
Keberhasilan terapi dinilai 6 bln setelah pengobatan periksa RNA VHC kualitatif.
Bila :
RNA VHC tetap (-) : pasien dianggap mempunyai respon
virulogik yang menetap (sustained virulogical response atau SVR)
RNA VHC kembali (+) : pasien dianggap relapser
KOMPLIKASI