Anda di halaman 1dari 63

Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305

Environmental Laboratory
19/11/2017 Department of Environmental Engineering - ITS 0
19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 1
Metode Sampling
Memegang peranan sangat penting, akan mempengaruhi data
hasil analisis.

Apabila terdapat kesalahan dalam pengambilan sampel, maka


sampel yang diambil tidak representatif sehingga ketelitian dan
teknik peralatan yang baik akan terbuang percuma.

Kesimpulan yang diambil juga akan salah.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 2


Hal yang harus diperhatikan
Pemilihan lokasi yang tepat

Penetapan frekuensi pengambilan sampel

Cara pengambilan sampel

Perlakuan sampel di lapangan.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 3


Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel
a. Pada lokasi hulu sungai yang dimaksudkan untuk mengetahui
kualitas air secara alamiah sebagai base line station.

b. Pengaruh kegiatan manusia terhadap kualitas air dan pengaruhnya


untuk pemanfaatan tertentu, sebagai impact station.

c. Point Source. Lokasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sumber


penyebaran bahan-bahan yang berbahaya, sehingga dapat
ditanggulangi.

Letak lokasi dapat di hulu ataupun di hilir sungai, bergantung pada


sumber dan jenis zat berbahaya tersebut apakah alamiah ataupun
buatan.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 4


19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 5
SISTEM PENGALIRAN SUNGAI
KALI SURABAYA
Bendung Kali Mas
Gubeng

Kali Kedurus
Stasiun Tinggi Muka Air
Pintu Air
Stasiun Curah Hujan Wonokromo Pintu Air
Jagir Kali Wonokromo
Kali Tengah
PDAM
Karangpilang Bendung
Gunungsari

Karanglo
Driyorejo

Kali Perning
Marmoyo
Jetis Kali Surabaya

Pintu Air
Bendung
Mlirip
Lengkong Baru

Kali Sadar

Porong
19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - Kali
ITSPorong 6
19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 7
Pemilihan Titik Pengambilan Sampel (1)
Bila diambil dari saluran,
sungai dsb yang kedalaman
tidak lebih dari 5 m, dan
aliran cukup turbulen maka
diambil sampai 2/3
penampang basah

Mulut botol searah dengan


arah aliran, agar sampah
tidak masuk dalam botol
sampel

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 8


Contoh Cara Sampling

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 9


Pemilihan Titik Pengambilan Sampel (2)
Bila diambil dari saluran atau
sungai yang terdiri dari aliran
terpisah, harus diambil pada bagian
aliran terbesar

Bila penampang tidak sama,


diambil di tengah aliran utama (di
atas jembatan, ponton atau perahu)

Bila sungai bermuara, pilih di


tempat yang tidak dipengaruhi air
pasang

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 10


Pemilihan Titik Pengambilan sampel (3)
Bila diambil dari saluran kota,
maka ambil pada saluran yang
dianggap mewakili C
RS
Permukiman
Berasal dari point source atau Padat G
non point source A
B D E

Bengkel Sekolah
F

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 11


Lokasi pengambilan sampel
a. Jembatan
Pengambilan sampel dari jembatan lebih mudah dilaksanakan dan titik
pengambilan sampel dapat diidentifikasikan secara pasti.

b. Pos pengukur debit air


Pos pengukur debit air biasanya dilengkapi dengan alat pencatat tinggi
muka air otomatis ataupun lintasan tali (cable way). Sarana tersebut
dimanfaatkan untuk membantu pengambilan sampel. Selain itu, data
debit air dapat pula dimanfaatkan apabila diperlukan.

c. Bendung
Pengambilan sampel pada bendung juga sangat menguntungkan
karena di lokasi bendung umumnya terdapat pengukur debit serta
catatan-catatan lain yang berguna untuk evaluasi kualitas air.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 12


Perubahan kualitas air
Perubahan disebabkan oleh perubahan konsentrasi
unsur yang masuk ke dalam air , perubahan konsetrasi
yang ada di dalam air, kecepatan aliran, dan volume air.

1 Perubahan sesaat
Kejadian yang tiba-tiba dan seringkali tidak dapat
diramalkan (hujan lebat)
Tumpahan dan bocoran dari limbah industri atau
pertanian.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 13


Perubahan kualitas air
2 Perubahan terus-menerus
Turunnya hujan atau turunnya suhu yang beraturan tiap-tiap
musim.
Perubahan musim akan menyebabkan terjadinya perubahan
komposisi air serta kecepatan self purification.
Perubahan secara teratur dapat pula terjadi setiap hari secara
alamiah, misalnya perubahan pH, oksigen terlarut, suhu dan
alkaliniti.
Kegiatan industri dan pertanian pada suatu daerah dapat pula
mempengaruhi kualitas air secara teratur selama periode
terjadinya kegiatan pembuangan limbahnya. Sedangkan
kegiatan domestik dapat menyebabkan perubahan harian dan
mingguan.
Perubahan kualitas air yang teratur dapat pula disebabkan oleh
adanya pengaturan debit air yang dilakukan secara teratur dan
terus menerus untuk keperluan tertentu.
19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 14
Debit air
Konsentrasi zat-zat tertentu di dalam air dipengaruhi
oleh debit air sungai atau volume sumber air.

Selama debit aliran yang kecil di musim kemarau,


frekuensi pengambilan sampel perlu ditingkatkan
terutama pada sungai yang menampung limbah
industri, domestik dan pertanian.

Pengukuran debit air diperlukan pula untuk


menghitung jumlah beban pencemaran dan diperlukan
pula untuk membandingkan kualitas air pada debit
rendah dan debit besar selama periode pemantauan.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 15


Pengaruh Debit Air
A B A B

Jarak, waktu
Kadar pencemaran

A B A B

LAMINER TURBULEN

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 16


Penetapan parameter yang diperiksa
Parameter-parameter yang penting diperiksa sesuai dengan
pemanfaatan airnya dan batasan kadar dari parameter-
parameter tersebut sesuai standar kualitas air setempat.

Mempengaruhi pemanfaatan air pada saat ini dan masa


yang akan datang.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 17


Sampling Air Tanah

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 18


Standar/Peraturan/Baku Mutu?
Stream standard/effluent standard..?

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 19


Kurva Perubahan Beban Pencemaran

12
6
10
5
Konsentrasi (mg/L)

Konsentrasi (mg/L)
4 8

3 6

2 4

1 2

0 0
0 12 24 0 12 24

Waktu (jam) Waktu (jam )

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 20


Studi pendahuluan
Tujuan
untuk mengetahui kadar parameter-parameter dalam air di lokasi yang akan
diambil dan perubahan-perubahan kualitas air yang terjadi.

Di sungai :
a) setiap minggu selama satu tahun;
b) setiap hari berturut-turut selama 7 hari, diulangi lagi setiap 13 minggu sekali
(empat kali selama satu tahun);
c) setiap empat jam selama 7 hari berturut-turut, diulangi setiap 13 minggu
sekali.
d) setiap jam selama 24 jam dan diulangi lagi setiap 13 minggu sekali;

Di danau dilakukan lima hari berturut-turut diulangi setiap 13 minggu sekali.

Lokasi yang telah tercemar dan dekat dengan titik pemanfaatan, maka
frekuensi pengambilan sampel dapat diperbanyak. Dari data yang diperoleh
pada studi pendahuluan tersebut kemudian dihitung ketelitian dan confidence
limit dari parameter utamanya.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 21


Penetapan frekuensi pengambilan sampel air
Apabila studi pendahuluan belum dilaksanakan atau
ditangguhkan maka frekuensi pengambilan sampel
(untuk sementara) dapat dilakukan sebagai berikut:
a) untuk sungai, diambil setiap 2 minggu;
b) untuk waduk atau danau, diambil setiap 8 minggu;
c) untuk air tanah, diambil setiap 12 minggu.

Dalam penentuan frekuensi pengambilan sampel ini


perlu juga dipertimbangkan kemampuan analisis dan
ketelitian yang diperlukan. Apabila jumlah sampel yang dapat
ditangani terbatas, maka lebih baik mengurangi jumlah lokasi
daripada mengurangi frekuensi pengambilan sampel.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 22


Tipe-tipe Sampel
Grab samples
Sebuah sampel yang diambil pada sebuah titik sampling yang spesifik pada
waktu yang cepat (beberapa detik atau menit)
Composite samples
Sampel yang terdiri atas campuran beberapa grab sampel.
Sampel yang dihasilkan lebih representratif dan heterogenous untuk sampel
yang konsentrasinya sangat bervariasi menurut waktu dan/atau tempat.
Integrated samples
Sampel yang terdiri atas campuran beberapa grab sampel yang diambil pada
titik sampling yang berbeda secara bersamaan dengan memperhatikan beban
aliran.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 23


Grab Sample
Karakteristik yang tidak berubah dalam suatu periode atau
dalam batas jarak tertentu
Untuk sumber alamiah, tetapi tidak mewakili keadaan air
buangan atau sumber air yang banyak dipengaruhi bahan
buangan.
Karakteristik banyak berubah: beberapa sampel sesaat diambil
berturut-turut untuk jangka waktu tertentu, dan
pemeriksaannya dilakukan sendiri-sendiri.
Jangka waktu pengambilan sampel antara 5 menit sampai 1 jam
atau lebih. Umumnya periode pekerjaan pengambilan sampel
selama 24 jam. Pemeriksaan beberapa parameter tertentu
memerlukan metode sampel sesaat seperti pengukuran suhu,
pH, kadar gas terlarut, oksigen terlarut, karbon dioksida,
sulfida, sianida dan klorin.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 24


Composite Sample: Time
Menunjukkan keadaan rata-rata dari tempat tersebut dalam
suatu periode.
Umumnya pengambilan sampel dilakukan terus-menerus
selama 24 jam: bisa jangka waktu yang lebih pendek, misalnya
hanya selama periode beroperasinya industri atau selama
terjadinya proses pembuangan.
Tidak dapat dilakukan untuk pemeriksaan beberapa unsur yang
memerlukan pemeriksaan sampel sesaat. Untuk mendapatkan
sampel gabungan waktu perlu diperhatikan agar setiap sampel
yang dicampurkan mempunyai volume yang sama. Apabila
volume akhir dari suatu sampel gabungan 2 liter sampai 3 liter,
maka untuk selang waktu 1 jam selama periode pengambilan
sampel 24 jam dibutuhkan volume sampel masing-masing
sebanyak 100 sampai dengan 120 mL.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 25


Composite Sample: Place
Menunjukkan keadaan rata-rata dari suatu daerah atau
tempat pemeriksaan.
Metode pengambilan sampel gabungan tempat ini
berguna apabila diperlukan pemeriksaan kualitas air
dari suatu penampang aliran sungai yang dalam atau
lebar, atau bagian-bagian penampang tersebut
memiliki kualitas yang berbeda.
Tidak dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air danau
atau waduk, sebab pada umumnya kualitas air
danau/waduk menunjukkan gejala yang berbeda
kualitasnya karena kedalaman atau lebarnya. Dalam
hal ini selalu digunakan metode pemeriksaan secara
terpisah.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 26


Metode Sampling
Manual sampling
Automatic sampling

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 27


Cara pengambilan sampel manual
Mudah diatur waktu dan tempatnya, serta dapat
menggunakan bermacam-macam alat sesuai dengan
keperluannya.
Apabila diperlukan volume sampel yang lebih banyak,
sampel dapat diambil lagi dengan mudah.
Biaya pemeliharaan alat tidak besar bila dibandingkan
dengan cara otomatis.
Keberhasilan pengambilan sampel sangat tergantung
pada keterampilan petugas yang melaksanakannya.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 28


Cara pengambilan sampel manual (2)
Dapat menyebabkan perbedaan perlakuan yang dapat
mengakibatkan perbedaan hasil pemeriksaan kualitas
air.
Sesuai untuk diterapkan pada pengambilan sampel
sesaat pada titik tertentu dan untuk jumlah sampel
yang sedikit.
Untuk pengambilan sampel yang rutin dan berulang-
ulang dalam periode waktu yang lama cara manual
memerlukan biaya dan tenaga kerja yang besar.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 29


Cara pengambilan sampel secara otomatis
Sesuai untuk pengambilan composite sample
gabungan waktu dan sampel yang diambil rutin secara
berulang-ulang.
Diambil pada interval waktu yang tepat secara terus-
menerus dan secara otomatis dapat dimasukkan ke
dalam beberapa botol sampel secara terpisah atau ke
dalam satu botol untuk mendapatkan sampel
campuran.
Pemeriksaan sampel secara terpisah dari tiap-tiap
botol dapat menunjukkan kemungkinan adanya
kelainan pada masing-masing sampel, serta dapat
memberikan nilai minimum dan maksimum dalam
periode waktu tertentu. Sedangkan hasil pemeriksaan
dari sampel komposit merupakan hasil rata-rata
selama periode pengukuran.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 30


Cara pengambilan sampel secara otomatis (2)
Dari hasil air komposit yang dicampur tidak dapat
diperiksa parameter-parameter seperti: oksigen
terlarut, pH, suhu, logam-logam terlarut dan bakteri,
karena parameter-parameter tersebut dapat berubah
oleh waktu atau dihasilkan suatu reaksi kimia antara
zat-zat tersebut dari sampel-sampel yang berlainan.
Alat pengambil sampel otomatis dirancang khusus
untuk mengetahui perbedaan karakteristik sumber air
dan air limbah setiap waktu, debit, berat jenis cairan
dan kadar zat tersuspensi, serta bahan-bahan yang
mengapung.
Memerlukan biaya yang lebih mahal untuk konstruksi
alat dan pemeliharaannya, serta operator yang terlatih.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 31


Pemeriksaan kualitas air di lapangan
Parameter yang dapat berubah dengan cepat dan tidak
dapat diawetkan, maka pemeriksaannya harus
dikerjakan di lapangan.
Suhu, pH, alkaliniti, asiditas, oksigen terlarut (DO) dan
penetapan gas lainnya. Penetapan gas tersebut seperti
oksigen dan karbon dioksida, pemeriksaannya dapat
ditangguhkan dalam waktu beberapa jam apabila
sampel disimpan dalam botol BOD yang terisi penuh.
Peralatan yang dipergunakan di lapangan terlebih
dahulu dikalibrasi dan ketelitian alat cukup memenuhi
keperluannya. Selain itu, juga diperlukan persiapan
pereaksi, larutan standar dan alat-alat gelas
secukupnya.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 32


Faktor yang mempengaruhi kualitas air
Reaksi-reaksi yang dapat mempengaruhi kadar suatu zat selama penyimpanan

1 Reaksi secara biologi


Aktifitas metabolisme dari mikroorganisme, dapat mengubah kadar nitrat, nitrit,
ammonia, N-organik, fosfat organik, sulfat dan menurunkan kadar fenol serta
indikator zat organik seperti BOD, COD, DO dan nilai permanganat.

2 Reaksi secara kimia


Dapat menyebabkan bahan-bahan polimer menjadi depolimer dan sebaliknya, serta
terjadinya reaksi oksidasi dan reduksi. Perubahan kadar gas terlarut dalam air dapat
merubah pH dan alkaliniti, sulfida, sulfit, ferro, sianida, dan iodida dapat hilang karena
oksidasi. Kromium valensi 6 dapat direduksi menjadi valensi 3.

3 Reaksi secara fisika


Dapat menyebabkan penyerapan koloid, zat-zat terlarut, atau zat-zat tersuspensi oleh
permukaan tempat wadah sampel. Penyimpanan air di dalam botol gelas dalam waktu
yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya penggerusan natrium, silika dan boron,
dapat pula terjadi penggumpalan zat-zat koloid yang diserap oleh sedimen.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 33


Perlakuan pendahuluan sampel
1 Penyaringan
Untuk pemeriksaan logam terlarut, silika dan fosfor terlarut,
dengan melewatkan sampel melalui kertas saring yang ukuran
porinya 0,45 m.

2 Ekstraksi
Untuk pemeriksaan pestisida serta minyak dan lemak,
dengan cara memasukkan sampel dan larutan pengekstrak
dengan volume tertentu ke dalam labu pemisah. Pisahkan zat
yang terekstrak ke dalam tempat khusus dan ditutup rapat
untuk pemeriksaan selanjutnya.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 34


Cara pengawetan sampel
1. Pendinginan

2. Secara Kimia

3. Pengaturan waktu

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 35


Pendinginan
Dilakukan dengan menyimpan sampel pada suhu
kurang lebih 4oC dan lebih baik lagi ditempat gelap.
Dimaksudkan untuk memperlambat aktivitas biologi
dan mengurangi kecepatan reaksi secara kimia dan
fisika.
Keuntungan metode ini adalah tidak mengganggu
unsur-unsur yang ditetapkan.
Bila pendinginan tidak mungkin dilakukan pada suhu
4oC maka botol sampel dapat disimpan dalam
bongkahan-bongkahan es.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 36


Pengawetan secara kimia
a) Pengasaman
Dengan penambahan asam sampai pH 2, biasanya dilakukan untuk pengawetan
logam terlarut dan logam total sehingga pemeriksaannya dapat ditunda selama
beberapa minggu. Khusus untuk logam merkuri waktu penyimpanan paling lama 7 hari
dan bila perlu disimpan lebih lama lagi harus ditambahkan bahan pengoksidasi biasanya
KMnO4 atau K2Cr2O7 dapat menghalangi aktifitas biologi, sehingga dapat digunakan
untuk pemeriksaan unsur-unsur yang dapat mengalami perubahan secara biologi.

b) Biosida
Akan menghalangi aktifitas biologi, larutan HgCl2 dalam sampel sekitar 20-40 mg/L.
Penggunaan bahan ini harus hati-hati karena pengukuran kadar merkuri dalam
konsentrasi rendah karena dapat terkontaminasi oleh HgCl2.

c) Keadaan khusus
Penetapan unsur-unsur tertentu memerlukan perlakuan yang tersendiri. Sebagai contoh
untuk pengawetan sianida ditambahkan larutan NaOH sehingga pH menjadi 10-11.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 37


19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 38
19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 39
19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 40
Pengaturan waktu
Dapat dihindari kesalahan pemeriksaan yang disebabkan
oleh perubahan unsur selama penyimpanan. Batas waktu
pemeriksaan tidak boleh melebihi batas waktu maksimum
penyimpanan agar tidak terjadi perubahan unsur yang
tidak dikehendaki (lihat tabel 1060 I pada buku APHA)

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 41


Persyaratan alat pengambil sampel
a. terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat
sampel;
b. mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya;
c. contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah penampung
tanpa ada sisa bahan tersuspensi di dalamnya;
d. mudah dan aman di bawa;
e. kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 42


Alat Sampling Sederhana

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 43


Alat pengambil contoh air sumur gali

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 44


19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 45
Alat pengambil contoh air sumur bor tipe Bailer

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 46


Persyaratan wadah pengambil sampel
a. terbuat dari bahan gelas atau plastik Poli Etilen (PE) atau
Poli Propilen (PP) atau teflon (Poli Tetra Fluoro Etilen,
PTFE);
b. dapat ditutup dengan kuat dan rapat;
c. bersih dan bebas kontaminan;
d. tidak mudah pecah;
e. tidak berinteraksi dengan sampel.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 47


Penyimpanan sampel
Dapat dibuat dari bahan gelas atau bahan plastik.
Harus dapat ditutup dengan kuat dan rapat
Keuntungan pemakaian wadah gelas : mudah mencucinya, mengecek
keadaannya serta mensterilisasikannya, tapi mudah pecah selama
pengangkutan.
Pemakaian wadah dari plastik tidak mudah pecah dan tahan terhadap
pembekuan, akan tetapi sulit membersihkannya.

Yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tempat wadah sampel yaitu:


a) penyerapan zat-zat kimia dari bahan wadah oleh sampel, misalnya bahan
organik dari plastik, natrium, boron dan silika dari gelas;
b) penyerapan zat-zat kimia dari sampel oleh wadah, misalnya penyerapan
logam-logam oleh gelas atau bahan-bahan organik oleh plastik;
c) terjadinya reaksi langsung antara sampel dengan wadah, misalnya fluorida
dengan gelas.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 48


Tempat Sampel
Harus bersih (jika untuk analisa bakteri harus steril),
dibilas air suling, dan sampel tsb.
Gunakan ember atau alat khusus.
Isi tempat sampel sampai penuh, tutup rapat
Analisa BOD ambil sampel 1000 mL, didinginkan 4C,
maksimum pengawetan 6 jam
Sampel logam disimpan dalam botol kaca atau plastik
PE

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 49


Pengepakan dan pengangkutan sampel
Harus diberi label terlebih dahulu untuk menghindari
tertukarnya sampel.
Dicantumkan lokasi pengambilan, tanggal, jam,
pengawet yang ditambahkan serta petugas yang
mengambil sampel.
Label ditempelkan pada tiap-tiap wadah dan
diusahakan agar label tersebut tidak rusak atau hilang
selama pengangkutan.
Botol-botol sampel ditutup rapat dan dimasukkan ke
dalam kotak yang telah dirancang khusus sehingga
tidak pecah atau tumpah selama pengangkutan dari
lapangan ke laboratorium.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 50


Gangguan pada penyimpanan dan pengangkutan
sampel
Gas CO2 dan O2 lenyap ke udara
Zat tersuspensi dan koloid membentuk flok
Fe2+ Fe3+
Ca2+ dan CO32- CaCO3
Lumut, ganggang, jamur O2 berkurang
Bakteri berkembang biak

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 51


Label sampel dan catatan lapangan
Petugas pengambil sampel harus mempunyai label yang
berisi keterangan : lokasi, tanggal dan waktu nomor dan
jenis sampel, suhu air dan udara, tinggi muka air atau
debit, keadaan cuaca, keadaan fisik sumber air, keadaan
lingkungan lokasi pengambilan sampel, hasil pemeriksaan
di lapangan dan nama petugas.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 52


Alat pendukung sampling
a. pH meter; konduktimeter; DO meter
b. termometer;
c. meteran;
d. water level meter atau tali yang telah dilengkapi pemberat
dan terukur panjangnya; dan
e. Global Positioning System (GPS).

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 53


Sarana pendukung untuk pelakukan sampel
Alat pendingin
Alat ini dapat menyimpan contoh pada 4C 2C,
digunakan untuk menyimpan contoh untuk pengujian sifat
fisika dan kimia.
Alat penyaring
Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau pompa tekan
serta saringan berpori 0,45 m.
Alat ekstraksi (corong pemisah)
Corong pemisah terbuat dari bahan gelas atau teflon yang
tembus pandang dan mudah memisahkan fase pelarut dari
contoh.

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 54


19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 55
Mass Balance/Kesetimbangan Massa
Diperiksa jika ada 2 aliran bergabung
1. di anak sungai/saluran;
2. di bagian hulu;
3. di bagian hilir

Beban di hilir = beban di hulu + beban di anak


sungai/saluran

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 56


Contoh soal
Q2 = 1000 L/s
BOD2 = 3 mg/L

Q1 = 3800 L/s
BOD1 = 2 mg/L

Q3 = ?
BOD3 = ?

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 57


Contoh soal
Q2 = 1000 L/s
BOD2 = 15 mg/L

Q1 = 3000 L/s Pabrik Kertas


Q = 100 L/s
BOD1 = 4 mg/L
BOD = 150 mg/L)

Q3 = ?
BOD3 = ?

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 58


Kurva Perubahan Beban Pencemaran

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 59


19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 60
Bibliografi
1. Pedoman Pengamatan Kualitas Air, Jilid I: Pedoman
Pengambilan Contoh Sumber Air, 1986, Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta.
2. American Public Health Association, American Water Works
Association, Water Pollution Control Federation, 1998,
Standard Methods for the Examination of Water and
Wastewater,18 th Edition, APHA, Washington DC.
3. United Nations Environment Programme, World Health
Organization, United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization, World Meteorological Organization,
GEMS/Water Operational Guide, 1992, Third Edition, National
Water Research Institute, Burlington-Canada

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS 61


Lets Have a Great Sem!

19/11/2017 Environmental Laboratory Department of 62


Environmental Engineering - ITS

Anda mungkin juga menyukai