Anda di halaman 1dari 16

Oleh : Ema Nuramalia (061001076)

Pembimbing : dr. Nurdiani, Sp.A


Demam dengue merupakan sindrom jinak sebab arbovirus
dengan karakter demam bifasik, mialgia atau athralgia, rash,
leucopenia dan limfadenopati.

DHF ialah suatu infeksi Arbovirus akut, ditularkan oleh nyamuk


spesies Aedes dan sebagai salah satu manifestasi simptomatik
dari infeksi virus dengue dengan karaktristik yang timbul akibat
peningkatan permeabilitas kapiler, hemostasis yang abnormal.

Dengue shock syndrome adalah demam berdarah dengue yang


disertai renjatan.
Penyakit ini terdapat di daerah tropis, terutama di negara ASEAN dan Pasifik

Barat. Di Indonesia dikenal 2 jenis nyamuk Aedes, yaitu:

Aedes Agypti

Paling sering ditemukan.

Hidup di daerah tropis, hidup dan berkembang biak di dalam rumah, yaitu di

tempat penampungan air jernih atau penampungan air di sekitar rumah.

Sepintas lalu tampak berlurik, berbintik-bintik putih.

Biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.

Jarak terbang 100 meter.


Aedes Albopictus
Habitatnya di tempat air jernih. Biasanya di sekitar rumah atau
pohon-pohon, tempat yang menampung air hujan yang bersih,
seperti pohon pisang, pandan, kaleng bekas.
Menggigit pada waktu siang hari.
Jarak terbang 50 meter.
Patofisiologi yang menentukan berat penyakit dan membedakan DHF
dari DD ialah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah,
menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopeni, dan
diathesis hemoragik.
Pada kasus berat, renjatan terjadi secara akut, nilai hematokrit
meningkat bersamaan dengan menghilangnya plasma melalui endotel
dinding pembuluh darah.
Plasma merembes selama perjalanan penyakit mulai dari permulaan
demam dan mencapai puncaknya pada masa renjatan, pada renjatan
berat volume plasma dapat menurun sampai dari 30%.

Anda mungkin juga menyukai