Anda di halaman 1dari 29

KERJA PRAKTEK

Proyek Winrip ruas Padang Sawah Simpang


Empat ( Including Air Gadang Bridge )

IKRARDI ASRA
1310003433106

Dosen Pembimbing
HARDI WIJAYA ST.MT

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS EKASAKTI
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Kegiatan Kerja Praktek yang dilaksanakan di PT.Jaya Konstruksi


,MP.Tbk merupakan salah satu syarat yang haus dipenuhi oleh
setiap mahasiswa Program Studi Teknik Sipil untuk menyelesaikan
program studinya.Kerja Praktek ini dilakukan untuk memberikan
gambaran langsung tentang kegiatan konstruksi,serta
mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan dalam perkuliahan
dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang ada di lapangan.
Dalam pelaksanaan kerja praktek mahasiswa di harapkan untuk
dapat mengamati dan menganalisa Proyek Pelebaran Ruas Jalan
Padang Sawah Simpang Empat ( Air Gadang Bridge) berkaitan
dengan hal tersebut diatas maka melaksanakan kerja praktek
lapangan selama 2 bulan terhitung 3 November sampai dengan 4
Januari penulis melaksanakan kerja praktek lapangan.Dalam
mendirikan sebuah proyek konstruksi diperlukan suatu
perencanaan dan pelaksanaan yang aman,efektif,kuat dan ekonomis
sehingga apa yang diharapkan dapat terwujud dengan baik.
1.2 Batasan Masalah
Ruang lingkup yang akan di bahas antara lain
mengenai proses tahapan dan
organisasi,pengawasan proyek dan mengamati
selama kerja praktek lapangan ini antara lain :
1.Tinjauan umum proyek.
2.Tinjauan material dan peralatan yang
digunakan dalam proyek.
3.Tinjauan beberapa pelaksanaan pekerjaan
proyek.
1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
bahwa KP bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada mahasiwa untuk terjun langsung ke dunia
industri agar mampu mengembangkan keterampilan
yang dimilikinya.
Dapat mengaplisikan pengetahun dan keterampilan
diperoleh dibangku kuliah pada dunia industri..
Dapat menyerap ilmu pengetahuan dan keterampilan
terbaru dalam dunia industri yang tidak diperoleh
dibangku kuliah.
Dapat memberikan suatu sumbangan pikiran bagi
perusahaan atau industri sebagai solusi dari
permasalahan yang ditemui.
Melatih disiplin dengan mematuhi peraturan yang
berlaku pada perusahaan/industri tempat mahasiswa
praktek.
1.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan laporan ini diperlukan
data data untuk melengkapi setiap bagian
dalam lapiran yang akan disusun adapun
metode pengumpulan data sebagai berikut :
Metode Observasi
Metode Wawancara
Metode Literatur atau bacaan
1.5 sistematika laporan
Pada penulis laporan kerja ini penulis membagi menjadi 5 bab,dengan masing-masing bab
sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang kerja praktek,tujuan
kerja praktek,teknik pengumpulan data,batasan masalah dan sistematika laporan.
Bab II.Teori Sruktur Jalan
Bab ini menjelaskan struktur jalan dan lapisan perkerasan,AC-Base,AC-BC,dan
AC-WC beserta fungsi nya.

Bab III. Data Proyek


Bab ini menjelaskan di mana lokasi kerja,biaya dan hubungan kerja.
Bab IV. Pelaksanaan Konstruksi
Bab ini menjelaskan tentang teknologi konstruksi dan pelaksanaan kegiatan lapangan.
Bab V. Penutup
Disini penulis memberikan beberapa kesimpulan dari hasil laporan kerja praktek
lapangan dan saran-saran pelaksanaan pekerjaan proyek agar dapat memperoleh hasil yang
optimal.
BAB II
STRUKTUR JALAN
7m

3.5 m Carriag eway 3.5 m


0.50 2.0 1.25 1.25 2.0 0.50
Shoulder Shoulder
AC W earing Course = 4 cm
AC W earing Course = 4 cm

Aggreg ate class B = 35 cm AC - Binder Course = 6 cm AC - Binder Course = 6 cm

Aggreg ate class S = 15 cm AC - Base ( Levelling ) Aggreg ate class S = 15 cm


AC - Base ( Levelling )
Selected material AC -Base = 6 cm AC -Base = 6 cm Selected material
Aggreg ate class B = 350 m m Marking Marking ` Marking
-2.00% -2.00% Aggreg ate class B = 350 m m
-4.00% -4.00%

Aggreg ate class B = 20 cm Aggreg ate class B = 20 cm


Aggreg ate class A = 15 cm Aggreg ate class A = 15 cm

1.25 - 1.50 m 4 - 4.50 m 1.25 - 1.50 m


widening OVE RLAY widening
A.Asphalt ConcreteWearing Course (AC-WC)
Merupakan lapisan perkerasan yang terletak paling atas dan
memiliki fungsi sebagai lapisan aus..
B.Asphalt ConcreteBinder Course (AC-BC)
Lapisan ini disebut lapisan antara karena terletak diantara
lapisan ac-base dan ac-wc. Lapisan ini tidak berhubungan
langsung dengan cuaca tetapi harus memiliki ketebalan dan
kekakuan yang cukup untuk mengurangi tegangan dan
renggangan akibat beban lalu lintas yang diteruskan kelapisan
dibawahnya. Karakteristik yang terpenting pada campuran ini
adalah stabilitas.
C.Asphalt ConcreteBase (AC-BASE)
Menurut Departemen Pekerjaan Umum (1983) Laston Atas
atau lapisan pondasi atas (AC-Base) merupakan pondasi
perkerasan yang terdiri dari campuran agregat dan aspal
dengan perbandingan tertentu dicampur dan dipadatkan
dalam keadaan panas. Lapis Pondasi (AC-Base) mempunyai
fungsi memberi dukungan lapis permukaan; mengurangi
regangan dan tegangan; menyebarkan dan meneruskan beban
konstruksi jalan di bawahnya (Sub Grade).
BAB II.DATA PROYEK

Data proyek adalah informasi umum yang bertujuan agar semua kalangan mengetahui bahwa di
daerah tersebut ada pekerjaan proyek, berikut ini adalah beberapa data umum Proyek Pelebaran
Jalan Padang Sawah Simpang Empat (Kab. Pasaman Barat) sebagai berikut:
Paket Pekerjaan : Western Indonesia National Road Improvement Project
(Winrip) Package 02 Padang Sawah - Simpang Empat (Including Air Gadang Bridge)
Nomor kontrak : 11-06/02-WINRIP-WP1/CE/A/8043-
ID/12-13
Nama Kontraktor : PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk
Nilai : Rp 197.936.699.896,00 (Include PPN 10%)
Tanggal Kontrak : 06 Januari 2014
Masa Pelaksanaan : 730 Hari Kalender
(6 Januari 2014 5 Januari 2016)
Masa Pemeliharaan : 730 Hari Kalender
(6 Januari 2016 5 Januari 2018)
Sumber Dana : World Bank dan GOI
Konsultan Supervisi : Renardet SA. Assosiation with
PT. Daya Creasi Mitrayasa
Konsultan Perencana : Egis Bceom International
Dalam proyek pelebaran jalan Padang Sawah Simpang Empat (Kab. Pasaman Barat) memiliki data teknis
sebagai berikut:
Nama Ruas Jalan : Jalan Padang Sawah Simpang Empat
(Kabupaten Pasaman Barat)
Jenis Pekerjaan : Pelebaran (Widening)
Lebar Jalan Lama : 4.5 meter
Lebar Pelebaran : 2.5 meter
Jenis Perkerasan : Hotmix
Panjang Fungsional : 40.693 Km
Panjang Efektif : 40.693 Km
Jenis Konstruksi : - AC-WC (Tebal 4 cm)
AC-BC (Tebal 6 cm)
Pondasi Permukaan Kelas A (Tebal 15 cm)
Pondasi Bawah Kelas B (Tebal 20 cm)
Pondasi Bahu Jalan : - Agregat Kelas S (Tebal 15 cm)
Agregat Kelas B (Tebal 35 cm)
Kemiringan Jalan :2 %
Kemiringan Bahu : 4%
Dalaman widening : 35 cm
Lebar Bahu : 2 m (kanan) dan 2 m (kiri)
BAB IV
PELAKSANAAN LAPANGAN
1.Teknologi Kontruksi
Dalam proses pengerjaan proyek pelebaran (widening) ruas jalan Padang Sawah Simpang
Empat (Kab. Pasaman Barat) semuanya menggunakan teknologi alat berat dari mulai
penggalian sampai pekerjaan pembuatan lapisan baru (overlay). Sebagai berikut alat-alat nya
Excavator
Tandem roller
Tandem Vibrator
Asphalt Finisher
Pheneumatic Tire Roller (PTR)
Loader
Motor Grader
Core Drill
AMP (Asphalt Mixing Plant)
Asphalt spayer
.Dump Truck
.Water tanker
Air Compressor
a.Prosedur Kerja
Prosedur Kerja adalah suatu bentuk
perintah/aturan yang akan dilakukan sebelum
memulai dalam suatu pekerjaan. Dimana
prosedur kerja tersebut sangat mudah
dipahami dan dimengerti. Dalam pekerjaan
pelebaran (widening) ruas jalan Padang Sawah
Simpang Empat (Kab. Pasaman Barat) juga
diterapkan prosedur kerja yang bertujuan
untuk menjelaskan tentang metode kerja
yang akan dilaksanakan dan nantinya menjadi
acuan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan spesifikasi pekerjaan.
b.Tahap Pelaksanaan galian widening
Langkah langkah pekerjaan galian pelebaran ruas jalan Padang Sawah
Simpang Empat (Kab. Pasaman Barat) adalah:
Pengukuran lahan yang akan digunakan untuk memperlebar jalan,
dengan membutuhkan tenaga ahli yang berdikari dalam dunia
pengukuran
Penerapan data hasil pengukuran pada lokasi lahan yang akan digali
Pembuatan mistar ukur yang terbuat dari kayu atau baja ringan yang
diberi tanda pembatas ukuran
Melakukan penggalian dengan menggunakan excavator ban crawler,
dengan kapasitas muatnya 0.8 m3 dan hasil penggalian diangkut
dengan menggunakan dump truck yang berkapasitas bak 5 m3.
Pengontrolan kedalaman dan lebar secara dilakukan secara berkala
agar hasil galian tepat pada ukuran yang diinginkan.
Opname pekerjaan oleh konsultan pengawas sebagai bukti kalau
pekerjaan dapat dilanjutkan.
Dokumentasi pengalian widening
Pekerjaan Timbunan Pilihan (Sirtu)

Langkah-langkah kerja dari pekerjaan timbunan


pilihan adalah:
Pengisian lubang galian dengan material yang
diangkut dari Quarry menggunakan dump truck
Perataan dan pemadatan dilakukan dengan
menggunakan tandem vibrator roller dan exavator
Pengontrolan tebal timbunan secara berkala
dengan menggunakan mistar ukur dari kayu atau
baja ringan yang diberi tanda ukuran
Opname timbunan yang dilakukan oleh pengawas
dan test kepadatan sebagai syarat untuk
melanjutkan pekerjaan timbunan agregat pada
pondasi kelas B.
Dokumentasi pekerjaan timbunan
langkah pertama
Langkah kedua
Langkah ketiga
Langkah keempat
.Penghamparan Aspal AC-WC (overlay)
Pembersihan permukaan jalan lama dengan menggunakan air
compressor dan alat pendukung lainnya
Pembuatan garis batas pengaspalan yang dibuat dengan
menggunakan cat atau tepung yang diberi air secukupnya
Pembuatan lapisan pengikat aspal cair (tack coat) dengan mobil aspal
spayer dengan suhu 1000C pada permukaan jalan yang dibersihkan
Pengangkutan aspal AC-BC dengan menggunakan dump truck
dengan suhu dari AMP (asphalt mixing plant) adalah 175-2000C
tergantung jarak pengaspalan.
Pengecekan suhu dilapangan dengan menggunakan termometer mini
setelah itu penuangan aspal AC-WC ke dalam mobil penghampar
(asphalt finisher)
Pengerjaan penghamparan bias dilakukan dan selalu dibarengi
dengan pengontrolan meggunakan stick ukur yang telah diatur dan
dibantu beberapa tenaga manusia yang merapikan permukaan aspal
yang berpori
Pemadatan permukaan jalan raya dengan menggunakan tandem roller
dengan berat 6-8 ton sebanyak 6 kali pulang pergi yang terbagi atas
Langkah pertama
Langkah kedua
2. Langkah ke tiga
Langkah ke empat
Langkah ke lima
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil praktek lapangan industri (PLI) yang dilakukan pada ruas jalan Padang
Sawah Simpang Empat (Kab. Pasaman Barat), dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu:
Perbedaan pemakaian suhu aspal dilapangan dengan teori perkuliahan tidak jauh
berbeda. Pemakaian suhu aspal dilapangan berkisar antara 1500C -1600C,
sedangkan pada teori perkuliahan 140-1500C. Pengaruh dari pemakaian suhu
yang tidak sesuai dengan aturan akan memperpendek umur jalan itu sendiri,
disebabkan pada saat digunakan kondisi aspal sudah dalam keadaan menurun.
Pemadatan pada pondasi bawah sangatlah diperhatikan karena sangat
berdampak penting untuk mendapatkan hasil yang baik pada permukaan jalan.
Apabila pemadatan pondasi tidak benar maka akan terjadi penurunan
permukaan yang menimbulkan patahan pada permukaan jalan. Proyek pelebaran
jalan Padang Sawah Simpang Empat (Kab. Pasaman Barat) pemadatan pondasi
masih minim diperhatikan, buktinya ketika tes proboling dengan menggunakan
truk yang berisi muatan 12 ton, masih banyak lendutan permukaan yang turun,
ini disebabkan karena penggunaan air terlalu banyak saat pemadatan pondasi
lapis bawah dan ini bias mengakibatkan patahan pada aspal.
Di dalam proyek sangat diperlukan sebuah manajemen proyek sedangkan pada
proyek pelebaran jalan Padang Sawah Simpang Empat (Kab. Pasaman Barat)
masih terdapat beberapa kekurangan dalam bidang manajemen proyek yaitu
penyesuaian jabatan dengan kenyataan di lapangan berbeda yang mengakibatkan
banyak keterlambatan pada proses pekerjaan.
Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan adalah:
Kontraktor harus mengikuti aturan atau
prosedur kerja yang telah ditetapkan dan
harus terlibat di proyek tersebut, baik dalam
pemakaian material, pekerjaan penggalian dan
bahkan pekerjaan yang paling kecil agar
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Pengawas harus tetap berada di lapangan dan
terus mengontrol semua proses pekerjaan
agar semua tanggung jawab yang di
limpahkan oleh pemilik proyek dapat
terealisasikan di lapangan dengan baik.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai