Anda di halaman 1dari 72

PERSONAL

HIGIENE
NS. ARNI NUR R, S.KEP
DEFINISI
Higiene Ilmu kesehatan
sebagai cara perawatan-diri
manusia untuk memelihara
kesehatannya.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRAKTEK HIGIENE
Citra tubuh
Praktik sosial
Status sosio ekonomi
Pengetahuan
Variabel kebudayaan
Pilihan pribadi
Kondisi fisik
TIPE PERAWATAN HIGIENIS

Tipe perawatan higienis secara umum:


Perawatan pagi hari
Perawatan pagi atau sarapan
Perawatan siang hari
Perawatan malam hari atau sebelum tidur
PERSONAL HYGIENE :

Memandikan pasien
Perawatan rambut
Menggosok gigi pasien
Oral Hygiene
Perawatan kuku
Vulva/penis hygiene
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN KULIT

I. Pengkajian
Terpusat pada penentuan toleransi klien terhadap
prosedur higienis.
a. Pengkajian fisik kulit
Mengkaji seluruh permukaan tubuh klien
inspeksi dan palpasi.
Menentukan kondisi kulit observasi warna,
tekstur, turgor, temperatur, dan hidrasi kulit.
Mengkaji masalah kulit yang dipengaruhi cara-cara
higienis.
Mencatat kondisi lesi.
b. Perubahan perkembangan
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN KULIT
c. Kemampuan perawatan diri
d. Resiko kerusakan kulit
Imobilisasi
Penurunan sensasi
Perubahan nutrisi dan hidrasi
Sekresi dan ekskresi pada kulit
Insufisiensi vaskular
Peralatan eksternal
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN KULIT

II. Diagnosa keperawatan


Peninjauan ulang semua data yang terkumpul
Mempertimbangkan perawatan klien sebelumnya
Peninjauan ulang pengetahuan kondisi awal yang ada
Pengelompokkan batasan karakteristik
Diagnosa keperawatan khusus masalah kesehatan klien
yang aktual dan potensial
Seleksi akurat dalam diagnosa keperawatan.
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN KULIT

III. Perencanaan
Metode perawatan kulit yang diberikan
Tujuan yang diharapkan untuk meningkatkan kondisi kulit
Beragam tindakan asuhan keperawatan
Interaksi perawat selama higiene penkes, pemberian
dukungan emosional, klarifikasi nilai, bantuan pelatihan
rentang gerak
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN KULIT
IV. Implementasi
a. Memandikan klien
Memberikan privasi
Memelihara keamanan
Memelihara kehangatan
Meningkatkan kebebasan klien
sebanyak mungkin selama aktivitas
mandi.
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN KULIT
b. Perawatan perineum
Proses mandi lengkap
Sikap profesional perawat
menghargai klien, mengurangi rasa
malu klien, dan membuat klien
tentram.
Klien yang paling beresiko kerusakan
pada daerah perineum klien yang
inkontinensia urine atau fekal,
balutan operasi rektal dan perineum,
dan kateter yang tetap.
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN KULIT
V. Evaluasi
Evaluasi keberhasilan intervensi
Persiapan perubahan rencana jika hasil tidak dicapai
Evaluasi pencapaian dari hasil yang diharapkan
Evaluasi melibatkan tindakan pemeriksaan fisik,
pertanyaan yang mengukur pengetahuan klien tentang
teknik higiene.
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN KAKI
I. Pengkajian
a. Pengkajian fisik
b. Faktor perkembangan
c. Alas kaki
d. Pengetahuan tentang praktik perawatan kaki dan kuku
II. Diagnosa keperawatan
Pernyataan batasan karakteristik atas pengkajian kondisi
kaki
Asuhan keperawatan suportif atau preventif
Identifikasi yang akurat
Pemilihan intervensi keperawatan yang tepat.
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN KAKI
III. Perencanaan
Perencanaan yang matang untuk pertimbangan tujuan:
Klien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang
lembut
Klien akan mencapai rasa nyaman dan bersih
Klien akan berjalan dan menanggung berat badan
dengan normal
Klien akan memahami dan melakukan metode
perawatan kaki dan kuku dengan benar.
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN KAKI
IV. Implementasi
Nyeri yang berhubungan dengan pembentukan kalus,
kuku jari kaki yang tumbuh kedalam
Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan
gangguan visual dan perubahan koordinasi tangan
Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan
kerusakan perfusi arteri, praktek pemotongan kuku yang
tidak tepat, friksi dari sepatu, cedera pada kuku
Resiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan
dengan kerusakan perfusi arteri dan alas kaki yang tidak
pas
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN KAKI
Resiko infeksi yang berhubungan dengan kulit yang
rusak atau trauma
Defisit pengetahuan perawatan kaki dan kuku yang
berhubungan dengan misinterpretasi informasi dan
kurang terpaparnya informasi.
V. Evaluasi
Respon klien terhadap perawatan kaki dan kuku selama
beberapa hari atau minggu
Keberhasilan intervensi terhadap hasil yang diharapkan
Praktek perawatan kaki dan kuku yang dilakukan klien
secara pribadi.
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN HIGIENE MULUT
I. Pengkajian
a. Pengkajian fisik
b. Perubahan perkembangan
c. Pola makan
d. Pilihan dan praktek higienis
e. Pengkajian faktor-faktor resiko untuk masalah higiene
mulut
II. Diagnosa keperawatan
Pengkajian rongga mulut untuk menunjukkan perubahan
aktual atau potensial dalam integritas struktur mulut
Diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan
perefleksian masalah atau komplikasi akibat perubahan
rongga mulut
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN HIGIENE MULUT
Penyeleksian faktor-faktor penyebab masalah klien
Perubahan mukosa mulut akibat pemaparan radiasi.
III. Perencanaan
Menyusun rencana keperawatan untuk klien
Perencanaan yang mempertimbangkan pilihan, status
emosional, sumber daya ekonomi, dan kemampuan fisik
klien.
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN HIGIENE MULUT
IV. Implementasi
a) Higiene mulut
b) Diet
c) Gosok gigi
d) Higiene mulut khusus
e) Penggunaan fluorida
f) Flossing
g) Perawatan gigi palsu
PROSES KEPERAWATAN &
PERAWATAN HIGIENE MULUT
V. Evaluasi
Pemahaman hasil higiene mulut akan terlihat dalam
beberapa hari
Evaluasi keberhasilan intervensi dalam memelihara
integritas mukosa atau mencegah cedera mukosa
Antisipasi kebutuhan perubahan intervensi selama
evaluasi
KONSEP
ISTIRAHAT-TIDUR
PENGERTIAN
Istirahat & tidur kebutuhan dasar
Istirahat suatu keadaan tenang,relaks,tanpa
tekanan emosional,& bebas dari perasaan gelisah
Tidur status perubahan kesadaran ketika
persepsi & reaksi individu terhadap lingkungan
menurun (aktifitas fisik minimal, tingkat kesadaran
bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh,&
penurunan respons thd stimulus eksternal).
1/3 waktu tidur memulihkan/
mengistirahatkan fisik setelah seharian
beraktivitas,mengurangi stress & kecemasan, serta
dapat meningkatkan kemampuan & konsentrasi
saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.
FISIOLOGI TIDUR
Aktivitas tidur diatur & dikontrol di batang otak:
Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar
Synchronizing Region(BSR).
RAS di bag. atas batang otak diyakini memiliki
sel2 khusus yang dapat mempertahankan
kewaspadaan & kesadaran; memberi stimulus
visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta
emosi dan proses berfikir.
Pada saat sadar RAS melepaskan katekolamin
Pada saat tidur BSR melepaskan serotonin
IRAMA SIRKADIAN
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang
berbeda. Pada manusia,bioritme ini dikontrol oleh tubuh
dan disesuaikan dengan factor lingkungan (mis; cahaya,
kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik).
Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme
sirkadian yg melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal
ini, fluktuasi denyut jantung,tekanan
darah,temperatur,sekresi hormon,metabolisme dan
penampilan serta perasaan individu bergantung pada
ritme sirkadiannya.
Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat
kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu
memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam
biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme
fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur
pada saat ritme tersebut paling rendah.
TAHAPAN TIDUR
Berd penelitian dgn alat elektroensefalogram
(EEG), elektro-okulogram (EOG), dan
elektromiogram (EMG), dua tahapan tidur:
1. Non-rapid eye movement(NREM) tidur
gelombang-pendek krn gelombang otak yang
ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek
daripada gelombang alfa dan beta yang
ditunjukkan orang yang sadar.
- penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh
- semua proses metabolic termasuk TTV,
metabolism, dan kerja otot melambat.
Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV).
Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep)
dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep
sleep atau delta sleep).

2.Tidur REM tjd setiap 90 menit & berlangsung


selama 5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak
tidur NREM mimpi
- otak cenderung aktif dan metabolismenya
meningkat hingga 20%
- pada tahap ini individu menjadi sulit untuk
dibangunkan / justru dapat bangun dengan tiba2
- tonus otot terdepresi
- sekresi lambung meningkat
- frek. jantung dan pernapasan tidak teratur.
SIKLUS TIDUR
Selama tidur , individu melewati tahap tidur
NREM dan REM. Siklus tidur yang komplet
normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan
setiap orang biasanya melalui 4-5 siklus selama
7-8 jam tidur.
Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang
berlanjut ke tahap REM.
Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 mnt,
kmd diteruskan ke tahap IV selama 20 menit.
Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan
II selama 20 menit.
Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung
selama 10 menit.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KUANTITAS-
KUALITAS TIDUR
1.Penyakit
2.Lingkungan
3.Kelelahan semakin pendek siklus tidur REM
4.Gaya Hidup
5.Stres emosional
6.Stimulant & alkohol
7.Diet
8.Merokok
9.Medikasi : hipnotik dapat mengganggu tahap III dan IV tidur
NREM,metabloker dapat menyebabkan insomnia dan mimpi buruk, sedangkan
narkotik (mis; meperidin hidroklorida dan morfin) diketahui dapat menekan tidur
REM dan menyebabkan seringnya terjaga di malam hari.

10.Motivasi
GGN.TIDUR
1. Insomnia ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur,
baik secara kualitas maupun kuantitas >>dws
Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena factor
mental seperti perasaan gundah atau gelisah. Ada tiga jenis
insomnia:
1.Insomnia inisial : Kesulitan untuk memulai tidur.
2.Insomnia intermiten :Kesulitan untuk tetap tertidur karena
seringnya terjaga.
3.Insomnia terminal: Bangun terlalu dini dan sulit untuk
tidur kembali.

Cara mengatasi insomnia : olahraga rutin, menghindari


ransangan tidur di sore hari, melakukan relaksasi sebelum
tidur (mis; membaca, mendengarkan music),dan tidur jika
benar-benar mengantuk.
2. Parasomnia : perilaku yang dapat mengganggu
tidur atau muncul saat seseorang tidur >>
anak-anak
Bbp turunan parasomnia :sering terjaga (mis;
tidur berjalan, night terror), gangguan transisi
bangun-tidur (mis; mengigau), parasomnia yang
terkait dengan tidur REM (mis; mimpi buruk)
3. Hipersomnia : kebalikan dari insomnia, yaitu
tidur yang berlebihan t.u pada siang hari.
Penyebab : kerusakan system saraf, gangguan
pada hati atau ginjal, atau karena gangguan
metabolisme (mis; hipertiroidisme). Pada kondisi
tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai
mekanisme koping untuk menghindari tanggung
jawab pada siang hari.
4.Narkolepsi : gelombang kantuk yang tak
tertahankan yang muncul secara tiba2 pada
siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai
serangan tidur atau sleep attack. Penyebab
pastinya belum diketahui. Diduga karena
kerusakan genetik
5. Apnea saat tidur /sleep apnea
ASKEP

Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
KEBUTUHAN NUTRISI
PENGERTIAN
Nutrisi
Segala sesuatu yg dimakan seseorang
dan bgm tubuh menggunakannya.
Nutrient
Zat kimia organik / anorganik
yang ditemukan dlm makanan
dan diperlukan u/berfungsinya
tubuh.
Bila intake/ masukan adekuat
(cukup) = Nutrient essensial
NUTRIENT ESSENSIAL
Karbohidrat

Protein
Lemak
Vitamin
Mineral
1. KARBOHIDRAT
1 gr = 4 kkal, sumber energi utama
Monosakarida : glukosa(dekstrosa), fruktosa
Disakarida : Sukrosa, laktosa, maltosa
Polisakarida : glikogen serat (pektin, gum,
hemiselulosa, getah)
Glikogen : sumber energi utama saat puasa
Metabolisme KH :
a.Glikogenolisis : glikogen glukosa,
CO2, dan H2O
b.Glikogenesis : glukosa glikogen
c.Glukoneogenesis : as.amino + gliserol
glukosa
Asupan : 45-50% dr total kalori
BEE (Basal Expenditure Energy)
P : 655 + (9,6 x BB dlm kg) + (1,7 x TB
dlm cm) (4,7 x umur dlm tahun)
L : 66 + (13,7 x BB dlm kg) + (5 x TB dlm
cm) (6,8 x umur dlm tahun)
2. PROTEIN
Fungsi : u/pertumbuhan, pemeliharaan
dan perbaikan jar.tubuh
1 gr = 4 kkal
Bentuk sederhana : as.amino yg
disimpan dlm jaringan berbentuk
hormon dan enzim
As amino esensial tdk dpt disintesis dlm
tubuh tapi harus di dapat dr makanan
Sumber : daging, hewan ternak, susu,
dan telur
Asupan : 10-15%
3. LEMAK
Sumber energi paling besar
1 gr = 9 kkal
Lipid : lemak yg dpt membeku pd suhu
ruangan tertentu
Lipid : trigliserid + as lemak
Lipogenesis : proses sintesis as lemak
As lemak esensial : as lemak linoleat
As lemak non esensial : as lemak
linolenat, arakidonat
Asupan : 35-40%
4. AIR
Komponen kritis dlm tubuh
Air menyusun 60-70% dr seluruh BB
Sumber : konsumsi cairan, buah2an segar,
sayuran, dan air yg diproduksi selama oksidasi
makanan
Pd org sehat : intake cairan = output melalui
eliminasi, respirasi, dan berkeringat
5. VITAMIN

Vitamin larut air : Vit C dan B


Vitamin larut lemak : Vit A, D, E, dan K

6. Mineral
Elemen esensial nonorganik sebagai
katalis dlm reaksi biokimia
Kalsium, Magnesium, Fosfor, dll
METABOLISME

Semua Perubahan Yang Terjadi terus menerus


di dalam tubuh sebagai hasil aktifitas jaringan
P ROSES SUPLAY MAKANAN
KE SEL TUBUH MANUSIA A

1.Ingesti Intake makanan dari


lingk ke dlm tubuh
Proses
1.Pemasukkan makanan ke dalam mulut
(koord antara otot rangka & sistem saraf)
2.Pengunyahan
3.Menelan (koordinasi antara lidah, refleks
pharing & esophagus serta saraf cranial)
waktu : 5 15 detik
2.DIGES
TI
perubahan fisik & kimia makanan untuk
dapat diabsorbsi dengan bantuan enzim
dan coenzim (diatur oleh hormon dan
saraf) sehingga menjadi chyme
PROSE

S
Nasi (karbohidrat ) monosacharida
Tahu (protein) asam amino
Keju (lemak) asam lemak

Waktu : 1 4 jam
3.
ABSORBSI
proses masuknya partikel zat
makanan dari saluran pencernaan
ke dlm pembuluh darah dan limphe

Proses
1. Mayoritas terjadi di usus halus
2. Gaster : berupa alkohol &aspirin
3. Sistem limpatik : zat makanan
yg larut dalam lemak
4. Kapiler darah : zat makanan yg
larut dalam air
4.
TRANSPORTASI
proses masuknya zat makanan yang larut
dlm lemak maupun air ke dlm sel

Proses
1. Zat yang larut dalam air
Vaskuler vena porta hepatica hepar
sel
2. Zat yang larut dalam lemak
Kapiler limpatik pembulun limpe besar
ductus thoracsicus vena subclavia
sinistra / vena jugularis interna sinistra
vena cava jantung arteri hepatica
hepar sel
Proses tubuh , bila terjadi peningkatan
kebutuhan energi

GLYCOGENOLISIS
1. Glycogenolisis : glycogen glukosa
2. Glukoneogenesis
a. Lipid gliserol glukosa
b. Asam lemak benda keton
c. Protein asam amino glukosa
Lipolisis ? Lipogenesis ? Glicolisis ?
Glicogenesis ?Glucolisis?
Glucogenesis ?
ALAT BANTU UNTUK MENCAPAI SEL
A. INSULIN : TRANSFOR GLUKOSA
DAN ASAM
AMINO MELEWATI MEMBRAN
SEL
B. GROWTH HORMON : MEMFASILITASI
ASAM AMINO KE INTRASEL
Penggunaan makanan oleh sel hepar
1. Karbohidrat glilkogen / fat
2. Lemak jaringan lipid (pada hepar
dibuat fibrinogen, albumin dan globulin)
3. Protein dikirim ke sel tt untuk
membangun dan memperbaiki jaringan
dan bila >>> dibentuk glycogen dan fat
FAKTOR YG MEMPENGARUHI POLA
DIET :
1. Status Kesehatan : fungsi sistem pencernaan,
proses penyakit, dll
2. Kultur dan Agama
3. Usia
4. Jenis kelamin
5. Pekerjaan
6. Status Sosio ekonomi
7. Pilihan Pribadi
8. Faktor Psikologis
9. Alkohol dan Obat
10. Kesalahan Informasi & Keyakinan thd
makanan
KEBUTUHAN NUTRISI
Kebutuhan Kalori
Kebutuhan Protein
Kebutuhan Lemak
Kebutuhan Vitamin & mineral
Kebutuhan Cairan

Komposisi Diet :
KH : 45-50%
Lemak : 35-40%
Protein : 10-15%
MENGHITUNG KEBUTUHAN
NUTRISI
1. Kebutuhan Kalori Org Dewasa
(kkal/kgBB/hari)
BEE (basal energy expenditure)
BEE = BB x 1 x 24 jam (L)
BB x 0,9 x 24 jam (P)
REE (resting energy expenditure)
REE = BB x 27 x AF (L)
BB x 25 x AF (P)
1 gr KH = 4 kkal
1 gr Protein = 4 kkal
1 gr Lemak = 9 kkal
AF (ACTIVITY FACTOR)
1. Sangat Ringan : banyak
duduk,bedrest
L : 1,3 P : 1,3
2. Ringan : pekerja kantoran, IRT
L : 1,6 P : 1,5
3. Sedang : petani, mahasiswa aktif
L : 1,7 P : 1,6
4. Berat : atlet di TC, tentara yg berlatih
L : 2,1 P : 1,9
5. Sangat Berat : pandai besi, pekerja
konstruksi wanita
L : 2,4 P : 2,3
KEBUTUHAN KALORI PD ANAK
HOLLIDAY SUGAR

10 kg : 100 kkal/kgBB/hari
11-20 kg : + 50 kkal/kgBB/hari
> 20 kg : + 20kkal/kgBB/hari

Neonatus
BBLR : 150 kkal/kgBB/hari
BBLN : 100 120 kkal/kgBB/hari
2. KEBUTUHAN PROTEIN

Dewasa : 1 gr/kgBB/hari
Neonatus prematur : 3 gr/kgBB/hari
0-1 tahun : 2,5 gr/kgBB/hari
2-13 tahun : 1,5-2 gr/kgBB/hari
Remaja : 1-1,5 gr/kgBB/hari
3. Kebutuhan Lemak
Rata- rata 35% dari total kalori
Untuk yg obesitas : 10% dr total kalori (pelarut
vitamin)

4. Kebutuhan Vitamin
RDA lihat referensi
5. KEBUTUHAN CAIRAN

Dewasa : 35 ml/kgBB/hari

Mineral2 penting :
Makro : Ca, P, Mg, S, Na, K, Cl
Mikro : Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Zn, F,
Se, Mo
GGN. PEMENUHAN NUTRISI

Ggn. Ingesti
Ggn. Sekresi
Ggn. Absorbsi
Ggn. Transportasi/distribusi
Ggn. Metabolisme
Dampak :
<< dr kebutuhan : KEP (marasmus,
kwasiorkor), Anemia
>> dr kebutuhan : Obesitas (>20% BB
ideal), Overweight (>10% BB ideal)
1. PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1.BMI (Body Mass Index)
BMI = BB kg
(TB m)
< 20 : underweight
20-25 : normal
25-30 : overweight
> 30 : obese
2. BB Relatif
(TB (cm) 100) 10%
3. TSF (Triceps Skin fold) : tonjolan kulit di
suprailiaca,biceps, triceps&subscapicula
Normal : L >= 12,5 mm
P >= 16,5 mm
Obese : L > 18, 6 mm
P > 25,1 mm
Sangat Kurang : L <= 2,5 mm
P <= 3,0 mm
AMC (Arm Muscle Circumference) untuk
memperkirakan cadang protein tubuh
Formula : MUAC (mm) (3,14 X TSF)
MUAC = Mid Upper Arm Circumference
4. Lingkar Lengan Atas (LLA)
LLA < 12 cm : Gizi Buruk
LLA 12 13,5 cm : Gizi Kurang
LLA > 13,5 cm : Normal
2. DATA
BIOKIMIA
1. Hemoglogin dan hematokrit
(dipengaruhi oleh Fe, B12 dan protein)

2. Albumin , merupakan indikator protein dalam


jangka waktu yang lama

3. Transferin
- Protein plasma yang berperan dalam
pembentukan iron binding (Fe)
- Lebih sensitif daripada albumin dalam
indikator malnutrisi protein

4. Jumlah limfosit, akan menurun bila intake


protein kurang
5. BALANS
NITROGEN
- Penyimpanan protein dalam tubuh
- Test yang dilakukan :
a. BUN (Blood Urea Nitrogen) , bila
keadaan maka intake protein
,dehidrasi berat, malnutrisi,
penurunan eksresi ureum di ginjal
dan terjadi starvasion/ kelaparan
b. UUN (Urea Urine Nitrogen)
- Dipengaruhi oleh intake protein
6. Ekskresi kreatinin
- Merefleksikan massa otot
- Produk akhir kreatinin adalah
kreatin
- Dikeluarkan pada waktu metabolisme
otot rangka
3. RIWAYAT DIET

1. Pola kebiasaan makan


(waktu, jenis dan jumlah)
2. Makanan yang disukai, tidak disukai,
menimbulkan alergi, membahayakan
serta yang menguntungkan
3. Pembatasan makanan
(diet khusus, budaya, keyakinan)
4. Intake cairan
5. Penggunaan vitamin dan
mineral (jenis & frekuensi)
6. Problem diet (nafsu makan,
makanan yg menimbulkan diare
serta kembung)
7. Kesulitan mengunyah dan
menelan
4. RIWAYAT
KESEHATAN
1. Diabetes Melitus
2. Heart Problem
3. Tumor
4. Batu ginjal/ empedu
5. Ulcus
6. Gangguan pada intestine
7. Hiper/ hipotiroid
1. PENGKAJIAN

1. Penilaian status nutrisi


2. Riwayat diet dan pengobatan
3. Manifestasi klinis
- Rambut - Kardiovaskular
- Mata - Otot
- Lidah - GIT
- Membran mukosa - Neurologis
- Vitalitas
2. MASALAH KEPERAWATAN
1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dgn :
- Ketidakmampun dalam ingesti/
digesti/absorbsi /metabolisme
- Ketidakmampuan struktur
oesophagus
- Paralisis saraf V,VII,IX,X,XII
- Anoreksia dan vomiting
- Inadekuat enzim dan pengaturan
hormon insulin dan tiroksin
- Ketidakwaspadaan thd peningkatan
kebutuhan selama hamil
- Ketidakwaspadaan thd masa
pertumbuhan
2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan
berhubungan dengan :Intake makanan
yang berlebihan dari kebutuhan tubuh.
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan
(aktual/potensial)
3. PERENCANAAN

Tujuan :
- Diterapkannya diet seimbang
- Penilaian status nutrisi : dlm batas
normal
- Perubahan gaya hidup
- Berkurang/tdk adanya tanda2
malnutrisi
- Meningkatkan kemandirian dlm
menggunakan alat bantu makan
Intervensi :
- Konseling, edukasi
- Menstimulasi nafsu makan
- Membantu klien makan sesuai dgn
tingkat kemandirian & jenis alat
bantu makan (NGT, Gastrostomy,
Jejunustomy)

Anda mungkin juga menyukai