Slope
Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta,
sampo, serta awan
Bersifat homogen - partikel terdipersi tidak terpengaruh gaya
gravitasi atau gaya lain.
4. AEROSOL
adalah sistem koloid di mana partikel padat atau cair terdispersi dalam
gas.
Contoh: aerosol padat: debu, asap.
aerosol cair: kabut, awan.
Bahan pendingin dan pendorong Kloro Fluoro Karbon (CFC).
5. GEL/JEL
adalah koloid liofil bersifat kaku
Contoh: agar-agar, lem kanji, selai, jelly untuk menata rambut
Ada 2 jenis gel yaitu gel kenyal dan gel tak kenyal.
Gel kenyal : jeli, jem, puding jagung,
Gel tak kenyal : silika gel, Al(OH)3, polimer hidrogel.
Gel tak kenyal menghasilkan pejal seperti kaca tidak menyerap air.
Gel tak kenyal dapat menyerap pelarut tetapi tidak mengembang.
Air hanya memasuki melalui pri-pori gel.
Besar gel tak kenyal tidak berubah.
Tabel 12.1. Pengelompokan Sistem Koloid
Jenis Sol
Jika media pendispersi, tidak ska air sol hidrofobik dan sol hidrofilik.
Sol liofilik/hidrofilik suka air.
Fasa terdispersi mempunyai afinitas yang kuat terhadap pelarut. Sol jeni
ini adalah stabil.
Sol liofobik/hidrofobik tidak suka air : As2S3, Au, dan AgCl, selulosa,
protein, polimer surfaktan
Fasa terdispersi dalam air adalah secara spontan atau kurang afinitik
terhadap air maka ia tidak stabil. Mudah digumpalkan oleh penambahan
elektrolit
N
Hidrofob Hidrofil
aTidak menarik molekul air tetapi Menarik molekul air hingga menyelubungi
mengadsorbsi ion partikel terdispersi
bTidak reversible, apabila mengalami Reversibel, bila mengalami koagulasi
koagulasi sukar menjadi sol lagi akan dapat membentuk sol lagi jika
ditambah lagi medium
pendispersinya
cBiasanya terdiri atas zat anorganik Biasanya terdiri atas zat organik
dKekentalannya rendah Kekentalannya tinggi
eGerak Brown terlihat jelas Gerak Brown tidak jelas
fMudah dikoagulasikan oleh elektrolit Sukar dikoagulasikan oleh elektrolit
gUmumnya dibuat dengan cara Umumnya dibuat dengan cara dispersi
kondensasi
hEfek Tyndall jelas Efek Tyndall kurang jelas
iContoh:sol logam, sol belerang, sol Contoh: sol kanji, sol sabun, sol gelatin
Fe(OH)3, sol As2S3, sol sulfida
Pembuatn sol hidrofobik
Cara Kondensasi
Dilakukan dengan cara kimia (dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan
redoks) atau dengan penggantian pelarut. Cara kimia tersebut bekerja
dengan menggabungkan partikel-partikel larutan (atom, ion, atau molekul)
penggumpalan menjadi pertikel-partikel berukuran koloid. Cara reaksi:
Pengendapan
Mencampurkan larutan elektrolit sehingga menghasilkan endapan.
Contoh: AgNO3 + NaCl > AgCl(s) + NaNO3
Hidrolisis
Reaksi hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.
Sistem koloid dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat dengan air.
Contoh: AlCl3 +H2O > Al(OH)3(s) + HCl
Reaksi Redoks
Contoh: pada larutan emas
Reaksi: AuCl3 + HCOH > Au + HCl + HCOOH
Emas formaldehid
Reaksi Pergeseran
Contoh: pembuatan sol As2S3 dengan cara mengalirkan gas
H2S ke dalam laruatn H3AsO3 encer pada suhu tertentu.
1. Cara Mekanik
Campuran heterogen.
Daya adsorpsi koloid sangat besar karena permukaan partikel koloid yang
sangat luas bila dibandingkan permukaan zat padat dengan jumlah yang
sama.
Koloid yang berbeda akan mengadsorpsi zat-zat yang berbeda pula
Contoh:
- susu + sirup masam > menggumpal
- lumpur + tawas > menggumpal shg air menjadi jernih
Koloid pelindung
Yaitu koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari
proses koagulasi.
Contoh koloid pelindung
- gelatin pada es krim
- kasein pada susu
- lesitin pada margarin
- koloid pelindung pada cat dan tinta
Koloid gas cairan tidak mengendap dalam waktu sangat lama (stabil).
Kestabilan disebabkan oleh adanya gerak Brown.
Meskipun sampai ke dasar dapat naik kembali dan terus bergerak dalam
mediumnya.
Penyebab lainnya : partikel koloid mengadsorpsi ion.
Partikel koloid yang sama akan mengadsorpsi ion-ion yang sejenis,
sehingga partikel-partikel koloid itu saling tolak-menolak
Emulsi dapat dibagi menjadi: emulsi gas, emulsi cair, dan emulsi
padat.
Komponen Emulsi 2 macam
Komponen Dasar
Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat dalam emulsi.
Terdiri atas:
- Fase dispers/fase internal/fase discontinue : yaitu zat cair yang
terbagi-bagi menjadoi butiran kecil ke dalam zat cair lain.
- Fase continue/fase external/fase luar Yaitu zat cair dalam emulsi
yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi
tersebut.
Emulgator Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk
menstabilkan emulsi.
2. Komponen Tambahan
Bahan yang ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil yang
lebih baik.
Misalnya corrigen saporis, corrigen odoris, corrigen colouris,
preservative (pengawet) dan anti oksidan.
Pengawet: metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat,
fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri
asetas, dll.
Antioksidan : asam askorbat, a-tocopherol, asam sitrat, propil gallat,
asam gallat trihidroksi benzoat.
Tipe Emulsi Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi
sebagai fase internal ataupun external :
Emulsi tipe O/W ( oil in water ) atau M/A (minyak dalam air).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke
dalam air. Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase
external.
2. Emulsi tipe W/O (water in oil ) atau A/M (air dalam Minyak).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar
kedalam minyak.
Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase external.