Anda di halaman 1dari 26

KKP EDDY TAJIB

Jl. Jagir Wonokromo 102 Kav. A-11


Surabaya

Telp : 031 - 8497708 / 8497766

HP : 081-653-1473
SEJARAH PERPAJAKAN

UPETI UU

UU yang mengatur :
1. Tata cara pemungutan pajak
2. Jenis-jenis pajak yang dapat dipungut
3. Pihak yang harus membayar pajak
4. Besarnya pajak yang harus dibayar
PENGERTIAN PAJAK
Gejala Masyarakat :

Pajak hanya ada di dalam masyarakat

Individu - Masyarakat Negara


(Rakyat = individu yg berada dlm suatu negara)
Kewajiban Negara :
1. Menyelenggarakan pemerintahan
2. Menjaga kepentingan rakyatnya
Pembukaan UUD 45 alinea keempat berbunyi
melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan keadilan sosial

Melaksanakan kepentingan rakyat


Negara memerlukan biaya / dana
Pungutan pajak akan mengurangi
penghasilan (kekayaan) individu,
masuk kas negara (pemerintah)
kemudian di kembalikan lagi kepada
masyarakat melalui pengeluaran rutin
dan pembangunan yang bermanfaat
bagi rakyat, baik yang membayar pajak
maupun yang tidak membayar pajak.
Amandemen UUD 45 Pasal 23A

Pajakdan pungutan lain


yang bersifat memaksa
untuk keperluan negara
diatur dengan UU
DEFINISI PAJAK
1. Mr. Dr. N.J. Feldmann
Prestasi yg dipaksakan sepihak
oleh dan terutang kepada penguasa
(menurut norma yang ditetapkannya
secara umum), tanpa adanya
kontraprestasi, dan semata-mata
digunakan utk menutup pengeluaran-
pengeluaran umum (1949)
2. Dr. Soeparman Soemahamidjaja

iuran wajib, berupa uang / barang,


yg dipungut oleh penguasa berdasar-
kan norma-norma hukum, guna
menutup biaya produksi barang-barang
dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai
kesejahteraan umum (1964)
3. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.

peralihan kekayaan dari pihak rakyat


kepada kas negara untuk membiayai
pengeluaran rutin dan surplus-nya
digunakan untuk public saving yang
merupakan sumber utama untuk
membiayai public investment (1974)
Pengertian PAJAK
Pasal 1 ayat (1) UU No. 16 / 2009 - KUP

Kontribusi wajib kpd negara yg terutang oleh


orang pribadi / badan yg bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
KESIMPULANNYA PAJAK adl :

1. Kontribusi WP kpd negara (Pemerintah Pusat / Daerah)


2. Terutang oleh Orang Pribadi / Badan (peralihan kekayaan
kpd Pemerintah Pusat / Daerah - Pemungut)
3. Harus berdasarkan UU (memaksa berdasarkan UU)
4. Tidak mendapat imbalan langsung (Pembayar pajak tidak
menerima kontraprestasi langsung)
5. Untuk keperluan negara (pengeluaran rutin dan
pembangunan)
6. Untuk kemakmuran rakyat (digunakan sbg alat utk
mencapai tujuan)
TAX REFORM
Mengapa dilakukan Tax Reform ?
Peraturan perpajakan yang berlaku (sebelum
1983) adalah peninggalan kolonial Belanda
Sudah tidak sesuai dgn :
- struktur dan organisasi pemerintahan
- perkembangan ekonomi
Tidak berdasarkan Pancasila
Tujuan utama Tax Reform

Untuk lebih menegakkan


kemandirian kita dalam
membiayai pembangunan
nasional dengan kemampuan
sendiri
Diharapkan :

Beban pajak akan semakin adil


dan wajar

Sistem pajak yg sederhana dan


mudah dimengerti WP
1. Pajak-pajak yang berlaku
sebelum reformasi, antara lain :
a. Staatblad No. 291 thn 1924 (Ordonansi Bea Balik
Nama)
b. Staatblad No. 611 thn 1934 (Ordonansi Pajak
Upah)
c. UU No. 21 thn 1959 (Pajak Penjualan yg
diubah dgn UU No.2 thn 1968)
d. UU No.8 thn 1967 (Tata Cara Pemungutan PPd,
PKK, dan/atau PPs atau Tata Cara MPS-MPO) .,
dst.
2. TAX REFORM - 1983

Berlaku 1 Januari 1984 :


a. UU No.6 thn 1983 tentang KUP
b. UU No.7 thn 1983 tentang PPh

Berlaku 1 April 1985 :


a. UU No.8 thn 1983 tentang PPN & PPn BM

Berlaku thn 1995 :


a. UU No.12 thn 1985 tentang PBB
b. UU No.13 thn 1985 tentang Bea Meterai
3. TAX REFORM (1994)

a. UU No. 9 thn 1994 tentang perubahan atas


UU No. 6 thn 1983 tentang KUP
b. UU No. 10 thn 1994 tentang perubahan atas
UU No. 7 thn 1983 tentang PPh
c. UU No. 11 thn 1994 tentang perubahan atas
UU No. 8 thn 1983 tentang PPN dan PPn
BM
D. UU No. 12 thn 1994 tentang perubahan atas
UU No. 12 thn 1985 tentang PBB
3. TAX REFORM (1997)

Tahun 1997 dikeluarkan lagi :

1. UU No. 17 thn 1997 tentang BPSP


2. UU No. 18 thn 1997 tentang PDdanRD
3. UU No. 19 thn 1997 tentang PPdgnSP
4. UU No. 20 thn 1997 tentang PNBP
5. UU No. 21 thn 1997 tentang BPHTB
4. TAX REFORM (2000)
1. UU No. 16/2000 tentang Perubahan kedua
atas UU No.6/1983 tentang KUP
2. UU No. 17/2000 tentang Perubahan ketiga
atas UU No.7/1983 tentang PPh
3. UU No. 18/2000 tentang Perubahan kedua
atas UU No.8/1983 tentang PPN & PPn BM
4. UU No. 19/2000 tentang PPdgnSP
5. UU No. 20/2000 tentang BPHTB
6. UU No. 34/2000 tentang Perubahan atas
UU No.18/1997 tentang PDdanRD
5. TAX REFORM (2007-2009)
1. UU No. 28/2007 tentang Perubahan ke-3 atas
UU No.6/1983 tentang KUP (UU No.16/2009
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti UU No.5/2008, mulai berlaku 25
Maret 2009
2. UU No. 36/2008 tentang Perubahan ke-4 atas
UU No.7/1983 tentang PPh
3. UU No. 42/2009 tentang Perubahan ke-3
atas UU No.8/1983 tentang PPN dan PPnBM
Pengertian Retribusi

Pada prinsipnya pungutan dgn nama


retribusi sama dengan pajak, hanya
manfaatnya langsung dapat dirasakan oleh
pembayarnya.
seperti Retribusi untuk :
- Ijin Mendirikan Bangunan (IMB),
- Ijin gangguan(HO)
- Pemakaman & pengabuan mayat, dll.
Pengertian Sumbangan

Bersifat sukarela & pd umumnya dilakukan oleh


& utk kepentingan umum / sekelompok
masyarakat tertentu & tidak memerlukan dasar
hukum menurut UU serta tidak mempunyai
unsur paksaan. Mis : - sumbangan di
tempat ibadah,
- perbaikan jalan & bencana
- sumbangan utk kasus Prita; KPK, dll
FUNGSI PAJAK

1. Fungsi Budgeter (Finansial)


Memasukan uang pajak sebanyak-
banyaknya ke kas negara sesuai UU yg
berlaku dgn tujuan utk membiayai
pengeluaran2 negara dan kalau ada
surplus akan digunakan sbg tabungan
pemerintah utk investasi pemerintah
Fungsi Budgeter / Finansial

Pajak : Tulang punggung penerimaan


negara dlm APBN

Penerimaan pajak : % APBN


2008 Rp 483,89 triliun 61,93%
2009 Rp 591,12 triliun 59,97%
2010 Rp 611,22 triliun 64,36%
FUNGSI PAJAK
2. Fungsi Regulerend (Mengatur)
Suatu alat utk mengatur masyarakat baik
dibidang ekonomi, sosial, maupun politik dgn
tujuan tertentu.

Fiscal policy :
sbg alat pembangunan yg harus mem- punyai
suatu tujuan yg komprehensif.
Fungsi Regulerend / Mengatur

1. Pemberian insentif pajak dalam rangka


meningkatkan investasi (PMDN- Asing)
2. Pengenaan pajak ekspor utk produk tertentu dlm
rangka memenuhi kebutuhan dlm negeri
3. Pengenaan BM & PPn BM utk produk impor
tertentu guna melindungi produk dlm negeri

Tujuan lain : utk redistribusi pendapatan


atau menanggulangi inflasi

Anda mungkin juga menyukai