Anggota Kelompok :
1. Amanda Dhyan Purna Ramadhani (4211415020)
2. Khoirun Nuzulina (42114150..)
batuan beku intrusif
Panas Bumi
Yaitu keadaan proporsi antara massa kristal dan massa gelas dalam b
atuan. Adapun 3 kelas derajat kristalisasi yaitu :
1. Holokristalin, apabila massa batuan tersusun seluruhnya ole
h massa kristal
2. Hipokristalin, apabila batuan tersusun oleh massa gelas dan
massa kristal
3. Holohyalin, apabila batuan seluruhnya tersusun oleh massa
gelas
Batu Granit
Holokristalin Batu Obsidian- Holohyalin
1. Batuan Ekstrusi
2. Batuan Intrusi
a. Bentuk Tabular
b. Bentuk Silinder atau Pipa
c. Bentuk Tidak beraturan
B. Berdasarkan Mineralogi
Menurut S.j. Shad, 1943 batuan beku dibagi menjadi empat macam b
erdasarkan pada mineralogi yang mempengaruhi indeks warna mineral, di ma
na akan menunjukkan perbandingan Mafic dengan mineral Felsik.
a. Leucrocratic rock, bila batuan beku tersebut mengandung 30% mineral M
afic
b. Mesocratic rock, bila batuan beku mengandung 30%-60% mineral Mafic.
c. Melanocratic rock, bila batuan beku tersebut mengandung 60%-90% mine
ral Mafic.
d. Hipermelanuc rock, bila batuan beku tersebut mengandung lebih dari 90
% mineral Mafic.
Quartz- Leucrocratic Rock
C. Berdasarkan Komposisi Kimia
Batuan beku disusun oleh senyawa-senyawa kimia yang m
embentuk mineral serta miineral-mineral penyusun batuan
beku, salah satu klasifikasi batuan beku dari komposisi kim
ia adalah dari senyawa oksida seperti SiO2, TiO2, Al2O3,
Fe2O3, FeO, MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O, H2O, P2O5.
Klasifikasi Penamaan Batuan Beku
a. Batuan Alam : Tekstur dari batu
an ini dapat dilihat tanpa meng
gunakan alat pembesar atau de
ngan mata telanjang
Batu Scoria Batu Apung
b. Batuan Gang : Batuan ini berte batuan gang batuan gang
kstur porfiritik dengan feneritik
c. Batuan lelehan : Untuk batuan i
ni tidak dapat di lihat dengan m
ata telanjang dan harus mengg
unakan alat pembesar seperti
mikroskop Batu Obsidian batuan gang
Magma
Magma merupakan batu-batuan cair yang terlet
ak di dalam kamar magma di bawah permukaa
n bumi.
Magma di bumi merupakan larutan silika bersu
hu tinggi yang kompleks dan merupakan asal s
emua batuan beku.
Aktivitas Magma Dalam Bumi
Ada beberapa tipe dari Selain itu sebagian t
bentuk tubuh batuan be ubuh batuan beku t
ku instrusif yang terbent ersebut ada yang m
uk pada waktu magma emotong perlapisan
mengkristal di dalam bu batuan sedimen dan
mi. Bentuk-bentuk tubu ada pula yang mene
h tersebut ada yang tab robos diantara perla
ular, dan ada pula yang pisan batuan sedim
masif. en.
Batuan beku intrusif mempunyai variasi uk
uran dan bentuk yang sangat besar.
Dike adalah batuan beku diskordan yang dibentuk oleh
magma yang menerobos melalui retakan yang memotong
perlapisan batuan sedimen.
Sill adalah batuan beku yang tabular yang berbentuk keti
ka magma menerobos melalui bidang perlapisan batuan se
dimen.
Lakolit merupakan batuan beku konkordan seperti sill ya
ng terbentuk pada lingkungan dekat permukaan.
Batolit merupakan tubuh batuan beku diskordan yang sa
ngat besar, dengan diameter lebih dari 40.000 km2.
Asal Usul Magma
Di alam, batuan yang dalam akan melebur oleh salah satu sebab dari dua fakt
or, yaitu pertama, batuan akan melebur karena temperatur naik melebihi titik le
bur batuan tersebut. Kedua tanpa kenaikan temperatur, pengurangan tekanan
disekitar batuan akan menyebabkan titik lebur batuan turun. Kedua proses ters
ebut merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam proses pembe
ntukan magma.
Di alam, batuan yang dalam akan melebur oleh salah satu sebab dari dua fakt
or, yaitu pertama, batuan akan melebur karena temperatur naik melebihi titik le
bur batuan tersebut. Kedua tanpa kenaikan temperatur, pengurangan tekanan
disekitar batuan akan menyebabkan titik lebur batuan turun. Kedua proses ters
ebut merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam proses pembe
ntukan magma.
Massa Batuan Beku
Massa batuan merupakan volume batuan yang terdiri dan material b
atuan berupa mineral, tekstur dan komposisi dan juga terdiri dari bidan
g-bidang diskontinu, membentuk suatu material dan saling berhubunga
n dengan semua elemen sebagai suatu kesatuan. Kekuatan massa bat
uan sangat dipengaruhi oleh frekuensi bidang-bidang diskontinu yang t
erbentuk, oleh sebab itu massa batuan akan mempunyai kekuatan yan
g lebih kecil bila dibandingkan dengan batuan utuh. Menurut Hoek & Br
ay (1981) dalam Sitohang (2008), massa batuan adalah batuan insitu y
ang dijadikan diskontinu oleh sistem struktur seperti joint, sesar dan bi
dang perlapisan.