Anda di halaman 1dari 32

Asal dan terbentuknya

Anggota Kelompok :
1. Amanda Dhyan Purna Ramadhani (4211415020)
2. Khoirun Nuzulina (42114150..)
batuan beku intrusif
Panas Bumi

Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung


di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral
ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi
dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses
penambangan.
Sumber energi panas bumi

Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.


Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam k
e dalam pusat bumi.
Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi.
Ada tiga cara pemanfaatan panas bumi:

Sebagai tenaga pembangkit listrik dan digunakan dalam


bentuk listrik
Sebagai sumber panas yang dimanfaatkan secara langs
ung menggunakan pipa ke perut bumi
Sebagai pompa panas yang dipompa langsung dari per
ut bumi
Pengertian Batuan Beku

Menurut Turner (1947), batuan beku ( Igneous Rock) merupkan bat


uan yang terbentuk langsung dari magma baik di bawah permukaan
bumi maupun d atas permukaan bumi.
Batuan beku atau batuan igneous (Bahasa Latin : ignis , api) adak
a jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin atau me
ngeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permu
kaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan
sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).
Ciri Khas Batuan Beku
Penampakannya yang kristalin : panampakan sua
tu massa dari unit-unit kristal yang saling mengun
ci (interlocking) kecuali gelas yang bersifat kristali
n
Tekstur Batuan Beku

Tekstur batuan beku dapat diartikan sebagai hubungan antara mass


a mineral dan massa gelas yang membentuk massa yang menata d
ari batuan.
Tekstur berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir min
eral dalam batuan.
Williams (1982) menyatakan tekstur dapat menggambarkan derajat
kristalisasi, ukuran butir, atau granulasi dan kemas atau hubungan
antar unsur-unsur itu.
A. Derajat Kristalisasi

Yaitu keadaan proporsi antara massa kristal dan massa gelas dalam b
atuan. Adapun 3 kelas derajat kristalisasi yaitu :
1. Holokristalin, apabila massa batuan tersusun seluruhnya ole
h massa kristal
2. Hipokristalin, apabila batuan tersusun oleh massa gelas dan
massa kristal
3. Holohyalin, apabila batuan seluruhnya tersusun oleh massa
gelas
Batu Granit
Holokristalin Batu Obsidian- Holohyalin

Batu Granit- Hipokristalin


B. Granularitas
Yaitu ukuran butiran kristal dalam batuan beku, dapat sangat halus tidak dapat
dikenal meskipun menggunakan mikriskop, tapi dapat pula sangat kasar
Ada 2 kelompok tekstur ukuran butir yaitu
1. Fanerik : Ukuran butir individu kristal relatif besar, dibedakan menjadi u
kuran-ukuran :
a. Halus : ukuran diameter rata-rata kristal individu <1mm
b. Sedang : ukuran diameter rata-rata kristal individu 1 mm- 5 mm
c. Kasar : ukuran diameter rata-rata kristal individu 5 mm- 30 mm
d. Sangat kasar : ukuran diameter rata-rata kristal individu >30 mm
2. Afanitik : Apabila ukuran butir individu kristal relatif sangat halus.
Ryolit- Afanitik
C. Kemas

1. Bentuk Butir, dibedakan menjadi 3 :


a. Euhedral, bentuk kristal dari butiran mineral mempunyai bidang krist
al yang sempurna
b. Subhedral, bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian
kristal yang sempurna
c. Anhedral, bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh bidang kris
tal yang tidak sempurna
2. Relasi ( hubungan antar butir), yaitu hubungan antara kristal satu
dengan kristal lainnya dalam satu batuan
a. Granular, apabila mineral-mineral penyusun batuan beku me
mpunyai ukuran butir yang relatif seragam
Panidiomorfik Granular, sebagian besar mineral berukura
n seragam dan anhedral
Hypidiomorfik Granular, sebagian besar mineralnya relatif
berukuran seragam dan subhedral
Allotriomorfik Granular, berukuran relatif seragam dan anh
edral
Hipidiamorfik- Achondrite
b. Innequigranular, apabila mineral-mineralnya mempunyai
ukuran butir tidak sama, antara lain terdiri atas :
1) Porfiritik, tekstur batuan beku dimana kristal besar (fen
okris) tertanam dalam massa dasar yang lebih halus, d
apat berupa kristal halus, dibedakan menjadi
a) Faneroporfiritik, bila butiran-butiran mineral yang be
sar (fenokris) dikelilingi mineral-mineral yang beruk
uran butir lebih kecil
b) Forfiroafanitik, bila butiran-butiran mineral sulung.
Amigdalodial Basalt-
Faneroparfiritrik
2. Vitroverik
a. Gelasan : tekstur pada batuan beku yang tersusun semuanya oleh
mineral-mineral gelas.
b. Fragmental
Tekstur pada batuan beku yang tersusun oleh fragmen-fragmen
batuan beku hasil letusan gunung api yang bersifat eksplosif
Tekstur Fanerik Franular, dicirikan dengan kenampkan butiran-bu
tiran kristal mineral yang ukurannya relatif seragam dan besar
Tekstur Faneroporfiritik, dicirikan dengan kenampakan butiran-bu
tiran kristal yang tidak seragam, yang besar (ferokris) dikelilingi ol
eh massa dasar yang juga masih dapat terlihat dengan mata tela
njang
Tekstur Porfiro Afanitik, dicirikan dengan penampakan fer
okris dengan massa dasar yang sangat lembut, tidak da
pat terlihat dengan mta telanjang
Tekstur Afanitik, dicirikan dengan butir-butir kristal yang s
angat halus. Kdang juga sudah hadir mineral gelas. Dipe
rkirakan merupakan batuan volkanik yang terbentuk akib
at pendinginan yang sangat cepat
c. Tekstur Khusus adalah suatu batuan
beku yang tidak hnya menunjukkan hub
ungn ntara bentuk dan ukuran butir, teta
pi juga menunjukkan arah serta pertum
buhan bersama antara mineral-mineral
yang berbeda. Tekstur khusus terdiri da
ri :
1. Intergranular, dimana dalam tekstur
ini ruang antar kristal-kristal Plagiokl
as ditempati oleh kristal-kristal pirok
sen, olivine atau bijih besi
2. Trakkitik, dimana dalam tekstur ini p
iroksen dan sanidin tertanam dalam m
assa dasar. Kristal sanidin yang relatif
tampak berjajar dengan isian butir-buti
r piroksen, oksida besi, dan asesori mi
neral.
3. Diabasik, dimana dalam tekstur ini
plagioklas tumbuh bersama piroksen,
disini piroksen tidak terlihat jelas dn pl
agioklas hadir terhadap piroksen
Klasifikasi Batuan Beku
A. Berdasarkan Genetika

1. Batuan Ekstrusi
2. Batuan Intrusi
a. Bentuk Tabular
b. Bentuk Silinder atau Pipa
c. Bentuk Tidak beraturan
B. Berdasarkan Mineralogi
Menurut S.j. Shad, 1943 batuan beku dibagi menjadi empat macam b
erdasarkan pada mineralogi yang mempengaruhi indeks warna mineral, di ma
na akan menunjukkan perbandingan Mafic dengan mineral Felsik.
a. Leucrocratic rock, bila batuan beku tersebut mengandung 30% mineral M
afic
b. Mesocratic rock, bila batuan beku mengandung 30%-60% mineral Mafic.
c. Melanocratic rock, bila batuan beku tersebut mengandung 60%-90% mine
ral Mafic.
d. Hipermelanuc rock, bila batuan beku tersebut mengandung lebih dari 90
% mineral Mafic.
Quartz- Leucrocratic Rock
C. Berdasarkan Komposisi Kimia
Batuan beku disusun oleh senyawa-senyawa kimia yang m
embentuk mineral serta miineral-mineral penyusun batuan
beku, salah satu klasifikasi batuan beku dari komposisi kim
ia adalah dari senyawa oksida seperti SiO2, TiO2, Al2O3,
Fe2O3, FeO, MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O, H2O, P2O5.
Klasifikasi Penamaan Batuan Beku
a. Batuan Alam : Tekstur dari batu
an ini dapat dilihat tanpa meng
gunakan alat pembesar atau de
ngan mata telanjang
Batu Scoria Batu Apung
b. Batuan Gang : Batuan ini berte batuan gang batuan gang
kstur porfiritik dengan feneritik
c. Batuan lelehan : Untuk batuan i
ni tidak dapat di lihat dengan m
ata telanjang dan harus mengg
unakan alat pembesar seperti
mikroskop Batu Obsidian batuan gang
Magma
Magma merupakan batu-batuan cair yang terlet
ak di dalam kamar magma di bawah permukaa
n bumi.
Magma di bumi merupakan larutan silika bersu
hu tinggi yang kompleks dan merupakan asal s
emua batuan beku.
Aktivitas Magma Dalam Bumi
Ada beberapa tipe dari Selain itu sebagian t
bentuk tubuh batuan be ubuh batuan beku t
ku instrusif yang terbent ersebut ada yang m
uk pada waktu magma emotong perlapisan
mengkristal di dalam bu batuan sedimen dan
mi. Bentuk-bentuk tubu ada pula yang mene
h tersebut ada yang tab robos diantara perla
ular, dan ada pula yang pisan batuan sedim
masif. en.
Batuan beku intrusif mempunyai variasi uk
uran dan bentuk yang sangat besar.
Dike adalah batuan beku diskordan yang dibentuk oleh
magma yang menerobos melalui retakan yang memotong
perlapisan batuan sedimen.
Sill adalah batuan beku yang tabular yang berbentuk keti
ka magma menerobos melalui bidang perlapisan batuan se
dimen.
Lakolit merupakan batuan beku konkordan seperti sill ya
ng terbentuk pada lingkungan dekat permukaan.
Batolit merupakan tubuh batuan beku diskordan yang sa
ngat besar, dengan diameter lebih dari 40.000 km2.
Asal Usul Magma
Di alam, batuan yang dalam akan melebur oleh salah satu sebab dari dua fakt
or, yaitu pertama, batuan akan melebur karena temperatur naik melebihi titik le
bur batuan tersebut. Kedua tanpa kenaikan temperatur, pengurangan tekanan
disekitar batuan akan menyebabkan titik lebur batuan turun. Kedua proses ters
ebut merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam proses pembe
ntukan magma.

Di alam, batuan yang dalam akan melebur oleh salah satu sebab dari dua fakt
or, yaitu pertama, batuan akan melebur karena temperatur naik melebihi titik le
bur batuan tersebut. Kedua tanpa kenaikan temperatur, pengurangan tekanan
disekitar batuan akan menyebabkan titik lebur batuan turun. Kedua proses ters
ebut merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam proses pembe
ntukan magma.
Massa Batuan Beku
Massa batuan merupakan volume batuan yang terdiri dan material b
atuan berupa mineral, tekstur dan komposisi dan juga terdiri dari bidan
g-bidang diskontinu, membentuk suatu material dan saling berhubunga
n dengan semua elemen sebagai suatu kesatuan. Kekuatan massa bat
uan sangat dipengaruhi oleh frekuensi bidang-bidang diskontinu yang t
erbentuk, oleh sebab itu massa batuan akan mempunyai kekuatan yan
g lebih kecil bila dibandingkan dengan batuan utuh. Menurut Hoek & Br
ay (1981) dalam Sitohang (2008), massa batuan adalah batuan insitu y
ang dijadikan diskontinu oleh sistem struktur seperti joint, sesar dan bi
dang perlapisan.

Anda mungkin juga menyukai