Anda di halaman 1dari 68

FARMAKOLOGI

OBAT-OBAT SISTEM
PENCERNAAN
Melakukan proses pencernaan zat makanan
(karbohidrat, protein dan lemak), penguraian
dengan bantuan enzim menjadi bentuk
molekul sederhana yang dapat diserap
Menyerap zat makanan, zat penting, garam
dan air
Mengekskresi sisa makanan yang tidak
tercerna, tidak di serap dan sebagian hasil
akhir metabolisme
Obat-obat antihiperasiditas

Obat-obat emetik

Obat-obat pencahar

Obat-obat diare

Obat-obat gangguan enzim pencernaan


OBAT OBAT
HIPERASIDITAS
6
1. Faktor Neuronal: Asetilkolin, R (reseptor) M3
2. Faktor Parakrin: Histamin, R-H2
3. Faktor Endokrin: Gastrin, R-CCK2,
R-M3, R-H2, dan R-CCK2 yang terlokalisasi pada
basolateral sel parietal.

7
Jalur bergantung AMP Siklik
- Histamin
- Menyebabkan terjadinya fosforilasi
protein efektor pada sel-sel parietal

Sel
Parietal
Jalur bergantung Ca+2
- (Gastrin, Asetilkolin)
- Menyebabkan peningkatan Ca+2 di
sitosol

kedua jalur tersebut mengaktivasi 8


H+, K+-ATPase (Pompa Proton)
Ulkus peptik merupakan
pembentukan ulkus pada
saluran pencernaan bagian
atas yang diakibatkan oleh
pembentukan asam dan
pepsin
Tukak peptik terjadi akibat ketidakseimbangan antara faktor agresif dan faktor
defensif.
Faktor agresif
Asam lambung
Pepsin dan gerakan peristaltik
Obat ulserogenik
Alkohol
Nikotin
Iskhemia mukosa lambung
Helicobacter pylori,
Faktor defensif:
Mukus
Bikarbonat dan prostaglandin
Aliran darah
Fungsi pilorik normal
Pembaharuan sel epitel lambung
A. Penyebab Umum
Infeksi Helicobacter pylori,
NSAIDs
Penyakit yang kritis (kerusakan mukosa usus berkaitan dengan
stress)
B. Penyebab yang tidak Umum:
Zollinger-Ellison Syndrome
Infeksi virus
Insufisiensi vaskular
Radiasi
Kemoterapi
Genetik
Idiopati
Makanan dan minuman (kafein, cola, makanan pedas)
Faktor genetik
Stress psikologi
Rokok
Terapi Non Farmakologi
Pengaturan pola makan
Tata cara hidup
Tidak merokok
Operasi
1. Golongan Antasida
2. Antagonis Reseptor H2
3. Antimuskarinik Yang Selektif
4. Senyawa Pelindung Mukosa
5. Penghambat Pompa Proton
Antasida adalah obat yang menetralkan asam lambung sehingga efektifitasnya
bergantung pada kapasitas penetralan dari antasida tersebut.

Antasida ideal adalah yang memiliki kapasitas penetralan yang besar, juga
memiliki durasi kerja yang panjang dan tidak menyebabkan efek lokal maupun
sistemik yang merugikan.
Antasida
Antasida merupakan buffer ion hidrogen :
- Mengurangi keasaman lambung
- Pepsin tidak aktif dalam larutan pH diatas 4,0

menghilangkan nyeri perut pada tukak peptik


Antasida

Yang termasuk antasid antara lain :


- Natrium bicarbonate
- Calcium carbonate
- Aluminum hydroxide
- Magnesium hydroxide
Antasida
Efek Samping :
Natrium bicarbonate: Alkalosis, retensi cairan
Calcium carbonate: Hiperkalsemia, nefrolitiasis
(pembentukan batu ginjal)
Aluminum hidroxide: Konstipasi
Magnesium hidroxide: Diare
Senyawa-senyawa antagonis reseptor H2 secara kompetitif dan reversibel
berikatan dengan histamin untuk berikatan dengan reseptor H2 pada membran
basolateral sel parietal, menyebabkan berkurangnya sekresi histamin yang
menstimulasi sekresi asam lambung.
Hanya sebagian kecil yang terikat dengan protein
Sejumlah kecil (<10%-35%) metabolisme di hati.
Obat yang dimetabolisme maupun yang tidak dimetabolisme diekskresikan
oleh ginjal dengan cara filtrasi & sekresi tubular renal.
Senyawa ini memblok reseptor Histamin H2 sehingga sekresi
asam yang di stimulasi histamin dihambat
Menekan pembebasan asam yang di induksi oleh gastrin dan
vagus
Senyawa ini menunjukkan peran yang besar dengan mengurangi
nyeri dengan segera, mempercepat penyembuhan ulkus dan di
gunakan untuk profilaksis serangan
Contoh : Ranitidine, simetidine, famotidine dan nizatidine
Dosis ranitidine 300mg, simetidine 800mg 1x sehari pada malam
hari untuk profilaksis dosis di kurangi setengahnya
Efek samping : sakit kepala (jarang), nausea, pusing,
diare/obstipasi, nyeri otot dan sendi, kenaikan sementara
transaminase serum. Simetidine menyebabkan
ginekomastia(akibat kerja endogen, jarang), pasien manula
terjadi linglung dan halusinasi
Senyawa ini secara kompetitif pada reseptor muskarin menekan
sekresi asam lambung dan pepsinogen
Senyawa atau obat-obatan anti kolinergik akan bekerja secara
antagonis dengan asetilkolin.
Obat akan berikatan dengan reseptor asetilkolin sehingga tidak
terjadi aktivasi pompa proton H+ ,K+ ATPase yang kemudian
akan menghambat sekresi asam lambung.

23
Agen Antimuskarinik

PIRENZEPINE
Relatif selektif untuk reseptor muskarinik
lambung M1 sehingga lebih selektif
menekan sekresi asam
Dosis 2xsehari 50mg.
Es : sama seperti parasimpatolitik lainnya
Senyawa ini bekerja meningkatkan mekanisme proteksi mukosa,
mencegah kerusakan mukosa, mengurangi inflamasi, dan dapat
menyembuhkan tukak yang ada.

25
AgenYang
Melindungi Mukosa

SUCRALFATE
SENYAWA BISMUTH KOLOID
CARBENOXOLONE
PROSTAGLANDINE
Sucralfate

Aluminum sucrose sulfate


Bekerja sebagai sawar terhadap HCl
Mengurangi aktivitas pepsin dan
meningkatkan prostaglandin jaringan
Sucralfate
FARMAKODINAMIK
suasana asam :
- Terbentuk polimer mirip lem
- Terikat pada jaringan nekrotik tukak

Menghambat difusi balik ion hidrogen


Sucralfate

INDIKASI: - Tukak lambung


- Tukak duodenum
KONTRA INDIKASI:
- Gagal ginjal
- Perempuan hamil
EFEK SAMPING:
- Konstipasi (4,7% pasien)
Senyawa Bismuth Koloid

Dicitrate bismuthate dan Bismuth


subsalicylate
Sawar mukosa lambung terhadap
asam
Membunuh H. pylori
Carbenoxolone

Turunan glycyrrhizic acid sintetis


Mekanisme kerja tidak jelas, diduga
meningkatkan produksi, sekresi dan
kepekatan lendir usus
ES: Hipertensi, retensi cairan dan
hipokalemia
Prostaglandine

Prostaglandin E1 (Misoprostol)
Stimulasi sekresi mukus dan
bikarbonat oleh mukosa gaster
Mencegah ulserasi karena induksi
NSAID
Prostaglandine

EFEK SAMPING:
- Nyeri abdominal, diare
- Kontraksi uterus
mengontrol perdarahan
post partum
PPI merupakan prodrug, yang memerlukan aktivasi di lingkungan asam.
Memasuki sel parietal melalui darah, dan karena sifat basa lemahnya, akan terakumulasi
dalam kanalikuli sel parietal pensekresi asam.
Pada sel parietal terjadi aktivasi senyawa ini kemudian bereaksi melalui proses yang
dikatalisasi proton yang menghasilkan pembentukan sulfenamida tiofilat atau asam sulfenat.
Bentuk yang teraktivasi ini, bereaksi melalui pembentukan ikatan kovalen dengan gugus
sulfidril dari sistein di bagian ekstrasel H+,K+-ATPase.

34
Penghambat Pompa Proton

Omeprazole, Lansoprazole
Makanisme: menghambat pompa
proton K+ / H+ ATPase
Terapi kombinasi untuk infeksi
Helicobacter pylori
Penghambat Pompa Proton
INDIKASI
Tukak lambung, Esofagitis, Tukak
duodenum
EFEK SAMPING
Hipergastrinemia
Ca Gaster terjadi pada tikus percobaan,
tetapi tidak pada mencit atau manusia
OBAT OBAT
ANTIEMETIK
Emetik merupakan suatu cara perlindungan
ilmiah dari tubuh terhadap zat yg merangsang
dan beracun yang ada dalam makanan.
tetapi muntah juga bisa di akibatkan:
gejala suatu penyakit
efek samping dari obat
Muntah di akibatkan oleh stimulasi dari pusat
muntah di sumsum sambung ( medula
oblongata) dan berlangsung menurut
beberapa mekanisme, yaitu akibat
rangsangan melalui Chemo Reseptor Triger
Zone(CTZ) atau melalui kulit otak ( Cortex).
Antiemetik adalah obat-obatan yang
digunakan dalam penatalaksanaan mual dan
muntah.
Mengurangi hiperaktifitas refleks
muntah
Menggunakan satu dari dua cara:
1. secara lokal, untuk mengurangi
respons lokal terhadap stimulus yang
dikirim ke medula guna memicu
terjadinya muntah
2. secara sentral, menghambat CTZ
secara langsung atau menekan pusat
muntah
OBAT ANTIEMETIK
1 Antihistamine H1 : Dyphenhydramine
Efektif mengatasi mual muntah karena mabuk
perjalanan (depresi jalur vestibuloserebelum)
2. Phenothiazine:
Prochlorperazine, Promethazine
( antagonis reseptor dopamine)
3. Metoclopramide
Merupakan antagonis reseptor dopamine
OBAT ANTIEMETIK

4. Ondansetron, Granisetron dan Dolasetron


Merupakan antagonis reseptor serotonin
Efektif mengatasi mual muntah pada
penggunaan obat antikanker
5. Marijuana: Tetrahydrocannabinol (THC)
OBAT OBAT
PENCAHAR/LAKSANSIA
obat yang mempercepat pengosongan fase /
menangani obstipasi
Konstipasi adalah perlambatan pengosongan
feses yang kering dan keras disebabkan karena
pada saat feses melewati usus yang lebih lambat
tergangunya refleks pengosongan/defekasi.
1. Kurangnya pengisian usus dengan makanan
berserat
2. Perubahan dinding usus (mis : oleh
tumor/radang kronis
3. Gangguan endokrin (hipertiroidisis)
4. Gangguan organik dan fungsional sistem
saraf (mis : stres, cedera pada kolom tulang
belakang)
5. Efek samping obat : sedative, psikofarmaka
atau analgetik kuat
1. Penyakit saluran anus (hemoroid, fisura
anal)
2. Pada keadaan hilangnya refleks relaksasi
rectal
3. Kelemahan tekanan pada perut
Adalah memperbesar volume intraluminal
dengan cara :
1. Pembesaran dengan menarik air (zat
pengembang)
2. Retensi air secara osmotik (osmolaksansia)
3. Menghambat absorpsi natrium dan dengan
demikian juga absorpsi air dari lumem usus
4. Meningkatkan sekresi air ke lumen usus
(antresorptif dan hidragogum)
Indikasi : pengosongan usus sebelum
pemeriksaan dengan sinar Rontgen atau
sebelum operasi, defekasi disertai nyeri dan
obstipasi kronis
Efek samping : jarang terjadi pada pemakaian
singkat. Pemberian kronis laksansia kecuali
zat pengembang adalah gangguan metabolit
elektrolit terutama kehilangan kalium yang
akan memperparah obstipasi
1. Zat Pengembang
Pengembang bekerja dengan memperbesar
volume usus sehingga menimbulkan refleks
defekasi. Zat ini bersifat laksansia lemah
yang mampu mengembang dan tidak
dicerna
Contoh : metilselulosa, semen plantaginis
ovatae, dedak, dan basorin
2. Laksansia Osmotik
Berupa larutan garam hipertoni, air akan dibebaskan
ke dalam lumen usus dengan demikian
pengosongan feses dalam jumlah besar dapat
tercapai
Sedangkan pada pemakaian alkohol gula atau gula
seperti laktulosa terjadi fermentasi dalam kolon oleh
bakteri menjadi asam asetat dan asam laktat yang
dapat merangsang peristaltik
Contoh : garam MgSO4 dan Na-Sitrat (garam pahit
dan garam Glauber), Na-Fosfat dan Na-Sitrat,
manitol, sorbitol, laktosa dan laktulosa
3. Laksan Antiresorptif & Hidragogum
Bekerja menghambat absorpsi ion natrium dan air
dengan memblok ATP-Ase yang tergantung ion
kalium-natrium (kerja antiresorptif).
Pada saat yang sama dengan kekuatan yang
berbeda senyawa ini mendorong masuknya
elektrolit dan air ke lumen usus (kerja hidragogum)
yaitu dengan cara meningkatkan permeabilitas pada
daerah persambungan (tight junction)
contoh: oleum ricini, antraglikosida dari aloe, kulit
fragula, buah katartika, daun sennae, rabarber,
emodin. Senyawa sintesis contohnya bisakodil,
fenolftalen dan natrium pikosulfat
4. Zat Pelincir
Senyawa ini melunakkan feses dan
membuatnya melincir lebih mudah
Contoh : Natrium dioktilsulfosuksinat
(docusat-natrium) dan parafin liquidum
5. Zat yang bekerja pada refleks
defekasi
Alkohol polivalen ( gliserin dan sorbitol)
mikroklisma untuk menimbulkan refleks
defekasi
Terutama digunakan untuk bayi dan anak
anak
OBAT OBAT DIARE
Diare adalah pengeluaran feses cair yang
berulang kali lebih dari 3x sehari.
1. Kurangnya absorpsi zat osmotik dari lumen usus
(diare osmotik), disebabkan oleh syndrom malcerna,
malabsorpsi atau pemasukan zat yang sukar
diabsorpsi
2. Meningkatnya sekresi elektrolit dan air ke lumen
usus (diare sekretorik) disebabkan oleh toksin
bakteri, zat endogen yang bersifat meningkatkan
sekresi
3. Naiknya permeabilitas mukosa usus disebabkan oleh
penyakit pada usus halus dan besar
4. Terganggunya motilitas usus disebabkan oleh
hipertireosis
1. Adsorbensia
Bahan dengan area permukaan yang luas
Mengikat zat yang berbeda termasuk toksin,
dengan menginaktivasi dan mengeliminasi
Kaolin powder ,sering kombinasi dg Pectin,
attapulgitt, karbon aktiv
Hampir tidak berbahaya & efektif pada
banyak kasus
2. Adstringensia
contoh : tanin, garam perak dan garam bismut/
Bismuth subsalicylate, selain mengikat
bahan toksin juga melindungi permukaan
mukosa yg teriritasi
3. OPIOID & TURUNANNYA
LAMBUNG
menghambat sekresi HCl, gerak lambung ,
tonus otot , makanan lambat ke duodenum

USUS HALUS
kontraksi propulsif , tonus & spasme periodik, absorpsi air
isi padat

USUS BESAR
gerakan propulsi , tonus , spasme usus besar
konstipasi
4. LARUTAN REHIDRASI
Glukosa yg mengandung larutan garam
memudahkan cairan diabsorpsi krn toksin
tidak merusak cotransport Na+ & glukosa
melalui mukosa epitel
Tidak menghentikan diare, tapi dehidrasi
berhasil dicegah
NaCl 3,5 ; Glukosa 20 ; NaHCO3 2,5 ; KCl 1,5
5. ANTIBIOTIKA / DESINFEKTAN USUS
Hidroksikuinolin (tidak lagi digunakan karena
menyebabkan SMON /Subacut Mielo Optik
Neuropati)
Sefalosforin pada Shigellosis
Tetrasiklin dan aminoglikosida pada infeksi
oleh Campylobakter
OBAT OBAT
GANGGUAN ENZIM
PENCERNAAN
Pemberian enzim pencernaan terutama
enzim pankreas di indikasikan pada
insufisiensi eksokrin pankreas misalnya
akibat pankreatitis kronis atau pankreatomi.
Pada fungsi pankreas yang gagal total untuk
tiap kali makan di perlukan 40.000-80.000
satuan FIP Lipase, 30.000-60.000 satuan FIP
Amilase dan 2.500-5.000 satuan FIP protease
yang sama dengan 1-2 g pankreatin (ekstrak
pankreas yang di standarkan)
Enzim pencernaan banyak juga di gunakan
untuk ganguan pencernaan tanpa insufisiensi
pankreas terutama setelah makan kalori
tinggi

Anda mungkin juga menyukai