Anda di halaman 1dari 28

Om Swastiastu

DAMPAK MENUA SECARA FISIK, SOSIAL,


MENTAL, SERTA MITOS LANSIA SERTA PERAN
DAN FUNGSI PERAWAT GERONTIK
Oleh :
1. NI MADE DWI SURYANINGSIH (P07120015089)
2. PUTU SHARMILLA PRAMESTY DEWI (P07120015100)
3. LUH PUTU ROSITA DEWI (P07120015114)
Menua

Dalam Buku Ajar geriatric, Prof.Dr. R Boedhi Darmojo dan Dr. H. Hadi Martono
(1994) mengatakan bahwa menua (menjadi tua) adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaikikerusakan yang diderita.
Proses menua merupakan kombinasi bermacam-macam faktor yang saling
berkaitan. Sampai saat ini, banyak definisi dan teori yang menjelakan tentang
proses menua yang idak seragam. Secara umum, proses menua didefinisikan
sebagai perubahan yang terkait wakru, bersifat universal, intrisik, progresif, dan
detrimental. Keadaan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan untuk dapat bertahan hidup.
Mitos-mitos Lanjut Usia

Menurut Maryam (2008) dalam Dewi (2014)


1. Mitos kedamaian dan ketenangan
Mitos kedamaian dan ketenangan
Adanya anggapan bahwa lansia dapat santai menikmati hidup, hasil kerja
dan jerih payahnya di masa muda. Berbagai gincangan kehidupan
seakan-akan sudah berhasil dilewati.
2. Mitos konservatif dan kemunduran
Konservatif berarti kolot, bersikap mempertahankan kebiasaan, tradisi dan
keadaan yang berlaku.
Adanya anggapan bahwa lansia tidak kreati, menolak inovasi,
berorientasu kemasa silam, kemblai ke masa anak-anak, sulit berubah,
keras kepala dan cerewet.
3. Mitos berpenyakitan
Adanya tanggapan bahwa masa tua dipandangs sebagai masa
degenerasi biologis yang disertai berbagai penyakit dan sakit-sakitan.
4. Mitos sensilitas
Adanya tanggapan bahwa sebgaian lansia mengalami pikun.
5. Mitos tidak jatuh cinta
Adanya anggapan bahwa para lansia tidak lagi jatuh cinta dan bergairah
kepada lawan jenis
6. Mitos aseksualitas
Adanya anggapan bahwa pada lansia terjadi penurunan hubungan seks,
minat, dorongan, gairah, kebutuhan dan daya seks berkurang.
7. Mitos ketidakproduktifan
Adanya anggapan bahwa para lansia tidak produktif lagi
Perubahan akibat proses menua

sel Sistem pernafasan

Jumlah sel menurun/lebih sedikit. Menurun hubungan persarafan


Ukuran sel lebih besar. Berat otak menurun 10-20% (sel
Jumlah cairan tubuh dan cairan saraf otak setiap orang berkurang
intraselular berkurang. setiap harinya).
Proporsi protein di otak, otot, ginjal, Respons dan waktu untuk bereaksi
darah, dan hati menurun. lambat, khususnya terhadap stres.
Jumlah sel otak menurun. Saraf panca-indra mengecil.
Mekanisme perbaikan sel Penglihatan berkurang,
terganggu. pendengaran menghilang, saraf
Otak menjadi atrofi, beratnya penciuman dan perasa mengecil,
berkurang 5-10%. lebih sensitif terhadap perubahan
Lekukan otak akan menjadi lebih suhu, dan rendahnya ketahan
dangkal dan melebar. terhadap dingin.
Kurang sensitif terhadap sentuhan.
Defisit memori.
Sistem pendengaran Sistem penglihatan

Gangguan pendengaran. Hilangnya Sfingter pupil timbul sklerosis dan respons


daya pendengaran pada telinga terhadap sinar menghilang..
dalam, terutama terhadap bunyi suara Kornea lebih berbentuk sferis (bola)
atau nada yang tinggi, suara yang tidak Lensa lebih suram (kekeruhan pada
jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% lensa), menjadi katarak, jelas
terjadi pada usia di atas umur 65 tahun. menyebabkan gangguan penglihatan.
Membran timpani menjadi atrofi Meningkatnya ambang, pengamatan
menyebabkan otosklerosis. sinar, daya adaptasi terhadap
Terjadi pengumpulan serumen, dapat kegelapan lebih lambat, susah melihat
mengeras karena meningkatnya dalam gelap.
keratin. Penurunan/hilangnya daya akomodasi,
Fungsi pendengaran semakin menurun dengan manifestasi presbiopia,
pada lanjut usia yang mengalami seseorang sulit melihat dekat yang
ketegangan/stres. dipengaruhi berkurangnya elastisitas
Tinitus (bising yang bersifat lensa.
mendengung, bisa bernada tinggi atau Lapang pandang menurun: luas
rendah, bisa terus-menerus atau pandangan berkurang.
intermiten). Daya membedakan warna menurun,
Vertigo (perasaan tidak stabil yang terutama warna biru atau hijau pada
terasa seperti bergoyang atau skala.
berputar).
Sistem kardiovaskuler
Katup jantung menebal dan Kehilangan elastisitas pembuluh
mejadi kaku. darah, efektivitas pembuluh darah
Elastisitas dinding aorta menurun perifer untuk oksigenasi berkurang,
Kemampuan jantung memompa perubahan posisi dari tidur ke
darah menurun 1% setiap tahun duduk (duduk ke berdiri) bisa
sesudah berumur 20 tahun. Hal ini menyebakan tekanan darah
menyebabkan kontraksi dan menurun menjadi 65 mmHg
volume menurun (frekuensi denyut (mengakibatkan pusing
jantung maksimal = 200 - umur). meendadak).
Curah jantung menurun (isi semenit Kinerja jantung lebih rentan
jantung menurun). terhadap kondisi dehidrasi dan
perdarahan.
Tekanan darah meninggi akibat
resistensi pembukuh darah perifer
meningkat. Sistole normal + 170
mmHg, diastole + 95 mmHg.
Sistem pengaturan suhu tubuh Sistem pencernaan
Temperatur tubuh menurun Kehilangan gigi, penyebab utama periodontal
(hipotermia) secara fisologis + disease yang biasa tejadi setelah umur 30 tahun.
35oC ini akibat metabolisme Penyebab lain meliputi kesehatan gigi dan gizi
yang menurun. yang buruk.
Pada kondisi ini, lanjut usia Indra pengecap menurun, adanya iritasi selaput
akan merasa kedinginan dan lendir yang kronis, atrofi indra pengecap di lidah,
dapat pula menggigil, pucat, terutama rasa manis dan asin, asam, dan pahit.
dan gelisah. Esofagus melebar.
Keterbatasan refleks Rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun),
menggigil dan tidak dapat asam lambung menurun, motilitas dan waktu
memproduksi panas yang pengosongan lambung menurun..
banyak sehingga terjadi Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
penurunan aktivitas otot. Fungsi absorpsi melemah (daya absorpsi
terganggu, terutama karbohidrat).
Hati semakin mengecil dan tempat
penyimpanan menurun, aliran darah berkurang.
Sistem pernapasan
Otot pernafasan mengalami Berkurangnya elastisitas bronkus.
kelemahan akibat atrofi, Oksigen pada arteri menurun
kehilangan kekuatan, dan menjadi menjadi 75 mmHg.
kaku. Karbon dioksida pada arteri tidak
Aktivitas silia menurun. berganti. Pertukaran gas
Paru kehilangan elastisitas, terganggu.
kapasitas residu meningkat, Refleks dan kemampuan untuk
menarik nafas lebih berat, batuk berkurang.
kapasitas pernafasan maksimum Sensitivitas terhadap hipoksia dan
menurun dengan kedalaman hiperkarbia menurun.
bernapas menurun. Sering terjadi emfisema senilis.
Ukuran alveoli melebar (membesar Kemampuan pegas dinding dada
secara progresif) dan jumlah dan kekuatan otot pernafasan
berkurang. menurun seiring pertambahan usia.
Alat reproduksi
Wanita Pria
Vagina mengalami kontraktur dan Testis masih dapat memproduksi
mengecil spermatozoa, meskipun ada
Ovari menciut, uterus mengalami penurunan secara berangsur-
atrofi. angsur.
Atrofi payudara Dorongan seksual menetap sampai
Atrofi vulva usia di atas 70 tahun, asal kondisi
Selaput lendir vagina menurun, kesehatannya baik
permukaan menjadi halus, sekresi
berkurang, sifatnya menjadi alkali
dan terjadi perubahan warna.
Sistem genitourinaria

Ginjal. kemampuan mengonsentrasi urine menurun, berat jenis urine


menurun, proteinuria (biasanya +1), BUN (blood urea nitrogen) meningkat
sampai 21 mg&, nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat.
Keseimbangan eletrolit dan asam lebih mudah terganggu
Vesika urinaria. Otot menjadi lemah, kapasitas menurun sampai 200 ml
atau menyebabkan frekuensi buang air seni meningkat. Pada pria lanjut
usia, vesika urinaria sulit dikosongkan sehingga mengakibatkan retensi urine
meningkat.
Pembesaran prostat. Kurang lebih 75% dialami oleh pria usia di atas 65
tahun.
Atrofi vulva.
Vagina. Seseorang semakin menua, kebutuhan hubungan seksualnya
masih ada. Tidak ada batasan umur tertentu kapan fungsi seksual
seseorang berhenti. Frekuensi hubungan seksual cenderung menurun
secara bertahap setiap tahun, tetapi kapasitas untuk melakukan dan
menikmatnya berjalan terus sampai tua.
Sistem endokrin
Mengalami penurunan hormone Fungsi paratiroid dan sekresinya
Estrogen, progesteron, dan tidak berubah.
testosteron yang memelhara alat Hipofisis: pertumbuhan hormon
reproduksi dan gairah seks. ada, tetapi lebih rendah dan
Kelenjar pankreas (yang hanya di dalam pembuluh darah;
memproduksi insulin dan sangat berkurangnya produksi ACTH, TSH,
pentng dalam pengaturan gula FSH, dan LH.
darah).Kelenjar adrenal/anak ginjal Aktivitas tiroid, BMR (basal
yang memproduksi adrenalin. metabolic rate), dan daya
Kelenjar yang berkaitan dengan pertukaran zat menurun.
hormon pria/wanita. Produksi Produksi aldosteron menurun.
hampir semua hormon menurun. Sekresi hormon kelamin, misalnya
progeteron, estrogen, dan
testoteron, menurun.
Sistem integument
Kulit mengerut atau keriput akibat Kulit kepala dan rambut menipis
kehilangan jaringan lemak. dan berwarna kelabu.
Permukaan kulit cenderung kusam, Rambut dalam hidung dan telinga
kasar, dan berisik (karena menebal.
kehilangan proses keratinasi serta Berkurangnya elastisitas akibat
perubahan ukuran dan bentuk sel menurunnya cairan dan
epidermis). vaskularisasi.
Timbul bercak pigmentasi akibat Pertumbuhan kuku lebih lambat.
proses melanogenesis yang tidak Kuku jari menjadi keras dan rapuh.
merata pada permukaan kult Kuku menjadi pudar, kurang
sehingga tampak bintik-bintikatau bercahaya.
noda cokelat. Kuku kaki tumbuh secara
Terjadi perubahan pada daerah berlebihan dan seperti tanduk.
sekitar mata, tumbuhnya kerut- Jumlah dan fungsi kelenjar keringat
kerut halus di ujung mata akibat berkurang.
lapisan kulit menipis.
Respons terhadap trauma
menurun.
Mekanisme proteksi kulit menurun
Sistem muskuloskeletal
Tulang kehilangan densitas (cairan) Gangguan gaya berjalan.
dan semakin rapuh. Kekakuan jaringan penghubung.
Gangguan tulang, yakni mudah Diskus intervertebralis menipis dan
mengalami demineralisasi. menjadi pendek (tingginya
Kekuatan dan stabilitas tulang berkurang).
menurun, terutama vertebra, Persendian membesar dan menjadi
pergelangan, dan paha. Insiden kaku.
osteoporosis dan fraktur meningkat Tendon mengerut dan mengalami
pada area tulang tersebut. sklerosis.
Kartilago yang meliputi permukaan Atrofi serabut otot, serabut otot
sendi tulang penyangga rusak dan mengecil sehingga gerakan menjadi
aus. lamban, otot kram, dan menjadi
Kifosis tremor (perubahan pada otot cukup
Gerakan pinggang, lutut dan jari-jari rumit dan sulit dipahami).
pergelangan terbatas. Komposisi otpt berubah sepanjang
waktu (miofibril digantikan oleh lemak,
kalogen, dan jaringan parut).
Aliran darah ke otot berkurang sejalan
dengan proses menua.
Otot polos tidak begitu berpengaruh.
Perubahan mental

Di bidang mental atau psikis pada lanjut usia, perubahan dapat berupa
sikap yang semakin egosentrik, mudah curiga, bertambah pelit atau tamak
bila memiliki sesuatu.
Yang perlu dimengerti adalah sikap umum yang ditemukan pada hampir
setiap lanjut usia, yakni keinginan berumur panjang, tenaganya sedapat
mungkin dihemat.
Mengharapkan tetap diberi peranan dalam masyarakat.
Ingin mempertahankan hak dan hartanya, serta ingin tetap berwibawa.
Jika meninggal pun, mereka ingin meninggal secara terhormat dan masuk
surga.
Perubahan psikososial

Nilai seseorang sering diukur melalui produktivitasnya dan identitasnya


dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila mengalami pensiun
(purnatugas), seseorang akan mengalami kehilangan, antara lain:
Kehilangan finasial (pendapatan berkurang)
Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan/posisi yang cukup tinggi,
lengkap dengan semua fasilitas)
Kehilangan teman/kenalan atau relasi
Kehilangan pekerjaan/kegiatan
Perkembangan spiritual

Agama/kepercayaan semakin terintegrasi dalam ehidupan (Maslow,


1970).
Lanjut usia semakin matur dalam kehidupan keagamaannya. Hal ini terlihat
dalam berpikir dan bertindak sehari-hari (Murray dan Zentner, 1970).
Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer (1978),
universalizing, perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah
berpikir dan bertindak dengan cara memberi contoh cara mencintai dan
keadilan.
Konsep Dasar Keperawatan Gerontik

Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk


pelayanan keperawatan yang professional
dengan menggunakan ilmu dan kiat
keperawatan gerontik, mencakup biopsikososial
dan spiritual, di mana klien adalah orang yang
berusia lebih dari 60 tahun, baik yang kondisinya
sehat maupun sakit (Maryam dkk, 2008 dalam
buku Keperawatan Gerontik).
Tujuan perawatan lanjut usia :
Meningkatkan kemandirian dalam Activity Daily Living (ADL)
dengan upaya promotif, preventif, dan rehabilitative
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dan
kemampuan lansia dalam melakukan tindakan pencegahan
dan perawatan
Membantu mempertahankan serta membesarkan daya
hidup atau semangat hidup klien lanjut usia
Menolong dan merawat klien lansia yang menderita penyakit
atau menaglami gangguan tertentu (kronis maupun akut)
sesuai dengan kemampuan lansia.
Mempertahankan kebebasan yang maksimal
dengan meningkatkan kemandirian
Membantu memahami individu terhadap
perubahan di usia lanjut
Memotivasi masyarakat dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan hidup lansia
Merangsang para petugas kesehatan,
khusunya perawat, untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosis yang tepat dan dini
apabila mereka menjumpai suatu kelainan
tertentu.
Peran, Fungsi, dan Tanggung Jawab
Perawat Gerontik
menurut Miller (1995) dalam Sunaryo (2016), perawat gerontik memiliki
berbagai peran dan fungsi sebagai berikut.:

Care meliputi intervensi/ tindakan keperawatan,


observasi, pendidikan kesehatan, dan menjalankan

Provider
tindakan medis sesuai dengan pendelegasian yang
diberikan

Advocat penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain


membantu lansia meningkatkan kesehatannya
Educator melalui pemberian pengetahuan yang terkait
dengan keperawatan dan tindakan medic

Counselor pemberi bimbingan/konseling

Motivator perawat memberi motivasi kepada lansia

Case perawat mengkoordinasi aktivitas anggota


Manager tim kesehatan lainnya
Consultant perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim
kesehatan lainnya

perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah


penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian,
Reasearcher serta memanfaatkan hasil penelitian untuk
meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan
pendidikan keperawatan

perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan

Collaborator keluarga dalam menentukan rencana maupun


pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi
kebutuhan kesehatan klien.
Tanggung Jawab Perawat Gerontik:

Membantu lansia yang sehat memelihara kesehatan


Membantu lansia yang sakit memperoleh kembali
kesehatan
Membantu lansia yang tidak bisa disembuhkan
menyadari potensi
Membantu lansia yang menghadapi ajal untuk
diperlakukan secara manusiawi.
Om Santih, Santih,
Santih Om
Om Santih, Santih,
Santih Om

Anda mungkin juga menyukai