Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

TRANSFUSI DARAH PADA BAYI

Oleh :
Willy Oematan, S.Ked

Pembimbing :
dr. Woro Indri Padmosiwi, Sp.A
dr. Debora Shinta Liana Raya, Sp.A
PENDAHULUAN

BBL membutuhkan transfusi lebih sering


dibandingkan anak yang lebih besar : World Health
Transfusi darah adalah berat badan lahir sangat rendah Organization
suatu rangkaian proses (BBLSR), (WHO) memberi
pemindahan darah seringkali dilakukan pemeriksaan darah pedoman bahwa
donor kedalam sirkulasi selama perawatan , any transfusion
darah resepien sebagai terbatas atau lambatnya respon which is not
usaha pengobatan sumsum tulang BBL terhadap stress indicated is
hematologik
contra indicated.
sering terjadi proses hemolisis
LANJUTAN.....

Transfusi darah Darah lengkap, sel Trombosit, plasma


pada praktik klinik darah merah pekat, segar beku,
dapat menggunakan sel darah merah kriopresipitat, dan
berbagai jenis yang dicuci (washed sebagainya sesuai
komponen : erythrocytes/WE) indikasi.
DARAH
Fungsi pembawa mekanisme
pertahanan
oksigen tubuh
mekanisme
(oxygen terhadap hemostasis
carrier) infeksi

Komponen darah

Plasma darah : bagian cair darah yang


sebagian besar terdiri atas air,
elektrolit dan protein darah

Butir-butir darah (blood corpuscles)


1. Erotrosit
2. Leukosit
3. trombosit
Transfusi darah

Transfusi darah adalah suatu


rangkaian proses pemindahan
darah donor kedalam sirkulasi
darah resepien sebagai usaha
pengobatan.

Dapat berupa transfusi


darah lengkap maupun
transfusi komponen darah
Mengembalikan
dan
mempertahankan
volume yang
normal peredaran
darah.

Mengganti
Memperbaiki kekurangan
fungsi
hemostasis. Tujuan komponen
seluler atau
kimia darah.

transfusi
darah
Meningkatkan
Tindakan
oksigenasi
terapi khusus.
jaringan.
Jenis-Jenis Transfusi Darah
Transfusi sel darah merah
Transfusi trombosit
Transfusi granulosit
Transfusi plasma beku segar
Transfusi kriopresipitat
Transfusi Sel Darah Merah
Sel darah merah merupakan komponen darah yang paling sering
ditransfusikan pada bayi baru lahir
Sebagian besar BBL dengan berat badan kurang dari 1500 gram
membutuhkan transfusi selama perawatannya

Tujuan utama transfusi sel darah merah adalah untuk menjamin


oksigenasi jaringan yang adekuat
meningkatkan konsentrasi hemoglobin pasien yang mengalami
anemia simptomtik

Yang termasuk dalam anemia simptomatik yaitu penderita dengan


kadar hemoglobin yang rendah yang mengalami pucat, sesak napas,
takikardia, malas minum dan penurunan berat badan
Pengukuran oksigenasi jaringan dengan
mengukur konsentrasi laktat dalam darah atau
ektraksi fraksional oksigen merupakan patokan
yang lebih baik untuk menentukan kapan kita
harus melakukan transfusi dibandingkan kadar
hemoglobin

kadar hemoglobin dikombinasikan dengan


kebutuhan oksigen dan kebutuhan ventilasi
mekanik sering digunakan sebagai pedoman
untuk melakukan transfusi darah pada bayi baru
lahir

Terdapat banyak variasi pedoman transfusi sel


darah merah yang dipakai oleh berbagai
institusi. Hal ini terjadi karena lebih banyak
pedoman tersebut didasarkan atas
pengalaman klinisi atau institusi yang
bersangkutan dibandingkan dengan yang
didasarkan pada bukti ilmiah (evidence base).
New York Council on Human
Blood and Transfusion Service
Pedoman transfusi sel darah merah pada pasien berumur kurang dari empat bulan
1. Ht < 20 % dengan jumlah retikulosit yang rendah dan gejala anemiaa
2. Ht < 30 % pada bayi dengan :
< 35 % O2 Head Box
O2 kanul hidung
CPAP dan atau IMV dengan ventilasi mekanik pada tekanan < 6 cmH2O
Apnea atau bradikardi yang bermaknab
Takikardi atau takipnea yang bermaknac
Peningkatan berat badan yang rendahd
1. Ht < 35 % pada bayi dengan :
< 35 % O2 Head Box
1. Ht < 45 % pada bayi dengan :
Dengan Extracorporeal membrane oxygenation (ECMO)
Dengan penyakit jantung sianotik congenital
a. Takikardi, takipnea, poor feeding
b. Lebih dari enam episode dalam 12 hari atau dua episode dalam 24 hari yang memerlukan ventilasi
menggunakan balon dan sungkup sedang mendapatkan dosis terapi methylxanthines.
c. Detak jantung > 180 kali/menit dalam 24 jam; frekwensi napas > 80 kali/menit dalam 24 jam.
d. Peningkatan berat < 10 g/hari diobservasi selama 4 hari dengan mendapatkan 100 kkal/kg/hari.
The British Commite for Standard in Hematology
Transfusion Task Force
Blood Center of Wisconsin
Pediatric Transfusion Guidlines
1. kehilangan darah masif atau kehilangan darah akut akibat trauma, operasi atau penyebab
lainnya yang terkait dengan syok hipovolemik
2. Hgb <8 g / dl (hct <24%) pada neonatus stabil dengan manifestasi klinis anemia (takikardia,
takipnea, makanan yang buruk, kenaikan berat badan yang buruk, apnea)
3. Hgb <10 g / dl (hct <30%) pada neonatus dengan :
Membutuhkan 02 <35% dengan kap atau kanula nasal
Mengunakan CPAP atau ventilator denagan pengaturan stabil (mean airway preassure < 6cm
dari air)
Apnea atau bradikardi yang signifikan, takikardi atau takipnu yang signifikan
Berat badan rendah ( susah makan)
4. Hgb < 12 g/dL (Hct < 35%) pada neonatus dengan :
Membutuhkan FiO2 > 35%
Mengunakan CPAP atau intermittent mandatory ventilation dengan mean airway pressure >
6-8 cm dari air
Status respirasi memburuk
Dengan hipotensi atau shock yang membutuhkan vasopresor
Pemulihan dari operasi mayor
Trauma kepala berat
5. Hgb < 15 g/dL (hct < 45%) pada neonatus
Dengan cyanotic congenital heart disease
Jenis-jenis sel darah merah
Darah lengkap (whole blood)
Sel darah merah pekat (packed red cell)
Sel darah merah rendah leukosit (red
blood cell, leucocyte-reduced)
Sel darah merah cuci (washed red cell)
Sel darah merah beku-dicairkan cuci
(frozen-thawed-deglycerolized RBC)
Sel darah merah diradiasi (iridiated RBC)
Kecepatan transfusi

Syok hipovolemi tetesan cepat

Normovolemi 3-5 ml/kg/jam

- Hb<5 transfusi PRC 5 ml/kgBB 1 jam pertama


Sisa darah dihabiskan dalam 2-3 jam tidak
melebihi 10-15 ml/kgBB/hari
Transfusi trombosit

Jumlah trombosit
Trombosit <100.000
BBL=anak/orang
trombositopenia
dewasa 150.000-
neonatal
400.000/ml

BBLSR dgn trombositopenia


78% Perdarahan peri
intraventrikuler dengan >banyak Transfusi trombosit
derajat 3 &4 alasan transfusi 10-20 mL/kgBB
pada BBL dengan
trombositopenia
Jumlah Neonatus tanpa pendarahan Neonatus NAITP (terbukti atau
Trombosi dengan tersangka)
t pendarahan
(x 109/l)
< 30 Ditransfusi pada semua pasien Transfusi Transfusi (dengan HPA-
compatible platelet)

30-49 Jangan ditransfusi jika secara klinis stabil Transfusi Transfusi (dengan HPA-
Ditransfusi bila : compatible platelet)
< 1000 g dan umur < 1 minggu
Klinis tidak stabil
Sebelumnya ada komplikasi
pendarahan mayor
Sedang terjadi pendarahan minor
Koagulapati yang berlanjut
Memerlukan tindakan bedah atau
Transfusi Tukar
Penurunan jumlah trombosit dan
sepertinya akan turun dibawah 30
50-99 Tidak di transfuse Transfusi Transfusi (dengan HPA-
compatible platelet jika
ada pendarahan yang
banyak)
>99 Tidak di transfuse Tidak di transfusi Tidak di transfusi
Transfusi Granulosit

Transfusi granulosit dipertimbangkan pada


penderita:
Jenis infeksi Respon antibiotik Usia bayi Jumlah neutrofil
1. Sepsis Tidak respon < 2minggu <3000/L
Bakterial antibiotik adekuat

2. Sepsis Tidak respon >2 minggu <500/L


bakterial antibiotik adekuat

3. Infeksi jamur - < 2 minggu - <3000/L


- > 2 minggu - <500/L
Transfusi granulosit

Granulosit paling lambat harus


diberikan 12 jam setelah pembuatan
Jika > 12 jam fungsi granulosit hilang
Dosis transfusi granulosit 1-2 x 109
granulosit/kgBB per kali transfusi (2 x
sehari)
Transfusi plasma beku segar

Plasma komponen cair dari darah


lengkap yg dipisahkan dan dibekukan
dalam 8 jam setelah pengambilan
Diberikan pada defisiensi faktor
pembekuan
Dosis yang diberikan 10-20 mL/kgBB.
Indikasi transfusi plasma segar
beku pada BBL :
1. Defisiensi faktor pembekuan dengan perdarahan atau
sebelum tindakan invasif atau pembedahan.
2. Defisiensi vitamin K yang mengakibatkan gangguan
pembekuan dengan perdarahan atau tindakan invasif atau
pembedahan.
3. Trombotik trombositopenia purpura.
4. Terapi pengganti pada defesiensi antithrombin III kongenital,
defisiensi protein C, defisiensi protein, bila faktor spesifik
tadi tidak tersedia.
5. Bukti klinis ditemui koagulopati dimana pemeriksaan
laboratorium tertunda.
Transfusi kriopresipitat

Setiap kantong kriopresipitat mengandung :


- 80-120 unit faktor VIII koagulasi
- 150-200 mg fibrinogen
- faktor XIII dan faktor von Willibrand

Dosis 40-50 unit/kgBB (loading dose)diteruskan 20-25


unit/kgBB setiap 12 jam, sampai perdarahan atau luka
pembedahan telah sembuh.
Indikasi Transfusi
Kriopresipitat

Pengobatan Hipofibrinogenemia atau


perdarahan atau disfibrinogenemia degan Replacement
persiapan perdarahan atau pra therapy pada
pembedahan pembedahan defisiensi faktor
penderita hemofilia XIII. Pada
A, penyakit von koagulasi
Willibrand dengan intravascular
perdarahan. disseminate,
kadang diberikan
Prosedur Transfusi Pemberian
Darah

Hangatkan darah Periksa Nadi, TD, Pasang Infus set


perlahan suhu dan RR darah

5 menit pertama
tetes perlahan Berikan Nacl
awasi reaksi fisiologis
alergi
Risiko Transfusi Darah

Reaksi transfusi hemolitik cepat


Reaksi transfusi hemolitik lambat
Reaksi alergi
Reaksi demam non hemolitik
Risiko Non Infeksi Transfusion-related lung injury
GVHD (graft versus host disease)
Circulatory over load
Hipokalsemia
Hipotermia

Virus Hepatitis
Risiko infeksi Virus sitomegalus
Virus HIV
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai