1. Ternak sebagai sumber protein hewani 2. Ternak sebagai potensi usaha dan industri atau lapangan pekerjaan 3. Ternak sebagai sumber pupuk organik dan energi alternatif 4. Ternak sebagai tenaga kerja 5. Ternak sebagai kesayangan (pet animals) Pangan - sangat fundamental bagi makhluk hidup (manusia) Ternak - penghasil daging, telur dan susu termasuk pangan utama sumber protein hewani Protein : berkaitan erat dengan tumbuh kembang manusia Rekomendasi Internasional : Kebutuhan protein minimum 0,75 -10 g/Kg berat badan/hari = 60 g/kapita/hari
Menurut standar gizi nasional (Widya Gizi
Nasional Tahun 2004) - Konsumsi protein optimum 60 g/kapita/hari - Konsumsi protein minimum 52 g/kapita/hari Rekomendasi Internasional 1/3 kebutuhan protein manusia, sebaiknya berasal dari protein hewani
Kebutuhan protein hewani manusia :
1/3 x 60 g/kapita/hari = 20 g/kapita/hari = 7 Kg/kapita/tahun Kebutuhan protein hewani / tahun = 7 Kg Setara dengan :
100 Kg susu = 3,2 Kg protein
20 Kg daging = 3,0 Kg protein 100 butir telur = 0,6 Kg protein 3 Kg ikan= 0,4 Kg protein (+) 7,2 Kg protein
(Rekomendasi Internasional, sumber Wennemer,2007
dalam Wirawan 2008) Menurut standar gizi nasional : Kebutuhan protein hewani = 20 % dari total kebutuhan protein = 10,04 12,0 g/kapita/hari atau rata-rata = 10,5 g/kapita/hari Di Indonesia data tahun 2007, konsumsi protein/kapita/hari : - Daging = 2,62 g - Telur dan susu = 3,23 g - Ikan = 7,77 g
(Statisitik peternakan 2008)
Setara dengan konsumsi/kapita/tahun : - 5,13 Kg daging - 6,78 Kg telur - 3,12 Kg susu Konsumsi daging = 5,13 Kg/kapita/tahun terdiri dari : - Daging ayam = 4,37 Kg - Daging sapi = 0,53 Kg - Daging kambing/domba = 0,27 Kg - Daging babi = 0,27 Kg - Daging kerbau = 0,02 Kg a Konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia dominan dari daging ayam dan telur = 62 %
Di lihat dari konsumsi daging ayam
Indonesia masih tertinggal dibandingkan Filiphina, Thailand dan Malaysia Kambodja < 2,0 Kg/kapita/tahun Vietnam < 3,5 Kg/kapita/tahun Myanmar < 4,0 Kg/kapita/tahun Indonesia = 4,5 Kg/kapita/tahun Filiphina = 8,5 Kg/kapita/tahun Thailand = 14,0 Kg/kapita/tahun Singapura = 28,0 Kg/kapita/tahun Malaysia = 38,5 Kg/kapita/tahun (Sumber : FAO, 2006) Karena protein hewani mengandung asam amino essensial Yaitu asam amino yang tidak dapt disintesa sama sekali oleh tubuh (kalaupun bisa, tidak cukup cepat untuk memenuhi pertumbuhan normal) Asam amino adalah senyawa yang terdiri atas karbon, hidrogen dan oksigen, ditambah satu atau dua buah gugus amino (NH2) Asam amino ada 22, terdiri dari 10 asam amino essensial dan 12 asam amino non essensial Asam amino essensial yaitu : Arginin, Histidin, Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenil alanin, Treonin, Triptofan dan Valin Asam amino non essensial yaitu : Alanin, Asparagin, Asam aspartat, Sistein, Sistin, Asam glutamat, Glutamin, Glisin, Hidroksiprolin, Prolin, Serin dan Tirosina Proporsi asam amino essensial di dalam protein menentukan kualitas protein Protein kualitas baik : mengandung seluruh asam amino essensial dan dalam proporsi yang tepat Protein kualitas rendah : tidak mengandung seluruh/sebagian asam amino essensial dan proporsinya tidak tepat Harga/g No Bahan Harga Kand. protein protein (Rp) (%) (Rp) 1 Tempe 7500 15 50 2 Tahu 5500 7,5 75 3 Telur 9000 12,5 75 4 Daging ayam 16000 18,5 85 5 Susu segar 6000 4 150
6 Daging sapi 50000 20 250
Ikan air 7 tawar 12500 15 85 8 Ikan laut 15000 17,5 85 Dilihat dari jumlah perusahaan peternakan di Indonesia (data tahun 2004) sumbangan terhadap produksi daging, telur dan susu nasional masih rendah Total perusahaan peternakan : 3956 unit (ras petelur : 1768 unit, ras pedaging : 1438 unit, sapi potong : 48 unit, sapi perah : 354 unit dan babi 300 unit)
Dilihat dari jumlah rumah tangga (RT) peternakan cukup menyerap tenaga kerja
Jumlah RT peternakan : 5,6 juta (23,5 juta jiwa) 10,6 % (jumlah RT Indonesia : 52,9 juta ; RT pertanian : 25 juta)
(Sumber : statistik peternakan, 2008)
(Berdasarkan : data tahun 2007, konsumsi protein hewani : 5,85 g/kapita/hari)
Daging : 1,2 juta ton/tahun
Telur : 1,6 juta ton/tahun Susu : 750 ribu ton/tahun
(sumber : diolah dari statistik peternakan, 2008)
Kulit hasil ikutan ternak komoditi yang penting di dunia Pupuk organik hasil olahan dari limbah ternak sangat penting untuk pertanian Biogas hasil olahan dari limbah ternak sebagai sumber energi alternatif Berasal dari ternak : sapi, kerbau, kambing , domba, kelinci, kuda, dll Potensi : jumlah pemotongan ternak meningkat dari tahun ke tahun Data tahun 2008 jumah pemotongan ternak 7,725 juta ekor (sapi 2,01 jt ; kerbau 200,7 rb ; kambing 3,7 jt ; domba 1,8 jt ; kuda 14, 1 rb) Potensi kulit yang dihasilkan 7,725 jt lembar Berasal dari limbah ternak berupa kotoran segar atau hasil ikutan biogas Pupuk lebih ramah lingkungan Potensi populasi berbagai jenis ternak di Indonesia tinggi, maka produksi limbah ternaknya juga tinggi Kandungan hara cukup baik untuk memperbaiki fisik tanah No Jenis ternak Jumlah 1 Sapi potong 11.365,9 2 Sapi perah 377,8 3 Kerbau 2.846,0 4 Kambing 14.873,5 5 Domba 9.859,7 6 Babi 6.756,5 7 Kuda 411,9 8 Ayam buras 317.420,1
Murah, mudah di sediakan di pedesaan Menghasilkan hasil ikutan pupuk organik Mengurangi efek gas rumah kaca Ramah lingkungan dan berkelanjutan Yaitu : gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi anaerob (tanpa oksigen) Komposisi biogas : CH4 (Metana) 60 %, CO2 (Karbon dioksida) 38 % dan gas lainnya (N2, O2, H2 dan H2S) 2 % Sebagai sumber energi rumah tangga Di China, sejak th 1975 di kembangkan th 1992 sudah 5 jt rumah tangga memanfaatkan biogas Di India, dikembangkan th 1981, th1999, 3 juta rumah tangga memanfaatka biogas Di Indonesia ? belum dimanfaatkan sepenuhnya padahal potensinya sanga besar Sistem peternakan di indonesia peternakan rakyat Kepemilikan ternak (sapi, kerbau) 3 sampai 4 ekor Menghasilkan biogas 4 M3/hari setara dengan 2,5 Lt minyak tanah cukup untuk kebutuhan rumah tangga 1 M3 biogas setara dengan : Elpiji 0,46 Kg Minyak tanah 0,62 Lt Minyak solar 0,52 Lt Bensin 0,80 Lt Kayu bakar 3,50 Kg Sumber : Said, 2008 Di beberapa negara di Asia (Bangladesh, Srilanka, Myanmar, Kamboja, Vietnam dan Indonesia), ternak sapi, kerbau dan kuda dimanfaatkan sebagai tenaga kerja Sapi & kerbau sebagai tenaga kerja pengolah tanah pertanian dan transportasi hasil pertanian di pedesaan Kuda sebagai tenaga kerja unit transportasi Ternak konvensional : burung (merpati, perkutut, cucarawa, dll), kucing, kelinci, kuda, anjing Potensial untuk dikembangkan kalau ekonomi masyarakat meningkat maka permintaan meningkat No Jenis ternak Kelompok Umur Satuan ternak umur 1 2 3 4 5 1 Sapi Dewasa Lebih dari 2 th 1,00 Muda 12 th 0,50 Anak Kurang dari 1 th 0,25 2 Kerbau Dewasa Lebih dari 2 th 1,00 Muda 12 th 0,50 Anak Kurang dari 1 th 0,25 3 Kambing/Domba Dewasa Lebih dari 1 th 0,14 Muda 1/21 th 0,07 Anak Kurang dari th 0,035 1 2 3 4 5 4 Babi Dewasa Lebih dari 1 th 0,40 Muda 1/21 th 0,20 Anak Kurang dari th 0,10 5 Ayam/Itik Dewasa (100 ekor) Lebih dari th 1,00 Muda (100 ekor) 1/61/2 th 0,50 Anak ( 100 ekor) Kurang dari 1/6 th 0,25
Sumber : Ditjen peternakan (1993)
No Jenis ternak Angka kelahiran rata- rata/induk/th 1 Sapi Bali (%) 70 2 Sapi PO (%) 55 3 Sapi SO (%) 55 4 Sapi Madura (%) 60 5 Kerbau (%) 50 6 Kambing (%) 120 7 Domba (%) 120 8 Babi (ekor) 7 Sumber : Ditjen peternakan (1993) PERSENTASE TERNAK MENURUT UMUR Tahun 1979 No Jenis ternak Anak Muda Dewas Total a 1 Sapi 15,70 22,30 62,00 100 2 Kerbau 13,90 21,60 64,50 100 3 Domba 21,20 18,60 60,20 100 4 Kambing 21,30 22,80 55,90 100 5 Babi 12,90 19,36 67,73 100 Sumber : statistik peternakan (1994) Batasan-batasan dan Definisi Ternak Hasil Ternak Proses Produksi Ternak Ternak adalah hewan piara yang kehidupannya yakni mengenai tempat perkembangbiakan serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia serta dipelihara khusus untuk penghasil bahan-bahan dan jasa- jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusia. Ternak konvensional adalah sapi, kerbau, domba, kambing, kelinci, babi, kuda, ayam dan itik. Hasil utama : Daging, Susu, Telur, Ternak Bibit (Bakalan). Hasil Ikutan : Kulit, Wool, Tepung tulang, Tepung Darah, Limbah (kotoran dan urine). INPUT PROSES PRODUKSI OUTPUT
Ternak Hasil Utama
sapi, kerbau, Bibit- Potensi kambing, domba Genetik ayam, itik bakalan kuda, babi Daging Telur Susu Bakalan Sistem Pencernaan Reproduksi Pakan Produksi Telur Obat-obatan Laktasi Hasil Ikutan Kulit Proses Wool Lingkungan Pertumbuhan T.tulang (Klimate) Perkembang T. darah biakan Produksi telur Kotoran Laktasi Urine Bagan Proses Produksi Ternak