Anda di halaman 1dari 16

PENGGUNAAN TURUNAN

Penggunaan turunan dalam bidang kalkulus tentu saja tidak terlepas


dari Ilmuan besar dunia Isaac Newton. Beliau lahir di Inggris pada tahun
1642, Isaac newton sebagai remaja sedikit menunjukan rasa ketertarikannya
terhadap akademis, Dia lebih menyukai membuat roda air, dan berbagai
macam perkakas lainnya, namun pamannya mengenali bakat luar biasa Isaac
pada saat itu, kemudian ibunya pun mengirimnya ke Trinity College dari
universitas Cambrige.
Setelah sesaat di wisuda dari Trinity, newton pergi pulang untuk
menghindari wabah penyakit pes 1664-1665 selama 18 bulan, dan sejak januari
1665 dia mulai mendalami matematika dan ilmu yang terkemuka, Dalam
waktu yang singkat Newton berhasil menemukan teorema binomial umum,
elemen dari kalkulus diferensial maupun integral, teori warna-warni, dan
hukum gravitasi universal.
Lalu newton pun meninggal sebagai seorang yang terhormat pada
usia 85 dan di makamkan Westminster Abbey.
Misalkan kita mengetahui fungsi f dan domain (daerah asal) S seperti pada Gambar A. maka kita akan menentukan f
memiliki nilai maksimum atau minimum pada S. Anggap saja bahwa nilai-nilai tersebut ada dan ingin mengetahui lebih
lanjut dimana dalam S nilai-nilai itu berada. Pada akhirnya kita dapat menentukan nilai-nilai maksimum dan minimum.

Definisi :
Andaikan S, daerah asal f , memuat titik C, kita katakana bahwa:
f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c)f(x) untuk semua x di S
f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c)f(x) untuk semua x di S
f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimum atau
minimum
(Teorema Eksistensi Maks-Min). Jika f kontinu pada selang
tertutaup [a,b], maka f mencapai nilai maksimum dan nilai
minimum.

Terjadinya Nilai-Nilai Ekstrim :


Biasanya fungsi yang ingin kita maksimumkan atau
minimumkan akan mempunyai suatu selang I sebagai daerah asalnya.
Tetapi selang ini boleh berupa sebarang, beberapa dari selang ini
memuat titk-titik ujung beberapa tidak. Misalnya I = [a,b] memuat titik-
titik ujung dua-duanya; (a,b) hanya memuat titik ujung kiri; (a,b) tidak
memuat titk ujung satupun. Nilai-nilai ekstrim sebuah fungsi yan
didefinisikan pada selang tertutup sering kali terjadi pada titik-titik ujung.
(Lihat Gambar B)
Jika c sebuah titik pada mana f(c) = 0 disebut c titik
stasioner. Pada titik stasioner, grafik f mendatar karena garis
singgung mendatar. Nilai-nilai ekstrim terjadi pada titik-titik
stasioner. (Gambar C )
Jika c adalah titik dalam dari I dimana f tidak ada, disebut c titik
singular. Grafik f mempunyai sudut tajam, garis singgung vertikal. Nilai-
nilai ekstrim dapat terjadi pada titik-titik singular. (Gambar D) walaupun
dalam masalah-masalah praktis sangat langka.
(Teorema titik kritis).
Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f(c) adalah titik
ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis, yakni c berupa salah satu :
a. titik ujung I
b. titik stasioner dari f (f(c) = 0)
c. titik singular dari f (f (c) tidak ada)
Mengingat teorema A dan B, untuk menghitung nilai maksimum atau nilai minimum
suatu fungsi kontinu f pada selang tertutup I .
Langkah 1 : Carilah titik-titik kritis dari f pada I
Langkah 2 : hitunglah f pada setiap titik kritis, yang terbesar adalah nilai maksimum dan yang
terkecil adalah nilai minimum.
Contoh Soal :
Carilah nilai- nilai maksimum dan minimum dari f(x) = x2 + 4x pada [-3, 1]
Penyelesaian:
Menurunkan fungsinya f(x) = 2x + 4
Kemudian mencari titik kritis f(x) = 0
> 2x + 4 = 0
> X = -2
Berarti titik-titik kritis yang di dapat -3, -2, 1 maka :
> f(-3) = -3
> f(-2) = -4
> f(1) = 5
Jadi nilai maksimum adalah 5 (dicapai pada 1) dan nilai minimum
adalah -4 (dicapai pada -2)
Definisi :
Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c.
kita katakan bahwa :
1. f(c) nilai maksimum lokal f jika terdapat
selang (a,b) yang memuat c sedemikian
sehingga f(c) adalah nilai maksimum f pada
(a,b) S Teorema titik kritis pada dasarnya berlaku sebagaimana
2. f(c) nilai minimum lokal f jika terdapat dinyatakan dengan nilai ekstrim diganti oleh nilai ekstrim lokal, bukti
selang (a,b) yang memuat c sedemikian pada dasarnya sama. Jika turunan adalah positif pada salah satu pihak
sehingga f(c) adalah nilai minimum f pada dari titik kritis dan negative pada pihak lainnya, maka kita mempunyai
(a,b) S ekstrim lokal.
3. f(c) nilai ekstrim lokal f jika ia berupa nilai
maksimum lokal atau minimum lokal
Teorema A
(Uji Turunan Pertama untuk Ekstrim Lokal). Andaikan f
kontinu pada selang terbuka (a,b) yang memuat titik kritis
c. Teorema B
1. Jika f(x) > 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f(x) < 0 (Uji Turunan Kedua untuk Ekstrim Lokal). Andaikan f dan
untuk semua x dalam (c,b), maka f(c) adalah nilai f ada pada setiap titik dalam selang terbuka (a,b) yang
maksimum lokal f memuat c, dan andaikan f(c) = 0
2. Jika f(x) < 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f(x) < 0 1. Jika f(c) < 0, f(c) adalah nilai maksimum lokal f
untuk semua x dalam (c,b), maka f(c) adalah nilai 2. Jika f(c) > 0, f(c) adalah nilai minimum lokal f
minimum lokal f
3. Jika f(x) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f(c)
bukan nilai ekstrim lokal f.
Soal :
Cari nilai ekstrim lokal dari fungsi f(x) = x2 8x + 7
pada (-,)
Penyelesaian:
fungsi polinom kontinu dimana-mana dan turunannya,
f(x) = 2x 8, ada untuk semua x. jadi satu-satunya titik kritis
untuk f adalah penyelesaian tunggal dari f(x) = 0 yakni x = 4
karena f(x) = 2(x-4) < 0 untuk x<0, f turun pada (-,4) dank arena
2(x 4)>0 untuuk x>0, f naik pada [4,) karena itu, f(4) = -9
adalah nilai minimum lokal f, karena 4 adalah satu-satunya
bilangan kritis, tidak terdapat nilai ekstrim lain. Ditunjukkan oleh
grafik disamping.
Definisi :
Andaikan f terdefinisi pada selang I (terbuka, tertutup atau tak satupun). Kita
katakan bahwa :
1. f adalah naik pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I,
x1 < x2 f(x1) < f(x2)
2. f adalah turun pada I jika untuk setiap pasang bilangan x1 dan x2 dalam I,
x1 > x2 f(x1) > f(x2)
3. f monoton murni pada I jika ia naik pada I atau turun pada I

Teorema A
(Teorema Kemonotonan). Andaikan f kontinu pada selang I dan dapat
dideferensialkan pada setiap titik dalam dari I
Jika f(x) > 0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f naik pada I
Jika f(x) < 0 untuk semua titik dalam x dari I, maka f turun pada I

Turunan Pertama dan Kemonotonan


Ingat kembali bahwa turunan pertama f(x) memberi kita kemiringan dari garis
singgung f dititik x, kemudian jika f(x) > 0, garis singgung naik ke kanan, serupa,
jika f(x) < 0, garis singgung jatuh ke kanan. (Gambar A)
Definisi:
Andaikan f terdeferensial pada selang terbuka I = (a,b). jika f naik pada I, f (dan
grafiknya) cekung ke atas disana; jika f turun pada I, f cekung ke bawah pada I.

Teorema B
(Teorema kecekungan). Andaikan f terdeferensial dua kali pada selang terbuka (a,b).
1. Jika f(x) > 0 ntuk semua x dalam (a,b) maka f cekung ke atas pada (a,b)
2. Jika f(x) < 0 ntuk semua x dalam (a,b) maka f cekung ke bawah pada (a,b)

Turunan Kedua dan Kecekungan


Sebuah fungsi mungkin naik dan tetap mempunyai grafik yang sangat bergoyang
(Gambar B), maka kita perlu mempelajari bagaimana garis singgung berliku saat kita
bergerak sepanjang grafik dari kiri ke kanan. Jika secara tetap berlawanan arah
putaran jarum jam, kita katakan bahwa grafik cekung ke atas, jika garis singgung
berliku searah jarum jam, grafik cekung ke bawah
Titik Balik :
Andaikan f kontinu di c, kita sebut (c,f(c)) suatu titik balik dari
grafik f jika f cekung ke atas pada satu sisi dan cekung ke bawah
pada sisi lainnya dari c. grafik dalam Gambar C menunjukkan
sejumlah kemungkinan.
Soal :
Jika f(x) = x3 + 6x2 + 9x + 3 cari dimana f naik dan dimana
turun?
Penyelesaian:
Mencari turunan f
f(x) = 3x2 + 12x + 9
= 3 (x2 + 4x + 3)
= 3 (x+3)(X+1)
Kita perlu menentukan (x +3) (x +1) > 0 dan (x +3) (x + 1) < 0
terdapat titik pemisah -3 dan -1, membagi sumbu x atas tiga
selang ( -, -3), (-3, -1) dan (-1, ). Dengan memakai titik uji -4,
-2, 0 didapat f `(x) > 0 pada pertama dan akhir selang dan f `(x)
< 0 pada selang tengah.
Jadi, f naik pada (-, -3] dan [-1, ) dan turun pada [-3, -1]
Grafik
f(-3) = 3
f(-1) = -1
f(0) = 3
Thx

Anda mungkin juga menyukai