Kelompok 5
Tutor dan Anggota
Tutor: dr. Kumala
1. Yofishia Vandianto 405120175
2. Vivian Wu 405130001 (ketua)
3. Reyna Lauwsen 405130045
4. Jonathan Jose 405130082
5. Felix Setiawan 405130093
6. Cecillia Cynthia 405130105
7. Prima Putri Pentana 405130113
8. Fenny 405130123 (penulis)
9. Dita Prameswari 405130155
10. Eric Winata 405130166
11. Chindy Marselya Anggraini 405130170
12. Sharanjit Kaur 405130221 (sekre)
Unfamiliar Terms
Kesadaran apatis: kesadaran dimana pasien
tampak mengantuk & reaksi penglihatan,
pendengaran, perabaan normal. Tingkat
kesadaran: lesgokomaskil.
Ronkhi kasar: bunyi gaduh yg dlm saat bernafas
krn gerakan udara melewati jalan nafas yg
menyempit akibat obstruksi saluran pernafasan.
Nyeri tekan epigastrium: nyeri pd daerah atas &
tengah perut dalam sudut sternal.
Rumusan Masalah
1. Apa yg menyebabkan demam naik turun?
2. Mengapa terjadinya sklera ikterik?
3. Apa hub. Pekerjaan bpk trsbt dgn kondisinya
skrng?
4. Mengapa dokter mengarahkan pasien untk
melakukan pemeriksaan penunjang darah
rutin, fungsi ginjal & hati?
5. Apa hub. Nyeri tungkai dgn keluhan?
6. Mengapa dokter memutuskan pasien dirawat
di ruang intensif?
Curah Pendapat
1. Bakteri mengeluarkan endotoksin + eksotoksin
ke jaringan TNF- hipothalamus
demam
2. Gangguan fungsi hati bilirubin
3. Terkena Leptosperosis, krn selokan merupakan
sumber infeksi
4. u/ menegakkan diagnosis
5. Khas pd Leptosperosis
6. u/ mencegah kondisi pasien agar tdk bertambah
parah & mencegah kejadian yg tdk diinginkan
Mind Map
Laki2 50thn,
Spirochaeta
pekerjaan buruh Tercemar urine Infeksi
(mikroorganisme
bangunan & tikus
bakteri)
pembersih selokan
Pasien nyeri
tungkai bawah &
Pemeriksaan Fisik Ikterik Leptospira
paha, demam
&
sitoplasma
Membran Struktur terdiri dr fosfolipid dan protein. Di membran sitoplasma ada
Fungsi : transport bahan makanan, tempat cekungan mesosom.
sitoplasma transport elektron utk kuman aerob, ekspresi -Septal mesosom pembelahan
bagi eksoenzim hidolitik,mengandung enzim sel
dan molekul utk biosintesis DNA, reseptor -Lateral mesosom
dan protein utk kemotaksis.
Endospora bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri Spora tdd : core (sitoplasma dr
gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika spora), dinding spora, korteks, coat,
kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan eksosporium
bakteri.Dinding endospora yang tebal tersusun atas
protein dan menyebabkan endospora tahan
terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan
zat
Klasifikasi Bakteri
Morfologi
Kokus : kuman berbentuk bulat
Mikrokokus : single
Diplokokus : berpasasangan
Pneumokokus : diplokokus bentuk lanset, gonokokus bentuk biji kopi
Tetrade : 4
Sarkina : 8 bentuk kubus
Streptokokus : rantai
Stafilokokus : buah anggur
Basilus : kuman berbentuk batang dengan panjang bervariasi
Kokobasilus : batang sgt pendek spt kokus
Fusiformis : kedua ujung batang meruncing
Streptobasilus : bergandengan btk filamen
Spiral
Vibrio : batang bengkok (koma)
Spirilium : spiral kasar, kaku, grk dg flagel
Spirokhaeta : spiral halus, elastik, grk dg aksial filamen
STRUKTUR BAKTERI GRAM (+) & BAKTERI GRAM (-)
Perbedaan gram(+) & gram(-)
GRAM(+) GRAM (-)
DINDING SEL
-lapisan peptidoglikan Lebih tebal Lebih tipis
-kadar lipid 1-4% 11-22%
-resistensi thdp alkali(1% Tidak larut Larut
KOH)
-kepekaan thdp Iodium Lebih peka Kurang peka
-toksin yg dibentuk Eksotoksin Endotoksin
-resistensi thdp tellurit Lebih tahan Lebih peka
-sifat tahan asam Ada yg tahan asam TIDAK ADA yg tahan
asam
-kepekaan thdp penisilin Lebih peka Kurang peka
-kepekaan thdp streptomisin Tidak peka Peka
Jenis Bakteri
Bakteri Gram Positif COCCUS
Coccus Spesies
Micrococcaceae
Aerob dan atau -Micrococcus luteus, Micrococcus roseus
-Staphylococcus aureus , Staphylooccus epidermis
fakultatif anaerob Streptococcaceae
-Streptococcus pyogenes, Streptococcus
pneumoniae, Streptococcus agalactie
-Leuconostoc
Pepcococcaceae
Anaerob -Peptococcus
-Peptostreptococcus anaerobius
-Sarcina lutea
-Bacillus anthracis
Bacillaceae -Clostridium botulinum, Clostridium perfringens,
Clostridium tetani
BATANG TAK BERSPORA dan ACTINOMYCETES
-Lactobacillus acidophilus
Lactobacillaceae -Listeria monocytogenes
-Erysipelothrix rhusiopathiae
-Propionibacterium acnes
-Eubacterium lentum
- Corynebacterium diphteriae
Corynebacteriaceae
-Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium
Mycobacteriaceae leprae
-Nocardia asteriodes
Nocardiaceae
-Actinomyces israelli, Actinomyces naeslundii
Actinomycetaceae -Arachnia propionica
-Bifidobacterium eriksonii
-Bacterionema matruchotii
-Rothia dentocariosa
- Micropolyspora faeni
Micromonosporaceae
Bakteri Gram Negatif
Morfologi Familia Genus dan species
Neisseriaceae -Neisseria meningitidis
Coccus dan -Neisseria gonorrhoeae
cocobacillus - Branhamella cattarhalis
- Moraxella lacunata
-Acinetobacter
Transmisi
Adhesi
Penitrasi
&
Multiplikasi
Patogenesis Bakteri
Transmisi :
spesies bakteri tertentu (atau strain dalam
suatu spesies) memulai infeksi setelah
ditularkan melalui rute yang berbeda untuk
situs tertentu dalam tubuh manusia.
Misalnya, dalam tetesan udara ke saluran
pernapasan, konsumsi makanan atau air, atau
melalui hubungan seksual.
Adhesi
Infeksi bakteri biasanya diawali mikroba ke
permukaan epitel khusus.
Jika organisme akan dihapus oleh gerak
peristaltik dan buang air besar (dari usus),
tindakan silia, batuk dan bersin (dari saluran
pernapasan) atau buang air kecil (dari saluran
urogenital).
Adhesi melibatkan interaksi antara konstituen
eksternal pada sel bakteri (adhesins) dan sel
inang (reseptor) atau interaksi-reseptor
adhesin terjadi.
Penetrasi dan menyebar/menginvasi jaringan
Beberapa bakteri patogen berada pada
permukaan epitel .
Spesies lain mampu menembus sel-sel ini,
namun tetap lokal.
Lainnya masuk ke dalam aliran darah, atau
menyebar dari sana ke situs sistemik lainnya.
Hal ini sering terjadi di saluran, usus kemih
dan saluran pernafasan, dan lebih jarang
melalui kulit.
Survival dalam host
Banyak bakteri patogen mampu melawan aksi
sitotoksik plasma dan cairan tubuh lainnya
yang melibatkan antibodi dan komplemen
(jalur klasik) atau pelengkap saja (jalur
alternatif) atau lisozim.
Membunuh patogen ekstra-selular sebagian
besar terjadi dalam fagosit setelah opsonisasi
(oleh antibodi dan / atau pelengkap) dan
fagositosis.
Yg dpt merusak host (exotoxin, enzim hidrolitik, endotoxin)
Enzim :
Hialurodinase : mendegradasi molekul spesifik agar bakteri
dapat menginvasi ke jaringan yg lebih dalam
Koagulase, protein darah yg menyediakan tempat bakteri
sembunyi diantara bekuan
Kinase spt stafilokinase, streptokinase melisis bekuan
darah
Endotoksin
Lipid A : porsi lipid membran polisakarida
Eksotoksin
Cytotoxin : membunuh sel scr umum atau pengaruhi fungsi
sel
Neurotoxin : menggangggu fungsi sel saraf
Enterotoxin : mempengaruhi lapisan sel pencernaan
Toksin
Eksotoksin Endotoksin
Diproduksi o/ bakteri gram (+) dan gram (- Hanya diproduksi o/bakteri gram (-)
)
Polipeptida dg BM 10.000-900.000 Lipopolisakarida kompleks
komposisi protein dominan Lipid A bersifat toksik
Relatif tdk stabil : toksisitas sering dirusak Relatif stabil : dg temp. > 600C selama
oleh panas pd tem. Dibawahn 600C berjam-jam tdk kehilangan toksisitas
Biasanya tidak menghasilkan demam pada Biasanya menghasilkan demam denagn
tubuh inang melepas interleukin-1 dan mediator lain
Dapat diubah menjadi antigenik, toksoid, Tidak dapat dijadikan toksoid
non toksoid, dapat digunakan untuk
imunisasi (ex. Imunisasi TT)
Sumber: healthhype.com
LO 3
NONSPESIFIK SPESIFIK
Komplemen
Sistem imun (aktivasi
non spesifik jalur
Bakteri dari alternatif)
luar masuk Protein Fase
tubuh Akut (APP)
(ekstraselular Antibodi
) spesifik
Imunitas nonspesifik
Komplemen
Bakteri gram (+): peptidoglikan aktivasi jalur alternative
komplemen
Bakteri gram (-): LPS aktivasi jalur alternative komplemen
Aktivasi komplemen respons inflamasi, opsonisasi,
mengaktifkan fagositosis bakteri, kemoatraktan fagosit, lisis
bakteri
Fagosit
Fagosit mengikat bakteri melalui reseptor mannose, reseptor
scavenger & reseptor Fc, reseptor komplemen, reseptor TLR
meningkatkan aktivasi fagosit dan fagositosis
Inflamasi
Inflamasi diaktifkan melalui komplemen dan sitokin yang
dihasilkan oleh fagosit
Imunitas nonspesifik thdp Bakteri
Ekstraseluler
Komponen imunitas nonspesifik komplemen,
fagosit dan respon inflamasi.
Bakteri yang mengekspresikan manosa pada
permukaannya mengaktifkan komplemen,
meningkatkan opsonisasi (IgG dan C3b), dan
fagositosis.
Produk sampingan aktivasi mengerahkan dan
mengaktifkan leukosit dalam inflamasi.
Fagosit juga megikat bakteri reseptor bangkai
(scavenger), toll like receptor yang semuanya
meningkatkan aktivasi leukosit dan fagositosis.
Fagosit diaktifkan sitokin menginduksi
infiltrasi leukosit ke tempat infeksi.
Imunitas Spesifik thdp Bakteri
Ekstraseluler
Humoral
Antibodi berfungsi utk menyingkirkan
mikroba dan menetralkan toksin melalui
berbagai mekanisme
Sitokin
Sitokin dapat berperan pada imunitas non-spesifik
dan spesifik yang umumnya diproduksi berbagai
sel dan bekerja terhadap sel sasaran yang berbeda
Endotoksin (gram -) mengaktifkan makrofag
sitokin (IL1, IL6, TNF alfa) inflamasi
Imunitas spesifik
Dampak dari respons imun (Bakteri Ekstraselular)
Inflamasi: fagosit yang teraktivasi cytokine dan produk
Septic shock: biasanya pada infeksi gram (+) / (-) berat, yang
ditandai: gangguan pernafasan, DIC
Akumulasi dari cytokine: IFN-y, IL-12, TNF, terutama cytokine
yang dihasilkan dari aktivasi fagosit terhadap bakteria,cth: LPS
Pelepasan sitokin berlebihshock endotoxin
Gram (-)endotoxin (LPS)Cytokinelife threatening
fever, circulatory collapse, DIC, hemmorhagic necrosismultiple
organ failure
Septic shock dikaitkan dengan imunodefisiensi. Imunodefisiensi
deplesi sel T penyebaran mikroba yang tidak disadari
cytokine storm
Toxin bakteri ttt: superantigens stimulasi sel T cytokine
storm
Inflamasi karena antibodi
Reaksi berlebihan dari Ab-Ag menyebabkan masih
terlihat manifestasi dari suatu penyakit,
berminggu2 berbulan2 setelah infeksi terkontrol,
cth: infeksi streptokokus pada tenggorokan & kulit
Cross reaction.
Cth: rheumatic fever yang terjadi setelahinfeksi
streptokokus B hemolytik produksi antibodi thd
sel M, cross reaction thd protein myocardial &
myosin (pada jantung) inflamasi (carditis)
Imunitas nonspesifik thdp Bakteri
Intraseluler
Efektor imunitas nonspesifik utama fagosit
dan sel NK.
Fagosit menelan dan mencoba
menghancurkan mikroba (namun dapat
resisten thdp efek degradasi fagosit)
Aktivasi makrofag IL-12 mengaktifkan sel
NK (bisa juga secara direk) IFN-gamma
mengaktifkan makrofag dan meningkatakan
daya membunuh bakteri
Terjadi interaksi makrofag dan sel NK.
Imunitas Spesifik thdp Bakteri
Intraseluler
Imunitas spesifik imunitas seluler.
Imunitas seluler :
Aktivasi makrofag oleh sel CD4+Th1
memproduksi IFN-gamma memacu
pembunuhan mikroba
Lisis sel terinfeksi oleh sel CD8+/CTL
Fagositosis bakteri
LO 4
Gram-positive cocci
-S. pneumoniae -Penicillin -Erythromycin,
vancomycin,cephalosporin
-Streptococcus, -Penicillin
hemolytic (A,B,C,G) -Erythromycin,
vancomycin,cephalosporin
-Viridans streptococci -Penicillin gentamicin
-Vancomycin,cephalosporin
Upaya Pencegahan terjadi Infeksi
Bakteri
Primer
Penyebaran langsung kontak fisik dicegah dengan kebersihan
Memperhatikan higiene personal
Membersihkan lingkungan sekeliling
Bagi bayi dan balita, melakukan imunisasi dasar dan anjuran bila mampu
Pemeriksaan kesehatan rutin bagi orang tinggi resiko terinfeksi
Sekunder
Pengobatan profilaksis bagi orang yang berisiko tinggi dengan indikasi dan
keadaan tertentu
Tersier
Menciptakan lingkungan yang sesuai untuk penyembuhan akibat infeksi
bakteri
Menjaga pola makan, misalnya yang mengandung zat besi dikurangi
LO 6
Neonatal Sepsis Sepsis yang terjadi pada bayi baru lahir (biasanya 4 minggu
setelah kelahiran)
Sepsis Abortion Aborsi yang disebabkan oleh infeksi dengan sepsis pada ibu
ANTIBIOTIKA
First line agen terapi sepsis antibiotik spektrum luas lactam karena tempat
infeksi dan mikroorganisme biasanya belum diketahui awalnya.
Pemilihan antibiotika berdasarkan :
pengalaman tentang jenis organisme penyebab dengan sensitivitasnya
di rumah sakit .
sumber infeksi.
infeksi didapat di luar rumah sakit atau di rumah sakit.
Antibiotika yang diberikan harus dapat mencapai sumber infeksi dan
diberikan dosis optimal.
Untuk gram positif sering dipakai vancomycin . Selain itu digunakan juga
apabila pasien resistan terhadap methicillin untuk melawan Staphylococcus
aureus .
Pada gram negatif digunakan antibiotik yang mencegah pelepasan
endotoksin
LO 7