Normalisasi 1
Normalisasi 1
Dawid Mathias
Normalisasi
Normalisasi adalah proses pembentukan struktur
basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa
dihilangkan.
Proses normalisasi merupakan proses
pengelompokan data elemen menjadi tabel yang
menunjukkan entity dan relasinya (Kristanto, H.,
1994).
Normalisasi data merupakan suatu proses untuk
mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efisien
dan bebas dari anomali, dan mengacu pada cara data
item dikelompokkan ke dalam struktur record.
The goal of a relational database design is to
generate a set of relation scheme that allow
us to store informastion easily. One approach
is to design scheme that are in an appropriate
normal form (silberschatz, H., 1991)
Normalisasi adalah suatu teknik untuk
mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel
untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam
suatu organisasi.
Tujuan Normalisasi
Ketergantungan fungsional :
No-pem --> Na-pem
No-bar, No-pem --> Jumlah (Tergantung penuh thd keynya)
Ketergantungan Transitif
Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung
transitif pada atribut X , jika atribut Y
tergantung pada atribut X pada relasi R dan
atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi
R. (X Y, Y Z , maka X Z )
Pengertian Dependensi Transitif
Suatu atribut Z mempunyai dependensi
transitif terhadap X jika:
Y memiliki dependensi terhadap X dan
Z memiliki dependensi terhadap Y
X Z
XYZ
Contoh Dependensi Transitif
Kuliah Ruang Tempat Waktu
Jaringan Komputer Merapi Gedung Utara Senin, 08.00-09.50
Pengantar Basis Data Merbabu Gedung Utara Selasa, 08.00-09.50
Matematika I Rama Gedung Selatan Rabu, 10.00-11.50
Sistem Pakar Sinta Gedung Selatan Kamis, 08.00-09.50
Kecerdasan Buatan Merapi Gedung Utara Selasa, 10.00-11.50
06008 1 P1 Pensil 5
06008 2 P2 Buku Tulis 10
06008 3 P3 Penggaris 6
06008 4 P4 Penghapus 4
06009 1 P3 Penggaris 1
06009 2 P5 Pulpen 10
06009 3 P6 Spidol 5
06010 1 P1 Pensil 4
06010 2 P2 Buku Tulis 10
Anomali penyisipan:
Seorang salesman baru yang bertugas di Jateng tidak dapat dimasukkan dalam
tabel sampai salesman tersebut mendapatkan seorang pelanggan
Anomali penghapusan:
Jika pelanggan A-002 dihapus, informasi bahwa Dian menangani daerah Jabar ikut
hilang
Anomali peremajaan:
Jika katakanlah Farkan mendapat penugasan baru untuk menangani daerah
Kalimantan, maka sejumlah baris harus diremajakan agar data tetap konsisten
Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling
ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF)
Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau
BCNF karena sudah cukup memadai untuk
menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas
baik.
Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat
terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut
tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga
(3rd Normal Form / 3NF).
Tabel Universal
Tabel Universal (Universal / Star Table)
sebuah tabel yang merangkum semua kelompok
data yang saling berhubungan, bukan
merupakan tabel yang baik.
Misalnya:
Tabel Universal
Bentuk-bentuk Normal
1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form /
1NF)
2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form /
2NF)
3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF)
4. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF)
6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
Bentuk Normal Tahap Pertama (1st
Normal Form / 1NF)
Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah
tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak
(multivalued attribute), atribut composite
atau kombinasinya dalam domain data yang
sama.
Setiap atribut dalam tabel tersebut harus
bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)
Contoh 1
Misal data mahasiswa sbb:
Atau:
Tabel Hobi
Contoh 2 (composite)
JadwalKuliah
Kodekul NamaKul Dosen Kelas Jadwal
JadwalKuliah
Kodekul NamaKul Dosen Kelas JadwalHari JadwalJam
Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal
Form)
Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel
jika telah memenuhi bentuk 1NF, dan semua atribut
selain primary key, secara utuh memiliki Functional
Dependency pada primary key
Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF, jika ada atribut
yang ketergantungannya (Functional Dependency)
hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada
sebagian dari primary key)
Jika terdapat atribut yang tidak memiliki
ketergantungan terhadap primary key, maka atribut
tersebut harus dipindah atau dihilangkan
Contoh
Tabel berikut memenuhi 1NF tapi tidak termasuk 2NF:
Mhs_nrp mhs_nama mhs_alamat mk_kode mk_nama mk_sks nihuruf
karena masih terdapat atribut non primary key (yakni alm_kota dan
alm_Provinsi) yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non
primary key yang lain (yakni alm_kodepos):
alm_kodepos {alm_Provinsi, alm_kota}
Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi:
Mahasiswa (Nrp, nama, alm_jalan, alm_kodepos)
Kodepos (alm_kodepos, alm_provinsi, alm_kota)
Boyce-Code Normal Form (BCNF)
Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap
functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan
atribut dalam bentuk: X Y maka X adalah super key
tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan functional
dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari
tabel-tabel hasil dekomposisi
Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap
3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk
functional dependency X A, BCNF tidak membolehkan A
sebagai bagian dari primary key.
Bentuk Normal Tahap Keempat (4th
Normal Form /4NF)
Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah
tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan
tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari
sebuah multivalued atribute
Untuk setiap multivalued dependencies (MVD)
juga harus merupakan functional
dependencies
Contoh
Misal, tabel berikut tidak memenuhi 4NF: