Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI

PERPAJAKAN
1. Ellen Ivana Chelsea (125150265)
2. Steven (125150260)
Pendahuluan

Perhitungan pajak penghasilan dilakukan berdasarkan besarnya penghasilan


kena pajak. PKP yang dihitung menurut ketentuan peundang-undangan pajak
tentunya dapat berbeda dari besarnya laba akuntansi yang ditentukan oleh
Arinsip Akuntansi Indonesia (PAI) atau GAAP)
Akuntansi pajak adalah akuntansi yang diterapkan dengan tujuan untuk
menetapkan besarnya pajak terutang. Fungsi akuntansi pajak adalah
mengolah data kuantitatif yang akan digunakan untuk menyajikan laporang
keuangan yang memuat perhitungan perpajakan.
Perbedaan laba GAAP dan PKP

Perbedaan ini dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :


1. Permanent differences
2. Perbedaan yang timbul karena pendebetan atau pengkreditan RE dan pada
extraordinary gain or loss
3. Timing differences
Permanent differences

Timbul karena peraturan perundang-undangan pajak melarang dipotongkannya


suatu biaya akuntansi dari pendapatan perusahaan atau justru membolehkan
pemotongan untuk suatu yang bukan biaya akuntansi. Menurut UU no 7 tahun
1983 pasal 9 tentang Pajak Penghasilan, biaya yang tidak bisa dikurangkan
antara lain biaya pegawai yang berupa pemberi kenikmatan. Dari segi akuntansi
biaya-baiay pegawai tersebut merupakan biaya perusahaan sedangkan bagi
pajak itu bukan biaya.
Perbedaan yang timbul karena pendebetan
atau pengkreditan RE dan pada
extraordinary gain or loss
Terjadi karena adanya pendebetan dan pengkreditan kepada RE atau
extraordinary gain or loss untuk hal yang ikut menentukan PKP. Sebenarnya jika
perusahaan menganut all inclusive concept of income, perbedaan ini tidaklah
penting
Timing differences

Timbul sebagai konsekuensi logis dari adanya perbedaan standar atau ketentuan
yang berkaitan dengan pengakuan (kriteria dan periode), dan pengukuran atau
penilaian elemen-elemen laporan keuangan (aktiva, kewajiban, ekuitas,
penghasilan, beban, untung, dan rugi) yang berlaku dalam disiplin akuntansi
perpajakan (ketentuan/peraturan perpajakan) disatu pihak, dengan standar
atau ketentuan yang berlaku dalam disiplin akuntansi keuangan dipihak yang lain.
Prinsip Alokasi Pajak

Pada dasarnya Alokasi Pajak Penghasilan bagi perusahaan sebagai wajib pajak bias
mencakup 2 hal, yaitu:
Interperiod Tax Allocation
Interperiod tax allocation merupakan proses alokasi pajak penghasilan antar
periode tahun buku yang satu dengan periode-periode tahun buku berikut atau
sesudahnya.
Intraperiod Tax Allocation
Intraperiod Tax Allocation merupakan proses alokasi pajak penghasilan dalam suatu
periode akuntansi karena adanya perbedaan tarif pajak yang dikenakan terhadap
tiap-tiap komponen laba atau pendapatan (Misalnya, tarif pajak untuk laba sebelum
pos luar biasa berbeda dengan tarif pajak untuk laba atau rugi luar biasa).
Metode Alokasi Pajak

Pajak Penghasilan diperlakukan sebagai biaya bagi perusahaan. Oleh karena itu
Pajak Penghasilan harus diasosiasikan dengan laba dimana pajak penghasilan
tersebut dikenakan atau diperhitungkan. Proses untuk mengasosiasikan Pajak
Penghasilan dengan laba dimana pajak itu dikenakan disebut Alokasi Pajak.
dasarnya terdapat 3 alternatif metode alokasi pajak yang bisa dipakai, yaitu :
1. Deffered Method
2. Liability Method
3. Net of Tax Method
Metode Alokasi Pajak

Deffered Method
Menurut metode ini, selisih jumlah Pajak Penghasilan Terhutang (berdasar SPT)
dengan Biaya Pajak Penghasilan (berdasar laba akuntansi) dalam suatu periode
harus dicatat dan disajikan dalam Laporan Keuangan sebagai Pajak yang
Ditangguhkan.
Liability Method
Menurut metode ini jumlah Pajak yang Ditangguhkan ditentukan berdasar tarif
pajak yang diharapkan akan berlaku dalam periode di mana selisih pajak akan
dikompensasikan.
Metode Alokasi Pajak

Net of Tax Method


Metode bersih dari pajak (net of tax method), yang sebetulnya merupakan
metode yang mengungkapkan pengaruh pajak atas perbedaan waktu yang
dihitung apakah berdasarkan metode pajak tangguhan atau hutang pajak
Accrual method atau Liability
Method
Dalam accrual method atau liability method besarnya pajak penghasilan yang
terutang untuk suatu masa dihitung langsung atas dasar PKPnya tanpa
memperhatikan besarnya pajak teoritis atas taksiran pajak berdasarkan laba
PAI atau GAAP.
Banyak perusahaan melakukan rekonsiliasi antara laba menurut PAI atau GAAP
dengan PKP. Setelah PKP ini diketaui, dengan tarif yang berlaku, pajak
penghasilan yang terutang dihitung. Seandainya sepanjang tahun perusahaan-
perusahaan telah membayar pajak penghasilan dimuka , maka neraca akan
mencantumkan pajak penghasilan yang dibayar dimuka dan utang pajak
penghasilan.

Anda mungkin juga menyukai